⿻⃕ 卍03. Mine☁︎︎.⋆.
Fluff Week : Day 03
Tema : Cuddle
Judul : Mine
By : me
Pair : Bajitrio
Tokyo Revengers
©Ken Wakui
.
.
.
Dingin.
Sekarang pukul 7 malam dan hujan tak hentinya mengguyur kota Tokyo sejak tadi pagi, menumbuhkan rasa malas pada warga Tokyo untuk beranjak dari tempat tidur.
Krek.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok berambut pirang dengan gaya potongan undercut dan anting di telinga kirinya-Matsuno Chifuyu.
Chifuyu berjalan menuju meja makan yang berada tidak jauh dari pintu kamar mandi, menghampiri pemuda lainnya yang tengah duduk di sana menunggunya selesai mandi.
"Sudah?" tanya si surau hitam panjang-Baji Keisuke.
"Iya, sudah," jawab Chifuyu disertai anggukan. Kemudian ia bertanya, "Kak Kazu di mana?"
"Tadi sih di kamar," jawab Baji dan Chifuyu hanya membalas 'oh' sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Sini," kata Baji sembari menepuk-nepuk kursi di sebelahnya. "Peyoungnya sudah jadi nih," sambungnya.
Chifuyu tersenyum lebar melihat tiga porsi peyoung di meja makan, aroma khas mi itu menggelitik hidungnya, membuatnya geram ingin segera mencicipi masakan Baji.
"Aku panggil kak Kazu dulu," katanya. Kemudian Chifuyu pergi ke kamar di mana pemuda bernama Kazutora Hanemiya itu sedang asyik bergelut dengan selimut dan bantal.
Sebenarnya ini rumah Chifuyu. Ibu dan ayahnya serang ada urusan di luar kota, jadi mereka meminta Baji dan Kazutora menginap di sini untuk menemani putranya semata wayangnya.
Krek.
Pintu kamar bercat putih itu dibuka perlahan, kemudian Chifuyu masuk ke ruangan yang notabenya adalah kamarnya itu dengan pelan, menghampiri Kazutora yang sedang berkencan dengan selimut.
"Kak Kazu, ayo makan. Kak Baji sudah memasak peyoung," ucap Chifuyu sambil sedikit mengguncang tubuh Kazutora.
"Kak Kazu, ayoooo!" Chifuyu terus menggoyang-goyangkan tubuh Kazutora agar pemuda berambut pisang itu bangun, tapi nyatanya bergumam pun tidak, apa lagi membuka mata. Seolah guncangan yang diberikan Chifuyu sama sekali tidak berpengaruh.
"Kak Ka-!" Tiba-tiba Kazutora menarik Chifuyu, mendekapnya dalam selimut. Ia ingin Chifuyu merasakan hangatnya berguling dalam benda lembut ini.
"Kak Kazu!" panggil Chifuyu lagi.
"Apa, Chifuyu? Diamlah di sini sebentar, di sini hangat, kalau di luar kan dingin." Kazutora malah semakin mengetatkan pelukannya, dengan matanya yang masih terpejam.
"K-kak Kazu-!" Chifuyu berusaha berontak, tapi tidak bisa, pelukan Kazutora sangat erat dan membuatnya sulit bergerak. Memang hangat dan nyaman, tapi ia LAPAR.
Kazutora tidak menggubrisnya, ia tetap memeluk Chifuyu dengan erat.
Krek.
"Chifu-oi! Apa yang kalian lakukan?! Bersenang-senang tanpa aku, huh?!" pekik Baji. Sudah 10 menit ia menunggu, tapi Chifuyu belum juga kembali, ia pun menyusul ke kamar dan malah melihat Kazutora yang seenak jidat memeluk Chifuyu.
"Kak Baji ... aku lapar ...," rengek Chifuyu.
"Haisss! Kalian ini."
Brukh.
Baji ikut terjun ke kasur dan memeluk dua sahabatnya.
"O-oi berat, Baji!" protes Kazutora dengan sedikit membuka mata.
"Apa peduliku? Salahmu bersenang-senang tanpa aku. Chifuyu milikku!" Baji melepas paksa pelukan Kazutora dari Chifuyu, lalu merebutnya dan memeluk Chifuyu jauh dari Kazutora.
"Oi, Baji! Kembalikan gulingku!"
"Enak saja, ini gukingku!"
"Kak Baji! Aku mau makan!"
Baji terkekeh melihat tingkah Chifuyu, lalu melepas pelukannya, dan mengusap acak si surau pirang. "Iya, ayo makan. Kau juga, Kazutora."
Baji beranjak duluan dari kasur, disusul Chifuyu, dan Kazutora. Kemudian mereka kembali ke dapur dan menyantap peyoung yang sudah dimasak Baji tadi.
"Oishiiiiiii!" ucap Chifuyu girang.
Menyantap peyoung hangat di sela hujan yang dingin memang sangat nikmat.
"Chifuyu, aaa~" Kazutora iseng ingin menyuapi Chifuyu. Si bungsu pun dengan senang hati membuka mulut lebar-lebar dan menerima suapan dari Kazutora, lalu mengunyahnya.
"Chifuyu." Baji memanggil dengan sumpit yang mengapit peyoung dan siap dimasukan ke mulut.
Setelah menelan peyoung suapan Kazutora, Chifuyu kembali membuka mulut dan menerima suapan dari Baji. Manja sekali. Ia tahu itu, tapi ia menyukainya. Lagi pula ia hanya berlaku begini pada dua kakaknya ini. Jadi tidak apa-apa, kan?
Setelah makan, mereka bermain game di kamar Chifuyu. Lupa kalau besok ada PR matematika. Yah, biarlah. Kalau mepet tinggal intip buku Mitsuya.
"Aa-! Ya! Cuahh! Sung!"
Baji dan Kazutora sama-sama terkekeh melihat tingkah Chifuyu saat bermain game.
"Kazutora," panggil Baji.
"Hn?" Kazutora menoleh.
"Ayo lihat siapa yang lebih jago. Yang menang, boleh memeluk Chifuyu sampai pagi!" tantang Baji.
Seringai kecil terpampang diwajah Kazutora, kemudian ia berucap dengan penuh percaya diri, "Boleh saja! Karena aku yang akan menang!"
"Jangan terlalu percaya diri, Kazutora. Aku sudah memainkan game ini lebih dari 1000 kali," sanggah Baji.
"Main 1000 kali tapi kalah terus apa gunanya? Main 2 atau 3 kali tapi selalu menang, itu lebih baik!"
"Haah? Kata siapa aku kalah? Aku yang akan menang!"
"Tidak. Aku yang menang!"
Sementara Chifuyu geleng-geleng kepala melihat keributan dua kakaknya. Padahal tanpa taruhan begitu pun Chifuyu akan dengan senang hati memeluk keduanya.
Permainan terus berlanjut, dan yang berhasil sampai ke Stage terakhir hanya Chifuyu.
"Yosh! Yatta!" ucap Chifuyu girang ketika berhasil memenangkan permainan.
"Haahh ...." Baji dan Kazutora sama-sama menghela napas. Kemudian saling melempar tatapan tajam.
"Lain kali aku yang akan menang," oceh Baji.
"Oh ya? Kurasa aku yang akan menang," balas Kazutora.
"I-"
"Sudahlah kalian berdua tidak akan menang karena aku yang akan selalu menang." Chifuyu menyela keri utan mereka. Seluas senyum terpancar di wajah manisnya, menambah kesan manis yang memang sejak awal sudah tertanam di sana.
Cup.
Kemudian ia mencium pipi kiri Baji dan pipi kanan Kazutora yang berada di sampingnya.
"Aku ngantuk. Aku ingin tidur sambil peluk kak Baji dan Kak Kazu," kata Chifuyu disertai senyum lebar yang menghiasi wajahnya.
"Kau ini bisa saja." Baji mengelus acak rambut Chifuyu, kemudian mencium keningnya.
"Aaah, rasanya aku ingin menggigit pipimu!" Kazutora memeluk Chifuyu, lalu mencium pipi kirinya dengan gemas.
"Kak Baji, Kak Kazu kanibal!" Chifuyu melepas pelukannya dan beralih memeluk Baji.
"Ahahaha! Dia memang kanibal, jadi kita harus jauh-jauh darinya agar tidak di makan. Ayo lari, Chifuyu!" Baji menarik tangan Chifuyu dan membawa lari menjauh dari Kazutora.
"Hoi! Aku bukan kanibal!" Kazutora ikut berlari, kini mereka bermain kejar kejaran. Seperti anak kecil, tapi ini menyenangkan.
Chifuyu beadi ke sana kemari, terkadang belindung di belakang Baji, sementara Kazutora berperan sebagai monsternya.
"Kena kau!" Kazutora berhasil menangkap Chifuyu.
"A-aaa! Kak Baji!"
"Baji tidak akan bisa menongmu karena aku akan memakanmu duluan! Ngam! Ngam! Ngam?!" Kazutora menggeleng-gelengkan kepalanya di leher Chifuyu, membuat pemuda manis itu geli karenanya. Lalu mencium pipinya gemas, dan menggendongnya ke kasur.
"Sudah malam, ayo tidur!" titah Kazutora sembari mencolek hidung mancung Chifuyu dan dibalas anggukan kecil oleh sang adik.
"Gosok gigi dulu," kata Baji yang ikut berbaring. Chifuyu mengangguk paham, kemudian beranjak ke kamar mandi. Gosok gigi dan cuci muka, lalu naik lagi ke kasur.
"Ayo tidur!"
Chifuyu mengangguk, lalu berucap, "Oyasumi!" Chifuyu mengambil bantal lalu memeluknya erat. Kemudian memejamkan mata.
Oh, ia membuka matanya lagi dan berkata, "Aku tidak akan memeluk kalian, kalian kalah bermain game, jadi kalian yang harus memelukku!" Setelahnya ia kembali memejamkan mata.
Baji dan Kazutora terkekeh mendengarnya. Kemudian mereka memeluk Chifuyu dengan erat, menjadikannya bantal guling dan berbagi kehangatan dalam satu kamar yang sama.
"Mimpi indah, Chifuyu." Baji mengecup kening Chifuyu, kemudian ikut tidur dan bermimpi. Begitu juga dengan Kazutora. Kini mereka bermain di alam mimpi. Belum lelah rupanya, sudah bermain di dunia nyata, di dunia mimpi pun masih bermain.
Oke lupakan itu.
Cerita hari ini sudah selesai.
卍
Kira ngetik apa sih:)
/nangis brutal
Sumoah ku ga tau lagi ini apa:)
Voment ges, besok ada lag
See you!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top