Chapter.12 [Kids?]

Warning!!
Typo(s) epriwere, EYD hancur (?), Author masi nubi, menyebabkan gangguan mental (?), tidak sesuai EBI, dan masi banyak yang lain.

DLDR
[DONT LIKE DONT READ]
-

----------------------------------------------------------------

NORMAL P.O.V

Keadaan di agensi saat ini sangat sibuk dan berisik. Kunikida sibuk dengan Dazai, [Y/N] yang telah berbaikan dengan Dazai juga terlihat sibuk dengN setumpuk dokumen, Ranpo detektif itu sibuk mengunyah camilannya, Kenji sibuk dengan tanamannya, intinya keadaan agensi sangat sibuk.

Ceklek
Pintu agensi di buka dari luar, dan orang-orang yang tadinya sibuk - kecuali [Y/N] yang masi berkutat dengan dokumen-dokumennya mengalihkan perhatian ke arah pintu itu.

"Maaf aku menggangu" setelah pintu itu terbuka dengan sempurna terlihatlah seorang wanita paruh baya awal umur 50 an.

"Klien kah?" gumam Kunikida

"Maaf aku mencari [Y/N], [L/N] [Y/N]" Dazai yang mendengar nama kekasihnyade sebut seketika terkesiap, sedangkan [Y/N] dengan santainya melihat ke arah wanita paru bayah tersebut.

"Sayaka-san?" sepertinya [Y/N] mengenal wanita tersebut
"Apa ada masalah deng---"

"MAMAAA!!!" ucapan [Y/N] terpotong karna suara bocah kecil yang sangat di kenalinya dan bocah tersebut berlari memeluk [Y/N]

"MAMA??!!!" seluruh penghuni agensi terkaget karna bocah tersebut memanggil [Y/N] yang setau mereka gadis polos 'mama', dan yang paling terkaget dengan itu semua adalah Seorang Dazai osamu

"Yuu-chan, mama merindukan ken-chan" Ranpo tersedak camilannya, Dazai pingsan dengan tidak elitnya, kunikida membuka mulutnya dengan lebar karna saking terkagetnya

"[Y-Y/N]-chan apa kau sudah melakukan 'itu' dengan orang lain? Apa kau punya kekasih selain diriku, apakah sewaktu aku pergi meninggalkanmu kau sedang hamil, dan yang kau kandung bukan seorang anak dari Dazai osamu? Kenapa kau menduakan ku [Y/N]-chan??!!" tanya Dazai bertubi-tubi

"T-tenanglah Osamu-kun, aku belum melakukan 'itu' dan aku tak menduakan mu, Yukine-kun adalah anak angkatku" jelas [Y/N].

"Kalau begitu, panggil aku papa" kemudian Dazai menyamakan tingginya dengan Yukine, dan memberinya kecupan di dahinya, hey pipi [Y/N] sudah merona sekarang.

"Tidak papa Yukine hanya papa Chuuya" Dazai membatu, dan memberi sumpah serapah kepada Chuuya.

"Si pendek itu bagaimana bisa? Asdfghjkl(kata-kata kasarnya di sensor)" [Y/N] yang melihat kekasihnya memanas mengambil tindakan

"Em Sayaka-san bisa kah kau membawa Yukine-kun untuk pergi membeli eskrim"

"Baiklah [Y/N]-chan"
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang Dazai dan [Y/N] sedang face to face.
" 3 tahun yang lalu saat kau meninggalkan port mafia, aku mendapat misi untuk melenyapkan sebuah keluarga besar, yang dulunya kepala keluarga tersebut adalah salah satu informan port mafia"

FLASH BACK 3 YEARS AGO

Tap..... Tap ......

Suara langkah kaki terdengar jelas di koridor tersebut, bersamaan dengan seorang gadis yang sedsng berbicara dengan seseorang di sebrang telfon.

"Akan ku lakukan malam nanti, Chuuya?"

"Sepertinya aku bisa sendiri"

"Baik boss, sesuai dengan perintah"
.
.
.
.
.

[Y/N] P.O.V

Malam ini aku mendapat misi untuk membantai sebuah keluarga, bagi ku itu bukan hal yang sulit terlebih lagi aku punya kemampuan terkutuk ini, namun boss bersikeras aku harus pergi dengan Chuuya untuk menjalankan misi ini. Jadi disini lah aku sekarang di depan sebuah pintu yang terlihat mahal dan mewah tentunya.

Tok....tok..
Ku ketuk pintu tersebut, ketukan pertama masi tak ada jawaban

Tok...tok......
Karna ketukan kedua masi tak ada respon juga, aku tanpa permisi lagi membuka pintu yang ternyata tak di kunci itu.
.
.
.
.

Aku mengelilingi rumah megah namun masi berasa tradisonal (?) ini, dan saat tiba di dapur yang dekat dengan kamar mandi, aku benar-benar terkejut.

Aku melihat Chuuya yang baru keluar dari kamar mandi, dan dia hanya memakai handuk yang di lilitkan di pinggangnya, jadi aku dapat melihat otot perut nya yang sempurna itu.

Handuk yang hanya dililit, jika lilitanya terlepas.....

"KYAAAAAAAA!" dengan refleks aku berteriak dan menutup mataku.

"[Y/N]!" Chuuya kemudian masuk ke kamar mandi lagi, dan aku membuka mataku, tak lama dia keluar memakai celana pendek selutut dan kaos oblong

"Mana Ane-san?" tanya Chuuya padaku

"Mana ku tau" ku lihat Chuuya mendesah, frustasi mungkin?

"Kenapa tidak memberitauku jika ingin mampir?" tanya Chuuya kepadaku

"Aku sudah mengirimi pesan singkat tadi" kataku

"[Y-Y/N] " Chuuya memanggil namaku sembari tergagap
"Lupakan saja yang tadi, aku benar-benar tak mengira akan ada orang" oh pipi Chuuya sudah merona sekarang.

"Y-ya itu hanya kecelakaan, hahahah" aku tertawa hambar, sial kenapa pipiku memanas.
"Bos menyuruh kita untuk membantai keluarga salah--"

"Aku sudah di beritau boss, aku akan siap-siap sekarang, kau tunggu lah di ruang keluarga" kata Chuuya memotong ucapanku, dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban iya dan segera ke ruang keluarga.

15 menit aku menunggu dan Chuuya muncul mengenakan pakaian yang biasa ia kenakan ketika bertugas.
.
.
.
.
.

Sekarang desember dan sialnya aku tak memakai pakaian yang dapat menghangatkan diriku.

Pluk...
Sebuah mantel jatuh (?) di atas kepalaku

"Pakailah, kau cukup bodoh memakai pakaian tipis seperti itu saat awal musim dingin" memang benar, salju belum turun namun udaranya sudah mendingin.

"Terimakasi Chuuya-kun" kemudian aku berjinjit dan menghapus jarak 5 cm perbedaan tinggi kami (filly buat Chuuya 165 disini) dan segera mengecup pipi Chuuya, setelah melakukan hal itu, aku segera berlari memperbesar jarak antara kami.

Andai saja hatiku bukan milik Dazai, aku pasti sudah menerima Chuuya menjadi kekasihku, tapi sayangnya hatiku hanya untuk mantan eksekutif maniak bunuh diri itu, dan sudah setahun berlalu dia meninggalkan port mafia, aku memang di ajaknya untuk melihat cahaya namun aku tak bisa karna aku harus bersama papaku.

"Ini dia tempatnya" kata Chuuya

"Jadi? Kita akan melakukannya dengan tenang atau kita akan membuat keributan?" tanya ku ke Chuuya

"Sebaiknya kita lakukan dengan tenang"

"Baiklah berarti kita harus memanjat pagar ini"

Hup
Aku meloncat dari atas pagar dan Chuuya segera menangkapku.

"Kenapa tak menggunakan kemampuan milikku?" tanyanya

"Kita harus melakukan sesuatu yang baru" kataku disertai kekehan
.
.
.
.

"Maaf kami menganggu" saat masuk kami di 'sambut' oleh beberapa anggota keluarga sang penghianat.

"Chuuya-kun tetap di belakang ku jika kau masi ingin hidup" peringatku ke Chuuya

Ability : Red eye's

Dan seluruh objek yang ku lihat mati seketika.

Aku terus berjalan sembari menganktifkan kekuatanku dan menargetkannya kepada setiap anggota keluarga sang 'penghianat'. Sejujurnya aku benci dengan kemampuanku, yang aku inginkan adalah kemampuan yang tak berbahaya seperti punya Chuuya atau Osamu.
.
.
.
.
.

"Sudah semua?" tanyaku ke Chuuya dan menon aktifkan kemampuanku

"Kurasa tersisa satu bocah" jawabnya

"Kalau begitu ayo cari dia, kata boss jangan sisakan satu orang pun" dan kami berdua segera mencari bocah tersebut.

Kamar
Ruang tengah
Ruang tamu
Perpustakaan
Ruang makan
Gudang
Seluruh rumah kami jelajahi tapi tak kunjung menemukan target, dan saat aku pergi ke halaman belakang aku melihat sebuah bangunan kecil yang terletak di sudut halaman rumah 'penghinat' tersebut.

"Gudang kah" tanpa ku sadari Chuuya telah berada di sampingku.

"Tinggal itu kan, bisa jadi--" belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku aku telah di seret Chuuya

Brak.....
Chuuya mendobrak ruangan tersebut, dan benar saja, kami menemukan seorsng anak kecil yang kira-kira berumur 1 tahunan dengan keadaan mengenaskan,
Tangannya di rantai dan matanya di tutup, persis seperti diriku dulu. Dan tanpa ku ketahui air mataku keluar begitu saja.

"Kalau kau tak bisa, biar aku saja" tawar Chuuya.

"T-tidak! Biar aku" kemudian aku membuka rantai yang melekat di tangannya dan membuka penutup matanya.

"Mama...." katanya dengan suara bergetar dan lirih, kemudian tanpa babibu bocah tersebut memelukku.

"Aku rindu mama, kenapa mama meninggalkan ku" hah? Bocah ini benar-benar membuatku bingung.

"Oy bocah sialan jauhkan tanganmu dari [Y/N]"maki Chuuya kepada bocah tersebut.

"Papa... Kenapa meninggalkan ku" seketika amarah Chuuya mereda karna di panggil papa.

"Nama mu siapa?" tanyaku dengan suara yang ku haluskan(?)

"Nama? Aku tak tahu" aku menunduk sedih, kenapa bocah kecil ini dikuring disini?

"Kalau begitu bagaimana Yukine?"tanyaku

"Yukine? Aku suka" kemudian aku memeluk Yukine

"Papa ayo bergabung" ajak bocah tersebut ke Chuuya, awalnya Chuuya tak mau tapi karna di paksa Yukine Chuuy mau bergabung dalam pelukan hangat ini.

"Papa, mama jangan tinggalkan Yukine lagi" kata bocah tersebut dengan mata berkaca-kaca, sial aku bimbang aku tak bisa membunub bocah ini dan Chuuya juga sepertinya sama.

"Chuuya-kun, bagaimana ini?" tanyaku

"Sepertinya kita harus mencari sebab kenapa bocah ini bisa di kurung disini" katanya

"Mungkin papa tau sesuatu, ayo bawa bocah ini ke papaku"

***

"Di mana kau menemukan anak ini [Y/N]-chan?" tanya papa kepadaku

"S-sebenarnya, dia adalah salah satu anggota keluarga target ku" suaraku bergetar takut papa melaporkannya ke Mori-san.

"Papa tak akan melaporkannya ke Mori-sensei, tapi jika bocah ini berada di rumah kita papa tak akan menjaminnya selamat" papa sepertinya bisa membaca pikiran ku.

"Bocah ini punya kemampuan Broken memories, kemampuan yang mengacaukan ingatan seseorang, dan kemampuannya sedikit mirip dengan papa, tapi kelebihannya adalah dia bisa mengacaukan pikiran targetnya sehingga tak tau yang mana lawan yang mana kawan" jadi sebab inilah yang mengakibatkan bocah ini di kuring di ruangan tadi.

"Bawalah Anak ini menjauh [Y/N]-chan, mungkin sementara kau bisa menjaganya di rumah Chuuya-kun" ide yang bagus pasti Ane-san akan mengijinkannya.

"Ayo Chuuya-kun" ajak ku ke Chuuya.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku pulang" kata Chuuya

"Selamat datang- loh [Y/N]-chan?"

"Selamat malam Ane-san, aku merindukan mu" dan tanpa aba-aba aku memeluk wanita yang sudah ku anggap ibu tersebut

"Mama... Yukine lapar"

"[Y-Y/N]-chan??!!" sepertinya Ane-san terkejut karna  Yukine memanggilku Mama.

"Yukine, ayo makan sama papa" ah Chuuya jangan membuatku semakin menyesal karna tak mencintaimu.

"L-lohh Chuuya-kun? Ada apa ini? Kau tak berbuat sesuatu yang aneh kepada [Y/N]-chan kan?!" untuk menghindari kesalah pahaman yang lebih besar lagi aku menjelaskannya ke Ane-san tentang Yukine.

"Aku mengerti, tapi aku juga bagian dari port mafia pasti Mori-san akan berkunjung kesini, sebaiknya kau membawa Yukine-kun ke panti asuhan" aku termenung, memang benar kata Ane-san, andai aku bisa tau dimana alamat Osamu

"B-baiklah lusa aku akan membawanya ke panti asuhan"




Setelah memasukan Yukine ke panti yang terpercaya aku tiap haru datang mengunjunginya bersama Chuuya.

FLASH BACK END

"Maaf tak memberitahu mu lebih awal Osamu-kun, bukannya aku ingin merahasiakannya dari mu hanya saja aku tak ingi merepotkan mu" aku menyatukan keningku dengan kening Osamu dan melihat langsung kematanya

"[Y/N]-chan, entah kenapa aku ingin segera menikahimu"









T B C

-----------------------------------------------------------------

Hai~ filly kambek, ada yang nungguin ga? Sorry yah filly gak bisa update tiap hari, dikarenakan kesibukan filly di rl. Okeh sekian, semoga kalian suka dengan Chap ini. Jan lupa vomenntnya :*

Regards
Filly



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top