ππππππππππ ; ππ
EVANESCENT
β Cih dasar, wajah tampan. Tapi tidak membiarkan seorang gadis yang tersesat untuk tinggal dirumahnya untuk sementara waktu β
JANTUNG Aqua mencelos ketika mendengar pernyataanmu, sudah di buat shock oleh kedatanganmu secara acak dan kini kamu meminta untuk numpang hidup di rumahnya?!.
"Kenapa harus di rumahku?" Aqua menatapmu dengan curiga, dari sekian banyak rumah kenapa harus rumah dia?. Aqua sudah mempunyai perasaan yang sangat, sangat yakin bahwa kamu pasti akan membuat kerusuhan di rumah ini.
"Aku kan cuman tahunya rumahmu doang, masa aku harus datang ke rumah orang satu-persatu biar mereka membiarkan aku tinggal di rumahnya. Kan gak lucu" Kamu menatap Aqua dengan datar, membayangkan dirimu mengemis ke rumah orang lain di tengah malam seperti ini agar kamu bisa tinggal di rumahnya saja sudah membuatmu bergidik ngeri.
"Tidak"
Mendengar jawaban dari Aqua, kamu terdiam membatu. Rasanya baru saja seperti tersambar petir di malam hari.
Entah apa yang kau lakukan, kakimu berjalan dengan sendirinya ke arah Aqua. Dan berlutut di depan Aqua, membuat sang empu terkejut.
"AKU MOHON TOLONG BIARKAN AKU TINGGAL DI TEMPAT MU UNTUK SEMENTARA WAKTU SAMPAI AKU BISA KEMBALI KE DUNIAKU! AKU GAK MAU MENGGEMBEL DI JALANAN!".
Aqua terdiam mendengar perkataanmu, tubuhnya membeku dan matanya menatapmu dengan tatapan tidak percaya. Seorang gadis berlutut kepadanya hanya agar dia diperbolehkan untuk menginap di rumahnya? Konyol sekali.
"J-jangan teriak malam-malam! Kau akan membangunkan keluargaku!" Aqua gelagapan mendengarmu memohon berteriak kepadanya secara tiba-tiba.
"Tapi izinkan aku tinggal di rumahmu, bolehkan? Janji ga rusuh kok, sumpah bener gak bohong" Kamu menatap langsung ke arah iris Aqumarine milik sang empu, membuatnya tersipu malu.
'Ya Tuhan, apa ini? random banget' Batin Aqua lelah dengan kejadian yang absurd yang terjadi padanya malam ini.
"Kalau kamu bohong?" Aqua bertanya kepadamu dengan serius.
"Aku akan memenggal kepalaku sendiri"
Mendengar jawabanmu, Aqua langsung menatapmu dengan terkejut. Gadis yang berada di depannya mempunyai nyali yang sangat besar, sampai-sampai dia akan memenggal kepalanya sendiri jika sang gadis mengingkari sumpahnya.
"Serius?"
Aqua menatapmu dengan serius, menunggu mendengar jawaban yang akan kau berikan dari lisanmu.
"Serius. Tapi gak serius juga, hehe"
Ah, ekspetasi Aqua seketika menjadi runtuh ketika mendengar jawaban dari sang gadis. Seharusnya dia tidak terlalu berharap dengan gadis yang berada di depannya.
Mukanya saja sudah terlihat tidak meyakinkan, begitupula dengan cara dia berbicara. Bagaimana pula jika dia membuat janji seperti yang gadis itu lakukan tadi? Sudah pasti tidak ada ekspetasi besar untuk gadis tersebut.
'0 besar, tidak bisa di percaya'
Aqua menghela nafas berat, wajahnya menunjukkan kekecewaannya atas jawaban yang kau berikan kepadanya.
Aduh, melihat wajahnya yang kecewa saja sudah membuat dirimu ketar-ketir, takut jika sang tuan rumah tidak memberikan izin kepadamu untuk tinggal.
Seharusnya, kau tidak mengucapkan hal terakhir kepadanya. Hanya itu yang kau pikirkan. Tapi salahkan mulutmu yang tidak bisa diajak berkompromi denganmu.
Jika di tanya salah siapa? Jelas kau akan menyalahkan mulutmu.
"Baiklah, kau boleh tinggal disini untuk sementara waktu"
Bak keajaiban yang baru saja Tuhan berikan kepadamu. Kau terkejut ketika sang tuan rumah berucap bahwa kau dapat tinggal di rumahnya.
Kamu menatap ke arah sang lelaki dengan tatapan tak percaya, matamu melebar dengan sempurna. Berusaha untuk memproses apa yang diucapkan olehnya adalah sebuah lelucon atau tidak.
"Benarkah? Apakah itu sebuah lelucon?.." Kamu bertanya kepada sang lelaki, untuk memastikan bahwa yang diucapkannya adalah sebuah lelucon yang ia lemparkan kepadamu karena kamu telah mempermainkannya.
"Ini bukan lelucon, kau boleh tinggal di rumahku. Tapi dengan satu syarat"
Mendengar hal tersebut, kamu menatap Aqua dengan serius, menunggu syarat yang akan ia ucapkan kepadamu. Jauh dari lubuk hatimu, perasaan mu saat ini sangat senang. Euphoria, mungkin bisa dikatakan seperti itu.
"Jangan membuat keluargaku tidak nyaman dengan kehadiranmu" Aqua berucap dengan serius, iris Aquamarine miliknya menatap irismu dengan dalam.
Seperti terkena suatu mantra, kau menganggukkan kepalaku dengan senang. Saking senangnya dirimu, kau bahkan langsung memeluk lelaki yang berada di depanmu.
"Astaga! Terimakasih! Aku sangat berterimakasih kepadamu! Aku akan selalu mengingat kebaikanmu dan aku akan membalas kebaikanmu!"
Kau memeluk lelaki yang berada di depanmu dengan erat, membuatnya terkejut. Wajahnya memerah karena aksi yang kau lakukan kepadanya, sebelum akhirnya wajah terkejut nya digantikan dengan senyum kecil di wajahnya.
"Sama-sama"
DI PAGI buta ini, keluarga Aqua sudah di buat terkejut oleh kedatanganmu. Terlebih lagi ketika kau mengatakan kepadanya bahwa kau adalah teman Aqua.
Aqua yang mendengarnya tentu saja menatapmu dengan kesal. Kau bahkan mendahului dirinya ketika Aqua ingin menjelaskan kehadiranmu kepada keluarganya.
Ingin sekali rasanya Aqua menonjok wajahmu yang menyebalkan. Tapi ia sadar bahwa kamu adalah seorang wanita.
Ah, andaikata jika kamu adalah seorang lelaki. Mungkin Aqua akan menonjok wajahmu sekarang.
"Apa ini benar temanmu? Rasanya mencurigakan sekali temanmu tiba-tiba datang ke rumah kita" Ruby menatap kearah kakaknya dengan tatapan tidak yakin akan kehadiran dirimu.
Mendengar pernyataan Ruby, kau tersenyum getir. Meskipun Ruby tidak melemparkan pertanyaan tersebut kepadamu. Tetap saja kau merasa kesal.
Bayangkan saja, dari kemarin kau menyusun rencana bagaimana agar menjelaskan keberadaan mu kepada keluarga Aqua. Dan itu membuat otakmu sangat lelah karena kau harus berpikir dengan keras untuk menciptakan kebohongan sempurna.
Yah, meskipun kau sebenarnya memang sering berbohong. Terlebih lagi kepada Lucifer.
Mendengar pertanyaan yang Ruby lemparkan kepadanya, Aqua menganggukkan kepalanya.
"Darimana dia datang? Bukankah seluruh pintu sudah di kunci?" Ibu Aqua kini menatapnya dengan penasaran.
"Dari jende-"
"Dari pintu, dia datang ketika kalian sudah tidur" Aqua segera memotong perkataanmu yang mulai ngawur, bahkan diam-diam menatapmu dengan tajam.
Bayangkan saja jika Aqua tidak memotong perkataan sang gadis dengan cepat. Bisa-bisa dia dianggap telah membawa masuk maling ke dalam rumahnya. Dan keluarganya akan menyerahkan dirimu ke pihak polisi.
'Jangan berucap yang aneh-aneh' Itulah yang di jelaskan wajah Aqua ketika menatapmu dengan tajam.
Tapi yang namanya [Name], bukannya takut dengan tatapan yang diberikan oleh Aqua. Sang gadis malah menyengir kuda.
'Boleh tonjok mukanya gak?' Aqua berusaha mati-matian untuk tidak menonjok mukamu yang menurutnya sangat menyebalkan, terlebih lagi ekspresi mu saat ini seperti ingin mengajak ribut dengannya.
Mendengar penjelasan dari sang putra. Ibu Aqua menganggukkan kepalanya mengerti, dan berucap, "Baiklah, temanmu boleh tinggal disini".
Mendengar hal tersebut, kamu tersenyum senang dan segera membungkuk dengan sopan kepada ibu Aqua karena telah mengizinkan dirimu untuk tinggal bersamanya untuk sementara waktu.
"Terimakasih mama mertua, saya janji tidak akan membuat kerusuhan di rumah ini. Dan saya berjanji akan menjaga putramu yang kedepannya akan menjadi suami-"
Aqua segera menginjak kakimu, untuk memberhentikan perkataan mu yang menurutnya sangat memalukan. Wajahnya memerah padam ketika mendengar kau ingin mengucapkan kalimat 'Suamiku'.
β Maaf, dia sifatnya memang seperti ini. Sangat tidak jelas β
BαΊ‘n Δang Δα»c truyα»n trΓͺn: AzTruyen.Top