1: 𝕞𝕦𝕣𝕚𝕕 𝕡𝕚𝕟𝕕𝕒𝕙𝕒𝕟

Asap rokok berterbangan di koridor sekolah, tampak seorang pria yang duduk di tepi jendela , rambut acak -acakan , baju yang dikeluarkan dengan kerah baju yang terbuka , sedang menghisap rokoknya.

Koridor sekolah ini dijadikan tempat nongkrong agam beserta kawan -kawannya, gelap dan bau rokok serta minuman yang sangat pekat baunya, membuat murid , bahkan guru pun engan melewatinya.

Disini lah agam saat ini, menatap keluar jendela dengan darah disudut bibir merah muda nya. Tatapan tajam nya menuju seorang pria yang tergeletak tak berdaya di lapangan, senyuman pun muncul di bibirnya. Seperti orang yang menang dalam peperangan. "Berani lu sama cewek, dasar banci" kata itu keluar dari mulut agam yang masih melihat orang yang baru saja di hajarnya.

"bos!! lu dipanggil guru bk"
ucap seorang pria yang merupakan salah satu teman agam.
hanya dehaman yang keluar dari mulut agam , pria itu mematikan putung rokoknya dan berlalu keluar.

👉♥️👈


Seorang gadis mungil dan cantik ini berjalan menuju ruang kepala sekolah , dia Azkia , murid pindahan dari Jakarta dan memutus kan pindah ke jawa karena pekerjaan ayah nya.  tak luput dari pandangan setiap pasang mata yang melihatnya, kagum dan heran itu yang di rasakan para murid Harapan bangsa , melihat kecantikan dan wajah yang asing disekolahnya. Azkia yang melihat itu hanya memberikan senyuman tipis diwajah nya.

" sudah berapa kali saya peringatkan kepada kamu agam, ini sekolah bukan tempat pertarungan yang bisa kamu unjuk bakat!" Seorang lelaki parubaya yang berkumis tebal dan badan nya yang gemuk, pak budi adalah nama nya, kepala sekolah Harapan Bangsa.

" sudah berapa kali saya tegur dan saya hukum pak, tapi tetap saja dia berulah lagi, saya saja sudah capek menulis namanya di buku kejadian" ngeluh seorang wanita berbadan pendek dan kurus, dia adalah guru bk , ibu puspa namanya.

Azkia yang sedari tadi mendengar percakapan itu memberanikan diri untuk masuk.

"permisi pak, saya Azkia murid pindahan dari Jakarta, saya mau memberikan beberapa berkas yang bapak minta". ucap Azkia sembari memberikan beberapa surat.

" baik nak terimakasih dan selamat datang di sekolah Harapan Bangsa. Kamu agam silahkan antar Azkia ke kelas X1 Ipa 2" ucap pak budi kepada pria itu tetapi tak satupun kata keluar dari mulut nya, melainkan langsung keluar ruangan.

"dasar anak itu!, Azkia kamu ikuti saja agam ya" ucap bu puspa yang melihat kepergian agam.

" baik bu , kalau begitu saya izin pamit ke kelas ".

Kini azkia mengikuti agam dari belakang, sembari mengikuti, azkia menjelazahi setiap sudut sekolahnya ini, mata coklat itu pun  takjub melihat betapa indah dan luas nya sekolah nya , dikelilingi tumbuhan yang membuat sejuk, dan bangunan nya yang berwarna putih, menambah kesan mewah dan bersih.

"awww" suara itu berasal dari azkia yang menabrak tubuh agam dari belakang. Rupanya azkia terlalu fokus dengan lingkungan sekolahnya , sehingga dia tidak memperhatikan agam yang sudah berhenti berjalan.

"eh , ma-maaf kak, azkia enggak sengaja" ucapnya tunduk .

" ini kelas lho" lalu agam berlalu pergi.

"permisi bu, saya azkia murid baru" ucap nya didepan pintu kelas.

" jadi kamu murid baru itu, selamat datang di sekolah harapan bangsa ya nak, semoga kamu bisa menambah ilmu disini" ujar guru bahasa indonesia ramah.

" terimakasih banyak bu"

"Kalau begitu silahkan kamu memperkenal kan diri".

" baik bu, selamat pagi teman-teman , nama aku Azkia Alqila , kalian bisa panggil aku dengan azkia. Aku murid pindahan dari Jakarta, aku harap kita bisa menjadi teman baik" ujar gadis itu dengan senyum manis nya. Sementara murid yang mendengar hanya fokus ke wajah nya yang cantik bagaikan bidadari, badan nya yang mungil dan kulitnya yang putih bersih, membuat siapa saja menatapnya.

"baiklah azkia, silahkan kamu duduk di belakang ya" tunjuk nya pada bangku kosong paling belakang di dekat jendela.

" hai azkia , aku intan teman sebangku kamu, semoga kita bisa jadi sahabat ya" ujar gadis berkacamata dengan badan gemuk dan tai lalat di tepi matanya.

" hai intan, aku azkia " ucap azkia penuh semangat karena mendapatkan teman baru.

Bel istirahat pertama pun berbunyi, murid-murid berhamburan keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

" azkia ayok ke kantin, sekalian aku kenalin tempat -tempat di sekolah ini"

"beneran? Wahhh ... makasih ya intan , kamu baik banget ama azkia" ucap azkia senang.

" iya dong, kita kan teman".

azkia memperhatikan intan yang sedang menjelaskan setiap sudut ruangan disekolah ini, walaupun intan lebih membahas tentang makanan di kantin.
Sedaritadi berjalan menuju kantin, akhirnya mereka pun sampai di sebuah tempat tujuan mereka , yah kantin, tapi kelihatan seperti pasar. Memang tak heran ketika jam istirahat banyak murid yang makan dikantin, selain dikenal enak , makanan dikantin ini pun cukup banyak dan murah.

"azkia mau pesan apa?" Tanya intan .

" azkia aja intan, azkia enggak mau repotin intan". ujar azkia tak enak hati.

"kamu lucu banget sih, aku enggak merasa di repotin kok" ucap intan yang gemes dengan sikap azkia.

"kalau gitu , azkia mau teh jus sama nasi goreng aja ".

" yah udah, kamu tunggu sini ya".

"okey, makasih ya intan".

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top