9: liburan

Mulai sekarang anggap aja kita Enggak saling kenal.
.....

Sinar mentari memasuki jendela bis , menerangi wajah seorang gadis yang putih itu.
Sesekali azkia menghirup udara segar yang masuk dan menikmati pemandangan yang di lalui.

Tapi ada yang beda dengan gadis itu, iya tampak lebih pendiam dan murung. Entahlah, apa yang dipikirkan azkia tapi itu membuat tanda tanya agam sedari pagi mereka berkumpul di lapangan.


Ulang tahun sekolah harapan bangsa dirayakan di Bali, dimana para siswa bisa berlibur selama seminggu, tak heran para murid antusias untuk mengikuti tapi tidak untuk Agam.
Laki-laki itu tidak suka kebisingan, tapi aneh nya ia ikut hanya untuk memperhatikan dan menjaga azkia, aneh memang .

Kini tiba lah mereka di sebuah vila di dekat pantai.

(Kira-kira gitulah ya guys)

" Akhirnya kita sampai juga azkia" ucap intan yang sangat antusias.

" Intan, kamu duluan aja ke vila ya, aku mau jalan-jalan sebentar"

" Yah udah, tapi jangan lama-lama ya, barang kamu biar aku bawa duluan aja" sebenarnya intan tau azkia lagi ada masalah.

" Wah intan baik banget, makasih ya".

...

Azkia berjalan-jalan di tepi pantai, ia membiarkan ombak menyentuh kaki nya, ia membiarkan angin berhembus menerpa wajah nya, di tatap nya pantai dengan tatapan kosong, dan tanpa izin air mata jatuh di pipi cabby nya .
Azkia menghela nafas dan tersenyum .

" Azkia dosa banget yah tuhan, selama ini tanpa azkia sadari ada hati yang tersakiti karena azkia".

" Ngapain lu di sini sendirian?".

Azkia kaget dengan suara itu, yah dia Agam, Agam yang di cintai Hana dan azkia sebagai penghalang . Tanpa di sadari hati azkia semakin sakit ketika ia mengingat ucapan Hana waktu di supermarket.

" Di tanya malah ngelamun lu, ini tuh udah mau malam, enggak baik sendirian di sini, enggak takut masuk angin lu?".

" Enggak"

Agam menaiki satu alis nya, ia benar-benar binggung dengan sifat azkia yang tiba-tiba berubah. Kalau boleh jujur Agam tidak suka, ia lebih menyukai azkia yang sebelumnya, azkia yang selalu ceria saat di sebelah nya.

" Lu kenapa be_

" Kak azkia boleh minta satu hal enggak?" Potong azkia dengan senyum nya.

Agam terdiam, bukan senyum itu yang dia inginkan, senyum yang dipaksakan. "Minta apa?". Entahlah Agam merasa ada hal buruk yang akan terjadi.

" Mulai sekarang anggap aja kita enggak saling kenal!!".

Deg

Sakit, entah kenapa hati Agam sakit mendengar ucapan itu.
Agam terdiam dengan tatapan kosong hingga dia tak menyadari azkia pergi meninggalkan nya.

Azkia pergi meninggalkan Agam yang terdiam mendengar ucapan nya. Jujur ia tak sanggup mendengar balasan dari Agam, kalau di tanya mengapa? Tentu saja karena azkia tak kuat menahan air mata nya yang sedari tadi ia tahan. Azkia terduduk di sebuah batu di dekat pantai lalu mengeluarkan semua air mata yang di tahan nya. " Azkia belum memiliki dia, tapi azkia sudah kehilangan dia" lirih azkia bahkan tak terdengar karena di iringi tangisan serta ombak yang menghantam bebatuan.

Satu hal yang azkia sadari, ia merasa sakit hati dan kehilangan, apakah azkia mencintai Agam?

Sementara tak jauh dari tempat itu
Seorang wanita tersenyum puas
" Bodoh" ucap nya dengan senyum yang sulit di artikan.


......

Acara api unggun di mulai.
Di kelilingi oleh murid-murid harapan bangsa, sambil bernyanyi dan bercanda gurau.

"Azkia" panggil intan sambil menepuk pundak azkia.

" Lu punya gua" intan menatap azkia dan tersenyum, lalu ia menyambung ucapan nya.

" Kalau lu ada masalah, lu bisa cerita sama gua . Kita sahabat azkia, suka dan duka kita jalani bersama. Enggak usah takut untuk bercerita" senyum intan sambil mengelus punggung azkia lembut.

Air mata azkia jatuh, ia tak kuasa menahan nya , mendengar ucapan intan membuat nya terharu bahkan ia merasa bersalah karena mengabaikan intan. Tapi untung lah mereka tidak jadi sorotan karena murid-murid sibuk dengan aktivitas nya.

" Azkia salah intan, azkia jahat" punggung azkia mulai bergetar, intan yang melihat itu pun sedikit panik dan memeluk gadis mungil itu.

" Azkia nyakitin hati kak Hana karena dekat-dekat dengan orang yang ia sayangi, yaitu kak Agam" intan kaget bukan main, tega -tega nya Hana mempermainkan azkia yang tak tau menahu.

" Azkia itu semua nggak bener, dia kayak gitu biar lu jauh-jauh dari Agam, dia itu terobsesi banget sama Agam, lagian dia putus juga karena salah dia sendiri, ini semua bukan salah kamu, itu cuma akal-akalan dia aja".

" Enggak intan, kalian salah paham" intan mengerutkan keningnya.

" Apa yang kalian lihat itu salah" azkia menatap intan. Lalu melanjutkan ucapannya.

" Kak Hana itu sakit, dia enggak mau kak agam khawatir dan malu punya pacar penyakitan kayak dia dan kak Hana nggak pernah main sama om-om, yang Agam lihat itu sebenarnya paman nya" intan sedikit binggung tapi jujur dia tidak percaya dengan ucapan Hana, biar gimanapun Hana itu terobsesi dengan Agam, dan sayang nya ia berhasil mempengaruhi azkia yang polos.

" Udah azkia enggak boleh sedih lagi ya, intan enggak Suka azkia yang murung gini".

"Hai azkia, lagi ngapain?".

Azkia langsung menghapus air mata nya dan menatap Hana dengan senyum manis nya. Sementara intan hanya diam dan menatap Hana penuh selidik.

" Hai kak Hana, azkia sama intan lagi ngobrol-ngobrol aja kok, kakak sendiri lagi apa?".

Sungguh hebat azkia, ia sangat pandai menyembunyikan perasaan.

" Gua juga cuma jalan jalan aja tadi, eh lihat lu". Azkia hanya mengangguk kan kepala nya.

" Lu enggak sama Agam?".

Azkia terdiam, lalu kembali tersenyum.

" Azkia bosen lihat kak Agam mulu"

" Hahah lucu banget lu" tawa Hana

" Garing kali kau lonte" gumam intan, Hana menatap intan sekilas pura pura tidak mendengar ucapan nya .

" Kak Hana seharusnya banyak-banyak istirahat tau, biar kak Hana cepat sembuh"

" Gua mau nya sama Agam, eh tapi kayak nya itu cuma mimpi deh" Hana tertawa kecil.

Azkia hanya tersenyum kecil menanggapi nya, setiap ucapan Hana terasa luka baru untuk azkia.

Sementara itu tanpa di sadari oleh azkia, Hana dan intan saling adu tatap. Hana boleh membohongiku azkia yang polos tapi tidak dengan dia yang tau semua nya bahkan sejak dia dan Agam berpacaran.
Sedangkan Hana tak suka dengan intan yang tau tentang dirinya yang membohongi azkia, ia kira azkia tak akan menceritakan pada siap pun, tapi ia salah, azkia bercerita pada seorang gadis yaitu intan yang tau sejak lama tentang dia.

" Kalian jangan tatap -tatapan dong, nanti kalian bisa jatuh cinta, karena dari mata turun ke hati" ucap azkia .

" Bocil macam lu tau apa sih tentang cinta?" Tanya intan gemes.

" Ih intan azkia bukan bocil tau" ucap azkia mengembung kan pipi cabby nya. Tentu saja hal itu membuat intan mencubit hingga merah. Alasan nya tentu saja karena gemes.








(Agam Bagaskara)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top