⿻⃕ 卍01. Our Stage☁︎︎.⋆
Fluff Week : Day 01
Tema : Conffesion
Judul : Our Stage
By : me
Pair : Baji × Chifuyu
Tokyo Revengers
©Ken Wakui
.
.
.
"Aku mau kita putus. Aku tidak mau pacaran denganmu lagi," ucap seorang pemuda bersurai hitam panjang kepada pemuda pirang yang berada di depannya.
"Karena aku maunya menikah denganmu," lanjut Baji. Ya, nama pemuda itu adalah Baji. Lengkapnya Baji Keisuke. Sementara si pirang adalah Chifuyu, Matsuno Chifuyu.
"Fuahhhh! Apa itu bagus? Aku gugup sekali! Kenapa aku dapat peran seperti ini, sih?!" keluh Baji. Yang barusan ia ucapkan adalah dialog drama yang harus ia mainkan minggu depan.
"Ahahaha! Itu bagus, Baji-san. Kau sangat menjiwai peranmu," ujar Chifuyu kagum.
"Benarkah?" tanya Baji dan Chifuyu mengangguk sebagai jawaban.
"Ahaha! Terima kasih karena membantuku berlatih, Chifuyu!" Tanpa sadar Baji malah memeluk Chifuyu. Seketika rona merah pun menghiasi wajah si pirang. Sebenarnya ia menyimpan rasa untuk orang di depannya ini. Untung saja kelas yang mereka pakai untuk latihan ini sepi.
"B-Baji-san, ano ...."
"A-ah, gomen, Chifuyu. Aku tidak sengaja," ucap Baji sadar, lalu ia melepaskan pelukannya.
"D-daijoubu, Baji-san." Chifuyu memalingkan wajah, ia tidak mau Baji melihat wajahnya yang memerah karena kejadian barusan.
"Chifuyu, kau baik-baik saja?" tanya Baji khawatir dengan tingkah Chifuyu yang tiba-tiba berubah.
"I-iya, aku baik-baik saja, Baji-san." Chifuyu menjawab, namun masih memalingkan wajah.
"Kau yakin? Ah, iya, mau ke kantin?" ajak Baji.
"Boleh, aku juga haus," sahut Chifuyu. Kemudian mereka berjalan beriringan ke kantin.
Sesekali Baji menyenggol bahu Chifuyu pelan sebagai candaan, Chifuyu pun membalasnya, dan Baji membalasnya lagi. Terus saja seperti itu. Agak konyol, tapi cukup menyenangkan.
"A-aaa, Baji-san!" Baji mendorong Chifuyu terlalu keras hingga pemuda pirang itu hampir jatuh ke samping, tapi dengan cepat Baji menahan tangan Chifuyu dan menariknya dalam pelukan. Membuat mereka menjadi pusat perhatian siswa-siswi di sekitarnya.
"B-Baji ... san ...." Chifuyu masih tenggelam dalam pelukan Baji. Seketika Baji tersadar dan melepas pelukannya.
"G-Gomen, Chifuyu! A-aku benar-benar tidak bermaksud menjatuhkanmu." Baji sedikit gelapan. Sekilas ia takut Chifuyu mendengar detak jantungnya yang berdetak tidak karuan kala adegan berpelukan tadi.
"Ha-a t-tidak apa-apa, Baji-san. Salahku karena kurang berhati-hati," kata Chifuyu.
Mereka sama-sama memalingkan wajah, malu memperlihatkan ekspresi satu sama lain. Beberapa detik kecanggungan, akhirnya Baji memecah keheningan.
"Ayo!" Baji meraih tangan Chifuyu, lalu menggenggamnya dan mengajaknya ke kantin.
Mereka berjalan beriringan, sambil bergandeng tangan. Sesekali mereka saling melirik, tapi kemudian saling memalingkan muka lagi. Sekarang mereka sudah sampai di kantin.
"Kau mau makan apa, Chifuyu?" tanya Baji.
"Mm ... apa, ya? Baji-san sendiri mau apa?" Chifuyu bertanya balik.
"Kalau aku, sih, mm ... ya, peyoung. Ahahaha!"
"Baji-san suka sekali dengan peyoung, ya," tutur Chifuyu diiringi tawa kecil yang membuat wajahnya terlihat semakin manis.
"Kalau peyoung dibanding dengan Chifuyu sih tentu saja aku lebih suka Chi-a-aah, lupakan itu." Baji gelapan lagi, hampir saja ia kelepasan bahwa ia juga menyukai Chifuyu. Baji sudah memikirkan dengan matang cara yang tepat untuk menyatakan perasaannya kepada Chifuyu.
Baji tidak mau mereka terlalu canggung akibat ucapannya barusan, padahal biasanya mereka selalu bercanda ria sampai-sampai jadi orang paling berisik jika berkumpul dengan anggota Toman lainnya.
"Jadi kau mau pesan apa?" tanya Baji memastikan.
"Mm ... kalau begitu peyoung juga," jawab Chifuyu.
"Minumnya?"
"Apa, ya?" Chifuyu berpikir sejenak. "Jus stroberi saja deh."
"Oke. Kau tunggu saja di sini, biar aku yang memesan." Baji pergi ke warung yang menjual peyoung dan jus, sedangkan Chifuyu duduk menunggu.
Beberapa menit kemudian Baji kembali dengan satu jus stroberi, satu jus mangga, dan satu porsi mi peyoung, lalu ia duduk tepat di depan Chifuyu.
"Ah, sial! Kita kehabisan peyoung! Aku cuma dapat satu," kata Baji kesal.
"Ahaha! Kalau begitu Baji-san saja yang makan," sahut Chifuyu.
Baji tersenyum kecil, lalu berucap, "Kita bagi dua saja, ya, Chifuyu."
Senyum lebar menghiasi wajah keduanya, mereka memang sering berbagi makanan. Akhirnya peyoung itu mereka habiskan bersama.
"Chifuyu," panggil Baji dan yang dipanggil pun menoleh. "Ada mi," lanjutnya. Kemudian ia mengelap ujung bibir Chifuyu dan mengambil mi peyoung yang menempel di sana, lalu memakannya.
"Kau mau coba ini?" Baji menyodorkan jus mangganya.
"H-humn, boleh. Baji-san juga boleh minum jus stroberiku." Chifuyu menerima jus mangga pemberian Baji, lalu meminumnya beberapa teguk. Ada rasa asam manis dan segar di dalamnya.
"Hoo! Benarkah?" Mata Baji sedikit berbinar dan Chifuyu membalasnya dengan anggukan sebagai jawaban 'iya'.
Mereka pun bertukar minuman. Seluas senyum terukir dibibir Chifuyu, juga Baji.
Ciuman tidak langsung, ya? kata Chifuyu dalam hati.
Setelahnya mereka lanjut makan, dan kembali ke kelas masing-masing karena waktu istirahat sebentar lagi habis.
卍
Hari pertunjukan pun tiba. Hari ini Baji dan angkatan kelas 3 lainnya harus menampilkan drama guna memenuhi tugas prakek semester akhir mereka. Guru-guru sengaja memberi jamkos untuk siswa kelas 1 dan 2 agar mereka ikut menonton dan menilai drama hasil kakak kelas mereka. Itung-itung refreshing sebelum ujian akhir semester nanti.
Tentunya Chifuyu tidak akan melewatkan ini. Ia duduk di bangku paling depan bersama Takemichi dan anggota Mizo Middle lainnya.
Prok! Prok! Prok!
Suara tepuk tangan memenuhi aula Tokyo Gakuen. Drama keempat barusan sudah selesai, kelompok drama berikutnya adalah kelompoknya Baji.
"Yang tadi itu keren sekali, ya," kagum Akkun. Drama yang barusan ditampilkan bergenre action, banyak adegan aksi yang membuat tegang para penonton. Mereka benar-benar hebat memainkan perannya.
"Hei, selanjutnya giliran Baji-senpai, kan?" tanya Takuya.
"Iya. Hei, Chifuyu, drama apa yang akan dimainkan Baji-kun nanti?" tanya Takemichi penasaran.
"Judulnya 'Our Stage'. Tadinya mereka mau ambil putri salju, tapi akhirnya Baji-san dan teman-temannya sendiri yang membuatnya," jawab Chifuyu.
"Wahh, seperti apa ceritanya?" tanya Yamagishi.
Chifuyu tertawa kecil, lalu menjawab, "Kita lihat saja."
Kini giliran Baji dan kawanannya tampil, hampir semua yang di sana memperhatikan. Termasuk Chifuyu.
Sekarang waktunya dialog favorit Baji. Dialog yang sangat ia nantikan. Senyum kecil terukir dibibirnya, ia akan sedikit membelokkan alur ceritanya.
"Aku mau kita putus." Baji menjeda dialognya. Ia menarik napas panjang, bersiap untuk kalimat berikutnya.
"Matsuno Chifuyu!" Bukannya melanjutkan dialog, Baji malah memanggil wakilnya. "Aku tidak mau berteman denganmu lagi," lanjutnya yang membuat semua orang terkejut, terutama Chifuyu.
"Karena aku maunya berpacaran denganmu!" Chifuyu terbelalak, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, ia benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja Baji katakan.
"M-Michi," panggil Chifuyu gugup. "A-aku tidak salah dengar, kan? B-Baji-san ... dia bilang apa, Michi?"
Perasaan senang dan malu tercampur aduk. Bisa-bisanya Baji menyatakan perasaan di depan umum dengan cara seperti ini. Dengan membelokkan alur drama yang seharusnya menjadi nilai prakteknya. Entah tindakannya ini akan menambah nilai atau justru sebaliknya.
"Kau tidak salah dengar, Chifuyu!" jawab Takemichi girang.
Melihat Chifuyu mematung, Baji pun menghampiri si pirang untuk menagih jawaban. "Apa jawabanmu, Chifuyu?"
Suara riuh pun mulai ramai di telinga, teman-teman mereka bersorak agar Chifuyu menerima perasaan Baji.
"Terima dong, Chifuyu!"
"Aku tau kau juga menyukai Baji, kan?"
Chifuyu mulai membuka mulutnya, tapi tidak bersuara. Saking terkejutnya, suara itu seperti tidak bisa keluar.
"Chifuyu." Baji menunggu. "Jika jawabannya iya, ambil cincin ini." Baji menunjukkan sebuah cincin yang seharusnya untuk tugas drama mereka saat adegan melamar yang harus Baji perankan.
Chifuyu mengangkat tangannya. Gemetar. Ia ingin mengambil cincin di tangan Baji. Tapi jantungnya masih dag-dig-dug.
"Ah, lama! Kucingmu itu terlalu pemalu, Baji. Sini, biar aku yang pasangkan." Tiba-tiba Kazutora datang dan mengambil cincin di tangan Baji, lalu memasangkannya di jari manis Chifuyu.
Bertolak pinggang, ia senang melihat pasangan baru di depannya. "Jangan lupa pajak jadiannya, ya, Baji, Chifuyu," kata Kazutora.
Beberapa guru geleng-geleng kepala dengan kelakuan siswanya yang satu ini. Bisa-bisanya ia mengacaukan tugas sekolah demi menyatakan perasaan. Tapi ada juga yang tertawa dan senang melihatnya.
Acara pun dilanjutkan. Setelah lelah pentas di panggung, Baji duduk di samping kekasihnya, beristirahat sambil melihat drama berikutnya.
"Kau tau? Aku sengaja mengarang sendiri ceritanya, dan memberi judul 'Our Stage' yang artinya adalah 'panggung kita', kita itu adalah aku dan Chifuyu." Senyum lebar terpampang di wajah tampan Baji, yang lagi-lagi membuat Chifuyu semakin jatuh cinta.
"Baji-san," panggil Chifuyu.
"Hn? Jangan panggil 'Baji' dong, panggil namaku," pinta Baji masih setia dengan senyum lebarnya.
Chifuyu mengangguk pelan. "K-Keisuke-kun?" masih sedikit gugup, ia harus membiasakan diri dengan panggilan barunya.
"Ahaha! Nanti kita pulang bareng, ya." Baji tertawa ria sambil mengacak-acak surai Chifuyu. Kemudian kembali fokus pada drama.
卍
Acara telah selesai. Hampir semua penghuni sekolah sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Saat ini Baji tengah mengantar Chifuyu pulang yang yaa... rumah mereka memang satu apartemen, hanya beda lantai.
"Aku mau minta izin mama Matsuno untuk mengajak anaknya jalan-jalan," kata Baji riang sambil menggandeng tangan Chifuyu menaiki anak tangga menuju apartemen Chifuyu.
"Kita, kan, sudah sering jalan-jalan, Baji-mm ... maksudku, Kei."
"Itu, kan, sebagai kapten dna wakilnya. Kalau sekarang, kan, sebagai pacar."
Tawa ria kembali mengisi hari mereka. Hari ini, akan terus terkenang dalam ingatan dua insan itu. Mereka menandainya dalam kalender agar tidak lupa bahwa hari ini istimewa. Yaaa ... walau tidak ditandai pun sepertinya mereka tidak akan lupa.
卍
Meh meh
Sangat OOC iyes? Iyes desu:)
Typo? Typo ga gaes?
Voment gaes, jan lupa besok ada lagi:)
See yo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top