── Ngumpul !
──── 🌤️ ────
"Wah, sepi sekali bangunan ini . . . "
"Pada kemana hewan-hewan buas itu?"
Siang hari diawali dengan kedua gadis yang tengah keheranan, sebut saja mereka Alexa dan Ai. Keduanya barusan pulang dari alpamaret, jadi babu. Bercanda. Hari ini jadwal mereka buat beli snack, kebetulan banget persediaan di apartemen udah habis. Pelaku utamanya sih ngga lain dan ngga bukan ya . . . Wawa. Dia suka keciduk ngambil selusin snack pas tengah malam, alasannya buat tumbal ritual santet. Ada-ada aja deh kelakuan.
Nah, Alexa dan Ai dirundung rasa bingung. Habisnya, apartemen yang biasa ribut kayak konser dangdut sekarang malah sunyi macam bangunan angker. Padahal tadi pagi mereka kompakan duduk di ruang tamu sambil karaokean. Iya, semua penghuninya. Ngga tahu lagi kesambet apa yang waras juga ikutan.
"Mereka kemana?" Ai bertanya pada Alexa. Sementara sang empu juga hanya menggeleng tak tahu. Ya kan mereka sama-sama pergi, jadi dia mana tahulah kemana mereka.
"Apa jangan-jangan mereka diculik setan?!?!"
BUK
"Duh .. sakit!"
"Ngga usah ngadi-ngadi ya."
Teori Lexa tadi mengundang satu pukulan tepat di kepala. Dan diketahui oknum yang melakukannya adalah Ai sendiri. Tenang, ngga sakit kok. Gini-gini Ai ngga mau ditangkap polisi cuma karena mukul anak orang sampai amnesia. Kan ngga lucu kalau masa remajanya habis di penjara doang. Selain seram menetap di jeruji besi itu, Ai masih mau nikah sama doi trus punya anak kek di sinetron sinetron. Biar bisa pamer ke temen-temennya kalau dia juga bisa ngeuwu, ga cuma halu doang.
"Eh trus ini Snack nya gimana? Langsung taroh di kulkas pa ngga?"
Mendengar pertanyaan tersebut, Alexa langsung mendapat sebuah ide cemerlang nan fantastis. Yang sebenarnya juga ngga jauh dari kata meresahkan. Memang sejak kapan dia waras? Impossible. Tinggal di apartemen Lime ngebuat dia koslet sepenuhnya, diduga ketularan penghuni yang lain.
"Ngga usah, ngga usah! Kita ambil aja! Kan lumayan buat dimakan pas lagi nyantai. Kalau nanti mereka nanya, tinggal jawab alpanya tutup trus uangnya dicopet. Easy mennn !" Ala-ala jametie, Alexa langsung mengacungkan jari tengah.
Maksudnya jari jempol.
Ai berpikir sejenak, bagus juga sih idenya. Kapan lagi coba dia bisa dapet stok Snack sebanyak ini? Ngga pernah! Jadi, daripada harus menggelar perang dunia ketiga cuma karena rebutan snack favorit yaudah langsung ambil semuanya aja. Sesekali bohong gapapalah, nanti kita tobat. Tapi nanti diulang lagi. Trus tobat lagi. Hehe, pinter.
Astaghfirullah, istighfar.
"Yaudah, ambil aja. Tapi kalau mereka nanya, kamu yang jawab ya! Aku ngga mau dicurigain!"
Alexa mengernyit. Ya ngga bisa gitu dong, masa penderitaannya dilimpahkan ke dia doang. Mana mau. Tapi karena hari ini dapat jajanan banyak, yaudah dia ngeiyain aja daripada tambah panjang. Padahal aslinya dia mah ogah.
Seusai menyetujui rencana licik yang dibuat keduanya, mereka langsung berencana masuk ke kamar masing-masing. Eits, tapi tidak semudah itu wahai ferguso!
Sebuah teriakan nyaring dan ghoib menghentikan langkah kaki mereka. Alih-alih mencari asal suara, Alexa dan Ai justru diam membeku di tempat. Bulu kuduk mereka langsung berdiri. Rasa takut pun juga ikut menyelimuti. Serem uy, apartemen lagi kosong melompong gini tiba-tiba ada teriakan yang ngga jelas. Gimana ngga mau negatif thinking?
Dengan patah-patah, Ai menoleh kearah samping dimana tepatnya Alexa juga ikut melakukan hal yang sama. Kelihatan jelas kalau sekarang mereka lagi keringat dingin.
"S-siapa?"
"Kunti-chan kah?"
"Maksudmu Yuna?"
Diam-diam Alexa tertawa dalam hati karena nama Yuna disebut-sebut sebagai Kunti. Coba aja tadi dia ngerekam. Lumayan kan buat bahan penistaan.
"Dia mah simpanse lepas"
"Lah, bukannya setan?"
"Mimi peri kali"
"Aku sih lebih memilih monyet"
Bukannya lari kebirit karena ketakutan, mereka sekarang malah asik membicarakan ( re: mengejek ) Yuna. Kan sudah kubilang, mana ada penghuni disini waras. Kecuali Kanjeng Rin dan Naomi tentunya 🙏
Balik ke kedua insan itu, mereka kini berganti topik. Yang tadinya tentang Yuna doang, sekarang ngerumpi tentang kang cilor yang jualan depan kampus. Anak-anak manggil dia Kang Giyuu, atau biasa juga Si Nolep secara diam-diam. Menurut gosip yang beredar, dia naksir kakak-kakak yang jaga toko fotokopi. Shinobu namanya. Tapi pas ngejedor selalu aja ditolak. Alasannya karena dia ngga punya temen. Kasian banget si.
Bentar, kok malah ngegosip. Oke, lanjut.
Sehabis ngerumpi ria, mereka akhirnya menemukan dimana asal teriakan goib tersebut. Yakni di halaman belakang, tempat dimana penghuni apartemen Lime menggunakannya sebagai penghibur rasa lelah. Tapi jangan gampang tertipu. Sebagian dari mereka menggunakan halaman belakang sebagai tempat kabur jikalau tiba waktunya membersihkan kamar masing-masing. Ada yang emang karena males, atau bahkan sok polos sambil nanya ; "Apa itu membersihkan?" . Eh tapi biasanya juga dijadiin tempat buat ngebulol secara diam-diam kalau ngga mau terganggu. Yuna, Hatsu, Yuki dan beberapa penghuni lain biasanya melakukan itu. Berteriak ngga jelas, kayang, salto, semuanya dilakukan dengan alasan bentuk cinta. Padahal udah kayak buronan RSJ.
Dan sesampainya disana, dugaan mereka terbukti benar. Karena sekarang seluruh penghuni apartemen lagi kumpul, ada yang duduk di kursi, karpet, pohon, berdiri, bahkan ada yang jadiin manusia lain sebagai tempat duduknya. Oh, sungguh berakhlak nya manusia-manusia ini.
"Ngapain kalian?"
"Oh, kalian udah pulang ternyata. Snack nya mana?" Rena menyahut, diikuti beberapa orang dibelakangnya yang langsung lari terbirit-birit begitu mendengar kata Snack.
"Snack apa?" Alexa bertanya polos guna melaksanakan rencana yang tadi dibuatnya.
"Ngga usah pura-pura ngga tahu ya, itu di tangan kalian ada kantong plastik. Sini!" Karena sudah tidak tahan mau ngemil, Naira langsung merebut plastik yang berada di genggaman Ai dan Alexa. Tanpa basa-basi, seluruh manusia disana langsung menyerbu ganas. Kek ngga pernah dikasi makan aja deh.
"EH ITU PUNYAKU!!!"
"NYANTAI DONG!"
"BERHENTI DORONG-DORONG BISA NGGA SIH?!!!"
"RAMBUTKU KETARIK WOY!"
"AKU MAU COKLAAAATTTT!!"
"MENGGEEEERRRRR!!"
"AKU BELUM DAPET, YA TUHAN"
"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM! SAATNYA BERAKSI!"
"TANGAN SIAPA ITU KOK RAKUS BANGET?!?!"
"HEH BERHENTI NARIK-NARIK!"
Walau jumlah makanan beserta minuman yang dibeli bisa dibilang banyak, ngga akan pernah cukup kalau menyangkut seluruh penghuni apartemen. Orang mereka perutnya ngga pernah kenyang, mana ngga mau kalah lagi. Makanya tempat berkumpul langsung menjadi Medan tempur. Siapa yang dapat paling banyak memenangkan pertempuran. Segala cara akan dihalalkan, liat aja sekarang. Aksi tarik rambut, tendang muka, nampar pipi, tarik kaki, senggol badan, lempar-lemparan batu, semuanya dilakukan demi mengenyangkan perut kosong. Yang tadinya adem ayem sekarang udah kayak ibu-ibu yang lagi ngejar diskon. Maklum, namanya juga betina.
"EKHEM!"
Suasana kacau tadi langsung sirna begitu sebuah senyuman manis dari kedua orang yang menyandang gelar Kanjeng terlempar pada mereka. Tak lupa gergaji pink milik Cansa yang tadinya ada di kamar, tahu-tahu sekarang udah dipegang oleh Rin.
"Bisa diem ngga? ^^ "
"Antri atau gergaji ini melayang ke kalian satu persatu^^ "
Nyali mereka yang tadinya membara langsung menciut. Tidak ada yang berani buka suara. Semuanya hanya menuruti perintah Rin, meski dalam hati udah mencak-mencak ngga jelas.
"Yuki, itu tempatku!!"
"Lho?! Aku duluan disini!"
"Naoko jangan ngecheat dong!!"
"Kamu kok disini?!? Tadi kan dibelakang! Curanggg!"
"Bisa cepetan ngga si?"
Walau sudah ditegur, tetap aja ada perkara yang dipermasalahkan. Mau cari mati emang.
"Oh, beneran mau tahu rasanya digergaji ya?"
Suara yang ditekankan pada setiap kata beserta tatapan yang semakin bertambah horor membuat mereka langsung bungkam sembari duduk dan mengantri tertib seperti yang disuruh. Tak ada yang protes lagi. Lebih tepatnya, tidak berani. Padahal dalam hati mereka saling mengumpat satu sama lain.
Usai mengambil jatah Snack masing-masing, mereka kembali ke tempat semula. Tapi kini lebih teratur dari yang tadi, ngga ada yang duduk di pohon, di badan yang lain atau sebagainya. Semuanya kompak duduk di rerumputan dialasi karpet lebar yang tadi Zou ambil atas perintah Naomi. Tidak ada yang bersuara, mereka semua khidmat mengamati langit biru yang terbentang luas sembari ditemani Snack dan juga minuman.
Tapi namanya juga margasatwa, ngga bisa damai santai barang hanya semenit. Ada-ada aja kelakuan meresahkan dari para penghuni nya.
"Eh, eh! Awannya bentuk Jokoooo!"
"Chigau, stupid"
"Dih, wibu"
"Lariii ada wibu"
"Lari-lari, bapakmu lari"
"Bapakku lagi ngopi, btw"
"Lah? Kok tahu? Punya telepati kau dengan bapakmu?"
"YNTKTS."
"Humorku kok receh amat"
"Kei, Kei, liat deh ... Awan yang disana mirip rambutnya mugimugi"
"Eh iya dong, awoakwkwkwkwkaoakwk"
"MULUT SIAPA ITU YANG BICARA"
Nahkan, baru aja damai, sekarang udah ribut lagi. Ngga ada yang bisa diem, mulutnya muncrat muncrat terus. Kebanyakan dari mereka saling menistakan. Kayak ... Udah tradisi turun-temurun gicu. Ngga ada hari tanpa menistakan.
"Eh tau ngga, tadi pagi aku liat dosen kita keluar rumah sama cewek" Naoko memulai acara gosip, sengaja suaranya dimiripin sama emak-emak kalau lagi ngeghibah. Biar keliatan banget aura keemak-emakannya.
"Dosen kita yang mana sih, dosen kita kan banyak" Liz misuh-misuh. Lagian Naoko bilangnya dosen kita, ya dosen mereka kan banyak. Ngga mungkin dong yang dighibahin semua dosen di kampus.
"Si anu itu lho"
"Anu yang mana emang?" Ria bertanya, ikut tertarik dengan topik yang dibawakan oleh Naoko. Badannya sengaja dimajukan agar lebih leluasa untuk mengobrol. Mio di sebelahnya diam-diam mengambil Ore*o tanpa sepengetahuan Ria. Manfaatkan situasi, kawan.
"Si anuuuu, masa ngga tahu siiiihhhh!"
"YA MASALAHNYA KAMU NYEBUT ANU, PERJELAS KEK SIAPA YANG DIMAKSUD!" Nao berteriak emosi. Naik pitam dia gegara Naoko yang bicaranya terbelit-belit.
"Ih, dosen di kampus, Pak Saskeh"
"Bukannya namanya Sasuke?" Aika tiba-tiba menimpali.
"Inosuke?" Kalau Hatsu mah telinganya lagi rada-rada, semalem nyetel lagu sasageyo dengan volume full, tentunya memakai headphone. Lagi pengen rusakin telinga dia kayaknya.
"Kangen kakek . . ." Celutuk Meru. Mendengar teman-temannya yang lagi ngomongin 'ke ke' dia langsung terbayang sosok kakeknya. Rada ngga nyambung sih tapi.
"Mereka lagi bicarain apa sih?"
"Ngga tahu tuh"
Yuna sama Wina sendiri lagi ngegosip hal lain. Tentang anak kampus sebelah, ketua geng motor yang katanya terkenal banget, kebetulan juga dia kenalan Wina. Inisial namanya K.I , orang yang kemarin malak Yuna pas lagi jajan di tukang bakso. Cakep pisan, kalau Yuna bilang.
Nah, balik ke sekelompok massal yang juga masih setia ngegosip, kali ini Shia dan Rein ikutan gabung.
"Bukannya pak Saskeh udah ada istri ya?"
"SASUKE!"
"NARUTOOO!"
"SASKEEEEHHHHH!!"
"NARTOOOOOHHH"
"SASKEEEEEEEEEEEEEEEEHHHHHH!!!!!"
"NARTOOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHH!!"
Nampaknya obat penenang Wawa dan Nathy telah habis sehingga membuat mereka berteriak kesetanan.
"Kuaduin kalian atas pencemaran nama baik" Hatsu selaku yang paling tertekan angkat bicara. Udah capek liat tingkah abnormal mereka semua. Tambah bikin stress.
Kalau yang lainnya asik ngegosip, beda hal nya dengan kedua gadis ini. Eli dan Lyn. Lyn yang lagi selonjoran sambil ngemil potato chips milik Naira yang dia ambil secara diam-diam, dan Eli yang lagi tiduran di paha Lyn.
Beneran kek ngeyuri, anjir.
"Ayangggg~~~"
"Geli asw"
"Suapin"
"Ogah, BANGUN NGGA?? KAKIKU PEGEL NIH!"
"KOK KAMU JAHAT SIH"
"NAPA?! GA SENANK?!"
Sementara Naomi dan Rin yang daritadi cuma memperhatikan kegiatan mereka hanya bisa istighfar dalam hati.
Kok bisa ya mereka tinggal sama manusia titisan hewan liar kayak mereka?
──── 🌤️ ────
Karena Yuna adalah admin yang berbaik hati, makanya daily update. Kasian dianggurin, nanti malah berdebu macam perasaan kalian ke doi, wkwkwkwk 😍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top