19:2 Masa lalu agam
"Penyiksaan buat gw kuat"
.
.
.
Seorang pria tampak hancur dengan tangan yang berlumur darah, beling-beling kaca berserakan di lantai kamar mandi.
Ia adalah agam, tampak frustasi dan hancur. Memeluk kedua lututnya di sudut toilet dengan rambut yang basah tak lupa noda darah yang berceceran.
Sementara di luar sebuah ketukan dan panggilan azkia yang di acuhkan nya. Ia belum siap bertemu dengan gadis nya saat ini, ia begitu hancur dan tidak berdaya bagai orang ketakutan.
Hingga pada akhirnya sebuah kata lebih tepatnya ancaman membuat nya kembali tertuju pada pintu kamar mandi.
"Kalau kakak enggak mau buka pintu nya, kita putus!!" Ucap azkia dengan tegas dan lantang. Ia hanya khawatir mendengar kaca pecah dan teriakan emosi dari Agam, ia sadar bahwa saat ini Agam sedang trauma oleh sebab itu ia ingin menenangkan Agam.
Suara pintu terbuka tampak Agam yang terlihat tidak baik-baik saja , memandang azkia dengan mata sayu nya dan ekspresi datar. Yang membuat azkia kaget adalah darah yang berceceran dan kaca kaca yang pecah.
Azkia mendekat dan memeluk tubuh Agam, tubuh yang selama ini kuat dan keras sekarang lemah dan rapuh.
"Kakak ganti baju dulu ya, azkia mau beresin ini semua, setelah itu azkia obati luka kakak"
Agam membalas pelukan hangat gadisnya, menaruh dagu di pundak mungil azkia
"Biar bibi aja yang beresin,gw enggak mau lu luka karena kaca kaca itu!!".
Azkia hanya mengangguk dan menunggu Agam di balkon kamar nya, sembari menunggu azkia menyiapkan kompresan dan kotak p3k .
"Sini kak duduk" ujar azkia melihat Agam yang telah tampak rapi dari sebelumnya.
Azkia dengan telaten mengompres tangan Agam, agam hanya memperhatikan apa yang gadis itu lakukan.
"Kenapa enggak cerita sama azkia?" Tanya gadis itu sembari mengoleskan obat merah.
" Gw capek azkia, cepek saat mimpi buruk dan minum obat lagi" yah benar, Agam selalu mengonsumsi obat penenang saat trauma itu datang, tadi pun azkia sempat melihat Agam meminum pil obat.
"Sejak kecil gw diperlakukan seperti binatang, gw enggak tau apa itu kasih sayang, dan gw enggak di inginkan".
Azkia menggenggam tangan Agam, mungkin berbagai cerita bisa membuat pria itu sedikit lega".
" Bahkan gw berharap bisa mati di danau itu kia" senyum ketir nya.
" Tapi kenyataannya? Gw memang ditakdirkan seperti binatang yang harus disiksa sampai mati".
"Pah...
Teriakan Agam tengelam karena air yang menenggelamkan tubuh nya.
Sesaat sebelum kehilangan kesadaran nya, ia melihat sosok ibu yang berenang dan memeluk tubuh nya .
"Kamu enggak papa sayang?" Tanya ibu nya dengan air mata yang tak mampu di sembunyikan nya.
"Mah ... Mendingan mamah nyusul papah kerumah sakit" ucap Agam pelan.
"Maksud kamu apa?".
"Agam berhasil menyelamatkan aura mah, Agam hebat kan? Apa setelah papah tau papah akan sayang sama Agam mah?" Tanya Agam dengan senyum tulus nya.
Aira memeluk tubuh anak nya dengan erat, kalau saja ia bisa ia ingin tuhan menukar kan posisi nya dengan Agam.
" Tadi ada yang mau menculik aura mah, Agam kejar dan berusaha menolong tapi Agam malah di hajar sama mereka. Tapi Agam sayang sama adek , jadi Agam berusaha sebisa mungkin untuk melawan, dan pada akhirnya ada warga yang datang, Agam minta tolong bawain aura ke rumah sakit, sementara Agam pergi kasih tau papa dan mamah. Tapi kayak nya papah khawatir banget sama aura, jadi papah mukul Agam lagi deh" cerita Agam di iringi cengirannya.
Azkia menangis terisak, sungguh sakit mengetahui nya.
"Mama minta maaf karena enggak bisa belain kamu sayang"
Agam menggelengkan kepalanya
"Seharusnya Agam yang minta maaf karena enggak bisa jagain mama dan aura. Agam janji akan selalu menjaga mama dan aura walaupun nyawa Agam taruhan nya".
" Tapi kenyataannya salah" ujar Agam tersenyum.
"Aura memang selamat, tetapi setelah koma itu ia menghembuskan nafas terakhir nya. Dan dari sejak saat itu pria bajingan itu memperlakukan gw dan mamah dengan kasar , bahkan mama harus di rawat di rumah sakit.
Azkia terdiam dan tanpa ia sadari sebuah air mata jatuh di kedua pipi cabby nya. Mengapa seberat ini masalah yang di tanggung oleh Agam, di usianya yang harus bermain dengan teman dan bergembira,malah harus di siksa dengan keji tanpa ampun.
" Sejak saat itu juga dia selingkuh, mabuk-mabukan, dan meluapkan emosi sama gw dan mama, lalu dengan seenak hati nya menceraikan mama yang saat itu sedang mengandung lagi. Miris kan? Gw sama mama jadi gelandangan bahkan kami tidur di jalanan, sampai mama kelelahan dan keguguran.gw benci pria itu azkia" lirih Agam tersimpan sebuah kekecewaan dan kesakitan yang mendalam.
"Kakak yang kuat ya"
"Penyiksaan buat gw kuat" ucap Agam datar.
"Azkia yakin deh, pasti aura bangga punya kakak yang baik dan penyayang kayak kak Agam" ucap azkia berusaha membuat kondisi hati pria itu membaik.
Agam hanya tersenyum simpul dan mengangguk.
"Agam..
Panggil Aira , wanita itu duduk di sebelah Agam dan menepuk pundak anak nya.
"Kenapa mah? " Tanya Agam
"Mama sayang sama kamu"
"Agam tau, Agam tau mama selalu sayang sama Agam, mama enggak pernah ninggalin Agam, mama satu satu nya wanita yang belain Agam walaupun penderitaan yang mama tanggung nanti nya, itu semua alasan mama cinta pertama Agam".
Aira tersenyum, Agam salah satu alasan buat dia bertahan dengan Jimi , Agam penyemangat Aira, dan hanya Agam yang dia miliki sekarang.
Andai Jimi mau percaya kepada nya pasti tidak akan serumit ini , pasti Agam akan hidup normal seperti kawan sebaya nya.
"Dulu saat papah kamu kerja keluar kota , mamah sedang mengandung kamu agam. Mama berniat akan memberikan kejutan saat papah kamu pulang nanti. Tapi musuh bisnis papah kamu malah menjebak mamah, malam itu dia datang kerumah dan tidur bersama mamah. Itu awal mula terjadinya kesalahpahaman ini,sejak saat itu popularitas papah kamu menurun dan sejak saat itu dia membenci kita Agam"
Agam menatap mamah nya, ia sedikit lega karena mengetahui faktanya, selama ini mama nya tidak akan mau bercerita tentang alasan jimi yang membenci nya.
"Tapi sekarang mama bersyukur dan sangat bahagia, karena ada kamu Agam. Lebih dari cukup untuk mama"
Ibu dan anak itu pun berpelukan, azkia hanya tersenyum melihat nya bahagia setelah mengetahui fakta dibalik Agam.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top