[ 0.02 ]
• D I S C L A I M E R •
Jangan berharap dengan cerita ini
Typo, gaje, OOC , dan sebagainya
[ K A L O P S I A ]
Main Cast : Elemental Sibling, Kim Dokja & Yoo Joonghyuk.
" Setiap orang adalah protagonis dalam kisah hidupnya sendiri. "
.
.
.
= Happy Reading =
₍₍◞( Kim Dokja POV )◟₎₎
「 Dokkaebi. Pertama kali dia muncul, ada yang bilang begitu. 」
Aku tidak tahu kenapa tapi kalimat itu tiba-tiba muncul di kepalaku.
Kereta bawah tanah yang berhenti, ruangan gelap... Detail ini membuatku merasakan deja vu.
Kereta bawah tanah pernah berhenti sebelumnya, tapi jarang terjadi. Meski begitu, kenapa? Aku ingat kata-kata familiar dari sebuah novel... tapi itu konyol. Bukankah itu mustahil?
Saat itu, pintu mobil 3807 terbuka lebar, dan listrik kembali menyala.
Yoo Sangha yang berada disampingku bergumam.
"..... Dokkaebi? "
Gumaman Yoo Sangha seketika membuat kepalaku berdenging. Aku gemetar gelisah ketika novel yang kuketahui dan kenyataan di hadapanku tumpang tindih.
「 Dengan dua tanduk kecil dan memakai tikar jerami kecil, makhluk aneh dan berbulu halus itu melayang di udara. 」
「 Terlalu aneh untuk menyebutnya peri, terlalu jahat untuk menyebutnya malaikat, dan terlalu tenang untuk menyebutnya iblis. 」
「 Jadi, itu disebut 'Dokkkaebi'. 」
Dan aku sudah tahu hal pertama yang akan dikatakan dokkaebi.
[ &아#@!&아#@! ..... ]
[ &아#@!&아#@!...... ]
Fiksi dan kenyataan justru saling tumpang tindih.
Kemudian kudengar obrolan para penumpang lainnya yang bingung, bahkan aku dapat melihat remaja ber-iris Ruby menatap dingin kearah dokkaebi.
Begitu pula dengan remaja ber-iris Shappire yang entah mengapa membuat ku bertanya-tanya apakah remaja ini memiliki kepribadian ganda ?
Sementara itu, kulihat remaja ber-iris Topaz hanya diam sambil melihat kearah dokkaebi dengan sedikit terpesona, waspada dan kebingungan.
" Apa ini? "
" Realitas tertambah? "
Di tengah obrolan orang-orang, aku terlempar ke dunia lain sendirian. Tidak salah lagi ini adalah dokkaebi-dokkaebi yang membuka pintu tragedi bagi ribuan nyawa di Ways of Survival.
" Makhluk apa itu ? "
Kudengar gumaman bingung remaja ber-iris Topaz yang masih melihat kearah dokkaebi.
Kemudian, suara Yoo Sangha membuyarkan lamunanku.
" Kedengarannya samar-samar seperti bahasa Spanyol. Haruskah aku berbicara dengannya? "
Mendengar perkataan Yoo Sangha membuat ku terkejut dan bertanya.
" Tahukah kamu apa itu? Maukah kamu meminta uang? "
Ku lihat Yoo Sangha melihat ku dengan tatapan bingung. Lalu menjawab.
" Ah, tidak tapi ... "
Kemudian saat itulah aku kembali mendengar pengucapan bahasa Korea yang benar.
[ Ah, Ah.... Apakah ini terdengar bagus? Ah, aku kesulitan karena patch Korea tidak berfungsi. Semuanya, bisakah kalian mendengar kata-kataku? ]
Saat bahasa familiar diucapkan, aku dapat melihat ekspresi orang-orang menjadi rileks. Sampai seorang pria bertubuh besar berjas, yang pertama melangkah maju.
" Hei, apa yang kamu lakukan sekarang? "
Pertanyaan pria itu, seketika mendapatkan tatapan mencemooh dari remaja ber-iris Ruby itu dan sama halnya dengan remaja ber-iris Shappire yang dapat ku baca gerakan mulutnya mengejek pria itu.
" Bodoh. "
Seketika hal itu ingin membuat ku tertawa. Tetapi ku urungkan ketika mendengar dokkaebi yang kebingungan.
[ ... Hah? ]
" Apakah kamu sedang syuting? Saya harus pergi karena saya harus segera mengikuti audisi."
Dia tampak seperti aktor yang tidak dikenal karena wajahnya yang asing. Jika aku seorang direktur casting, aku mungkin akan memilih dia karena ambisinya yang besar. Sayangnya, yang hadir di hadapannya saat ini bukanlah seorang sutradara.
" Sepertinya walaupun pria itu mengikuti audisi, dia mungkin akan langsung tersingkir karena wajahnya yang jelek itu. "
Ku dengar perkataan remaja ber-iris Ruby itu berujar dengan blak-blakkan mengejek pria itu, benar - benar ingin membuat ku tertawa.
" Pfftttt.... kau benar hali, dia mungkin sudah di usir duluan sebelum audisi dimulai. "
Lalu kudengar remaja ber-iris Shappire menimpali perkataan remaja ber-iris Ruby.
" Jika solar ada disini, mungkin pria itu akan di ejek habis-habisan. "
Kemudian kulihat remaja ber-iris Shappire kembali berusaha menahan tawanya yang mengancam keluar.
Sementara remaja ber-iris Topaz hanya diam memperhatikan sekitar tidak memperdulikan kedua saudaranya yang asik mengejek dan mencemooh aktris tidak terkenal itu.
[ Ah, audisi. Itu benar. Ini juga audisi. Haha, ada kekurangan data. Aku baru masuk saat di monetisasi jam 7 malam. ]
Perkataan dokkaebi membuat pria itu bingung, dan dengan marah berujar.
" Apa ? Apa yang kau bicarakan, sialan ?! "
[ Sekarang, sekarang. Kalian semua, bersantailah di kursi kalian dan dengarkan aku. Mulai sekarang, aku akan memberitahu kalian sesuatu yang sangat penting ! ]
Dada ku menjadi sesak, karena aku mengetahui apa yang akan di beritahukan oleh dokkaebi itu.
" Apa? Cepat turun dari kereta! "
" Seseorang panggil kapten! "
" Apa yang mereka lakukan tanpa kerja sama warga? "
" Ibu, apa itu? Kartun? "
Tidak ada keraguan tentang hal itu. Inilah perkembangan yang ku ketahui.
Aku tidak ingin terlibat dalam hal ini...tapi tidak mungkin. Orang-orang yang hadir tidak mau mendengarkan makhluk CG yang kecil dan tampak lucu itu.
Satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah menghentikan Yoo Sangah yang mencoba bangkit dari tempat duduknya.
" Yoo Sangah-ssi, ini berbahaya, jadi tetaplah di sini."
"Hah?"
Kulihat Yoo Sangha kebingungan dengan perkataan ku, lalu aku kembali terkejut ketika mendengar pemuda ber-iris Ruby kembali berbicara.
" Nona, lebih baik anda dengarkan rekan kerja anda saat ini. Karena benda berbulu itu berbahaya. "
Suara remaja itu terdengar rendah dan dingin serta tanpa sadar akan memberikan tekanan pada siapapun yang mendengar suara itu.
" Taufan, kau jaga Gempa dan pindah kebelakang ku sekarang, karena firasat ku buruk saat ini. "
Kulihat remaja itu memberikan perintah kepada remaja ber-iris Shappire yang ternyata bernama Taufan.
" Hm, baiklah Hali serahkan gempa kepadaku. "
Aku pun kembali mendengar suara Taufan tetapi kali ini terdengar serius tidak seperti awal saat berbicara kepadaku. Jika remaja itu bernama Taufan, lalu apakah remaja ber-iris Ruby itu bernama Halilintar? Karena sejak tadi aku mendengar remaja ber-iris Topaz juga memanggil remaja itu Hali.
Lalu kalau asumsiku benar, berarti remaja ber-iris Topaz itu bernama Gempa.
" Kak hali, hati-hati kepada makhluk itu. "
Kembali aku mendengar suara Gempa yang lembut memperingatkan halilintar. Yang diangguki oleh si empu.
[ Haa... Kenapa kalian sangat berisik ? ]
Ada kehadiran dengan kekuatan persuasif yang lebih kuat dari siapapun saat ini.
[ Sudah ku bilang pada kalian untuk diam. ]
Aku menutup mataku perlahan saat mata dokkaebi itu memerah. Sesuatu meledak, dan kereta bawah tanah menjadi sunyi.
" Eh, eh. Uh..." Ada lubang besar di dahi aktor tak dikenal yang harus mengikuti audisi. Pria yang telah berbicara beberapa kali itu ambruk di tempat.
Hal itu membuat semua penumpang ketakutan, dapat ku lihat juga tatapan mata halilintar yang semakin dingin.
Di balik punggungnya terlihat Taufan yang menutup mata gempa dengan kedua tangannya, serta lengannya yang menghampit telinga gempa.
Seolah menghalangi suara ledakan tadi.
[ Ini bukan syuting film. ]
Terdengar suara ledakan sekali lagi. Kali ini, orang yang berbicara tentang kapten.
[ Ini bukan mimpi, ini juga bukan novel. ]
Satu, dua... Darah menyembur ke udara saat kepala beberapa orang mulai pecah.
Mereka semua adalah orang-orang yang memprotes dokkaebi, serta orang-orang yang berteriak atau menjadi liar.
Mereka yang menyebabkan keributan sekecil apa pun akan mendapat lubang di kepalanya. Tiba-tiba, kereta bawah tanah menjadi pertumpahan darah.
[ Ini bukanlah 'kenyataan' yang kalian ketahui. Apakah kalian mengerti? Jadi semuanya diam dan dengarkan aku. ]
Lebih dari separuh orang yang hadir di sini meninggal. Darah dan potongan tubuh memenuhi kereta bawah tanah.
Kini warga tidak berteriak lagi. Seperti kera primitif di hadapan predator yang kuat, semua orang hanya menyaksikan dokkaebi dengan ketakutan.
Aku terkejut dan memegang erat bahu Yoo Sangha yang sedang cegukan.
Ini nyata. Pesan aneh yang masuk ke telingaku, dokkaebi telah muncul di hadapanku, dan gerbong kereta yang menjadi pertumpahan darah...
[ Semuanya, hidup kalian sejauh ini baik-baik saja. Benar kan? ]
Kulihat, Gempa yang terdiam terkejut dengan pemandangan berdarah didepannya. Bahkan air mata sudah menggenang dimatanya yang indah tak lama air mata itu mengalir membasahi wajahnya.
Lalu di tempat duduk berkebutuhan khusus, seorang nenek tua menatap mata dokkaebi.
[ Kalian telah hidup terlalu lama secara gratis. Bukankah hidup ini terlalu murah hati? Kalian dilahirkan dan tidak membayar harga apa pun untuk bernapas, makan, buang air besar, dan berkembang biak! Ha! Kamu benar-benar hidup di dunia yang baik! ]
Gratis ? Tidak ada seorang pun di kereta bawah tanah yang hidup gratis. Orang-orang berusaha mencari uang untuk bertahan hidup, dan mereka naik kereta bawah tanah dalam perjalanan pulang kerja.
Namun pada saat ini, tidak ada yang membantah kata-kata dokkaebi.
" Apa yang di ketahui oleh makhluk sialan sepertinya? Tidak ada hal yang gratis didunia ini. "
Aku tersentak ketika mendengar suara Halilintar yang sangat dingin dan tajam.
[ Tapi sekarang hari-hari indah telah berakhir. Berapa lama kalian bisa terus hidup gratis? Jika kalian ingin menikmati kebahagiaan, masuk akal untuk membayar harganya. Benar kan? ]
Orang-orang yang terengah-engah tidak bisa menjawab. Kemudian pada saat itu, seseorang dengan hati-hati mengangkat tangannya.
" A-apakah kamu menginginkan uang ? "
Aku bertanya-tanya orang seperti apa yang bisa berbicara di tengah situasi ini, tapi yang mengejutkan, aku mengenal wajahnya.
" Yoo Sangah-ssi. Bukankah itu Kepala Departemen Han dari tim keuangan?"
"...Benar."
Tidak ada keraguan. Dia adalah tipikal parasut di perusahaan dan orang nomor satu yang dihindari oleh pendatang baru. Itu adalah Han Myungoh, kepala departemen di tim keuangan. Mengapa pria itu naik kereta bawah tanah?
Parasut: seseorang yang mengandalkan koneksinya
" Aku akan memberimu uang. Ambil. Harap dicatat bahwa aku adalah orang seperti ini."
Kepala Departemen Han mengeluarkan kartu namanya ketika orang-orang menyemangatinya. Itu adalah suasana penyelamat yang berperang melawan teroris.
"Berapa banyak yang Anda inginkan? Yang besar? Atau dua?"
Dia menawarkan jumlah yang terlalu besar untuk seorang kepala departemen di anak perusahaan.
Ada rumor bahwa Han Myungoh adalah putra bungsu dari pemimpin perusahaan afiliasi dan sekarang saya pikir itu mungkin benar. Aku tidak bisa membawa cek sebanyak itu di dompet ku.
[ Hmm.. kamu memberiku uang ? ]
Perkataan dokkaebi, seketika membuat keberanian kepala departemen Han meningkat.
" I-Itu benar! Uang tunai yang aku punya saat ini tidak banyak tapi... Aku bisa memberimu apa saja jika kamu membiarkanku keluar dari sini. "
" Bagaimana orang itu begitu bodoh ? Pada saat seperti ini mengandalkan uang untuk menyelamatkan nyawa tidak akan berguna. "
Sekali lagi aku mendengar cemoohan dari Taufan yang telah menenangkan gempa yang menangis sesenggukan.
[ Uang, bagus. Serat tumbuhan yang disetujui bersama oleh banyak manusia. ]
Ekspresi kepala departemen menjadi cerah. Itu adalah ekspresi 'Memang, uang adalah segalanya'. Sungguh menyedihkan.
"Sekarang, hanya ini yang kumiliki―"
[ Ini hanya berlaku dalam waktu dan ruang Anda. ]
Perkataan dokkaebi seketika membuat ekspresi kepala departemen Han membeku.
" Hah ? "
Saat berikutnya, api muncul di udara, dan cek di tangan kepala departemen terbakar. Kepala Departemen Han berteriak.
" Bodoh. "
" Idiot. "
Kedua remaja ini masih bisa mencemooh walaupun keadaan nya sudah seperti sekarang.
[ Makalah itu tidak memiliki nilai di dunia makrokosmos. Jika kamu melakukan ini sekali lagi, aku akan meledakkan kepalamu. ]
"U-Uhhh..." Ketakutan sekali lagi menyebar di wajah orang-orang yang hadir.
Mudah untuk membaca apa yang mereka pikirkan karena ini seperti novel.
' Apa yang akan terjadi sekarang ? '
Hanya aku yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
[ Fiuh, hutangnya menumpuk saat kamu berisik. Baiklah. Daripada menjelaskannya ratusan kali, bukankah lebih cepat bagimu untuk menghasilkan uang sendiri? ]
Tanduk dokkaebi terangkat seperti antena, dan tubuhnya melayang ke langit-langit kereta.
Sesaat kemudian, sebuah pesan terdengar.
[ Saluran #BI-7623 terbuka. ]
[ Rasi bintang telah masuk. ]
Sebuah jendela kecil muncul di depan mata kosong semua orang.
[ Skenario utama telah tiba! ]
+
[ Skenario Utama #1 - Bukti Nilai. ]
Kategori: Utama
Kesulitan: F
Kondisi Jelas: Bunuh satu atau lebih makhluk hidup.
Batas Waktu: 30 menit
Kompensasi: 300 koin
Kegagalan: Kematian
+
Dokkaebi tersenyum tipis saat itu menjadi transparan dan menghilang ke ruang berikutnya.
[ Kalau begitu, semoga beruntung semuanya. Tolong tunjukkan padaku cerita yang menarik. ]
Gila, novel yang telah ku baca sejak sekolah menengah sampai sekarang menjadi kenyataan.
To Be Continued ♪ヽ(・ˇ∀ˇ・ゞ)
Maaf kalau ni cerita cringe ya :v
Btw jangan berharap banyak sama gue.
Byebye (。•̀ᴗ-)✧
Sampai ketemu di chapter selanjutnya (人 •͈ᴗ•͈)
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak dengan Vote dan Komentar ya (つ✧ω✧)つ
× Writing: Min, 12 November 2023
× Published: Min, 12 November 2023
( Pukul 12.07 WIB )
× 1963 Word.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top