⿻⃕ 卍04. Doki Doki☁︎︎.⋆.
Fluff Week : Day 04
Tema : Mutual Pining
Judul : Doki Doki
By : me
Pair : BajiKazu
Tokyo Revengers
©Ken Wakui
.
.
.
Embusan angin menerpa surai hitam kuningnya, bahkan sesekali angin mampu membunyikan anting lonceng di telinga kirinya. Pemuda berambut dwiwarna itu tengah melamun menghadap jendela yang beras tepat di samping tempat duduknya. Memikirkan ... entahlah, hanya dia yang tahu.
Sambil menopang dagu, pemuda itu-Hanemiya kazutora-memandang ke luar, melihat anak-anak kelas satu yang sedang mengikuti pelajaran olahraga. Sedangkan dirinya yang notabenya sudah kelas 3 kebetulan sedang jamkos, dan ia bosan.
Sebenernya ia ingin menghampiri seseorang, tapi ia takut orang itu tidak free class sepertinya dan malah akan mengganggu nantinya. Maka ia urungkan niatnya itu.
"Haahh ...." Kazutora menarik napas panjang, lalu membuangnya dengan kasar. Tatapan ya masih sama, menghadap keluar dengan pikiran yang melayang ke sana kemari. Memikirkan orang tadinya hendak ia temui.
"Hei, Hanemiya!" panggil salah satu teman sekelasnya dan Kazutora pun menoleh. "Kami mau ke kantin, kau mau ikut?" tanyanya.
"Tidak, aku masih kenyang," jawab Kazutora sambil menggeleng pelan.
"Oh, oke." Beberapa teman Kazutora pergi ke kantin, ada juga yang mengobrol dalam meja bundar. Yaa ... menggosip maksudnya.
Setelahnya Kazutora kembali menghadap jendela.
"Hanemiya-san." Lagi-lagi seseorang memanggilnya, tidak bisakah biarkan Kazutora bersantai sejenak, ia ingin menikmati damainya embusan angin yang sejuk.
"Apa?" tanya Kazutora.
"Ada yang mencarimu," jawab siswi itu.
"Siapa?" tanya Kazutora lagi, tapi tidak begitu acuh.
"Baji-san dan M-"
"Kazutora!" Belum selesai ucapan gadis itu, tapi Baji sudah lebih dulu memotongnya dengan teriakan yang memenuhi seluruh ruangan.
"Baji?" ucap Kazutora. Ah, ini dia. Baji adalah orang yang sejak tadi berputar-putar di benak Kazutora. Baji dan Kazutora adalah teman masa kecil, dan sebenarnya ... diam-diam ia menyimpan rasa untuk Baji.
Berteman lebih dari 10 tahun membuatnya mulai tertarik dengan si surai hitam. Baginya Baji sangat menawan, keren, dan ... ah, luar biasa pokoknya.
Grek.
Baji menarik kursi di depan meja Kazutora tanpa permisi, lalu memutarnya, dan duduk menghadap Kazutora sambil menunjukkan senyum dan wajah tampannya
"Kau sedang apa, Kazutora? Kelasmu free, kan? Kenapa tidak keluar? Hei, aku lapar. Kau lapar tidak? Mau ke kantin?" tanya Baji. Aish! Manusia vampir ini benar-benar menyemprotnya dengan banyak pertanyaan sekaligus.
"Mmm ... aku tidak terlalu lapar, tapi jika kau mau ke kantin, aku ikut saja," jawab Kazutora santai.
Ulasan senyum saling mereka lontarkan satu sama lain.
"Baji-sannnnn!!!"
Siswa lainnya datang dan langsung menyambar leher Baji, memeluknya dengan erat. Pemuda itu berambut pirang dengan potongan gaya undercut dan sebuah anting di telinga kirinya, namun tetap terkena manis.
Tubuh mungilnya sering kali membuatnya tampak mengemaskan dna membuat Kazutora iri karenanya.
Chifuyu ini anaknya supel, mudah bergaul, dan anaknya ceria. Belum lama ini ia bergabung dengan Toman, geng Tokyo Manji yang didirikan Kazutora, Baji, dan beberapa orang lainnya. Hampir semua orang menyukai seperti sudah lama mengenal saja.
Berbeda dengan Kazutora yang sering kali kesulitan bersosialisasi dengan orang. Chifuyu juga sangat dekat dengan Baji. Pasangan yang lebih sempurna, bukan?
Lebih baik Baji bersama Chifuyu, lama-lama juga aku pasti move on. Begitu yang dipikirkan Kazutora.
"Kazutora-kun, kami mau beli peyoung! Kau mau ikut?" ajak Chifuyu girang.
"Iya, aku ikut. Aku juga haus, jadi mau beli es atau mmm ... apa, ya, yang enak?" Kazutora membuat pose berpikir, biasanya ia beli susu pisang, tapi sesekali ia ingin coba beli yang lain.
"Ah, ayo gas! Kita pikirkan sambil berjalan saja!" Baji menarik tangan Kazutora dan menyeretnya ke kantin.
Seperti biasa Kazutora tidak banyak bicara, ia hanya menyahut apa yang orang katakan padanya. Dan yang paling berisik di sini adalah Chifuyu. Ia terus melontarkan pertanyaan dna gurauan-gurauan kecil untuk mewarnai perjalanan mereka menuju kantin. Sesekali ia juga bertengkar kecil dengan Baji. Membuat Kazutora sedikit iri karena ingin bercanda seperti itu juga.
"Hei, aku ke sana dulu, ya!" celetus Chifuyu dan langsung nyelonong ke arah yang berlawanan dengan Baji dan Kazutora.
"H-hoi! Kau mau ke mana?!" teriak Baji.
"Mencari cimol! Kalian duluan saja, nanti aku menyusul!" jawab Chifuyu yang semakin jauh dari mereka berdua.
"Haissh! Anak itu!" gerutu Baji.
"Mm ... Baji, sebaikan kau beli peyoung sebelum kehabisan, aku tidak mau ikut dihukum lagi padahal kau yang berulah," kata Kazutora sambil menunjuk warung yang menjual mi peyoung.
Minggu lalu Baji kehabisan peyoung, dan karena kesal, Baji menghajar siapa saja yang lewat di depannya. Frustasi. Itu yang Kazutora rasakan saat berjalan beriringan Baji. Hingga salah satu guru Tokyo Gakuen melihatnya dan menghukum mereka berdua.
"Ah, iya kau benar!" Baji pun mengantre. Tidak. Ia menyerobot antrean dan siapa yang tidak minggir jika Baji sudah bergerak? Takut kena bogem seperti minggu lalu, siswa-siswi lainnya pun memberi jalan dan membiarkan Baji mendapatkan pesanan duluan.
Sedangkan Kazutora masih bingung di depan kulkas, melihat berbagai macam minuman kemasan yang terpanjang di sana. Ia ingin susu pisang, tapi ia juga ingin puding coklat. Ia tidak membawa banyak uang, ibunya menyuruhnya berhemat. Jadi ia hanya bisa beli salah satu saja.
Tuk.
Tiba-tiba ads sesuatu yang menyentuh kepalanya. Itu susu pisang dan pelakunya adalah Baji.
"Kau suka ini, kan?" kata Baji yang masih meletakkan suus pisang di atas kepala Kazutora. Kazutora mendongak, hendak melihat apa yang Baji letakkan di atas kepalanya. Mengetahui lawan bicaranya penasaran, Baji pun menurunkannya dan langsung meletakan susu itu di tangan Kazutora.
"O-oh, mm ... iya, aku suka ini. Arigatou." Kazutora hendak membayarnya, tapi langkahnya terhenti. Ia ingin sekali memakan puding coklat itu.
"Ada apa, Kazutora?" tanya Baji, tapi Kazutora tidak menghiraukannya. Matanya masih terfokus pada puding coklat yang juga tersimpan dalam kulkas.
Kebetulan Baji sedang peka, biasanya sih tidak. Baji kembali menghampiri Kazutora, lalu membuka kulkas, dan mengambil puding yang dari tadi diperhatikan Kazutora.
"Kau mau ini?" tawar Baji dan Kazutora pun menoleh.
"E-eh? T-tidak usah, ini saja." Kazutora sedikit mengangkat susu pisnagnya, sebagai tanda bahwa ia hanya akan membeli satu.
"Baiklah, kalau begitu anggap aku sedang mentraktirmu." Baji tetap mengambil puding itu, lalu membayarnya sekalian dengan susu di tangan Kazutora.
"Ayo! Kenapa bengong?" Lagi-lagi Baji menarik tangan Kazutora, lalu mengajaknya mencari tempat duduk.
"Baji-san! Kazutora-Kun!" Chifuyu memanggil dari kejauhan, kemudian pemuda manis itu menghampiri dua sahabatnya dan ikut duduk di meja yang sama.
"Katanya mau beli cimol," tutur Baji yang melihat Chifuyu membawa telur gulung dan bukannya cimol seperti yang ia katakan sebelumnya.
"Tidak jadi, aku sudah beli cimol kemarin," jawab Chifuyu sambil menunjukkan deretan giginya yang putih.
"Kazutora-kun, kau mau?" Chifuyu menyodorkan setusuk telur gulung ke arah Kazutora.
"Tidak, terima kasih, Chifuyu. Aku sedang tidak ingin telur gulung," jawab Kazutora sambil membuka susu pisnagnya dengan sedotan, lalu meminumnya beberapa teguk.
Selanjutnya mereka bertiga makan bersama, di antara keramaian ornag yang mulai memenuhi kantin.
"Stt! Stt! Baji-san!" panggil Chifuyu sambil menyenggol-nyenggol bahu Baji.
"Apa?" Baji masih mengunyah peyoungnya namun menghadap ke Chifuyu.
"PDKT-nya lancar?"
"Uhk! Uhk!" Baji tersedak seusai mendengar kata 'PDKT' yang Chifuyu ucapkan barusan.
"A-uhk! Apa maksudmu, Chifuyu?" Baji sedikit menatap kesal adik kelasnya itu karena telah membuatnya tersedak.
"Ahh, aku ini geram tahu! Kalian saling menyukai, kenapa tidak pacaran saja?"
"Uhk!" Lagi. Baji baru mau meminum lemontea miliknya karena tersedak peyoung dan sekarang ia malah tersedak minuman juga.
"Chi. Fu. Yu." Baji sedikit menekan perkataannya, pertanda bahwa ia geram dengan tingkah juniornya ini.
"Kenapa? Aku tidak salah, kan? Atau harus aku yang menyampaikan perasaan Baji-san padanya? K-"
Grekk!
"Diam kau, kucing garong!" Baji berdiri dari kursi. Perempatan merah sudah muncul di dahinya.
"Are? Kazutora-kun, tolong aku! Vampir jadi-jadian ini sepertinya ingin menerkamku!" Chifuyu ikut berdiri dan berpindah posisi ke belakang Kazutora yang sedang menikmati pudingnya.
"Teme! Kemari kau!"
"A-! Coba saja tangkap aku kalau bisa, Baji-san!"
"Ya aku akan menangkapmu dan melemparmu ke rumah Takemichi!"
"Oya? Memangnya bisa?" Chifuyu semakin menantang. Terjadilah kerusuhan di kantin yang dibuat oleh mereka berdua.
Kazutora menghentikan aktivitas makannya, kemudian berucap, "Kalin ini ...."
"Hmn?" Padahal suara Kazutora tidak begitu besar, tapi Baji dan Chifuyu tetap bisa mendengarnya. Mereka pun saling pandang menunggu ucapan Kazutora selanjutnya.
"Kalian ini ...." Kazutora mengucapkannya lagi, tapi masih menggantung kelanjutannya.
"Kami apa, Kazutora-Kun?" tanya Chifuyu penasaran. Lalu ia melirik Baji, dan Baji menggeleng kepala pelan, pertanda bahwa ia juga tidka tahu.
"Kalian sangat akrab, kalian juga terlihat cocok, kenapa kalian tidak pacaran saja?"
Suasana hening seketika. Ketiganya sama-sama berusaha mencerna apa yang baru saja dikatakan Kazutora.
"P-pfftt! Aku? Dan Baji-san? Pacaran? Ahahaha! Itu konyol, Kazutora-Kun. Kami tidak mungkin pacaran. Kami bersaudara,"kata Chifuyu yang masih terbahak-bahak mendengar penuturan Kazutora.
"H-haah?" Kazutora menganga.
"Aku dan Chifuyu itu saudara sepupu, Kazutora. Lagi pula Chifuyu juga sudah punya pacar, dia berpacaran dengan Takemichi," kata Baji yang membuat Kazutora semakin kebingungan.
"Baji-san itu menyukaimu, Kazutora-kun."
"Hoi, Chifuyu! Sudah kubilang biar aku saja yang mengatakannya!" Baji memprotes karena Chifuyu malah mewakili ya menyampaikan perasaan pada Kazutora.
"H-haah? A-aku?" Wajah Baji dan Kazutora sama-sama memerah. Saking terkejutnya ia sampai menjatuhkan puding yang sudah disendoknya kembali ke dalam cup.
"H-hontou ka ... Baji?" tanya Kazutora gugup.
"I-itu ... a ... aku ...." Baji juga malah ikut gelagapan. Baji menarik napas panjang, lalu mengembuskannya kembali. Bersiap mengulang pernyataan cintanya secara langsung, bukan lewat mulut orang lain.
"Iya. Aku menyukaimu, Kazutora!" ucap lantang Baji sambil menunjukkan gigi taringnya dengan bangga.
Kazutora semakin terkejut dan wajahnya juga semakin merah. Benar-benar seperti tomat matang.
"Bagaimana denganmu, Kazutora? Apa kau juga menyukaiku? Kalau iya, maukah kau berpacaran denganku ... Hanemiya Kazutora?" tutur Baji serius.
Kazutora masih mematung. Ia benar-benar tidak menyangka ternyata perasaannya terbalas. Padahal selama ini ia mengira bahwa Baji menyukai Chifuyu, malah ternyata Chifuyu sudah bersama Takemichi.
Ya itu memang bagus. Tentu ia senang. Ia hanya masih terkejut dan belum bisa menormalkan detak jantungnya.
"K-kau tidak bercanda? Kau serius? M-menyukaiku?" tanya Kazutora.
"Tentu saja serius! Aku sangat sangat sangat menyukaimu! Memangnya kapan aku tidak serius? Jadi kau menyukaiku tidak?"
Kazutora mengangguk pelan. "A-aku juga ... menyukaimu, Baji."
"Benarkah?!" Baji sumringah mendengar jawaban Kazutora. Ternyata benar kata Chifuyu, Kazutora itu menyukainya.
Kazutora mengangguk lagi.
"Uwahh! Apa Kita akan pacaran?!" tanya Baji antusias.
"B-boleh," jawab Kazutora disertai senyum malu di bibirnya.
"YATTA! Akhirnya dapat pajak jadian!" Chifuyu girang.
"Hoi! Hoi! Siapa yang bilang akan ada pajak, huh? Tidak ada!" ketus Baji sambil menggandeng tangan kekasihnya.
"Haah?! Kok gitu?!" protes Chifuyu.
"Ya karena aku maunya begitu," sahut Baji sambil terkekeh.
"Baji-san, kau curang! Waktu aku dan Takemichi jadian, kau minta ditraktir peyoung 5 porsi! Masa aku ga ditraktir balik?!"
"Pfftt! Suruh siapa kau melakukannya? Aku, kan, hanya bercanda."
"Aaaaah! Baji-san, kau curang!"
Sedikit kegaduhan terjadi lagi di kantin. Ya tentu pembuat keributan itu adalah Baji dan Chifuyu.
Perlahan lengkung senyum mulai terbentuk di bibir Kazutora, semakin lebar, dan terus mengembang. Ia sangat senang hari ini. Ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Dan sekarang Baji adalah miliknya. Oke belum menikah, mungkin suatu saat.
Dan cerita hari ini ...
Selesai.
卍
Yoah!
Sebenernya ges watasi aga kurang sreg ama chapter 2 & 3
Tapi kalo yang chapter 1 ama yang ini ni banh demen watasi:)
Kayak ... kayak lebih dapet gitu feel nya:)
Jaa matta!
Jan lupa voment ges, besok ada lagi!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top