🌼 [ 𝘐𝘳𝘪𝘥𝘦𝘴𝘤𝘦𝘯𝘵 - 3 ]
- Warna Warni Harapan -
Warning! : Long Chapter (maybe)
_____________________________
"Malam ini Tanabata dimulai..."
Izumi melihat ke sekeliling, terdapat banyak orang yang berkerja membangun beberapa dekorasi untuk Tanabata. Yang pasti salah satu dekorasi yang tidak boleh tertinggal itu adalah Bambu.
Omi dan Tasuku membantu para pekerja meletakkan bambu, sedangkan Muku, Tsuzuru dan Azuma merapikan lembaran kertas yang akan di gantung di Bambu nanti.
Tsuzuru mendatangi Izumi "Direktur boleh bicara berdua sebentar", Izumi heran tetapi dia tetap mengikuti permintaan Tsuzuru.
Dan akhirnya mereka pergi teras penginapan.
"Direktur, maaf mengganggu pekerjaan mu. Tetapi aku mau bilang bagaimana kalau kita menggunakan tema ini untuk pertunjukan nanti?" Tsuzuru membisikkan sesuatu di telinga Izumi.
"Tidak masalah, tetapi anggota yang lain sudah tau?" Tsuzuru mengangguk
"kalo begitu baiklah, tetapi kenapa harus diam diam begini? Apa kau mau mengatakan yang lain Tsuzuru-kun?"
"Ah iya, sehabis pertunjukan bisa kah kita pergi berdua saja?"
~~~
Sore hari setelah latihan praktik, Izumi memikirkan apa yang di katakan Tsuzuru
'Bisa kah kita pergi berdua saja?'
"Memang ada apa ya?" Tanya Izumi. Dia melupakan sementara perkataan Tsuzuru tadi dan kembali mencatat hasil latihan tadi, Semuanya berjalan lancar tinggal menunggu malam untuk pertunjukan utamanya.
"Direktur!!" panggil seseorang sambil ngos-ngosan, Izumi menoleh ke sumber suara. "Matsukawa-san ada apa?" Matsukawa menenangkan nafas nya terlebih dahulu lalu menjawab, "Tsuzuru-san!!,hosh-pingsan?!". Matsukawa akhirnya rubuh dan tepar di lantai, Izumi menanyakan apa dia baik baik saya di jawab tidak masalah~! oleh Matsukawa.
~~~
Izumi bergegas ke tempat kejadian. Dia membuka pintu teras, dan menemukan Tsuzuru terbaring di lantai dengan Omi juga Muku di samping nya.
Wajah Tsuzuru nampak pucat, Izumi suda meng-khawatirkan itu dari pagi tadi. Dia sadar sebenarnya Tsuzuru kemarin setelah makan tidak langsung beristirahat, dan langsung latihan praktik dengan yang lainnya.
'Jika begini pertunjukan malam ini akan gagal tanpa Tsuzuru' Batin Izumi khawatir
"Direktur... Bagaimana ini?" Ucap Muku ikut khawatir.
"Aku akan membeli kan obat berasama Yuki, jadi direktur jaga Tsuzuru-kun" Omi langsung bergegas sambil mengajak Yuki, "Ya ampun, baiklah tunggu" Yuki mengikuti Omi.
Izumi menaruh kepala Tsuzuru di pangkuan nya, Muku duduk di samping Izumi sambil menguras kompres untuk Tsuzuru.
"Seharusnya tadi aku minta tolong Omi-san untuk mengakarnya ke penginapan. Tapi karena sudah pergi jadi kita tunggu saja" Izumi menggeleng kan kepalanya, Muku hanya terkekeh disebelah nya.
"Direktur, Tubuh nya panas sekali. Apa kita bisa meneruskan pertunjukan nya?"Muku khawatir, "Tidak apa apa kita akan mencari solusi nya secepat mungkin".
Engh... Tsuzuru tersadar dari pingsan nya, "Tolong,jangan dibatalkan.... Direktur eng... Aku masih bisa menahan diri untuk pertunjukan nya" Tsuzuru perlahan bangkit dari pingsannya. Muku menyuruh Tsuzuru untuk berbaring lagi, tapi di tolak dia langsung duduk berhadapan dengan Izumi.
"Ku mohon Direktur..., Jika tidak aku tidak bisa mengatakan itu. Jadi ku mohon" Ucap Tsuzuru dengan ekspresi memelas.
Izumi melihat itu merasa nostalgia, dia teringat saat pertama kali Tsuzuru ingin menulis script untuk debut Harugumi. Izumi berpikir lagi apa dia harus menerima atau tidak permintaan Tsuzuru kali ini, tak butuh waktu lama dia memberikan jawaban
"Baiklah, tapi untuk sekarang kamu harus istirahat terlebih dahulu. Dan jangan lupa minum obay yang di berikan Omi-san nanti, paham?"titah Izumi. Tsuzuru terlihat senang Muku disampingnya juga senang, setelah itu Muku membuat Tsuzuru ke kamar.
~~~
Malam hari tepatnya festival Tanabata di mulai, banyak orang berkumpul di STAN Makanan dan lainnya. Banyak juga yang menunggu di dekat panggung, untuk menunggu acara utama yaitu kembang api.
Tapi sebelum acara kembang api adalah pertunjukan drama teater. Pembawa acara membacakan urutan ata schedule acara setelah itu pertunjukan Wadaiko.
Tsuzuru duduk di pojok belakang panggung, Izumi yang peka bahwa Tsuzuru pusing langsung mendatangi nya.
"Tsuzuru-kun jika tidak kuat kamu bisa ti-" Tsuzuru me menggang tangan Izumi " Tenang saja Direktur, aku baik baik saja. Setelah ini aku sudah membuat janji pada mu untuk berjalan bersama jadi tak perlu khawatir". Izumi menatap Tsuzuru khawatir, tetapi jika itu mau nya Izumi tidak bisa terus memaksa nya.
Tak lama kemudian giliran mereka di mulai, sebelum mereka semua menaiki panggung Izumi mengucapkan 'Semoga Beruntung', dan di balas anggukan.
Pertunjukan drama berlangsung secara lancar, tetapi sempat Tsuzuru hampir kehilangan keseimbangan tetapi Omi mengcover hal tersebut. Dan akhirnya pertunjukan selesai banyak penonton menepukan tangan mereka, Para aktor mengucap kan terimakasih lalu turun dari panggung.
Izumi menghampiri para aktor dan mengucapkan selamat kepada mereka, setelah itu beberapa aktor yang lain pergi kini tersisa Izumi dan Tsuzuru di tempat itu.
"Direktur apakah kau sudah selesai?"Tsuzuru penasaran. "Umn!, Jadi apa kau masih kuat untuk jalan jalan Tsuzuru-kun?" Tsuzuru mengangguk.
"Jadi ayo!" Tsuzuru membawa Izumi pergi.
Sedangkan itu di tempat lain ada yang diam diam melihat.
"Phew untung saja Masumi-kun tidak apa disini iya kan Omi-kun" Omi terkekeh dengan perkataan Muku, "hoi! Kalian sampai kapan jadi nyamuk seperti itu ayo kita mampir ke Stan lainnya juga" kata Yuki.
~~~
Tsuzuru dan Izumi menghampiri beberapa Stan. Salah satu nya Stan Permen Apple. "Tsuzuru-kun biar aku saja yang bayar" ucap Izumi sambil mengeluarkan uang di saku nya, Tsuzuru tidak nyaman lalu ingin menolak nya "Tidak usah repot-repot Direktur biar aku saja" tapi Izumi tidak setuju.
"Tidak, kamu sudah berusaha banyak selama ini setidak nya aku memberikan hadiah kecil untukmu" semburat merah terlihat di wajah Tsuzuru, ternyata Izumi selalu memantau nya selama ini.
"Baik, ini uangnya. Tsuzuru ini ambilah" Izumi menyerahkan permen apel tersebut kepada Tsuzuru. "Ba-baik".
Lalu mereka meneruskan perjalanan.
Sementara itu...
"Waahh! Mereka berdua benar-benar seperti di shoujo manga ya" Muku melihat kejadian tadi berkaca kaca.
"Ternyata Villager C itu bisa juga" Yuki misuh misuh saat melihat itu.
"Ho ho! Mereka memang terlihat seperti sepasang kekasih"timpal Homare
"Kalian bertiga sebaiknya jangan mengintip mereka lagi"ucap Omi facecalm.
~~~
Kini Izumi dan Tsuzuru menulis kertas harapan, dan mengikatnya di bambu. Setelah itu mereka mencari tempat duduk yang tepat untuk melihat kembang api.
"Tsuzuru-kun apa yang waktu itu yang ingin kau sampaikan?"Izumi akhirnya membuka suara.
"Ouh..."
"Direktur saat kita pergi berbelanja waktu itu, graffiti di dinding saat itu juga mengingatkan kan ku pada sesuatu"
Izumi tetap menunggu kelanjutan apa yang Tsuzuru katakan.
"Graffiti tersebut memiliki banyak warna, warna tersebut mengingat kan ku dengan teater tempat kita aktor memancarkan warna nya. Setiap script Hitam putih yang ku tulis menjadi hidup dan berwarna dengan mereka dan aku yang memperagakan nya. Tetapi..."
"Tanpa direktur yang mengizinkan ku saat itu untuk menulis script Romeo & Julius, mungkin saja sampai sekarang cerita yang ku tulis akan tetap menjadi hitam putih" Tsuzuru menatap Izumi dengan lembut.
"Jadi Izumi Tachibana, terimakasih sudah menjadi cahaya dari sebuah pelangi" ucap Tsuzuru ber iringan dengan kerasan kembang api pertama.
Izumi tersenyum, "Tidak masalah Tsuzuru-kun, itu sudah menjadi tugas ku untuk membuat kalian bersinar dan mekar seperti ladang bunga"
.
.
.
"End"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top