⿻⃕ 卍02. Warmth☁︎︎.⋆.

Fluff Week : Day 02
Tema : Sickness
Judul : Warmth
By : me
Pair : Kazutora × Chifuyu
Tokyo Revengers
©Ken Wakui

.

.

.

Seorang pemuda berambut pirang dengan gaya undercut dan anting di telinga kirinya tengah berjalan dengan langkah cepat dan hentakan kaki karena sedang kesal. Ia tidak peduli bagaimana tanggapan orang-orang yang melihatnya seperti itu, ia hanya ingin cepat sampai di kelas.

"Chifuyu!" seru seseorang di belakangnya. Pemuda bernama Chifuyu itu pun berhenti melangkah dan menoleh ke belakang. Itu Kazutora. Pemuda dengan rambut dwi warna dan anting berbentuk lonceng di telinga kirinya.

"Kau ini kenapa? Wajahmu terlihat seperti pfftt! Lucu sekali sih kalau sedang kesal!" Kazutora mencubit pipi kiri dan mana Chifuyu dengan keras, membuat pemuda manis itu semakin kesal karenanya.

"Kazutora, hentikan! Itu tidak lucu!" ucap Chifuyu kesal. Kazutora pun melepas cubitan ya, dan mengacak-acak surai pirang yang lebih muda setahun darinya itu.

"Kenapa, hm? Kenapa wajahmu ditekuk begitu? Apa ada yang membuatmu kesal, Chifuyu?" tanya Kazutora dengan senyum di wajahnya.

Chifuyu tidak menjawab, ia melihat ke bawah, dan masih dengan tatapan kesal.

"Chifuyu? Kau baik-baik saja?" tanya Kazutora lagi.

"Iya, aku baik," jawab Chifuyu. Katanya sih 'baik', tapi Kazutora tau ada sesuatu yang sepertinya tidak seperti yang dikatakan Chifuyu.

"Benarkah? Lalu kenapa?" Lagi-lagi Chifuyu tidak menjawab. Kazutora pun berpikir sejenak, kira-kira apa yang membuat kucing kecilnya ini kesal?

Ah, mungkin karena itu, ya! tebak Kazutora dalam hati.

"Biar kutebak, ibumu tidak mengizinkanmu ikut kemah, iya, kan?" Masih tidak menjawab, namun Kazutora tahu jawabannya.

Kazutora menghela napas, kemudian memencet hidung Chifuyu gemas, dan berkata, "Mau kemah dalam rumah bersamaku? Seperti saat kecil dulu."

"Aaa, lepaskan!" protes Chifuyu. Kazutora pun menarik tangannya dari hidung Chifuyu.

"Kita, kan, sudah besar! Masa masih main yang begitu?!" Chifuyu masih kesal.

Kazutora terkekeh melihat tingkah Chifuyu, lalu mengusap acak rambut Chifuyu lagi.

"Memang kenapa kalau sudah besar? Kan, enak kemahnya di dalam rumah, hangat. Kalau mau pipis tinggal ke wc, kalau mau makan tinggal ke dapur. Daripada kemah di luar, banyak nyamuk, harus cari kayu bakar, kalau hujan? Behh! Mending di rumah pesen gofood!"

Kazutora menatap netra sendu Chifuyu, ibunya selalu tidak memberi izin jika ada acara sekolah yang mengharuskannya menginap, seperti study tour atau kemah yang akan mereka lakukan akhir pekan ini.

"Aku tidak akan ikut jika kau tidak ikut, Chifuyu." Chifuyu menatap Kazutora, ia tahu sahabatnya itu suka kegiatan di luar seperti camping. Ia tidak mau Kazutora tidak ikut hanya karena dirinya. Ia ingin Kazutora bersenang-senang.

Sementara Kazutora membalasnya dengan lebar, lalu berucap lagi, " Aku akan menginap di rumahmu, Chifuyu."

"Tapi aku ingin ikut, Kazu ... sesekali aku ingin keluar malam ...," lirih Chifuyu.

Hug.

Tiba-tiba Kazutora mendekap Chifuyu, memberi kehangatan pada si surai pirang.

"Kapan-kapan, ya, Chifuyu. Kau, kan, ada alergi dingin, aku tidak mau kau kenapa-napa di luar sana nanti," ucap Kazutora sembari membelai lembut kepala Chifuyu. Lalu mengecup pucuknya.

"Di sekolah woi, di sekolah!" Ucapan Mitsuya seolah memudahkan kehangatan.

"Diam kau! Pergi sana!" usir Kazutora. Mitsuya terkekeh, lalu berlalu ke kelasnya.

"Kazu ...," panggil Chifuyu pelan.

"Hmn?" Kazutora masih setia mengelus kepala Chifuyu.

Chifuyu melonggarkan peluk ya, lalu menatap netra Kazutora dengan tatapan penuh harap. "Aku ingin ikut ...," lirihnya.

"Hahh ...." Kazutora menghela napas, kemudian ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan berkata, "Baik, baik, nanti aku akan coba membujuk ibumu agar dia mengizinkanmu ikut berkemah hari sabtu nanti."

Kazutora pasrah. Akhirnya ia berusaha meyakinkan Ny. Matsuno agar mengizinkan putranya ikut acara kemah di sekolah.

Hari perkemahan pun tiba dan Ny. Matsuno telah mengizinkan anaknya tidur di luar, di tenda maksudnya, bukan di kasur yang empuk dan hangat seperti biasanya.

Sebenernya Ny. Matsuno dan Kazutora sendiri masih keberatan dengan keputusan ini, tapi mereka juga tidak tega melihat raut wajah Chifuyu yang murung karena tidak bisa turut bersenang-senang dengan teman-temannya.

"Kazutora! Kazutora! Arigatou!" ucap Chifuyu girang sambil menggendong tas di punggungnya dan menatap Kazutora dengan senyum manis yang tertera di wajahnya.

Kazutora membalas senyuman Chifuyu, kemudian berucap, "Kalau kau perlu sesuatu, katakan saja padaku, oke?"

Chifuyu mengangguk paham, kemudian kembali menghadap ke depan, memperhatikan jalan agar tidak tersandung.

Senyum Kazutora masih terayun di bibirnya, senang melihat Chifuyu yang gembira seperti anak kecil yang baru dibelikan balon oleh orang tuanya.

Perkemahan dimulai, mereka mulai mendirikan tenda. Sebagian ada yang mencari kayu bakar, ada juga yang menyiapkan makanan untuk makan malam.

"Chifuyu!" panggil Kazutora. Sang pemilik nama pun menoleh. "Kau sedang apa? Mau ikut denganku?"

"Aku sedang melihat Baji-san memasang tenda. Kazu mau ke mana?" tanyanya sambil menatap lawan bicaranya.

"Mencari kayu. Ah, atau sebaiknya kau di sini saja, ya-"

"Aku mau ikut!" seru Chifuyu memotong ucapan Kazutora. "Baji-san, aku mau ikut Kazutora. Matta ne!" Chifuyu pamit dengan senyum manis yang tergantung di wajahnya.

Baji membalas senyumnya, lalu melambaikan tangan pada Chifuyu yang berlari kecil menghampiri Kazutora. "Hati-hati, Chifuyu!"

Adik kelasnya yang satu ini memang mengemaskan, tapi ia tahu si pirang itu milik sahabatnya, Kazutora.

Chifuyu mengikuti Kazutora mencari kayu di hutan. Tidka berdua, ada kawata bersaudara, takemichi, dan siswa-siswi lainnya.

Tes tes tes.

Perlahan langit menitipkan air ke bumi, membasahi mereka yang di bawah sana. Ah, sial! Ini salah satu hal yang ditakutkan Kazutora. Hujan.

"Chifuyu!" Kazutora melepas begitu saja kayu-kayu di tangannya sehingga kembali berserakan di tanah, lalu ia segera menghampiri Chifuyu. Takut pemuda kecil itu kedinginan akibat hujan.

"Kita ke kembali ke tenda sekarang, oke?" pinta Kazutora khawatir.

"O-oke." Chifuyu menjawab pelan disertai anggukan kecil.

Kazutora melepas jaket ya, lalu memakaikannya ke tubuh mungil Chifuyu. Menaikkan tudung jaketnya ke kepala Chifuyu agar kepala pemuda itu tidak terkena air hujan langsung.

"Smiley! Aku serahkan sisa kayu bakarnya pada kalian! Aku dan Chifuyu akan ke tenda duluan, kalian juga cepatlah sebelum hujan semakin deras!" titah Kazutora.

"Ayo, Chifuyu!" ajak Kazutora. Selanjutnya mereka berjalan pelan menuju tenda.

Sudah hampir 15 menit mereka berjalan, tapi ...

"Sial! Jalannya ke mana, sih?!" gerutu Kazutora. Berjalan duluan bukannya sampai ke tenda duluan, malah tersesat di hutan karena ia tidak hapal jalan yang dilaluinya tadi. Bodoh.

"K-Kazu ...," panggil Chifuyu pelan. Ia menarik lengan Kazutora yang sedari tadi mendekapnya.

"Chifu-!" Kazutora tidak menyelesaikan ucapannya, ia memperhatikan kulit Chifuyu yang mulai memerah akibat kedinginan dan bibirnya terlihat sedikit bengkak. Alergi dinginnya mulai kambuh.

Bibir kecil itu gemetar kedinginan, tangannya yang meraih lengan Kazutora pun gemetar.

"Jangan khawatir, Chifuyu. Aku akan menjagamu agar tetap hangat." Kazutora ingin kembali melepas balutan tubuhnya. Ia memakai 2 lapis baju, yang satu lengan pendek dan satunya lagi lengan panjang, ditambah jaket yang kini sudah melekat di tubuh Chifuyu. Ia ingin melepas kaus lengan panjangnya untuk Chifuyu.

"J-jangan, nanti Kazu kedinginan ...," cegah Chifuyu dengan suara yang gemetar.

"Aku baik-baik saja, Chifuyu. Kau saja yang pakai, oke?" Kazutora hendak melepas kasusnya, tapi lagi-lagi Chifuyu menahannya.

"Kazu saja yang pakai." Kazutora menghela napas, orang di depannya ini memang keras kepala. Ia turuti untuk saat ini, tapi tidak tahu untuk kedepannya.

"Ah, iya, coba kita telepon Baji lagi," kata Kazutora. Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dari saku dan mencari kontak Baji.

"Tch! Pesanku masih belum dibaca!" ucapnya kesal setelah melihat layar ponselnya belum menunjukkan balasan dari seberang sana. Padahal ia sudah menelepon Baji berkali-kali, tapi Baji belum juga membaca pesannya.

"Ayo jalan, kita cari tempat bertetduh!" Chifuyu mengangguk pelan, kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Pepohonan di sekitar mereka tidak terlalu lebat, jadi tidak bisa dijadikan tempat bertetduh.

Langkah Chifuyu semakin kecil dan lambat, membuat Kazutora harus menyesuaikannya. Hujan mulai reda, tapi tubuh pemuda mungil itu semakin lemah akibat diguyur hujan beberapa menit lalu. Chifuyu berhenti melangkah, lalu memegangi kepalanya yang mulai pusing.

"Chifuyu, kita istirahat, ya,"tutur Kazutora khawatir melihat keadaan Chifuyu. Wajahnya pucat, mulutnya sedikit terbuka guna menghirup oksigen. Udara dingin membuat saluran pernapasannya kering sehingga Chifuyu agak kesulitan bernapas.

"K-kha-zu ...," ucap Chifuyu dengan suara pelan. Hampir tak terdengar, tapi telinga Kazutora masih bisa mendengarnya, seolah ia membuang suara lain di sekitarnya dan hanya menanti suara Chifuyu.

"M-maaf ...." Lagi-lagi wajah sedih itu yang diperlihatkan. Chifuyu tahu pasti setelah ini ia akan merepotkan banyak orang lagi, termasuk kazutora, dan membuat sebagian dari mereka mengkhawatirkannya seperti orang berada di sampingnya ini.

"Kenapa minta maaf?" tanya Kazutora lembut.

"Aku pasti ... a-akan ... merepotkanmu lagi, Kazu-"

"CHIFUYU!" Chifuyu tidak sadarkan diri dalam dekapan Kazutora, tubuhnya sudah tidak sanggup menahan hawa dinginnya hujan dan hari yang mulai gelap.

"Chifuyu, bangun! Chifuyu!" Kazutora menepuk pelan pipi Chifuyu, tapi nihil, si surai kuning masih tidak mau membuka mata. Membuat manusia berambut pisang itu semakin panik karena mengkhawatirkannya.

"Baji!" teriak Mikey ketika melihat Baji yang tergesa-gesa keluar dari tenda dan berlari ke arah hutan. "Kau mau ke mana?!"

"Mencari Chifuyu dan Kazutora!" jawabnya dengan suara keras agar terdengar oleh Mikey.

"Baji!" Mikey berteriak lagi tapi Baji tidak menghiraukannya, ia terus berlari memasuki hutan.

"Kazutora! Chifuyu! Kalian di mana?!" pekiknya memanggil nama dua sahabatnya, tetapi tidak ada sahutan.

"Sial! Di mana mereka sekarang?" ucapnya kesal sambil berjalan menyusuri hutan. Ia baru saja membaca pesan Kazutora yang meminta pertolongan padanya.

Oh, dan baji membawa mantel miliknya. Ia tebak anak kucing itu pasti sedang kedinginan sekarang.

"Chifuyu ...."

Telinganya menangkap suara familier yang sepertinya itu adalah Kazutora. Ia pun segera mencari sumber suara dan menghampirinya.

Ketemu.

"Kazutora!" panggil Baji. Tak jauh dari tempatnya berdiri terlihat Kazutora yang tengah menggendong Chifuyu di punggungnya.

"Baji!" sahut Kazutora dan Baji segera menghampirinya.

"Kalian baik-baik saja? Chifuyu? Dia?" tanya Baji khawatir.

"Aku baik, tapi Chifuyu tidak ...," lirih Kazutora. Bibirnya gemetar, ia juga kedinginan.

"Turunkan Chifuyu, biar aku yang menggendongnya, kau pasti lelah dna Amu juga belum terlalu basah. Oh, pakaikan ini padanya." Kazutora mengangguk paham, lalu ia melakukan apa yang dikatakan Baji. Melepas jaketnya yang basah dari tubuh Chifuyu, lalu menggantinya dengan mantel Baji.

"Jalannya ke sini," ucap Baji. Mereka pun berjalan sesuai arahan Baji dan sampai ke perkemahan.

Ringan, celetus Baji dalam hati. Ia apernah menggendong Chifuyu beberapa kali saat pemuda manis ity pingsan di sekolah. Momen itu jugalah yang membuatnya menyukai Chifuyu, tapi ia tidak mau menghancurkan persahabatannya dengan Kazutora.

"Chifuyu!" pekik Takemichi ketika melihat Chifuyu tidak sadarkan diri di gendongan Baji. Ia baru keluar tenda, niatnya hendak menyusul Baji. Pekikannya membuat teman-temannya yang lain ikut keluar tenda.

"Baji, Kazutora, Chifuyu kenapa?" tanya Mitsuya.

"Nanti saja penjelasannya. Aku dan Kazutora akan ke rumah sakit sekarang," jawab Baji. Kemudian mereka bergegas membawa Chifuyu ke rumah sakit terdekat.

Keheningan.

Hanya itu yang mengisi ruangan serba putih ini. Kazutora baru saja memarahi Chifuyu prihal keras kepalanya yang susah diatur.

Chifuyu duduk di ranjang ya, sementara Kazutora di kursi samping ranjang Chifuyu. Ibunya barusan pulang karena harus mengurus rumah.

"Chifuyu," panggil Kazutora lembut, tetapi yang tidak me jawab. Chifuyu menunduk dengan bibir bawah yang digigit pelan. Ia hanya memainkan selimut dengan jemarinya.

Kazutora menghela napas, kemudian berdiri dan mendekat ke Chifuyu.

Cup.

Kecupan kecil mendarat di kepala si pirang. Chifuyu pun mendongak dna menatap Kazutora. "M-maaf ...," ucapnya pelan, lalu menunduk lagi.

"Tidak apa, Chifuyu. Yang penting sekarang kau baik-baik saja."

Cup.

Kali ini keningnya yang dikecup. Hangat.

Masih agak demam, kata Kazutora dalam hati. Kemudian ia memeluk Chifuyu dan mengelus lembut kepala si pirang.

"Lain kali kita kemah di kamar saja ya, seperti yang sering kita mainkan saat kecil." Chifuyu mengangguk, lalu membalas pelukan Kazutora.

Hangat. Tidak dingin seperti kemarin. Aroma khas Kazutora tertangkap indera penciumannya. Perlahan senyum mulai merekah di bibir keduanya.

"Kazutora, daisuki," ucap Chifuyu dengan senyum yang semakin lebar.

"Ha'i, ha'i, ore mo suki yo, Chifuyu."

Masih berpelukan, saling berbagi kehangatan. Dunia seperti milik mereka berdua, dokter masuk pun mereka tidak menyadarinya karena saking asyiknya bermesraan.

"Ekhem!" Dokter berdehem.

"A-ah, Sensei, s-sejak kapan di sini?" tanya Kazutora gelagapan.

"Sejak kalian berpelukan."

Chifuyu kembali diperiksa, demamnya sudah turun dibanding yang semalam. Besok siang sudah boleh pulang jika nanti sore sudah tidak demam. Setelah itu dokter keluar ruangan, dengan senyum kecil melihat tingkah pasangan muda zaman sekarang.

"K-Kazu ... sudah tidak marah denganku?" tanya Chifuyu gugup.

Lagi. Kazutora memberi senyum pada Chifuyu dan menjawab, "Aku tidak marah padamu, Chifuyu. Aku hanya mengkhawatirkanmu."

Kazutora kembali mendekap Chifuyu dalam pelukan. Kemudian berkata, "Jangan nakal lagi, ya, Chifuyu."

Usapan lembut membelai kepala si pirang. Chifuyu pun membalas pelukan Kazutora dan kembali berbagi kehangatan. Menikmati siang yang mulai menjelang sore dengan pelukan.

Udah bre:)

Ini pair nya Kazufuyu tapi ke selip BajiFuyu
Shshshhs

Sekali-kali Baji yang kit hert, jan Kajut mulu kesian:)

Typo? Menggomennasai

Kalian yang ga tau kemah dalem rumah, mampir lah ke BajiFuyuKazu, cek my profil:)

Btw btw, aduhhh tiba-tiba kepengen buat Sickness 2, or ulang isi chapter Sickness, aahhh pas udah publikasi tiba-tiba nemu ide lain
/berkata kasar
/prestasi

Voment gaes besok ada lagi!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top