── kisah singkat ! ♡

──── 🎂 ────

Langkah kaki menggema di lobi apartemen. Gadis yang bernama Hatsu itu nampak kelimpungan mencari-cari sesuatu. Entah apa. Para babu──ekhem──penghuni yang melintasinya ikut mengernyit bingung. Tapi masa bodo lah.

"PE, BABU! LIAT AIRA NGGAAA???" Suara yang amat sangat dikenalnya langsung memecah telinga kala terdengar. Bahkan vas yang berada tak jauh dari tempat keduanya langsung pecah begitu teriakan dari oknum S.Y mengisi senyap ruang tamu. 

Yang dipanggil justru tak menoleh sama sekali, tetap setia duduk di sofa sembari mencomot beberapa kue yang dibuat oleh Aika dan Liya tadi malam. Katanya sih buat konten di limetube, bosan ngepet. Adeh adeh, contohlah mereka berdua. Yang mencari uang dengan cara halal, meski ujung-ujungnya tetap gajadi ngirim video. Wi-Fi di apartemen lagi diblok. Sama siapa? Ada deh. Tebak aja sendiri.

"BABUUUUU, DENGER GA SIIHHH?!?!" Semakin lama, nada oktaf teriakannya semakin naik hingga ke puncak. Cocok buat ikut perpaduan suara, tapi gajadi. Kasian nanti yang lain dibuat tuli secara mendadak karena Yuna.

Oke, balik ke topik. Hatsu──gadis yang daritadi dipanggil oleh Yuna──masih kunjung tak menoleh. Membuat gadis yang sering disangka-sangka sebagai simpanse lepas itu semakin icemochy. Alhasil, bantal sofa yang tadi baru dibersihin sama Rai langsung mendarat tepat di wajah Hatsu.

Aduh, maaf. Tapi asli, pengen mampusin.

"APASIH?!?!" Lihat, sang empu bahkan juga ikut tersulut emosi. Pagi-pagi udah dibuat pusing ga ketolongan karena kehilangan benda sakralnya, sekarang harus disuruh berhadapan dengan manusia yang sudah lama masuk dalam dalam daftar black list miliknya.

Oh, Tuhan. Haruskah pagi ini tenaganya terkuras untuk hal yang sia-sia? Terlebih lagi yang mengurasnya adalah makhluk jadi-jadian.

Kata orang-orang sih, PUSYING PALA BERBI.

"Liat Aira ngga?" Liat, udah teriak ga jelas, lempar bantal ke mukanya, sekarang Yuna malah bertanya dengan wajah tanpa dosa. Emang gaada dosa sih, awoakwowkwk.

"Jan ngadi-ngadi please, masih pagi ini. MASIH PAGIIII, UDAH TAU AIRA ADA DI APARTEMENNYA! PAKE NANYA LAGI?!" Duh, mba. Sensi amat.

"KOK NGAMOKKK. Lagian siapa juga yang nanya Aira jodohku manisku malaikatku subhanallah."

"TERUS APAAN"

"Kalem dong bosque, itu ... Aira si panda. Liat ngga? Tadi pagi main sama Niko, kucingnya sukijah. Tapi sekarang gaada ueeee" Yuna pura-pura nangis biar lebih dramatis. Padahal jelas banget kalau dia cuma nangis Bombay. Halah, tae kambeng.

"Dunno and don't care" TJUIH, SOK INGGRIS.

Tanpa babi bubu bebe, Hatsu langsung berdiri dari sofa. Mau ke kamar supaya ga diganggu setan biadab lagi. Tapi ternyata cuma ekspetasinya doang, buktinya sekarang dia lagi cipokan sama lantai-kun yang wangy wipol. Kok bisa? Jadi pas Hatsu mau berdiri, Yuna ga sengaja (tapi sebenarnya sengaja) nendang kakinya Hatsu. Yaudah deh, jadinya Hatsu lagi kiss an sama lantai.

Yah, kasian.  First kiss nya diambil sama lantai. Padahal maunya sama Leo. Makanya, ingat kata pepatah, jangan kebanyakan ngehalu karena jatuhnya bakal pilu.

Eh, bukan pepatah deng. Soalnya Yuna yang nulis. Tapi gila si, keren banget. Siapa dulu dong, YUNAAA <33

"Hatsu, bangun. Kalau mau ciuman jangan sama lantai dong, wangy sih wangy tapi nanti kamu kelainan. Kan ga lucu, eh engga. Lucu banget malah" Bukannya dibantuin, malah asik ngefotoin. Coba aja ada alat pengukur akhlak, sebagian besar penghuni apartemen bakal kena minus semua.

Masih baik kalau dapat minus, daripada alatnya langsung rusak pas ngetes. Hayo, siapakah gerangan.

"Yun, bantuin. Kakiku sakit banget." Mencoba untuk berdamai sejenak, Hatsu mulai memanggil nama Yuna. Dia ga boong kok, kakinya emang sakit banget. Kalau ga percaya, liat aja buktinya. Memar biru yang begitu jelas kini terlihat menutupi sebagian tumitnya.

Salah siapa? Salahnya Mikey, AHAHAHAHA.

Karena Yuna adalah pribadi yang dermawan, tidak suka menipu, dan sangat baik macam malaikat jadi-jadian, yaudah dia bantu. Setelah ini niatnya mau malak mekdi. Ingat kawan, gaada yang gratis di dunia.

"WIH, AIRA NGEPOSTING FOTO DI IG! KYAAAA><" Tahu apa yang terjadi setalah teriakan manusia bulol diatas? Yap, benar sekali. Lagi-lagi Hatsu mendarat di lantai. Dan parahnya, orang yang udah buat dia jatuh sekarang malah lari sambil loncat loncat kegirangan. Hm, udah cocok jadi calon penghuni RSJ.

"KUKUTUK KAU JADI MONYET BIAR MAMPUS!" Mempraktikkan salah satu scene dalam kisah malin kandang, Hatsu langsung mengdorama. Tapi percuma sih, orang Yuna nya udah sibuk dengan postingan yang Aira kirim di sosmed semenit yang lalu. Padahal cuma gambar kucing, udah histeris banget tu anak satu. Sasuga bulol akut.

"Ngh~ Sakitt" Anjir, suaranya.

"SIAPA YANG BERANI ZINA DALAM APART?!"

Hatsu mendelik kaget. Ini satu apartemen hobi banget ya menggonggong kesetanan, kayak gaada cara lain aja gitu. Rusak ni kuping lama-lama.

"LHO HATSU?! KOK KAMU DISINI?!"

"Habis melakukan maksiat yaaa ~ ?"

"FITNAH!"

Ternyata oh ternyata teriakan tidak santuy tadi berasal dari Naoko. Disusul sebelahnya ada Mio yang datang-datang langsung melempar fitnah. Gigit dia, Hatsusaurus!

"Terus yang tadi itu apa?"

"Ckckck, hatsu. Ga kusangka kamu belok, padahal kayaknya pdkt mu sama Leo membuahkan hasil tuh"

"Ujian apalagi ini, Ya Tuhan. Kakiku keseleo! Nih liat!" Dengan esmosi, Hatsu menunjuk kakinya yang semakin membiru. Aduh pinter, itu diobatin dung. Bentar tambah sakit tau rasa ye.

Naoko dan Mio sama-sama menoleh, mengangguk tanda paham akan peristiwa yang terjadi.

"Aku sih cukup oh aja ya"

"Bagus deh, soalnya tentang pdkt tadi aku juga cuma uso"

'Tahan Hatsu, tahan. Yang sabar doi nya bakal peka, meski mustahil tapi'

"Kalian gaada niatan buat bantu, gitu? :) " Dengan senyum Peps*odent nya, Hatsu bertanya lembut. Pi boonk. Mana ada senyum horor dibilang lembut. Ga waras.

"Bantu ga ya, bantu ga ya. Yaudah deh, bantu. Tapi abis ini orio sepaket yaks" Dasar human, baik aja harus ada imbalannya. Ikhlas dikit kek. Ga liat apa kantong nya yang udah menipis, mana uang tabungannya di lemari tiba-tiba ngilang tanpa jejak. Curiga sih, target ngepet tadi malam adalah dia sendiri. Soalnya Yuna sama Yuki pernah dendam, trus ngancem bakal ngepet uangnya. Wah, wah. Ga bisa didiemin ini. Mesti balas balik. Kayaknya bentar malam beberapa gergaji punya Cansa bakal ngilang. Ucet, serem.

"Nih, sampai." Mio membanting Hatsu begitu saja di tempat tidur. Aduh, betapa berakhlak nya. Masih baik dibanting di kasur, coba kalau kayak Yuna tadi, 2 nama sudah dipermanen jadi target utama ritual santet online.

Niatnya sih mau teriakin Mio bilang, 'P MKST?!' tapi tiba-tiba dia udah ga ada tenaga. Parah, masih pagi aja udah lelah letih lesu lemes letoy. Padahal dia tadinya mau pergi ke setarbucks buat ngademin diri. Malah ketemu setan pengganggu yang hobi ngusik kedamaian. Gimana ga capek coba.

"Buku catatankuuuu ... Ughhhh, masa ilang sih" Ow, pemirsa-pemirsa. Ternyata barang sakral yang dari subuh dia cari adalah buku catatan. Dimana disitu terdapat beberapa tugas yang sejak malam ia kerjakan. Tanpa tidur, tanpa makan. Hatsu cuma takut kalau semisalnya dosennya mengklaim bahwa ia tidak mengerjakan tugas. Dan nilainya bisa-bisa kosong. Padahal kan kenyataan berkata sebalik nya.

Dengan beban pikiran yang begitu banyak jumlahnya, tanpa sadar membuat kedua kelopak mata itu perlahan tertutup. Membawa gadis tersebut tenggelam masuk ke dunia mimpi.

──── 🎂 ────

Cukup lama ia tertidur. Mungkin sekitar 2 jam, entahlah. Kalau kata Yuna sih, sleeping ngebo. Tapi sayang, pangerannya ga dateng-dateng. Ucucucucu.

"He?"

Merasa ada sesuatu yang agak janggal kala tangan meraba tempat tidur, Hatsu segera merubah posisinya menjadi duduk. Dan Boom! Kartu-kartu berbentuk huruf berserakan di seluruh tempat tidurnya. Siapa sih orang kurang kerjaan yang taroh kartu-kartu ini? Kayak ngga ada kegiatan lain aja gitu. Ganggu orang tidur. Tjuih, kudaranai ningen.

Meski mengeluh 1001 alasan, Hatsu tetap aja iseng nyusun kartu-kartu itu. Agak penasaran sih sebenarnya, cuma gengsi aja bilangnya.

Tau apa susunan hurufnya? Yang benar dapat coklat.

Demo uso desu yo.

HaPpY B'Day! Itu kalimat yang tersusun saat mengatur semua huruf yang berserakan dalam satu barisan sejejer yang rapi.

Hatsu mengernyit bingung, emang ini ulang tahunnya ya? Karena tak kunjung mengingat tanggal berapa hari ini, ia langsung mengambil ponsel miliknya. Dan benar saja, hari ini tanggal 11 Desember. Agak lag sebentar. Sampai kedua sudut bibir itu terangkat perlahan membentuk kurva yang melengkung. Ciee, salting ciee.

"Ada-ada aja." Hatsu tsundere gengs.

Berniat mencari seluruh penghuni kebun binatang──maksudnya apartemen──Hatsu langsung turun dari tempat tidur, berlari lari mengejar mimpi. Ga deng bercanda, dia lari
menuju ruang tamu.

Dan, Voila!

"SELAMAT HABEDEEE!!!"

"HOEKKK APAAN INII"

Sesampainya di ruang tamu, dia justru disambut meriah oleh oleh para penghuni yang sedari tadi dicarinya. Sorak riuh bagai stadion bola mengisi Indra pendengaran. Menyingkirkan anak rambut yang berantakan, Hatsu menatap satu persatu insan yang ada. Buset, dari Joko sampai Kanjeng Izumi datang. Iya, ga salah. Kanjeng Izumi yang notebane nya anak paling sibuk (katanya doang) juga ikut andil dalam pesta. Tau apa rahasianya? Wawa nyogok semua doi anak Lime buat datang, katanya bakal dikasih uang 500. Lima ratus perak, tapi. JIAKHHH KENA TIPU<3

"INI APAAANN?!" Hatsu kembali mengulang pertanyaan yang sama, masih penasaran dengan apa yang tadi Yuki lempar padanya. Kental kental, bau, warna hitam lagi. Etapi manis sih.

"Kecap. Oh, sama mie kuah. Tapi tenang, ga panas kok"

"?!?!"

"Fyi, yang tadi disemprot itu baygon 👍"

Ya, itulah anak-anak LimePro. Dibanding melempar confetti dan tepung, mereka justru melempar mie kuah beserta kecap. Tak lupa menyemprot baygon supaya lebih menantang adrenalin. Heran sih, disemprot baygon kok gaada yang mati. Tenang sahabat, selama Sakasaki Natsume ada, semua masalah telah ditunda. Keren ga? Keren ga? Keren lah! Masa ngga

"Ide siapa?"

"Yuna, Wawa, sama Yuki. Kata Yuna, berani berbeda"

Yang tadi itu Naira yang jawab btw.

"Masyaallah, pinternya."

Pandangan Hatsu terpaku pada sebuah kotak kado yang tidak terlalu besar. Tapi satu-satunya kotak yang paling menarik perhatiannya. Ya iyalah, orang disitu ada tulisan besar-besar ; 'BUKA YANG INI DULU PLS PLS! BUKA WOI! BUKA BUKAA!' Maksa banget, cok.

Seakan mengetahui isi pikirannya, Aika langsung pergi ngambil kotak itu. Trus kasih deh ke Hatsu. Disuruh buka. YA DIBUKA LAH, MASA DIDORONG.

"Itu kado dari kita semua. Seisi apartemen maksudnya, mereka ada kado sendiri" Keiko menunjuk deretan cogan yang daritadi diam bae.

Mengangguk mengerti, Hatsu langsung ngerobek kertas kadonya. Ternyata kotak itu berisikan buku album. Yang dihiasi stiker-stiker beserta tulisan estetik. Jadinya ga terlalu simpel.

Halaman demi halaman ia buka. Sederet foto dan tulisan tangan yang berbeda memenuhi. Pengen nangis rasanya, liat semua momen yang diabadikan tertempel jelas di album yang kini dipegangnya. Tapi malu lah, nangis diliatin orang banyak gini.

"Cie mau nangis cie"

"Ucucucucu dede hatsuuu~"

"Traktirannya Jan lupa y"

"Udah tambah gede aja"

"NANGES NANGES NANGES"

"Wayolo, air matanya udah mau turun"

"Awas ingusnya ikut"

"Udah-udah, berhenti godain Hatsu"

Berbagai tanggapan yang berbeda menghiasi hari ini. Membuat perasaanya semakin teduh juga bahagia. Meski ada-ada aja manusia yang hobi merusak acara haru.

"Oiya, ada satu hadiah lagi buat kamu"

"Apaan?"

Belum sempat dirinya mendapat jawaban, Hatsu langsung disambut pelukan mendadak oleh seseorang. Hampir aja dia jatuh nimpa Tenn. Apa banget, gitu lho.

"Siapasi???"

"HAPPY BIRTHDAY, HATSUUU!!!"

"(#!(SJSJSBHEBW?!?!!37#;-#+#"

Terkejut bukan main kala oknum yang tengah memeluknya tak lain dan tak bukan adalah .....

JENG JENGG JENGGGG

Mimi peri. Situ berharap siapa? Leo? YAHAHAHAHA KENA ZONK.

Leo-nya sibuk, cuy.

Tapi Boonk.

Emang Leo yang meluk, kok. Jan patah hati dulu.

"Kamu ngapain disini?!?!!???"

"Ngerayain! Liat! Aku ikut bantu juga, lho!!"

"Iya, ikut bantu. Bantu makan tumpengnya" Rin bergumam di sebelah sana. Tentunya ngga kedengaran sama siapa-siapa.

"Hatsu!! Ayo potong tumpeng nyaaa~!!"

Bersamaan dengan ajakan Leo, Meru, Ai dan Alexa datang membawa tumpeng. Besar banget, menggiurkan pula. Tapi sayang,

"Makasi──KOK TUMPENGNYA SISA SETENGAH?!!!!" Iya, tumpengnya udah ga berbentuk segitiga lagi. Soalnya 1/2 bagiannya udah gaada.

"Tadi Leo, Yuki, Chifuyu, Mikey, Rai sama Kuroo comot dikit" Eli menjawab.

"Halah, situ juga ikutan comot" Lyn langsung menimpali. Padahal dia juga ikut comot, tuh.

Ya gimana ya, tumpengnya Naomi-sama itu emang de bes. Ga heran mereka tergiur.

"KSBSHSVSGGS DIKIT APANYA SISA SETELAH GITU?!!#+#!#!" Nah lho, yang ultah ngamok.

"Tenang besto purendo, kita masih ada kue. CANSAAAA BAWA KUENYA!!" Nathy menepuk-nepuk pundak Hatsu sembari berteriak memanggil nama Cansa.

Tak lama, Cansa datang dengan nampan berisi kue yang tidak kalah menggiurkan di tangannya.

"NAHHH AYO TIUP LILINNYA!" Liz berteriak. Lapar deh agaknya.

"Kalian niat ngasih kue ga si, KENAPA KUE NYA JUGA SISA SETENGAH??!!" Kalau boleh jujur, Hatsu udah capek banget. Gws.

"Ouch, kalau ga salah tadi ... Yuna, Kohaku, Wawa, Rena, Venti sama Subaru yang makan." Jawab Ria santai.

"Mak, pengen resign hidup ajalah aku." Hehe, boi.

Dan itulah kisah singkat acara ulangtahun Hatsu yang ga begitu meriah, tapi dimeriahkan sama penderitaannya dan penyesalannya ngenal sebagian penghuni apartemen itu.

Ujung-ujungnya sih, tumpeng sama kuenya tetap dimakan. Tapi yang comot tadi udah ga kebagian. Kasian.

──── 🎂 ────

Pibesdey, anak cantik. Moga leo-nya nyata segera yaks.

Pengunjung yang lain dipersilahkan mengucap selamat habede pada Nyonya Tsukinaga.

[ Tulis disini ya, mniez ]

Oke, cukup sekian. Yuna undur diri.

Papay pens.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top