⿻⃕ 卍06. Skipping class ☁︎︎.⋆.
Fluff Week : Day 06
Tema : Picnic
Judul : Skipping class
By : me
Pair : Baji × Chifuyu
Tokyo Revengers
©Ken Wakui
.
.
.
Sekarang waktunya istirahat, sebagian besar siswa-siswi SMA Tokyo Manji sedang menghabiskan waktunya di kantin. Begitu juga dengan pemuda berambut pirang dengan gaya undercut yang manis ini. Oh, tidak lupa dengan satu anting yang terpasang di telinga kirinya. Namanya Matsuno Chifuyu.
Bukannya makan, ia malah mengaduk-ngaduk makannnya dengan ekspresi cemberut. Kesal karena saat jam pelajaran tadi terjadi sesuatu.
"
Chifuyu, kau ini kenapa?" tanya siswa lainnya yang duduk tepat di depan Chifuyu. Itu Baji Keisuke, ia bertanya sembari melepas ikat rambutnya, membiarkan rambut hitam panjangnya itu tergerai dan menebar paras tampannya, lalu ia memasukkan ikat rambut itu ke saku celananya untuk dipakai lagi nanti saat pelajaran berikutnya dimulai.
"Tadi Kazutora-Kun sangat menyebalkan!" jawab Chifuyu sambil menusuk kasar spagefi pesanannya dengan garpu dan wajah yang masih sebal dengan orang yang baru saja disebutkan namanya.
"Tadi? Kazutora?" tanya Baji penasaran yang dibalas anggukan kecil oleh Chifuyu.
"Tadi kelasku dan kelas Kazutora-kun sama-sama diharuskan ke perpustakaan, jadi kami bertemu di sana. Dia terus menggangguku, kami sampai bertengkar beberapa kali. Taiju-sensei memarahiku, aku juga jaid tidak sempat mengerjakan tugas, jadi Taiju-sensei memberiku tugas tambahan sebagai hukuman. Aaah! Menyebalkan! Pokoknya ini semua salah Kazutora-kun!" jelas Chifuyu dengan nada kesal.
Saking kesalnya, wajahnya jadi terlihat sedikit memerah. Ia juga memanyunkan bibirnya yang malah membuatnya terlihat mengemaskan.
"Utututu! Kasihan sekali kucing kecilku ini diganggu anak harimau, ya? Cup, cup, cup."
"Aaang! Bangi-han!" (Aaah! Baji-san!)
Chifuyu sedikit kesulitan bicara karena Baji mencubit pipinya.
"Apa, huh? Kau bilang apa, manis?" Baji melepas cubitan pipinya dan beralih ke hidung, ia mainkan hidung mancung Chifuyu dengan gemas.
"Iih! Baji-san!" ucap Chifuyu kesal. "Tau ah!"
Grek!
Chifuyu berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan cepat meninggalkan Baji.
"Chifuyu!" Baji meneriaki Chifuyu, tapi yang dipanggilnya sama sekali tidak menggubrisnya. Menoleh tidak, menyahut pun tidak.
"Duh, sayang kalo tinggal." Baji segera melahap habis mi peyoung yang tadi dipesannya, lalu meminum es teh manis dengan buru-buru karena hendak mengejar Chifuyu.
"Uhk! Uhk!" Alhasil ia pun tersedak akibat terburu-buru. "Sial!" gerutunya kesal. Kemudian ia segera menyusul Chifuyu.
Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sosok mungil yang me jadi pujaan hatinya itu. "Kecil-kecil jalannya cepat juga," ujarnya.
"Apa dia ke kelasnya, ya?" terka Baji. Lalu ia pun segera melangkahkan kaki menuju kelas Chifuyu.
卍
"Chifuyu, kau mau ke mana?" tanya Hanagaki Takemichi, pemuda yang rambutnya sama pirangnya dengan Chifuyu. Ia merupakan salah satu sahabat terdekat Chifuyu.
"Tidak tau!" Chifuyu menjawab dengan ketus. Ia masih kesal atas kelakuan Baji dan Kazutora yang terus menjahilinya.
"Chifuyu!"
Chifuyu menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang. "Ah, kenapa Baji-san cepat sekali sih jalannya?! Tau ah!"
Chifuyu kembali melangkahkan kakinya dengan cepat.
"Chifuyu!" Takemichi dan Baji sama-sama meneriaki Chifuyu yang berjalan pergi entah ke mana.
"Baji-kun, kalian bertengkar ya?" tanya Takemichi.
"Ah, bawel! Kucingku lagi ngambek, sana main sama Mikey!" Baji malah mengusir Takemichi sambil terus menyusul Chifuyu yang semakin jauh darinya.
Takemichi yang melihatnya berkata, "Ini kalo pake backsound India bagus kayaknya."
Oke lupakan:v
Hap.
"Chifuyu!" Akhirnya Baji berhasil mengejar Chifuyu, kini ia tengah menggenggam tangan yang lebih kecil darinya itu.
"Apa?!" sahut Chifuyu yang masih kesal.
Deg.
Seolah amarah reda begitu saja ketika Baji menariknya dalam pelukan. Baji juga mengusap surai pirang Chifuyu dengan lembut, lu mengecup kepala si pujaan hati.
"Jangan ngambek ah," kata Baji yang masih mengusap-usap kepala Chifuyu.
Baji merenggangkan pelukannya, lalu menatap netra biru yang juga sedang menatap matanya. Chifuyu sudah mulai tenang. Ah, pelukan Baji memang obat terbaik bagi Chifuyu.
Cup.
"Jangan ngambek lagi ya," ucap Baji setelah mengecup kening Chifuyu.
Seketika Chifuyu membeku, amarah yang tadinya memuncak kini benar-benar hilang karena orang di depannya ini.
Baji terkekeh melihat ekspresi Chifuyu, kemudian ia berkata, "Kenapa diam? Tadi marah-marah."
Chifuyu mengedipkan matanya beberapa kali dengan cepat, ia kembali sadar setelah terpana dengan ketampanan Baji.
"Ih! Aku ngambek lagi nih ya!" ancam Chifuyu sembari memukul pelan dada bidang Baji yang tentu tidak terasa sakit bagi sang empu.
"Jangan, ah. Kau Fuyu ngambek jadi gemesin, nanti banyak yang demen," kata Baji menggoda Chifuyu.
Kemudian ia menggenggam tangan Chifuyu. "Ayo!" ajaknya.
Chifuyu melirik sekilas tangannya yang digenggam Baji, lalu bertanya, "Ke mana?"
"Kemana aja yang penting sama Fuyu," jawab Baji sembari mengajak Chifuyu ke gerbang belakang.
"Baji-san, kita mau ke mana?" tanya Chifuyu lagi saat sampai di gerbang belakang.
"Piknik dadakan," sahut Baji enteng. Toh ia memang sudah biasa membolos.
"Hah?!"
Baji terkekeh lagi, kemudian mengusap acak surai pirang milik Chifuyu. "Aku duluan ya," ucapnya kemudian kakinya mulai menaiki pagar besi itu dengan lincah.
Hup!
Baji beras di puncak, lalu turun dengan cara lompat. "Ayo, Chifuyu!" ajak Baji yang sudah berada di luar gerbang.
"Tapi, Baji-san, ini masih jam pelajaran!"
Baji terkekeh, lalu berkata, "Memang kenapa? Bukannya kita sering membolos bersama?"
"I-iya sih ...."
"Jadi apa lagi yang kau ragukan? Ayo panjat! Kau jelmaan kucing, pasti mudah bagimu memanjat pagar besi seperti ini."
"Aku bukan jelmaan kucing, Baji-san! Kau pikir aku ini siluman, huh?!"
"Iya, iya, kau bidadari. Bidadari yang membuatku jatuh cinta." Ais, perkataan Baji yang satu ini membuat pipi Chifuyu bersemu merah.
"Ah, tunggu! Tapi kau, kan, laki-laki, jadi bukan bidadari, tapi bidadara!" Baji kembali terkekeh dengan gurauannya sendiri.
"Baji-san!"
"Iya, Chifuyu. Ayo, keluar!"
Masih sedikit ragu, namun akhirnya Chifuyu tetap memanjat gerbang seperti yang Baji lakukan.
Hup!
Chifuyu mendarat dengan sempurna dan Baji langsung menggandeng tangannya lagi.
"Ayo kita ke rumahku! Kita ambil motor, lalu kita ke pantai!" seru Baji yang lagi-lagi menarik Chifuyu dan menyeret anak itu dengan sedikit paksaan namun tidak ditolak si pirang.
"Haah?! Ke pantai?" tanya Chifuyu heran yang masih di seret Baji menuju rumahnya.
Baji menoleh, lalu menjawab, "Iya! Kita akan bersenang-senang di sana, jadi lupakan saja Kazutora dan tugasmu yang menyebalkan itu ya!"
Sesampainya di rumah, Baji mengeluarkan motornya secara diam-diam, takut ketahuan ibunya bahwa sedang membolos.
"Ayo naik!" kata Baji sembari menepuk jok di belakangnya.
"Oh, jangan lupa pakai ini." Chifuyu baru mau naik, tapi panggilan Baji menghentikannya. Baji memberinya helm. Ia pun melakukan apa yang Baji katakan, memakai helm, lalu duduk di jok motor Baji.
"Pegangan dong!"
Chifuyu sedikit cemberut tapi bukan karena kesal, tidak lama, setelahnya senyum manis yang menghiasi wajahnya. Lalu ia memeluk Baji dengan erat dan si pengendara mulai melajukan kendaraannya.
"Baji-san," panggil Chifuyu.
"Hm?"
"Kita benar mau ke pantai?"
"Ya iya, memang kapan Amu bohong?"
"Tapi pantai itu kan jauh, Baji-san."
"Memang kenapa kalau jauh? Aku sama sekali tidak keberatan sejauh apa pun jarak yang harus ditempuh jika itu bersamamu, Chifuyu."
"Gombal!" Chifuyu memukul pelan pundak Baji, lalu kembali memeluk Baji dengan erat. Ia juga meletakkan dagunya ke atas bahu Baji.
"Kok gombal? Itu kenyataan loh."
"Iya, iya, aku juga ngga keberatan ke mana pun kita pergi asalkan bareng Baji-san." Chifuyu balas menggombal.
"Masa? Yang bener?" tanya Baji iseng.
Chifuyu terkekeh, lalu menjawab, "Ya iya bener, Baji-san."
"Ke neraka juga mau ikut?"
"Iih! Kok ke neraka!" Lagi. Chifuyu memukul punggung Baji sebal. Selanjutnya perjalanan tak hentinya diisi oleh candaan dan tawa mereka.
Sesampainya di pantai, Baji mengajak Chifuyu bermain air, mengumpulkan kerang yang entah untuk apa, tapi itu cukup menyenangkan.
"Baji-san aku mau itu!" seru Chifuyu sambil menunjuk kios cumi bakar.
"Baiklah, akan kubelikan. Kau tunggu di sini," kata Baji disertai senyum.
Baji pun pergi ke tukang cumi bakar itu, ia membeli 2 porsi, satu untuknya dan satunya lagi untuk Chifuyu.
"Oishiiiii!!!" ucap Chifuyu girang sembari mengunyah cumi bakar.
Tak terasa ternyata hari mulai senja. Mereka tidak memutuskan untuk pulang, mereka masih bersenang-senang di sana, ingin menikmati senja sampai malam tiba.
Saat ini Chifuyu sedang bersander di dada pidang bidang Baji, ia dipangku. Sementara Baji bersandar pada pohon kelapa yang menghiasi pantai sembari mengelus helaian rambut Chifuyu yang lembut.
"Baji-san," panggil Chifuyu.
"Ada apa, Chifuyu?" sahutnya.
"Aku menyukaimu," tutur Chifuyu.
Seulas senyum menggantung di bibir Baji, kemudian ia berkata, "Tapi aku tidak menyukaimu, Chifuyu."
"Haah?" Kini Chifuyu tidak lagi bersandar di dada Baji, ia menatap pemuda yang statusnya adalah kekasihnya dengan lekat. Seolah meminta penjelasan atas apa yang baru saja Baji katakan.
Sementara Baji malah terkekeh. "Iya, aku tidak menyukaimu, tapi sangat sangat sangattttttt menyukaimu."
"Baji-san!" Baji kembali terkekeh melihat tingkah Chifuyu.
Cup.
Tiba-tiba Chifuyu mengecup pipi kiri Baji, lu kembali bersandar pada kekasihnya. Menikmati sejuknya angin yang menerpa sembari menunggu sunset tiba dengan elusan lembut di kepala yang tentunya ia dapat dari Baji.
"Aku juga sangat sangat sangattttttt menyukaimu, Baji-san."
卍
Update malem lagi gaes
Dapet ga feel nya?
Day 6 ni, besok terakhir skskks
Typo? Ya maap
Jan lupa vomentnya ges
Besok satu lagi loh!
Bajifuyu lagi?
Liat ae besok, tapi emang ini Pair favorit si:)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top