Aoi Kyousuke - Idom@ster Side M
"Nee, Kyou-kun." Gadis berambut merah muda dikucir dua itu menghentikan gerakan mengayunkan kedua kakinya.
Pemuda berambut oranye cerah dengan kacamata biru menoleh ke kiri. Kekasihnya yang tadi tampak sangat menikmati es krim yang dia belikan, tiba-tiba terdiam menatap es krim di tangannya mulai meleleh.
"Hanaru, kenapa? Es krimmu mencair!" Kyousuke memegang kedua pundak Hanaru dan membuat gadis itu menghadap dirinya.
Bertahun-tahun pacaran, tak ada sedikitpun kebiasaan pacarnya yang tidak melekat di ingatan Kyousuke. Termasuk kebiasaan Hanaru yang akan melupakan makanan di hadapannya, terutama makanan favoritnya kalau sedang bersedih.
"Hanaru, lihat aku."
Iris sewarna sakura itu akhirnya menoleh dan membalas tatapan khawatir yang terpancar dari Kyousuke.
Hanaru tersadar dari lamunannya. Kedua iris oranye Kyousuke menatapnya tajam, membuat pipinya sedikit mengeluarkan rona merah muda.
"Y-ya, aku sudah lihat! Ke-kenapa?" jawab Hanaru salah tingkah. Bertahun-tahun pacaran bukan berarti matanya tahan dengan wajah tampan pacarnya itu. Debar jantungnya terdengar sangat jelas saat ini sampai ke telinganya.
Ekspresi Kyousuke melunak. Raut seriusnya berubah menjadi senyuman yang sukses membuat wajah Hanaru sedikit demi sedikit semakin sewarna dengan rambut dan irisnya.
"Kenapa?" Kali ini nada bicara Kyousuke kembali seperti biasanya.
Hanaru membuang muka dengan raut ragu.
Kyousuke sabar menunggu jawaban dari pacarnya itu. Dia juga hapal kebiasaan Hanaru yang butuh beberapa saat untuk mengontrol diri sebelum mengungkapkan perasaannya.
"Aku ... tiba-tiba merasa buruk ...."
"Buruk? Buruk bagaimana?" Raut Kyousuke berubah panik. Tiba-tiba saja berita tentang penyebaran penyakit selama musim panas tadi pagi terlintas kembali di ingatannya.
Hanaru menguatkan genggaman pada tangkai es krimnya. Mengabaikan tangan kanannya yang mulai basah dilumuri cairan manis.
"B-besok, kau ... ulang tahun dan ... aku ... lupa membelikan ... ataupun menyiapkanmu hadiah ...." Tangan kirinya ikut-ikutan mengepal kuat. Degup jantungnya kini kembali terdengar lantaran gugup yang merasuk.
Hanaru tahu kalau Kyousuke tidak akan memarahi atau menjauhinya karena hal semacam ini. Hanaru tahu ini bukan pertama kalinya dia melupakan hal-hal penting. Hanaru tahu kalau dia sebenarnya tidak perlu terlalu mencemaskan hal ini dan tinggal mengakali cara untuk membuat Kyousuke terkejut dengan rencana dadakannya seperti biasa. Tapi, entah kenapa kali ini dia merasa sama sekali tidak pantas berada di sisi Kyousuke.
Kyousuke hampir tertawa kalau saja tidak melihat ekspresi muram Hanaru yang memprihatinkan. Dahinya mengerut. Padahal biasanya Hanaru akan bersikap seolah ini bukan apa-apa dan membujuknya yang akan berpura-pura merajuk. Ada apa?
Kyousuke berkedip seketika kala mengingat kalau Hanaru tadi pagi baru saja melewatkan pre-order merchandise yang sangat ditunggu-tunggunya karena kelupaan. Lelaki itu mendengkus, kemudian tersenyum.
Tanpa aba-aba, Kyousuke mendekatkan tubuh mereka berdua dan memeluk Hanaru. Mulutnya melepaskan tawa kecil, memaklumi sikap tidak wajar kekasihnya itu.
"Isi hati perempuan cukup merepotkan, ya," gumam sembari mengelus punggung Hanaru. "Tidak apa-apa, kau masih di sini bersamaku saja sudah cukup bagiku. Bagaimana kalau pikirkan hadiah untukku besok, saja? Lagipula besok ada sehari penuh untukmu memikirkan hadiah ulang tahunku." Kyousuke mencoba menenangkan.
Hanaru membenamkan kepalanya di pundak Kyousuke. Tangan kirinya yang bebas, menarik sedikit kemeja yang dikenakan pacarnya.
Kyousuke dapat merasakan tubuh Hanaru sedikit bergetar saat isakan kecil terdengar. Lelaki itu mengembuskan napas kecil saat pundaknya jadi tempat Hanaru meluapkan emosi.
Hanaru mungkin kuat. Hanaru mungkin hebat dalam menyembunyikan perasaannya. Namun sesekali, ada saatnya gadis itu lepas kendali atas dirinya. Saat itulah dia harus hadir di sisinya. Membalas semua kebahagiaan dan keceriaan yang Hanaru selalu bagikan kepadanya sejak pertama mereka bertemu.
"Sudah baikan?" tanya Kyousuke saat Hanaru melepaskan pelukan mereka dan lanjut menghabiskan es krimnya yang sedikit berkurang karena mencair.
"Um! Hehe, maaf. Tadi aku sedikit emosional. Aku janji, besok aku akan memberikan Kyou-kun kejutan yang melebihi kejutan-kejutanku di tahun kemarin!" sahut Hanaru dengan senyum lebar di wajahnya. Seolah-olah dirinya yang baru saja menangis tidak pernah ada.
"Oh iya, besok Kyou-kun kosong? Atau ada jadwal kelas?"
Kyousuke terkekeh. Padahal baru saja gadis itu menangis di pundaknya, sekarang sudah menanyakan hal sesemangat itu?
"Tidak. Kenapa?" jawab Kyousuke sembari balik bertanya, meskipun dirinya sudah bisa menebak apa niatan Hanaru.
Kedua mata Hanaru membelalak. Mulutnya mengeluarkan tawa bahagia. "Hehe, ayo besok jalan-jalan lagi!"
Kyousuke menepuk lembut puncak kepala Hanaru sebelum mengelus rambut bak permen kapas itu. Kalau Hanaru sudah secerah ini, tidak mungkin kan dia bilang tidak?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top