┊..⃗. two ⌇

Rin menatap dingin dirimu yang sedang tersenyum manis tanpa dosa di depannya. Dia baru bangun dan kau dengan santainya memandangi Rin.

"Kenapa kau bisa masuk ke rumahku?" tanya Rin

"Itu sih rahasia."

"Gou! Kenapa kau membiarkan gadis gila ini masuk ke kamarku!" seru Rin

"Apa-apaan maksudmu gadis gila?!" protes mu

"Sejak kapan sih? Onii-chan pasti bermimpi." balas Gou sambil membuka pintu kamar Rin

"Nyawamu yang belum kumpul, jelas-jelas berdiri tepat di samping tempat tidurku." Rin melirikmu sekilas

"Hah?" sepertinya Gou ngeblank mendengar perkataan sang kakak

Rin menghela nafas. "Benarkan, kau masih setengah sadar."

"Harusnya aku yang bilang begitu! Onii-chan pasti masih bermimpi." timpal Gou

"Jika aku bermimpi, maka aku belum bangun sekarang." tukas Rin

"Ya bisa saja kan, setengah dirimu sedang berada di mimpi. Tunggu duluー" Gou menjeda ucapannya

"Ada apa?"

"Onii-chan memimpikan seorang gadis?! Apakah dia cantik? Atau apakah dia calon kakak iparku?! Ayo beritahu aku." Gou menatap Rin antusias

"....."

"Gou, Rin! Ayo sarapan, nanti keburu dingin lho." panggil sang ibu

"Aku keluar dulu, lebih baik Onii-chan segera mengumpulkan nyawa." Gou beranjak pergi meninggalkan kamar Rin

Sementara itu, Rin mengernyit heran. Kenapa adiknya sama sekali tidak bisa melihatmu? Kenapa juga Gou bilang kalau dia hanya bermimpi?

Kemudian Rin beralih menatapmu yang dari tadi cuma nyimak. Matanya seolah memintamu menjelaskan semua ini.

"Ah~ ketahuan deh."

"Jelaskan [Name]." perintah Rin

"Woah, kau menyebut namaku! Usahaku membuahkan hasil ternyata." kau menjawab haru

Tapi Rin hanya diam, menunggu penjelasan darimu.

Mata kirimu berkedut menahan kesal. "Dasar kulkas! Aku ini hantu, bukan manusia. Jadi wajar adikmu tidak bisa melihatku."

Rin tidak begitu terkejut mendengarnya, cuma kenapa ia bisa melihat hantu? Apa Indra keenamnya terbuka?

Seakan mengetahui isi pikiran Rin, kau menjawab. "Soal kau bisa melihatku itu, anggap saja hadiah dariku."

Rin semakin bingung. "Kalau kau hantu, kenapa kau tidak berteman dengan sesama hantu? Dan kenapa kau terus bersikeras memintaku jadi temanmu?"

Kau melipat tangan. "Hantu-hantu lain mencuekkan ku, mereka hanya peduli mengganggu manusia. Memangnya kau pikir di kacangi itu enak?"

Kau sempat terdiam sebelum menjawab pertanyaan kedua Rin. "Biar jadi rahasia dulu, nanti ku beritahu kok."

"Kita berbeda alam [Name]." jawab Rin singkat

'Kok sakit kak..'

"Rin-chan, ucapan mu menyakitkan lho." kau pindah ke pojok ruangan dengan aura hitam suram

Rin menghiraukanmu, ia bangkit dari tempat tidur dan beranjak pergi keluar kamar.

"HEE?! Jangan tinggalkan aku dong sendirian dong Rin-chan!!" kau segera berlari menyusul Rin

"Urusai!"

"Galak sekali, kau lagi datang bulan ya?" celetuk mu

"Omae...aku ini laki-laki!" Rin menatapmu jengkel

"Ya habisnya kau dingin terus tiap ku ajak bicara."

"Itu karena kau menyebalkan."

Kau tersenyum kesal atas jawaban Rin. "Koitsu..."

✮✮✮

[ Next chapter~]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top