II

Ada alasan mengapa Beelzebub tidak begitu menyukaimu. Tentu, dewa bisa bertengkar satu dengan lainnya, namun, hampir jarang ada yang ingin membuat darah buruk dengan, kamu, sang pemegang takdir, karena dewa-dewi akan membutuhkan visi darimu supaya bisa bertahan hidup.

Tidak, kamu tidak sepenuhnya absolut, tetapi jika ada kata-kata seperti, “tindakan itu akan membawa kemalangan,” atau, “jangan melakukannya, atau kamu akan menyesal.” Siapapun itu, jika mendengar mereka keluar dari mulutmu mesti waspada. Karena itu benar-benar akan terjadi jika mereka tidak mengindahkan perkataanmu.

Kamu bijaksana, dan murah hati, namun juga kamu terkenal karena kurangnya akal sehat … terkadang ada saja sesuatu yang kamu lakukan lalu keesokan harinya itu akan menggemparkan seisi Valhalla. Kasus nyata baru-baru ini, kamu membuka jasa ‘menukar takdir’, dan demi apapun, belum ada bahkan sebelum para titan muncul, sesuatu yang namanya menukar nasib dengan milik orang lain.

Dan bagaimana kamu melakukannya? Tidak ada yang tahu, bisa-bisa kamu mengambil mengambil pekerjaan dewa-dewi yang memiliki judul takdir di tengah nama mereka. Ah, terserahlah, Beelzebub berpartisipasi hanya karena kamu menawarkan item tertentu yang dia harapkan.

Mungkin juga karena Hades, dari semua entitas, dengan senang hati mengikuti kemauanmu, yang dimana itu hampir menghina karena penguasa Helheim yang agung turut berpartisipasi dalam rencana konyolmu.

“uɐʇɐS, ada yang salah? Kuenya terlalu asin?” Sosok di depannya mengerutkan alis seakan khawatir. Itu kamu, peramal yang dia kira kehilangan separuh otaknya, memanggil Beelzebub dengan nama yang tidak bisa diucapkan oleh lidahnya.

Bau manisan terhirup menyenangkan, kehangatan yang sesaat kembali seperti masa lalu dimana dia pernah memakan ikan bersama Lucifer, Azazel dan Samael. “Tidak, ini baik-baik saja. Apakah masih ada lagi? Kue-kue ini.”

Kamu juga tampaknya tidak seperti biasa, tidak berjubah hitam, dan tanpa kain hitam ikonik milikmu yang selalu menutupi wajahmu. Kamu hanya sekedar mengenakan kacamata sederhana dan pakaian sehari-hari. Dikatakan kalau orang-orang yang mampu melihatmu melepas kain wajahmu adalah mereka yang terdekatmu.

Apollo, klien ternama dan terlama [Name] sang pemilik takdir dirumorkan tidak cukup dekat hingga dia bisa melihat matamu tanpa keperluan penting. Dan disini Beelzebub berinteraksi, menjadi seseorang yang sangat akrab yang bisa melihat keindahan matamu yang tidak biasa.

Kamu tertawa pelan, “pfft, kamu masih seimut biasanya, ya uɐʇɐS.” sementara membelai rambutnya, tubuh ini memiliki rambut panjang, kamu tampaknya menikmati tampilan apapun yang dia berikan. “Jika kamu mau lebih, aku menyimpan yang lebih di laci bawah. Kamu tau dimana itu, benar? Aku perlu ke Helheim, Hades berkata dia sedang merasa tidak sehat, karena itu aku membuat kue ini.” Sentuhanmu diakhiri dengan menyelipkan surainya ke belakang telinganya, dan berdiri mengambil kemasan di meja.

Ah, dia sudah merindukan tanganmu, tanpa sadar dia menahanmu dengan memegang pergelangan tanganmu. Kamu tidak langsung melepaskan genggamannya, tetapi melihatnya, tatapan yang mengatakan, aku paham apa yang kamu rasakan.

Kamu mencubit main-main pipinya, “Jangan cemburu, oke? Kita selalu bisa menghabiskan waktu lebih banyak setelah aku kembali.” cukup kalimat sederhana itu, dia akhirnya melepaskanmu. Melihat sosokmu menghilang dari balik pintu, tetapi jantungnya meremas sama seperti dia mendengar nama Hades.

Beelzebub sedang menjalani kehidupan seseorang yang menyayangi kamu lebih dari seharusnya, perasaan itu telah ada sebelum dia membuka mata dan melihat penampilannya berbeda. Perasaan yang membuat banyak pikiran jahat terlintas ketika itu berkaitan denganmu.

Tidak ada anak-anak Moirai, mungkin ini kehidupan di masa lampau dengan seseorang yang sudah menghilang jika kembali ke waktu dimana kamu menawarkan kesepakatan bertukar takdir. Mungkin, jika ini bisa bertahan lebih lama, dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu.

‘Sebentar … bukankah Hades akan mencari-cari alasan lain? Rupanya aku perlu mencari cara baru untuk menghancurkan Helheim.’

Itu bukan yang Beelzebub inginkan, itu pikirannya secara naluriah, namun ada sedikit resonansi dengan dirinya entah bagaimana.

● ● ●

“Kamu benar-benar sakit ternyata. Tidak kusangka, kukira Hades yang kukenal menjalani kehidupan idealnya.” Kamu menutup pintu kamarnya.

“Tidak bisa berkata berbeda ketika aku menjadi manusia.” Hades, atau nama yang kalian gunakan hanya ketika kalian berdua, duduk ke tepi kasur, meletakkan kain setengah kering di samping baskom air, tepat di atas lemari kecil di sebelah tempat tidurnya. “Adam merawatku sebelum dia pergi sekolah.” Suaranya terputus oleh batuk menyakitkan.

“Jangan berbicara, tenggorokanmu akan semakin sakit. Juga orang-orang di Opera House mengkhawatirkanmu.” Kamu mengusap keningnya yang lembab, menyemangatinya untuk kembali berbaring, yang dimana dia turuti tanpa protes. “Aku mampir sebentar kesana, mereka memberikan banyak hal tetapi itu masih apartemenku. Sebentar biar aku ambilkan.” Kamu meletakkan bubur di dekat baskom air.

Tangan dingin menyentuh milikmu ketika kamu akan berbalik. “Tidak apa-apa, nanti saja. Kupikir kamu disini untuk merawatku.”

“Aku penasaran, apakah karena kamu sakit atau karena kamu sekarang manusia makanya kamu lebih … hm, manja?” Kalian berdua sama-sama tertawa, hanya saja milik Hades lebih lemah. “Aku akan mengambil kursi, dan menyuapimu, kamu bayi menawan.” Kamu mengusap pelan punggung tangannya menggunakan tangan lain yang bebas.

Dia akhirnya melepaskan tanganmu, namun bertanya, “bagaimana pekerjaanmu?” Kamu mendengung berpikir sambil melihat-lihat sekeliling mencari kursi terdekat.

“Baik, karena kamu sakit, aku diperbolehkan pulang lebih awal.” Disana, kamu menemukan kursi kecil di bawah meja. Kamu menoleh, membalas tatapannya yang penasaran. “Ternyata, sungguh luar biasa ketika seseorang memiliki kekasih yang tampan, aku mendapatkan privilege. Menyenangkan sekali.” Guraumu.

Hades mendengus geli, “kamu melebih-lebihkan. Aku hanya bersikap sopan.”

“Ya, menjadi gentleman seperti pria abad ke-20 kata mereka, karena kamu menggunakan jas kemana-mana.” Kamu mengeluarkan bubur hangat yang baru kamu beli.

“Aku tidak terbiasa dengan selera manusia, sayangnya. Tetapi jika ada kesempatan, aku akan mencoba sesuatu yang berbeda.” Hades bangkit lagi dan duduk berhadapan denganmu, lutut kalian saling bersentuhan.

Kamu bisa melihat dari gerak-geriknya dia tampak antusias. Berbeda selama dia menjadi Raja Helheim, kamu hanya bisa duduk di seberang kasusnya dan membacakan buku-buku yang dia sukai, tidak perlu makanan seperti bubur selain menghibur diri, jelas dia bisa saja menggunakan ramuan atau meminta seorang tabib untuk menyembuhkannya, lagipula dia juga seorang Raja, dewa yang hampir mustahil jatuh sakit, kecuali itu kutukan yang juga memiliki kemungkinan kecil terjadi.

Kamu kira dia mencoba banyak hal baru selama menjadi manusia, “katakan aaa dan bukalah lebar-lebar.” Kamu tertawa kecil sambil menirukan pesawat terbang yang bergoyang (kikuk) dengan sendok, yang berisi bubur. Jangan hiraukan kesalahannya, fokus pada maksudnya.

“Ternyata dari sini asal pesawat itu? Aku tidak percaya kamu menggunakan cara yang sama ketika menyuapi Adamas ketika dia masih bayi.” Terlepas dari keluhannya, dia membuka mulut seperti yang kamu minta dan menyerah dalam diam pada keinginanmu.

Sendoknya tersangkut di giginya, bagian kecil bubur tumpah. "Ya ampun," gumammu, kekhawatiran lalu mengernyitkan dahi sejenak sebelum berubah menjadi tawa kecil. "Kapan terakhir kali aku menyuapimu dengan sendok, ya?” Kamu bergurau, mengetahui kalau kamu tidak pernah merawat Hades, dia sejak awal adalah kakak mandiri yang siap merawat adik-adiknya.

Kamu mencari serbet, namun karena tidak ada satupun di jangkauan penglihatanmu, kamu hanya bisa mengeluarkan desahan kecewa dan sebaliknya memutuskan, membersihkan bubur yang tertinggal di sudut mulutnya dengan ibu jarimu, bantalan hangat dan lembut di kulitnya, gerakan yang lambat dan hati-hati, kamu menjilati ibu jari kamu hingga bersih (dan kamu melakukannya tanpa ada niatan buruk!).

Kamu tidak mengetahui apa yang sedang Hades rasakan sekarang, memperlakukannya seperti anak kecil manusia, kemudian menyapu bibirnya seperti itu? Tidak pernah dalam sepuluh abad kalian mengenal dan memiliki skinship yang memprovokasi dia sebanyak ini. Apakah ini karena kamu sekarang manusia dan menjadi sedikit lebih vulgar dari biasanya? Atau seperti ini cara manusia saling menggoda? Tentunya kamu juga masih tidak terbiasa, benar?

Senyuman perlahan mengembang di wajah Hades, ia menangkap jempolmu di antara jemarinya yang membuatmu hampir saja kamu menjatuhkan sendok dan buburnya ke lantai.

Kemudian mendekatkan jempolmu mulutnya sendiri, seakan memberi pembalasan dari kehangatan yang terlalu lama saat kamu menyentuh bibirnya. Sentuhannya lambat dan disengaja, menelusuri titik yang baru saja kau jilat.

‘Astaga.’ Kamu berteriak secara internal. Kamu yakin kamu tidak menjilat jempolmu seperti itu tadi! Ini benar-benar mirip gerakan dari komik 18+ (yang kamu baca karena penasaran).

“Jika aku tidak sedang dalam kondisi sakit dan mampu menular, kurasa ini tidak akan berakhir damai.” suaranya nyaris seperti bisikan.

‘Sial! Suaranya terlalu ganteng!’

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top