7: dia buat Agam jatuh cinta mah
Di meja makan ini Agam sekarang bersama ibu nya.
Teringat oleh nya azkia yang memeluk dirinya erat, hingga sebuah senyum muncul di bibir nya.
" Kenapa sih senyum-senyum gitu?" Tanya mama Aira mengoda.
" Enggak kok mah".
" Kamu suka sama seseorang ya?".
Agam hanya diam, dia teringat akan wajah polos azkia, dan itu membuat nya tersenyum kembali.
" Cerita sama mamah "
" Agam kan pernah bilang sama mama, mama itu cinta pertama Agam, tapi ada satu wanita yang buat Agam jatuh cinta mah" cerita Agam.
" Akhirnya, mama senang denger nya. Siapa dia?".
" Nanti Agam kenalin sama mama"
" Oke mama tunggu ya, awas bohong".
" Kamu harus jaga dia ya, jangan seperti papah kamu" tekan mama Aira.
" Enggak usah bahas tentang anjing itu!!" Ucap Agam dingin.
" Shutt!! Enggak boleh kayak gitu, biar gimanapun dia papah kamu" ucap wanita paru baya itu sambil mengelus tangan anak semata wayangnya.
" Cuih!! Dia bukan papah aku!!" Agam berlalu ke kamar nya dengan perasaan kesel, sementara Aira memaklumi sifat anak nya yang sangat membenci sosok lelaki yang di sebut papah itu.
👉💓👈
" Sayang ada temen kamu tuh di luar!!" Teriak mama ayu .
Azkia yang mendengar teriakkan mama nya pun , bergegas keluar.
" Siapa mah?".
" Katanya sih Agam" ucap mama nya .
" Ha?"
" Ganteng lho anak nya, sopan juga"
" Mama apaan sih"
" Pacar kamu ya?". Ucap mama azkia tak berhenti mengoda anak gadis semata wayangnya tersebut.
" Azkia enggak punya pacar kok".
" Iya , yah udah sana samperin".
" Hai kak Agam, ada apa ke sini?".
" Enggak ada apa-apa sih, kan lu bilang boleh main ke rumah lu".
" Hehe, iya azkia lupa".
" Permisi, ini minuman sama kue nya" ucap mama azkia dan duduk di samping anak nya.
" Makasih Tante".
" Sama-sama, kamu satu kelas sama azkia?".
" Mulai nih mamah, pasti kepo nya kumat" Batin azkia.
"Enggak Tan, saya kakak kelas azkia" jawab agam sopan.
" Ganteng ya kamu, baik juga, tinggal dimana ?"
" Deket kok Tan, deket jalan Garuda"
" Oalah, berarti bisa sering sering dong main ke sini".
"Kok jadi mamah sih yang ngobrol sama kak Agam, azkia kan juga pengen". Batin azkia , tak lupa dengan muka cemberut nya. Sementara Agam yang melihat itu pun terkekeh pelan.
Hingga tak terasa sudah hampir setengah jam Agam bercerita dengan mama ayu.
" Kenapa lu cemberut gitu?". Tanya agam yang sudah bersiap untuk menaiki motor nya.
" Azkia enggak cemberut kok"
Agam terkekeh lalu mengelus rambut panjang azkia.
" Enggak papa kali gua ngobrol sama mama lu, sekalian biar dapat restu juga" Agam peka ya guys
" Tapi kan azkia juga pengen ngobrol tadi" ucap azkia sambil cemberut.
" Udah ah, masak sama mama sendiri cemburu sih".
" Siapa yang bilang azkia cemburu"
" Owh gitu ya?" Tanya Agam sedikit mengoda, hingga tampak rona merah di pipi azkia.
" Makasih ya kak Agam, kak Agam udah nolongin azkia di sekolah tadi".
" Sama-sama, pokoknya lu enggak usah khawatir, dan satu lagi selalu kabari gua kalau ada apa-apa".
" Iya , azkia janji" senyum azkia manis.
" Gua cium boleh kagak sih?" Batin Agam.
" Oh iya, tangan kakak kenapa luka ?".
" Biasalah anak laki".
" Mau azkia obati enggak?".
" Enggak usah, nanti sembuh sendiri kok".
" Nanti infeksi tau, enggak boleh di biarin. Ayok ikut azkia"
Agam dan azkia berada di sebuah taman di rumah azkia. Azkia tampak telaten mengobati luka di tangan Agam.
Sebenarnya luka tersebut karena Agam menonjok kaca kamar mandi nya, karena ia terbawa emosi mengingat tentang papah nya .
" Gua suka di perhatiin sama lu" gumam Agam tapi masih bisa di dengar oleh azkia.
" Pacar kakak kan banyak"
" Lu mau jadi pacar gua?"
" Enggak ah, pacar kakak banyak, nanti azkia Nomor berapa?".
" Kalau gua pacaran sama lu, semua pacar gua , gua putusin".
" Kenapa di putusin? "
" Karena gua cinta nya sama lu, sementara mereka cuma karena gua tajir dan tampan doang, dan satu lagi gua enggak ada perasaan sama mereka.
Lu nomor dua di hati gua"
" Emang nomor satu siapa?".
" Nomor satu mamah".
" Owh gitu ya" azkia tampak biasa saja, padahal dia menahan nafas sedari agam menawarkan menjadi pacar nya.
" Yah udah gua pulang dulu ya, makasih udah obati tangan gua".
" Sama-sama kakak, hati-hati ya pulang nya".
" Iya sayang" ucap Agam spontan, lalu tertawa kecil melihat ekspresi wajah askia, yah membuat pipi azkia merah adalah candu bagi Agam sekarang.
Guys jangan lupa mampir juga ya ke cerita kawan aku, ini cerita nya bagus banget lho, author nya juga ramah, dan jangan lupa vote dan komen nya ya.
Sebelum nya mohon maaf kalau cerita aku mulai membosankan,tapi aku akan cari ide lagi yang bagus sehingga kalian suka.
Oke see you di part selanjutnya guys
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top