11: Niat jahat

Hari ini siswa dan siswi berjalan-jalan menyusuri hutan untuk penelitian.
Tak terkecuali azkia dan intan yang kini sedang meneliti jamur-jamuran di hutan tersebut.

" Eh bentar deh, gw kebelit pipis nih, gw tinggal bentar enggak papa kan?" Ujar intan.

" Iya enggak papa kok intan, tapi jangan lama-lama ya".

Intan mengangguk dan pergi meninggalkan azkia yang sedang mencatat itu.
Sambil menunggu intan, azkia pun berjalan-jalan lagi menyusuri hutan, sampai asik nya meneliti ia tak sadar bahwa ia semakin jauh dari hutan.

Hingga suara perempuan pun mengagetkan nya " azkia? Lu dari mana aja"

" Kenapa kakak Hana?" Tanya intan polos.

" Ini itu udah jauh dari tempat kita, kamu sih keasikan jadi sampai ke dalam hutan kan".

" Hehehh, maaf kak Hana, tapi kita enggak tersesat kan?".

" Enggak kok, yah udah kita pulang" senyum Hana.

Sementara di tempat lain...

" Azkia lu di mana!!" Teriak intan beserta yang lain tak terkecuali Agam yang tampak khawatir.

Yah, azkia tidak kembali hingga malam ini, membuat semua siswa harapan bangsa khawatir dengan nya.

Di sisi lain, Agam memukul-mukul batang pohon karena kesal, dia kesal tak bisa menjaga azkia dengan baik.

Agam mengambil ponsel dari saku nya " Dimas, kumpulkan anak Alfd, cari azkia dan bawa pelaku nya hidup-hidup ke hadapan gw" lirih Agam dengan seringai nya.

Agam mematikan handphone nya dan menatap tajam ke depan dengan urat-urat nya yang tampak muncul " lu mau main-main sama gw? " Seringai nya.

...

Sekarang anak-anak harapan bangsa kembali ke vila dan memutuskan untuk mencari azkia besok dikarenakan hari mulai malam.

Tapi berbeda dengan Agam beserta geng nya, laki-laki kira-kira berjumlah puluhan ribu itu memakai jaket kebesaran Angel of Death.

"Lakukan tugas kalian, dan ingat satu hal , gw enggak mau azkia pulang dengan keadaan buruk" ucap Agam dingin.

" Siap, baik bos" ucap mereka kompak.

" Tuh jalang kurang belayan kali gam" Dimas menepuk pundak Agam berniat memberikan ketenangan, karena tampak Agam yang menahan marah dengan menggenggam erat botol kaca di tangan nya, hingga mengeluarkan darah segar.

" Akan gw kasih dia perhatian yang semanis mungkin, anggap aja kenangan dari gw sebelum dia ke neraka"

Dimas sedikit merinding mendengar nya di tambah situasi yang dingin mencekam.

Satu hal yang dimas ketahui, bahwa Agam sangat mencintai wanita kecil itu, ada rasa bahagia di dalam hati nya.
Karena azkia perlahan mengubah Agam menjadi lebih hangat, mengukir senyum di wajah Agam.

" Jadiin dia milik lu, kalau emang lu sayang sama dia. Karena bohong kalau tidak ada pria yang akan mengejar nya nanti".

" Gaje" ucap Agam .

" Yah udah sih, gw juga rencananya mau pdkt sama azkia" senyum Dimas.

" Silahkan" ucap Agam menyeringai, lalu melanjutkan ucapannya

"Dan ku pastikan kepala mu berpisah dengan badan mu" ucap Agam melirik Dimas.

Dimas meneguk ludah nya susah payah.

" Gw becanda kali "

Halo semua....
Apa kabar?
Maaf lama update soalnya gw lagi belajar buat ujian.

Masalah cerita nya yang membosankan, Tolong maafin author ya, kalian bisa kasih pendapat juga kok di kolom komentar.

Oke segitu dulu dari aku
Sampai jumpa di part selanjutnya.

(Agam Bagaskara)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top