┊..⃗. one ⌇

Seorang pemuda menggerutu kesal saat melihat rintikan hujan mulai deras bersamaan munculnya kilat-kilat yang memancarkan cahaya di langit.

"Haduh, mana lupa bawa payung lagi."

Ia mengacak-acak surai ungunya yang basah saat menembus gerimis hujan tadi. Bukannya pulang, Matsuoka Rin malah berhenti di tempat pemberhentian bus.

"Sepertinya lain kali aku harus bawa payung walaupun cuaca cerah." gumam Rin

Benar juga, bagaimana bisa dirinya lupa dengan istilah sedia payung sebelum hujan.

Rin mendudukkan diri, matanya terpejam menikmati suara hujan yang menghasilkan alunan tersendiri di telinganya. Hujan tidak terlalu buruk juga, ia bisa tenang hanya dengan mendengarkannya.

Beberapa menit, Rin di kagetkan oleh sesosok gadis saat membuka matanya.

"WEY BAMBANG!!"

"He--!!"

Bruk!

Entah gara-gara terlalu kaget atau sempat ketiduran, Rin sampai jatuh dari kursi. Ia menatap kesal si pelaku yang tertawa terbahak-bahak.

"Ahahahahahaha!! Astaga, maafkan aku ya." ucap si gadis sambil berusaha menghentikan tawanya

Rin bangkit. "Setidaknya jangan mengagetkanku."

"Ahahaha gomen, habisnya hujan sudah berhenti dan kau masih duduk diam di sini."

Rin mengalihkan pandangannya. Memang benar hujan sudah berhenti, tapi kenapa dia tidak sadar? Ah, mungkin Rin ketiduran tadi.

"Aku [Name], kau?"

"Kenapa aku harus memberitahu namamu?" tanya Rin tidak peduli

Kau cemberut mendengar pertanyaan Rin. "Itu tidak sopan tahu! Saat orang memperkenalkan namanya, maka kau harus memperkenalkan diri juga."

"Matsuoka Rin."

"Namamu seperti perempuan." kau bertanya dengan wajah polos

"Ck diamlah, mau seperti apa namaku juga bukan urusanmu." balas Rin ketus

"Tidak ramah bintang 1."

Rin tidak menghiraukanmu, ia langsung beranjak pergi sebelum hujan datang lagi.

"Hey tunggu!" kau mengejar Rin yang entah kenapa jalannya semakin cepat

"Apa lagi?"

"Mulai sekarang kita teman ya." kau tersenyum pada Rin

Rin hanya diam.

"Ayolah! Aku ingin berteman denganmu Rin-chan." kau berjalan di samping Rin

"Apa-apaan panggilan itu?" Rin menatapmu dingin

"Panggilan khusus dariku tentu saja." jawabmu

Rin menghela nafas. "Hentikan panggilan itu."

"Tidak mau."

"Kalau begitu menjauh dariku." Rin mempercepat langkahnya

Tidak mau menyerah, kau kembali berlari mengejar Rin. "Pokoknya kita harus jadi teman!"

'Gadis ini membuatku kesal saja..'

"Kau tidak akan jadi temanku." Rin menatap lurus ke depan

Kau berpindah ke depan Rin. "Lihat saja, aku akan membuatmu jadi temanku!"

"Terserah, coba saja kalau bisa."

"Nantangin nih ceritanya?" kau memincingkan mata

"Lakukan sesukamu, aku tidak peduli."

✮✮✮

[ Next chapter~ ]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top