#๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐
WAKTU SUBUH TELAH TIBA, kini kamu bersama dengan unit Switch telah sampai di Bandung dengan selamat sentosa dengan bantuan sihir gelap pesulap merah-.
Gak, mana mungkin sihir si pesulap merah gituin mantra selalu berhasil, boro-boro berhasil. Nyantet ketos aja gak berhasil.
Suara adzan subuh berkumandang, memanggil seluruh umat Islam untuk melakukan shalat. Kini kamu sembari mendengarkan suara adzan berkumandang, menunggu taksi yang kamu pesan di ruang tunggu.
"Itu suara apa?" Bingung Sora ketika mendengar suara adzan yang tengah berkumandang.
"Kalau gak salah, itu namanya Adzan, panggilan untuk umat yang beragama Islam untuk beribadah"
"Tapi kenapa aku tidak pernah mendengarnya di Jepang? Apa hanya ada di Bandung saja?" Tanya Sora bingung ketika mendengar penjelasan Tsumugi.
"Jepang bukanlah negara yang mayoritasnya Islam, mereka biasanya mengcheck jadwal shalat di gawai mereka. Adzan ini hanya ada di negara mayoritas Islam, Sora" Sora yang mendengar perkataan dari Tsumugi mengangguk-angguk mengerti.
Baru saja mereka sampai sudah dikejutkan dengan suara yang mereka tak pernah dengar di negeri sakura. Entah kenapa, rasanya mereka menjadi lebih penasaran dengan apa saja yang ada di Bandung.
"Sora nanti pas duduk di taksi jangan duduk samping [Name], duduk samping shiso saja. Dia tadi tidurnya ngiler" Kamu yang mendengar perkataan dari pesulap merah, memelototinya.
Padahal kamu tadi tidur sambil pakai masker, terus juga kamu melihat dengan jelas kalau Natsume sudah tertidur duluan. Dan kamu yang paling terakhir tidur.
Mana mungkin dia buka-buka masker kamu? Natsume aja tidurnya kayak kebo mati.
Mulutnya memang gak bisa diem ya, ngajak ribut mulu. Memang dia ini kayaknya sengaja banget mancing-mancing.
"Mulutmu dijaga, kamu kali yang ngiler. Dasar pesulap merah sok tau"
"Kamu yang sok tau"
Bau-bau orang mau berantem, dari hawanya udah mulai gak enak disekitar kalian. Terkecuali Sora, karena dia vibesnya selalu enjoy, semangat, ceria, cute.
Orang-orang yang berada di dekat kalian segera menjauhi kalian, ngeri ada orang berantem. Takut mereka yang gak ada hubungannya apa-apa sama mereka jadi ikutan kena. Kan gak lucu.
Subuh-subuh udah ribut.
Tsumugi yang sangat amat peka dengan situasinya, dengan cepat langsung menenangkan produser dan ketua unitnya yang ingin ribut.
Ponsel milik produser nya yang dia pegang, ia titipkan kepada Sora. Berusaha menghentikan agar mereka berdua gak ribut di terminal, malu diliatin banyak orang.
Taksi yang mereka pesanpun sudah ingin dekat dengan tempat mereka menunggu.
Kan kasian Abang taksinya nanti udah sampe di terminal buat jemput penumpangnya, malah disuguhi pemandangan orang yang lagi berantem.
Yang ada malah dibatalin orderannya
Dari subuh sampai pagi ini pun bau-bau orang mau ngajak ribut masih terasa. Entah sudah keberapa kalinya mereka berdua ribut sampai-sampai Tsumugi hampir gak waras.
Emang ya mereka ini kalau dikasih penghargaan rekor dunia orang yang paling lama bertahan berantem paling lama. Kayaknya menang nih.
Tapi tenang saja, berkat bantuan Sora. Adek kelas kesayangan kita, semuanya jadi tuntas. Walaupun ujung-ujungnya balik lagi kayak di awal.
Sekarang mereka lagi nyari makan, dengan jalan kaki untuk mencari nasi uduk.
Siapa disini kalau sarapannya nasi uduk? Angkat tangan.
Mereka mencari nasi uduk, kesana kemari bersama dengan produsernya yang memimpin jalan. Kenapa mereka gak makan makanan di hotel? Karena [Name] kepengen nasi uduk.
Kasihan atuh ih, selama di Jepang dia gak bisa makan nasi uduk sepuasnya. Soalnya kan mahal :(.
Mumpung lagi di Indo sekarang, jadinya harus makan nasi uduk pas sarapan biar nikmat ye kan.
Setuju?
Balik ke awal, kini mereka sudah sampai di tempat yang jual nasi uduk. Banyak orang-orang yang mengantri untuk membeli makanan tersebut.
Buat apa? Buat dimakan di rumah.
Bukan cuman ngantri, tapi main asal serobot giliran orang. Dengan alasan, "Saya/ anak saya laper di rumah".
Nah biasanya itu contoh orang yang gak sabaran, dikira semua orang yang beli juga gak lapar.
Kalian kesel sama contoh kayak gini? Sama kok saya juga. Ayo kita tos dulu.
"Sora, mau tempe gak?"
Sora yang mendengar produsernya menawari tempe, menatapnya dengan tatapan bingung.
'Apaan tuh tempe?', Begitulah ekspresi yang terpapar di mimik wajah Sora saat ini.
"Itu gorengan, kalau dimakan bareng nasi uduk tuh mantepnya poll banget, wajib coba"
Oke ini promosi dengan cara sedikit memaksa, tapi karena Sora masih polos sedangkan produser yang satunya terkadang kayak setan kelakuannya.
Lantas Sora pun menganggukkan kepalanya, menandakan ia ingin.
Ayo kita melokal bareng-bareng di book ini, jangan sampai budaya Indonesia tidak dikenal sama orang luar. Setuju? Setuju dong.
Setelah mengantri panjang lebar, walaupun harus adu mekanik sama emak-emak yang asal serobot antrian. Kini akhirnya mereka kembali ke penginapan untuk memakan nasi uduk tersebut
Aduh jadi kepengen nasi uduk, besok pagi saya beli tiga porsi dah buat dimakan sendiri.
"Naon ieu teh?" Tanya Natsume ketika kamu memakan nasi uduk dengan memakai kerupuk, dan nasi yang di tumpukkan di atas kerupuknya bersama dengan sambel.
"Nasi uduk, dimakan-dimakan. Enak tau, jangan lupa pakai sambel sama kerupuk terus pakai gorengan. Dijamin enak, no tipu-tipu".
Setuju sama yang dibilang sama nem? Saya sih setujuโ๏ธ.
Mendengar hal itu, Natsume menganggukkan kepalanya saja. Dia bingung mau jawab apa. Dia melihat ke arah teman-teman satu unitnya. Mereka sedang memakan makanannya dengan nikmat dan lahap.
Melihat semua orang memakan nasi uduk dengan nikmat dan lahap, Natsume. Menjadi tergoda untuk memakannya.
Hap, satu sendok dia makan. Rasanya? Wuih enak, omongan nem selalu bener. Makanya mereka harus percaya, karena omongannya itu rill no fek fek.
Mata Natsume berbinar-binar, bumbunya yang enak, lalu nasinya yang lembut. Ditambah lagi dengan kerupuk, nikmat apalagi yang kamu dustakan?.
Fiks balik-balik ke Jepang langsung kangen sarapan pakai nasi uduk. Rill no fek fek.
"Produser, tempenya gurih dan enak. Sora suka tempe"
Jelas dong, kan masih hangat tempenya. Jadinya gurih dan enak, kamu mendengarnga menganggukkan kepalanya setuju.
"Jelas dong, jadi Sora mau makan nasi uduk setiap pagi?" Mendengar hal itu, lantas Sora menganggukkan kepalanya setuju. Enak ngab sarapan nasi uduk.
"Bubur ayam?" Tanya Tsumugi penasaran, biasanya bubur ayam juga dijadiin sarapan buat pagi-pagi.
"Nanti kita cari bareng-bareng"
"Dukun?"
"Kok jadi dukun"
Kamu menatap Natsume datar, kalau dia udah ngomong kayak begini bakalan repot banget. Artinya dia kebelet ngedukun di Bandung.
Dari tujuan awalnya tuh udah keliatan Jelas, Natsume itu pengen belajar ngedukun di Indonesia. Soalnya dukunnya profesional banget. Siapa tau dia bisa naik pangkat.
Kan lumayan berguru di Indonesia. Biar dia kalau mau nyantet orang selalu manjur, anti gagal.
Balik-balik ke Jepang dia pasti langsung bakal pamer ke warga Yumenosaki.
A/n: hy, aku kembali setelah sekian abadnya buku ini sy terlantarkan. Hehehehe.
Bแบกn ฤang ฤแปc truyแปn trรชn: AzTruyen.Top