Tumbuh Gigi

Happy Reading 🌻
Typo Bertebaran !
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat itu pagi pagi sekali para idol sudah harus berkumpul dikamar Riku,mereka berkumpul karena suara tangisan ko yang menggelegar. Saat diperiksa ternyata ko sedang demam,hal ini pun membuat para idol harus bekerja lebih keras dari biasanya.

Saudara kembar berbeda surai itu juga tampak kelelahan dengan kantong mata dan juga muka yang kusut. Riku kini tengah memandangi wajah ko yang baru saja tertidur karena efek obat yang baru saja ia minum,sedangkan tenn kini tengah memeras air untuk kain didahi ko dan menempelkan nya kembali.

Setelah beberapa saat Riku mulai bangkit dari duduk nya dan mulai beranjak naik ke atas kasur,sedangkan tenn duduk di bantal besar merah milik Riku. Mereka memejamkan mata sejenak untuk beristirahat setelah begadang semalaman. Begitupula dengan para member lain yang baru saja kembali ke kamarnya masing masing.

Dan mari kita lihat apa yang terjadi beberapa saat yang lalu.

-Flasback-

Tangisan bayi menghiasai kamar milik seseorang bernama Nanase Riku,setelah mereka kembali ke kamar untuk beristirahat ko menangis dengan kencang dan membuat tenn serta riku harus bangun,bukan hanya kedua kakak beradik kembar itu tapi juga hampir seluruh member kecuali tamaki,yuki,dan juga nagi.

Dari tadi tenn sedang asik menimang-nimang ko sedangkan Riku yang menyanyikan lagu tidur, untuk Mitsuki dan lori serempak menggantikan pakaian ko yang basah dan juga pempes nya yang penuh. Sougo kini tengah membuat susu bersama Ryuu yang membuat bubur bayi untuk ko,Momo,Gaku,serta Yamato hanya diam berdiri diluar ruangan.

"Huwee....hiks..Hik....hiks...na...tatata...huwee....m-hiks....mama atit..huwe...anas...ko Anas... atit papa...huwe...." Ujar ko dan menggeliat resah dan menangis kencang.

"Ko apa yang sakit sayang??." Tanya Riku lembut

"Atit....hiks....d-dahi ko atit ma." Balas ko dengan wajah yang memerah

"Dahi?." Gumam mitsu

"Jangan jangan Ren!." Sambung tenn dan segera memegang dahi milik ko,rasa panas yang teramat menjalar ke tangan tenn dan membuat tenn segera melepaskan tangannya dan membaringkan ko dikasur.

"Tenn-nii? Jangan bilang ko demam???." Tanya Riku khawatir

"Ren demam Riku,oii Gaku cepat ambil kain dan basahi pakai air hangat." Seru tenn sedikit berteriak dari dalam kamar.

"Eh?? O-oke." Balas Gaku dan segera pergi ke dapur.

"Ada apa Kujou?." Tanya Yamato yang berdiri diambang pintu.

"Ren demam Nikaido Yamato cepat pergi belikan obat penurun panas!." Perintah tenn

"O-oii Kujou sekarang kau tau jam berapa?." Tanya Yamato

"Tidak tau sekarang cepat pergi beli obat nya!." Sentak tenn dan melemparkan tatapan tajam nya ke arah Yamato.

"T-tapi Kujou!."

"Kau mau melanggar perintah ku Nikaido Yamato???." Ujar Tenn dengan aura menyeramkan dan delikan tajam dari mitsuki dan lori.

"Yamato-san sekarang cepat pergi atau Musashi dan bir mu akan ku buang!!." Sambung sougo yang berdiri dibelakang Yamato membawa susu dan Ryuu yang membawa nampan bubur ko.

"O-oke." Balas Yamato terpaksa dan mengganti baju nya.

"Oiiiii!!!! Gaku mana kompres nya hahh??!!". Teriak tenn marah

Sesaat setelah itu Gaku pun langsung datang dengan kompres ditangan nya,dengan nafas terengah-engah.

"Cih lama sekali Yaotome-san." Ujar lori dan mengambil dengan kasar kompres nya dan memeras kain tadi lalu meletakkannya di dahi Ko.

"Setidaknya berterimakasih lah izumi-otouto." Balas Gaku jengkel

"Diamlah yaotome." Ujar mitsuki mendelik tajam ke Gaku dan membuat Gaku diam.

"Ko ayo makan dulu." Ujar Momo dan mengambil nampan bubur dari Ryuu.

"Hiks....g...ga au..au nya ama Mama." Ujar ko dan mendorong sendok yang dipegang Momo.

Sesaat kemudian Momo pun pundung karena ditolak dengan ko yang dia anggap sebagai keponakannya. Gaku pun datang dan menepuk nepuk pundak Momo.

"Sabar Momo-san." Ujar Gaku

"Uhh.....baiklah aku akan pergi tidur dengan Yuki kalian urus keponakan ku dengan baik." Ujar Momo dan pergi ke kamar lori tempat Yuki tidur.

"Horaa...ko ayo makan buka mulut nya ada pesawat datang aaaa...." Ujar Riku dan menggoyangkan sendok nya seperti pesawat terbang.

Ko pun membuka mulut kecil nya dan memakan suapan dari Riku,baru empat sendok ko memakan bubur nya,dia pun kembali memuntahkan bubur itu di pangkuan Mitsuki. Mitsuki yang diduduki dengan ko pun menatap horror ke arah ko,dan mengelus dada sabar.

Perlahan Mitsuki menurunkan ko dari pangkuan nya dan memberikan nya pada lori,sedangkan Mitsuki segera pergi dengan hati hati agar muntahan ko tidak berserakan ke lantai.

"P-pfttt...." Gaku pun dari tadi sudah susah payah menahan tawa nya,dan langsung dilirik tajam dengan Mitsuki.

Mitsuki pun berjalan ke arah Gaku dan melemparkan muntahan yang berbentuk susu dan berbau biskuit bayi pada Gaku.

Ya jangan salah muntahan anak bayi seumur ko itu masih bersih dan wangi karena belum terlalu banyak memakan makanan manusia.

Mitsuki pun tertawa terbahak-bahak dan melupakan kalau di bajunya ada muntahan menyebabkan muntahan ko berserakan di lantai,sontak semua orang menatap datar ke arah Mitsuki. Sedangkan yang ditatap hanya memasang pose imut sambil memukul sedikit kepalanya lalu mengucapkan "Tehe~" Dan berlari dengan cepat ke arah kamar mandi.

Gaku yang ikut terkena muntahan pun juga menyusul Mitsuki,dan akhirnya Ryuu menghela nafas lelah dan membersihkan lantai nya.

***

Sementara itu Yamato sedang berjalan di gang sunyi dan minim pencahayaan sendirian,ia melihat jam tangan nya yang sekarang sudah menunjukkan pukul 03.40 menit,dari tadi ia sudah lelah berjalan jalan tak tentu arah mencari toko obat  yang masih buka.

Angin pada dini hari terasa sangat dingin, akibatnya Yamato memasukkan tangan nya ke dalam jaket yang ia pakai. Bahkan sesekali meniup dan menggesek kedua tangan nya agar mendapatkan kehangatan,dia sempat berhenti karena sudah lelah harus pergi ke toko obat yang jauh dari dorm nya.

Menatap ke arah bintang yang bertaburan dihiasi dengan bulan purnama, sekelebat ingat yang tidak mengenakkan muncul dibenak nya. Yamato teringat dulu ia pernah membaca sebuah buku horror,dibuku itu bertuliskan bahwa setiap bulan purnama para hantu akan keluar mencari mangsa untuk dimakan organ tubuhnya.

Seketika tubuh Yamato menegang dan mulai berkeringat dingin,mata nya menelusuri sekitar yang gelap gulita karena lampu jalan yang rusak dari tadi terus berkedip. Ia menelan ludah dengan kasar dan melangkah dengan sangat pelan,sampai sebuah suara dari arah belakang mengejutkan nya dan membuat jantung nya harus olahraga dini hari.

Klontang....tuk...

Yamato pun perlahan memutarkan kepala nya kebelakang dengan mulut yang tidak henti hentinya berkomat-kamit mengucapkan mantra pengusir hantu.
"Nsoqhduwbnqjzyiab#/@($2wldua."

Kira-kira seperti itulah mantra yang ia ucapkan,tidak peduli itu berasal dari bahasa mana dan apa artinya yang jelas ia hanya menggunakannya saja.

Ketika Yamato melihat kebelakang dia dikejutkan dengan seekor  bayangan hitam yang memiliki ekor dan empat telinga. Yamato pun segera berbalik dengan berlari sekuat tenaga sambil sesekali meminta maaf atas segala perbuatan yang ia lakukan

"Pak aku minta maaf kalau jadi anak durhaka karena kabur dari rumah,maaf juga udah minum bir bapak diam diam, manajer maaf juga udah mengoleksi majalah haram serta foto foto Riku dan manajer secara terlarang,serta pergi ke bar diam diam,menari tarian peri hutan di lokasi syuting, menyeludupkan sekardus bir untuk Tsunashi-san dan membakar semua koleksi sisir senpai!!! Mitsu maafkan aku yang telah tidak sengaja membuat panci mu terbelah dua karena dijadikan mic ketika di dapur,Tama maafkan oni-san yang telah memakan ousama puding mu yang berjumlah empat tanpa pengetahuan mu,dan sou maafkan aku yang telah menghilangkan lirik lagu yang telah kau buat dan malah melimpahkan nya ke Nagi!! Serta Ichi maafkan oni-san yang telah tidak sengaja membuang salah satu koleksi Usamimi Friend edisi terbatas dan malah memfitnah si yaotome."

"Aku bakal tobat ga bakal ulangi lagi ampunn!!!? Hantu jangan makan oni-san dagingku tidak enak,tulang ku udah keropos karena tua,organ tubuh ku udah pada bau bir semua!! Pekoknya aku ini SALAH SATU DAGING TIDAK BERKUALITAS jadi kumohon jangan makan aku!." Teriak Yamato histeris sambil berlari kencang.

Untungnya itu adalah dini hari dimana orang-orang masih pada terlelap ditempat tidurnya,yahh...kecuali satu wanita yang dari tadi menahan tawa dan merekam segala tindakan Yamato,you know who she is.

Sedangkan dari balik bayangan muncullah seekor kucing imut dengan tikus kecil di atas nya dan menatap bingung ke Yamato.

"Meong???."

"Cit..citt...cit."

Dan terjadi lah pergihaban antar kucing dan tikus yang sedang membicarakan tingkah absur dari salah satu manusia lumut yang lewat tadi.

Beberapa saat Yamato berlari dia pun menemukan toko obat yang buka,entah itu keberuntungan atau tidak. Yamato segera masuk dengan tergesa-gesa dan nafas tersengal-sengal membuat sang penjaga toko berstatus wanita itu menatap aneh dan takut ke arah Yamato.

Pasalnya sekarang penampilan Yamato persis seperti orang gila,dia rambut lusuh yang acak-acakan,sendal yang sudah sisa sebelah,memakai jaket dengan baju tidur bewarna hijau dengan tulisan "i'm a moss". Serta keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya,topi dan masker yang ia kenakan juga terlepas dan terbang entah kemana.

Wanita penjaga toko tadi pun mundur secara perlahan dan mendekati telpon dan mulai mengetik nomor pihak kebun binatang dan rumah sakit jiwa,ia mengira bahwa Yamato adalah seorang pasien rumah sakit jiwa yang berhasil terlepas atau spesies hewan baru yang kabur dari habitatnya.

"Ya hallo?? Saya dari toko obat dijalan *** ingin melaporkan adanya kasus hewan spesies baru yang siap untuk dijadikan bahan penelitian disini. Iyaa saya tidak tau tapi dapat dipastikan kalau hewan ini adalah spesies baru ya dia pandai berjalan,dan berwujud manusia. Ya terimakasih." Ujar sang wanita dan menutup telponnya.

Yamato yang mendengar hal itu sontak berjalan dengan cepat dan menatap tajam ke arah wanita penjaga toko obat. "Maaf sekali nona tapi saya adalah seorang leader dari Idol bernama Idolish7 bukan jenis hewan spesies baru." Ujar Yamato

Wanita tadi memandang Yamato dari atas ke bawah dan memasang muka datar. "Mana mungkin seorang idol berpenampilan kumuh dan lusuh seperti orang gila dan hewan? Dan ternyata kau unik juga tipe hewan yang bisa berbicara hee??." Balas wanita penjaga toko obat

Yamato pun menghiraukan perkataan wanita sinting dihadapan nya dan segera berjalan masuk dan mencari obat penurun demam.

Saat sedang asik berjalan mencari obat,Yamato tidak sengaja menjatuh kan obat peninggi badan dan mengambil nya kembali.

"Inikan merek yang sering dipakai dengan mitsu." Gumam Yamato dan berjalan menuju bagian obat penurun panas.

"Oi nona disini yang mana obat untuk penurun demam pada anak usia 2 tahun?." Tanya Yamato

"Bagian rak sebelah kiri atas bertulis ****." Balas wanita tadi dan asik memvidiokan aksi Yamato

"Ku yakin besok ini bakal viral,dengan judul hewan jenis langka yang sejenis lumut berpura-pura menjadi idol top yang sedang naik daun." Batin wanita tadi dengan bangga

Entahlah bisa dibilang pintar atau bego?. Sedangkan Yamato telah menemukan obat untuk ko segera membayar kepada wanita sinting tadi,bukan nya mengambil uang bayaran Yamato.

Wanita penjaga toko obat berinisial kan 'H' itu malah menolak dengan alasan "Aku tidak butuh uang dari hewan,karena  besok aku akan mendapatkan uang yang banyak."

"Wanita sinting." Batin Yamato dan meletakkan uang di meja kasir lalu berlari pergi dengan cepat.

Ketika berlari Yamato tidak sengaja menemukan poster bertuliskan "Dicari seorang pasien rumah sakit jiwa yang hilang berisinial 'H'.

"Pantes saja rupanya salah satu pasien rumah sakit jiwa. Chotto kalau itu pasien rumah sakit jiwa,obat ini aman kan????. Seperti nya aman disini tertulis obat demam untuk anak." Batin Yamato datar dan segera berlari menuju ke dorm,ia sempat melihat jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 04.00

Jadi siapa yang gila disini?? Entahlah sebuah misteri.

***

Tenn dan Riku asik bertukar peran antara mengompres dan bernyanyi,sedangkan lori hanya melihat saja sambil sesekali menatap resah ke arah ko. Yamato pun datang dari luar dengan penampilan yang masih sama acak-acakan nya dan memberikan obat pada lori.

"Ichi ini obat nya oni-san mau mandi dan tidur,nanti kembalilah tidur besok kita harus membawa ko ke rumah sakit." Ujar Yamato dan berlalu pergi.

"Baiklah Arigatou Gozaimasu Nikaido-san." Balas lori dan menyiapkan obat untuk ko.

"Kujou-san dan nanase-san tolong pegangi Ryuu." Sambung lori dan dibalas dengan anggukan dari Tenn dan Riku.

"Ryuu harus minum obat dulu ya,buka mulut nya." Imbuh lori lembut dan menyodorkan sendok berisi sirup penurun panas.

"Endak au ko engtak au ilup nya ait ko ga cuka." Balas ko cadel dan menggeliat ditangan tenn dan Riku

(Enggak mau ko enggak mau sirup nya pahit,Ko ga suka)

"Ren obat nya ga pahit ini manis seperti permen,minumlah dan sakit kepala dan demam Ren akan turun. Minum ya sayang." Ujar Tenn yang mulai susah menahan gerakan ko

"Entak au...mama ko ga au Maman obat..bat nya ait ko ga au." Balas ko dan mulai menangis.

(Endak mau...mama ko ga mau makan obat...obatnya pahit Ko ga mau)

"Tenanglah sayang ko pasti bisa semangat buka mulut nya ya sebentar saja." Bujuk Riku dan mengelus ngelus surai biru milik ko.

"Ryuu kalau bisa minum obat nanti papa kasih permen." Imbuh lori dan dibalas anggukan kecil dari ko,ko pun membuka mulut nya dan mau meminum obat itu.

Setelah itu ko mulai tenang dan perlahan tertidur,sedangkan lori mengelus pipi ko dan tersenyum tipis. Dan menatap ke arah tenn dan Riku "kalian sebaiknya tidur,aku juga akan tidur besok pagi kita bawa ko ke rumah sakit." Ujar lori dan bangkit dari duduk nya.

"Oyasuminasai Kujou-san dan Nanase-san." Sambung lori dan menutup pintu kamar dengan pelan agar ko tidak terbangun.

"Hoammm...uhh...sudah pukul 04.15 apa aku tidur? Atau mengerjakan tugas saja?." Pikir lori dan membuka pintu kamarnya.

"Sebaiknya aku tidur." Putus nya dan menaiki tangga tempat tidur dan menarik selimutnya,perlahan mata lori pun tertutup dan terdengar dengkuran halus.

Sedangkan di kamar Riku,mereka berdua hanya saling bertatapan dan menggangguk. Tenn kembali ke bantal berbentuk kursi di kamar Riku dan menutup mata nya,sedangkan Riku ikut tidur disebelah ko. Beberapa saat kemudian akhirnya mereka tertidur dengan nyenyak.

-Flasback end-

Suara burung saling bersahutan menyambut sinar matahari yang sangat cerah menerangi bumi. Orang-orang juga sudah mulai melakukan aktivitas nya seperti biasa,banyak anak-anak yang berjalan menuju kesekolah,ada orang-orang dewasa yang pergi ke kantor,dan ada juga ibu rumah tangga yang sibuk untuk mengurus pekerjaan rumah.

Saat ini salah satu gadis berambut blonde tengah berjalan menuju kantornya,ia menaiki bus dan duduk di salah satu bangku yang kosong. Mengeluarkan smartphone nya dan menatap jadwal para idol yang harus ia beritahukan,saat tengah sibuk menata jadwal dan melihat hal lain panggilan dari salah satu idol nya masuk.

Bertengger kan nama 'Nikaido Yamato' leader dari Idol yang tengah ia bimbing. Tsumugi perempuan berambut blonde dan bekerja sebagai manajer di salah satu perusahaan bernama 'Takanashi Production'.

Tsumugi mengangkat panggilan telpon nya sambil tangan lainnya sibuk menulis disebuah note book.

"Moshi Moshi ada apa yamato-sa?." 

"Oh manajer maaf mengganggu bisa periksa jadwal ku untuk hari ini?." Balas Yamato

"Humm baiklah sebentar." Tsumugi pun membolak-balik note book yang ia pegang dan melihat jadwal Yamato.

"Anoo...Yamato-san jadwal mu sampai siang nanti kosong,pukul satu ada wawancara,pukul tiga ada pemotretan,dan pukul lima nanti ada pertemuan dengan salah satu sutradara." Balas Tsumugi

"Baiklah jadwal member lain ada yang kosong pagi ini?." Tanya Yamato

"Umm..... Mitsuki-san dan Nagi-san kosong hingga sore pukul tiga." Balas Tsumugi

"Bagus Arigatou manajer,nanti aku,mitsu,dan Nagi akan membawa ko ke rumah sakit."

"Ehh?!!! Ada apa dengan Ren-chan?." Tanya Tsumugi memasang wajah panik

"Tidak ada apa apa seperti hanya demam." Balas Yamato

"Baiklah aku tutup ya Yamato-san, semoga hari mu menyenangkan." Ujar Tsumugi

"Ya manajer juga." Balas Yamato dan mengakhiri panggilan.

Tsumugi menatap khawatir ke arah ponsel nya "Ren-chan demam?? Aku jadi khawatir nanti sepulang kerja aku akan bermain dengan Ren-chan." Batin Tsumugi dan turun dari bis lalu berjalan sedikit menuju Takanashi Production.

***

Saat ini di dorm Idolish7 tepatnya di ruang makan berkumpul lah dua belas orang dewasa dan satu anak bayi. Berbagai macam raut ekspresi ditunjukkan,ada yang menunjukkan raut lelah dengan mata panda,wajah berseri-seri,wajah biasa saja,wajah mengantuk,dan wajah yang nampak tertekan.

Tamaki selaku member paling muda melihat kawan nya yang lain seperti lesu,dia pun ingin bertanya dan dibalas tatapan tajam dari sougo. Alhasil ia hanya diam dan menatap khawatir ke arah tenn,Riku,lori dan Yamato.

Bunyi dentingan sendok saling bersahutan sampai salah satu senpai dari para idol pun membuka suaranya.

"Jadi kenapa kalian berwajah lesu begitu Riku-kun,Tenn-kun,lori-kun,Mitsuki-kun,Gaku-kun, sougo-kun dan Yamato-kun?." Tanya Yuki yang dari tadi merasa penasaran.

"Tadi malam mereka tidak bisa tidur darling,aku juga termasuk." Balas Momo dan memasukkan omelet ke mulut nya.

"Why kalian no sleep desu?." Tanya Nagi dan memiringkan kepalanya

"Renko-kun berisik karena demam." Balas Gaku dan menguap

"Ehh?? Benarkah aku tidak mendengar apapun." Imbuh Tama dengan wajah tidak berdosa dan dihadiahi delikan tajam dari tenn

"G-gomen lupakan saja perkataan ku." Sambung Tama yang merasakan aura mengancam dari berbagai macam sumber.

"Tadi aku sudah menelpon manajer,katanya jadwal kami Trio Pythagoras akan kosong hingga siang. Biar kami saja yang membawa ko kerumah sakit." Ujar Yamato dan mengucek sedikit matanya.

"Itu tidak merepotkan kalian kan?." Tanya Riku khawatir yang melihat muka lesu dan lelah dari Yamato dan Mitsuki.

"Tenang saja Riku! Aku memiliki banyak tenaga itu tidak merepotkan iyakan Yamato-san." Balas Mitsuki dan menampakkan wajah ceria nya walau masih sedikit lesu.

"Ya Riku tenang saja oni-san akan menjaga Ko dengan baik." Sambung Yamato dan memberikan tatapan meyakinkan pada Riku.

"Yess Riku! Kami akan membawa Renshi dengan baik ke dokter." Imbuh Nagi dan memberikan jempol nya.

"Baguslah nanase-san ayo cepat kita ada rekaman pagi ini." Ujar lori bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju wastafel dan mencuci piring nya.

"Baiklah lori." Balas Riku dan ikut bangkit dan mengelus kepala ko yang sedang bermain dengan mainan.

"Tenn dan Gaku ayo cepat Anesagi-san telah menunggu kita di depan pintu,katanya kita ada konser." Ujar Ryuu dan dibalas anggukan dari Tenn dan Gaku

"Kami pamit dulu jaga ren dengan baik Idolish7." Ujar tenn datar

"Oii Nikaido jaga Renko-kun dengan baik,jangan sampai kehilangan Renko-kun dirumah sakit." Sambung Gaku

"Kami pamit Semangat lah dalam menjaga Ko-kun ya Idolish7,Yuki-san dan Momo-san kami pamit dulu." Imbuh Ryuu dan tersenyum teduh lalu mendorong Gaku dan Tenn keluar.

"Darling kita juga harus pergi,okarin sudah menelpon ku." Ujar Momo menunjukkan ponsel nya.

"Baiklah jaga Ryuu-kun dengan baik ya Yamato-kun." Ujar Yuki dan tersenyum ke arah Yamato yang sedang mengumpulkan piring.

"Ya ya pergilah cepat senpai." Usir Yamato mengibaskan tangan nya.

"Jahat sekali mengusir senpai mu ini." Balas Yuki dan berjalan pergi sedangkan Momo masih bermain dengan ko.

"Baiklah ko nanti paman akan datang lagi,jadilah anak baik dengan yamato-kun, Mitsuki-kun,dan Nagi-kun ya." Ujar Momo dan mengacak lembut surai ko dan dibalas cengiran lebar dari ko dan anggukan manis.

"Baiklah sampai bertemu lagi kouhai kuu." Ujar Momo

"Hati hati Momo-san." Balas Sougo tersenyum lembut walaupun tangan nya mencengkeram kerah belakang tamaki untuk menyeret nya pergi kerja.

"Sou-chan leher ku tercekik ukhh!! Sou-chan akhh." Ujar Tamaki berusaha melepaskan cengkraman tangan sougo dari  baju nya.

Sougo pun melepaskan cengkraman Tamaki dan menatap tajam nya. "Cepatlah bersiap dan jangan merengek,atau mau ku cengkram leher mu." Ujar sougo dengan aura gelap

"H-hai'ii!!!." Balas Tamaki dan segera berlari menuju kamar nya dan bersiap.

Sedangkan Yamato yang melihat aksi antara sougo dan Tamaki hanya terdiam dengan tangan yang menutup mata ko,untuk tidak melihat kekerasan dalam rumah tangga di depannya.

***

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi,Trio Pythagoras sudah lengkap dengan baju yang rapih lengkap dengan penyamaran mereka. Didepan Nagi juga terikat seperti alat gendongan bayi,dan juga ko yang ada di gendongan nya. Ko juga sudah wangi bedak bayi dan tersenyum cerah melihat burung burung yang ada di depan dorm.

"Oii ossan kita mau pergi kerumah sakit mana?." Tanya mitsu membenarkan kacamata penyamaran nya.

"Etto....rumah sakit tempat Riku dirawat saja bagaimana??." Balas Yamato agak ragu dan menggaruk pipi nya.

"Hahhhh! Baiklah ayo ossan kemudikan mobil nya." Ujar mitsuki

"Hai'i hai'i horaa Nagi cepat kesini jangan berlarian ketika menggendong Ko!!." Teriak Yamato yang melihat Nagi berlarian mengejar burung.

"Ohh!! Okay." Balas Nagi dan berjalan sangat pelan seperti siput dan dihadiahi jitakan dari Mitsuki.

Pletak!!

"Omaee!! Jangan bermain cepat masuk ke mobil!." Ujar Mitsuki yang sudah mengeluarkan panci nya.

"Mitsu untuk apa panci itu??." Tanya Yamato

"Untuk memukul kalian." Balas Mitsuki cuek dan naik ke mobil.

"Mitsuki Hidoi." Gumam Nagi murung dan di balas tepukan dipipinya oleh ko.

Nagi pun melihat ke arah ko yang terus menepuk nepuk pipi Nagi dan tersenyum dan berkata "Nagi-nichan jangan cedih yah alo cedih tampan nya ilang." Balas ko

"Ouhh~~ Renshi anak baik Nagi-nichan tidak sedih lagi." Ujar Nagi dan mencubit gemas pipi ko.

"Atit! Jangan ubit pipi ko anti pipi ko syajdi elah." Balas ko dan menggembung kan pipi nya

"Renshi itu imut! Hehehe." Balas Nagi

"Tapi ata unda ama api talau ko enggak imut." Ujar ko memasang wajah murung.

Yamato dan Mitsuki pun saling melemparkan pandangan sedangkan Nagi dan langsung memasang wajah serius. Nagi kembali menatap ko dan tersenyum manis dan mengelus pipi ko yang merah.

"Siapa yang bilang kalau adik kecil ku ini tidak imut hemm??." Tanya Nagi

"Unda ama api atanya alo ko entak imut dan Ikin cucah." Balas ko

Mitsuki mengepalkan tangan nya erat dan menyumpah-serapahi orang yang disebutkan oleh ko,sedangkan Yamato masih fokus ke arah jalan walau matanya mulai menunjukkan raut serius.

"Renshi itu imut dan tidak menyusahkan bagi kami. Jangan dengarkan kata bunda dan papi ya,cukup dengarkan perkataan mama Riku dan papa lori okey." Ujar Nagi dan mengeluarkan boneka cocona nya

"Lihat! Renshi sama imut nya dengan cocona-chan." Imbuh nya lagi dan memberikan boneka itu pada ko

Sedangkan ko mengambil boneka dan memiringkan kepalanya "oona-chan?." Tanya ko dengan wajah imut

"Yes! She is cocona! Lihat dia sama imut nya seperti Renshi kan?." Balas Nagi dan menggoyangkan cocona

"Yaa oona-chan imut." Ujar ko dan memainkan boneka cocona yang ada ditangannya.

Nagi pun tersenyum tipis dan memasang wajah serius nya,seperti bertelepati antar sesama Mitsuki dan Yamato ikut memikirkan hal yang sama dengan Nagi.

"Ko adalah anak yang sengaja di buang,sepertinya orang tua nya membenci ko." Itulah isi pikiran Mitsuki,Yamato,dan Nagi.

Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya mereka sampai ke rumah sakit. Yamato memarkirkan mobil nya sedangkan mitsuki membereskan keperluan ko,dan Nagi yang sedang bermain dengan ko.

"Jadi kita pergi ke arah kiri atau kanan?." Tanya Mitsuki

"Oni-san rasa ke arah kanan?." Balas Yamato

"Oii Nagi jangan menggoda wanita!." Ujar Mitsuki dan menyeret Nagi yang menggoda wanita,padahal dia tengah menggendong Ko.

"Ouhh Mitsuki baiklah." Balas Nagi dan ikut berjalan di belakang Mitsuki.

"Mitsuki-niisan oda anita itu apa?." Tanya ko memiringkan kepalanya.

"A-ahh i-itu hmmm... Ryuu-chan tidak perlu tau,ayo cepat." Ujar mitsuki dan mengalihkan pandangannya

Mereka pun berbelok ke arah kiri,sangat lama berjalan akhirnya mereka sampai ya tapi bukan di tempat tujuan. Melainkan mereka tersesat akibat saran Yamato. Saat ini mereka berempat tengah berdiri disebuah pintu putih.

Mitsuki memasang wajah curiga,nagi mulai heran,sedangkan Yamato sedang berpikir apakah ini benar tempat yang mereka tuju. Ko hanya menatap bingung ke arah tiga orang dewasa yang merawatnya,matanya menangkap sosok bayangan hitam di dekat pintu. Ko pun merasa tertarik dan mulai menggeliat di gendongan Nagi.

"Tata! Nagi-nichan ada tawan! Iju Tawan nya iat ke alah ko! Itam ecal Ali." Ujar ko dan merentangkan tangan nya ke arah bayangan hitam besar.

(Kakak! Nagi-nichan ada kawan! Itu kawan nya lihat lihat ke arah ko! Hitam besar kali!.) Translate ucapan ko ^^

Nagi,Mitsuki,dan Yamato pun saling melemparkan pandangan. Mereka mulai berkeringat dingin merasa takut karena ucapan ko barusan,Nagi pun mulai membuka suara nya dan mengelus ko dengan tangan bergetar.

"Renshi seperti apa bentuk kawan yang Renshi ucapkan?." Tanya Nagi

"Uhhmmm....dia ecal telus atanya elah Ama ubuh nya itam cemua. Ah! Dia ugha atap ko Engan ajam,ugha unya tutu Anjang alii!!." Jelas ko dengan wajah tidak berdosa

(Uhhmmm.... Dia besar terus matanya merah sama tubuhnya hitam semua. Ah! Dia juga menatap ko dengan tajam,juga kuku nya panjang sekali!!.)

Setelah ko mengatakan hal tersebut pintu didepan mereka tiba tiba terbuka lebar dengan sendirinya, hal itu membuat mereka berempat terkejut. Mitsuki mulai menahan tangis nya,Nagi sudah memeluk erat ko yang dia gendong,sedangkan Yamato tidak henti-hentinya menaikkan kacamata gugup.

Mitsuki pun mendorong Yamato masuk dan dibalas dengan tatapan tajam dari Yamato. "Oiii!! Kenapa kau mendorong ku!." Ujar Yamato

"Itu harus! Cepat usir makhluk itu,kau yang paling tua bukan! Jangan penakut!." Balas Mitsuki dan langsung menutup pintu.

"Oiii oni-san bukan ahli hantu seperti Riku!." Teriak Yamato dan terus menggedor-gedor pintu nya.

"Ganbaree Yamato!." Balas Nagi dari luar

"Tidak ada gunanya menyemangati sekarang Nagi!!." Balas Yamato

Tiba-tiba dari arah belakang lampu hidup mati sendiri membuat bulu kuduk Yamato berdiri,terdengar suara decitan kasur yang berpindah-pindah dan suara lainnya. Yamato melihat kebelakang dan menelan ludah kasar,dia melihat ada kasur pasien yang berisi mayat.

"Artinya aku memasuki kamar mayat begitu???!!." Ujar Yamato panik dan makin menggedor pintu dengan kuat

"Oiii kalian cepat buka pintunya!! Mitsu,Nagi oiii!!!." Teriak Yamato sambil menahan tangis.

Akhirnya Yamato memutuskan untuk mendobrak pintunya dan berlari keluar meninggalkan Mitsuki dan Nagi yang masih berdiam diri di tempat. Ketika Mitsuki dan Nagi sadar apa yang terjadi mereka pun segera berlari menyusul Yamato. Tentu saja dengan ko yang terikat gendongan di dada Nagi.

"Y-yamato-san hah....huhft.....hahh.... Ya ampun jangan berlari meninggalkan kami begitu saja baka!!." Ujar Mitsuki dengna nafas tersengal-sengal dan langsung duduk di lantai.

"Yamato itu adalah tindakan yang sangat jahat desu! Bayangkan aku juga harus menggendong Renshi dan berlari!." Sambung Nagi dan memberikan ko yang tertawa kepada Yamato.

Yamato pun menerima ko dan menggendong nya dengan baik,lalu menstabilkan nafas nya "Siapa suruh mengunci oni-san disitu!." Ujar Yamato

"Hah?!! Mengunci? Kami tidak ada mengunci mu Yamato-san." Balas Mitsuki menyergitkan dahi nya heran.

"Yes! Itu benar kami tidak mengunci mu Yamato,ketika kau masuk dan beberapa saat mendobrak pintu kami langsung terkejut." Imbuh Nagi

"Hah?! Jelas jelas kalian mengunci ku dan ketika aku berteriak tidak ada satupun dari kalian yang menjawab." Ujar Yamato dengan dahi berkedut kesal.

"Noo!! Kami tidak mengunci mu!." Balas Nagi membentuk silang dengan tangan nya.

"N-nee seperti nya kita harus cepat pulang, rumah sakit ini tidak beres." Usul Mitsuki menatap ngeri ke arah Yamato dan Nagi,lalu dibalas anggukan mantap oleh mereka berdua, sedangkan ko menatap bingung ke arah orang dewasa yang berjalan saling bergandengan tangan.

Mereka berjalan agak lama dan tiba di tempat ramai,banyak anak anak berlarian kesana dan kemari dengan ditemani oleh orang tua. Sepertinya saat ini Trio Pythagoras kembali tersesat ke taman rumah sakit, ko melihat ada banyak yang bermain ada yang meluncur diseluncuran,bermain ayunan,memanjat atau bahkan berlarian dengan riang.

Ko melihat ada salah satu anak yang disuapi es krim oleh ibunya,tatapan ko mulai menyendu dan disadari oleh Mitsuki. Mitsuki menarik lengan Yamato dan membisikkan sebuah ide.

"Sstt...oi yamato-san ayo kita ajak Ryuu-chan bermain sebentar sebelum di periksa,kau sudah mendaftarkan ko tadi iya kan?." Bisik Mitsuki

"Hmm....masih ada waktu sampai pemeriksaan ko,jadi kurasa tidak masalah." Balas Yamato yang melihat jam tangan nya.

"Yoshaa!  Ryuu-chan ayo bermain." Ujar Mitsuki dan melepaskan ikatan gendongan dari Nagi.

Mitsuki mengambil ko dan menurunkan nya di sebuah ayunan khusus anak anak. Ko pun memasang wajah sumringah dan memasang senyum yang lebar untuk Mitsuki.

"Mitsuki-niisan aligato." Ujar ko yang ayunan nya didorong dari belakang dengan Mitsuki.

"Hunn! Ayo kita coba semua wahana yang ada disini ko!. Setelah itu kita baru menemui dokter nya ya." Balas Mitsuki dan mengacak rambut ko.

Yamato pun hanya duduk di sebrang kursi taman memandangi ko dan Mitsuki yang bermain,Nagi sedang sibuk memvideokan aksi ko dan Mitsuki. Yamato melirik ke arah tukang es krim dan memiliki ide,ia berjalan lalu membeli 4 buah es krim. Tentu saja untuk ko hanya es krim berukuran sangat kecil.

"Mitsu,ko,Nagi ada es krim loh." Ujar Yamato dan memberikan es krim masing masing.

"Ahh! Thanks Yamato." Balas Nagi dan mencomot es krim nya, sedangkan Mitsuki dan ko sudah dari tadi memakan es krim mereka.

Ko menatap ke arah tiga orang dewasa ini dan tersenyum lebar sambil mengucapkan
"Aligato yama-touchan, Nagi-nichan,dan mitsuki-niisan." Ujar ko dengan aura kelap kelip

Sontak Yamato menutup wajah nya yang memerah menggunakan tangan,Mitsuki dengan susah payah menahan darah yang akan keluar dari hidung nya,sedangkan Nagi membalas dengan sama ceria nya.

"Ouhh~ sama-sama Renshi." Balas Nagi

"I-imut sangat mirip dengan lori kecil." Gumam Mitsuki yang mulai error.

Ponsel Yamato pun berdering dan berhasil membuat mereka kembali tersadar setelah menerima serangan imut dari ko.

"Moshi Moshi? Ah iya baiklah kami segera kesitu."

"...."

"Ya saya mengerti."

"....."

"Ah oke."

Yamato menutup telpon nya dan mengangkat ko dari ayunan,Mitsuki membereskan pakaian ko yang terkena es krim,sedangkan Nagi hanya diam memperhatikan.

"Cepatlah dokter nya sudah mulai menunggu kali ini giliran ko." Ujar Yamato

"Iya iya dasar ossan bawel." Dengus Mitsuki

Setelah itu mereka meninggalkan taman rumah sakit dan tiba di ruang yang seharusnya mereka tempati dari tadi

-Ruang dokter-

"Silahkan duduk Nikaido-kun,Izumi-kun,dan Rokuya-kun." Ujar sang dokter

"Dan tolong baringkan ko-kun di tempat tidur nya." Sambung dokter dan mengeluarkan alat alat medis nya.

Yamato membaringkan ko yang tengah tertidur dan menjauh dari situ. Dokter mulai memeriksa detak jantung ko,dia mengambil termometer dan menyelipkan nya di bagian ketiak ko. Serta mengambil senter dan membuka sedikit mulut ko

Yamato,Mitsuki,dan Nagi yang melihat hanya diam sambil sesekali beradu pandang.

"Ohh! Sepertinya Ko-kun tumbuh gigi ya?." Ujar sang dokter tersenyum dan mengelus ngelus kepala ko.

Dokter itu kembali duduk dimeja nya dan menuliskan resep obat, termometer pun berbunyi dan diambil oleh sang dokter.

"Hmmm...suhu tubuh nya sudah menurun,tapi tetap akan ku kasih obat demam untuk jaga jaga. Gigi nya yang tumbuh adalah bagian disebelah taring,Ko-kun akan kesulitan makan dan terus merengek." Ujar dokter menatap ke arah Mitsuki

"Untuk ukuran anak batita gigi nya tumbuh dengan lambat ya,jangan terlalu banyak memberikan Ko-kun permen,es krim,atau coklat,dan puding. Itu bisa merusak giginya,biasakan agar ko pergi berjemur di pagi hari. Lalu pada saat seperti ini nafsu makan ko-kun akan berkurang,jadi tolong buat makanan yang unik atau menarik selera nya jangan lupa untuk menambahkan sayur sayuran. Ko akan mulai aktif jadi biarkan saja dia berjalan atau berlari sepuasnya, harap kalian bersabar dalam mengurus ko oke." Imbuh dokter dan memberikan resep obat ke Nagi.

"Ini resep obat nya untuk jadwal makan obat akan dijelaskan oleh nona di apotek nya." Ujar sang dokter.

"Dokter ko kadang sering menangis di tengah malam dan tidak akan tidur itu karena apa?." Tanya Yamato

Sang dokter melihat ke arah Yamato dan tersenyum tipis.

"Bagi anak anak seumuran ini akan sering terbangun di tengah malam,buatkan dia susu hangat atau cemilan supaya dia bisa tidur. Dan jangan buat Ko-kun menjadi sedih ya." Balas dokter

"Ahh baiklah Arigatou Gozaimasta dokter kami pamit." Ujar Yamato sedikit membungkuk di ikuti dengan Mitsuki dan Nagi.

Nagi memasang gendongan bayi lalu mengangkat ko dan mengikatnya.

Blam...

"Humm~~ anak muda." Gumam sang dokter terkekeh kecil.

***

Trio Pythagoras keluar dari rumah sakit setelah mendapatkan obat nya,Yamato mengendarai mobil dan melirik dari kaca ke bangku belakang. Nagi dan Mitsuki tengah tertidur dengan mengapit ko yang ada ditengah tengah,sedikit menutup mulut nya Yamato mengalihkan pandangan untuk fokus ke depan.

Rona merah tipis bisa dilihat di kedua pipi yamato,dia tersenyum tipis dan bersenandung kecil. Saat tiba di depan dorm Yamato menggoyang tubuh Mitsuki,Mitsuki yang merasa terganggu pun membuka matanya. Dengan kesadaran yang belum terkumpul Mitsuki keluar dari mobil dan alhasil tersandung oleh batu dan mendarat dengan sangat selamat.

Buk...

"I-itaii uhhh..." Uar mitsuki mengusap kepalanya yang mencium semen, sedangkan Yamato sudah menutup mulut menahan tawa.

Nagi dan ko yang terbangun pun menatap Mitsuki bingung.

"Mitsuki-niisan cedang apa dicitu? Kok ala nya mitsuki-niisan ada dalah dalah nya? Atit kah?." Ujar ko dan berjalan turun dari mobil

Ia menggoyangkan kaki nya dengan susah untuk turun dari mobil yang tinggi,ketika dirasa sudah siap ko pun langsung turun walau turun dengan pantat duluan. Ko segera berlari ke Mitsuki yang sedang duduk memegangi dahinya dan mengusap luka Mitsuki.

Mitsuki tertegun dan menatap haru kearah ko.

"Atit atit ergilah cangan inggah di ala mitsuki-niisan atit atit ergilah." Ujar ko dengan muka polos mengusap-ngusap dan merapalkan kata kata,Mitsuki tersenyum dan memegang tangan kecil ko yang sedang mengusap dahi nya.

(Sakit sakit pergilah jangan singgah di kepala mitsuki-niisan,sakit sakit pergilah).

"Arigatou Ryuu-chan sekarang sakit nya sudah hilang." Balas Mitsuki dan tersenyum mencoba menenangkan ko.

"Hontou?." Tanya ko dengan muka imut dan jari telunjuk di mulut nya.

"Hunn! Ayo kita harus makan siang lalu ko tidur ya." Balas Mitsuki dan menggandeng tangan ko.

"Humm!." Balas ko dan menggandeng tangan Mitsuki

Dua matahari itu pun berhasil membuat silau Yamato dan Nagi, Yamato sudah menelungkup kan kepalanya di kaca mobil sedangkan Nagi entah sejak kapan sudah memakai kacamata hitam

"Uhh!!! Lama lama oni-san bisa diabetes melihat ini." Batin Yamato.

"Ouhh~ rasa nya seperti melihat two Sun berjalan desu." Gumam Nagi

***
-Tempat lori dan Riku-

Saat ini Riku tengah memandang kosong ke arah cermin didepan nya. Tangan nya memegang sebuah surat dari seseorang yang tidak dikenal. Beberapa saat yang lalu dia dikejutkan dengan surat di dalam tas nya,apalagi surat itu berisi tentang ko.

Dada nya mulai sesak memikirkan isi surat tersebut,karena asik melamun Riku bahkan tidak sadar kalau lori sudah berdiri dari tadi disebelahnya. lori menepuk pelan pundak riku dan membuat Riku terlonjak kaget. Riku menolehkan kepalanya ke arah lori,dengan mata berkaca-kaca dia memeluk erat lori membuat sang empu terkaget.

"Nanase-san??! Ada apa?! Kenapa kau menangis??." Ujar lori panik dan membalas pelukan Riku

"Hiks...Hiks...l-lori hiks...ko huweee...ko hiks..."

"Nanase-san tenanglah jangan menangis itu tidak baik untuk kesehatan,ayo minum dan tenangkan dirimu." Ujar lori dan mendudukkan Riku lalu memberikan botol minuman

Riku meminum botol minum itu dan mengusap air matanya,ia mengeluarkan sebuah surat dari dalam kantong nya dan menyerahkan surat itu pada lori. lori awal nya merasa bingung,ketika dia membuka dan membaca isi surat itu barulah wajah nya berubah drastis.

Wajah lori terlihat mengeras menahan amarah nya,tangan nya terkepal kuat dan matanya menatap sengit ke arah surat. Dilipat nya surat itu dengan baik dan menarik nafas mencoba menetralkan dada nya yang bergemuruh menahan amarah.

lori mengusap punggung Riku dan tersenyum lembut "Tidak akan aku biarkan Ryuu diambil oleh nya nanase-san. Akan kita jaga bersama sama ryuu." Ujar lori

Riku menatap lori dan mengangguk pelan. Riku pun keluar dari ruang istirahat mereka karena di panggil oleh staf,ketika Riku keluar manik lori menatap tajam dan memukul meja yang ada disebelahnya dengan kuat.

"Mau mengambil kembali anak yang sudah kami rawat huh! Silahkan ambil kalau nyawa kalian ingin melayang." Batin lori dan berbalik pergi meninggalkan surat yang terbuka lebar itu.

"Aku adalah orang tua dari anak yang kalian ambil,kembalikan anak itu atau kami akan menyebarkan berita buruk tentang kalian Idolish7. Kami membutuhkan anak itu untuk dijual,dia hanyalah anak s***n yang tidak ada gunanya."

-Salam dari kami-
-Ayato dan Narumi-

***

Ara : Yatta! Akhirnya selesai juga.Rip jempol ku :)

Tamaki : Tumben banget banyak nulis rachan

Ara : Sebagai tebusan ku karena membiarkan book ini berdebu hehe

Ara : Dan juga Arigatou Gozaimasuu Mina-san telah mensupport book BabyxIdolish7 ini

Ara : Sampe tembus 2k 🥳🥳 hiks...terhura aku tuh

Tenn : Terhura terhura cepat tulis book yang lain

Ara : Sabar tenn jangan marah² entar cepat tua.

Tenn : Hahh?!!!

Ara : Hih!! //Lari//

Me : Oh iya tunggu ya Truth Or Dare nya masih dalam tahap dikerjakan.

Ara : Riku dan yang lain penutup nya tulung~

Riku : Jaa ne Mina-san ^^

Sougo : Jangan lupa jaga kesehatan kalian

Tamaki : Dukung terus rachan kita

Mitsuki : Terus berbahagia yaa

Nagi : Bye~ lady

Yamato : Jangan lupa vote~

Momo : Dan komen kalian //Bersemangat//

Yuki : Setia menunggu book ini oke,seperti cinta ku pada Momo yang selalu setia.

Ara : Bucin!

Gaku : Jangan lupa makan soba supaya sehat

Tenn : Bukan sehat tapi usus buntu

Gaku : Hah?!!

Ryuu : Ma ma... tenanglah kalian berdua

All : Sore jaa mata ne~

Ara : Tunggu chapter selanjutnya bertemakan "Konflik" mwhehehehe (人 •͈ᴗ•͈)

Ara : Bye bye~ ku mau balik nge bucin dulu wkwkwkwkwk.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top