{2} 先生が好きです。

Bukan, ini bukan hanya sekedar cinta monyet. Yuji, sudah mencintai gurunya sendiri selama kurang lebih satu setengah tahun.

Yuji selalu meyakinkan dirinya untuk berhenti peduli tentang Gojo Satoru. Tetapi, hatinya tidak bisa menerimanya. Setiap kali Gojo Satoru di dekatnya, perasaannya bercampur aduk. Detak jantung nya selalu berdetak lebih cepat dari biasanya.

Yuji cukup sadar diri untuk tidak terlalu terlihat akrab dengan sang guru sekaligus orang yang ia cintai. Yuji tidak ingin membuat masalah yang nantinya akan menyeret Gojo Satoru.

Walau tidak terlalu sering bercakap cakap, Yuji tidak bisa melupakan Gojo Satoru. Ia tetap tidak bisa menghilangkan Gojo Satoru dari pikiran nya maupun hatinya. Yuji tidak bisa.

-🌟-

17.45

"Gum, tadi aku nabrak Gojo sensei." Yuji mengacak rambutnya frustasi.

"Makannya, Ji, jangan lari larian."

"Aku takut dikira ga sopan gum, gara gara langsung ninggalin sensei tadi. Soalnya aku gabisa ngendaliin diriku bangat, gum. Ah, mau gila rasanya." Yuji masih mengacak frustasi rambutnya.

Kemudian Fushiguro menyeruput kopi nya. "Lagian, bingung aku sama kamu. Bisa bisanya kamu suka sama orang absurd macam Gojo sensei."

"Ah, aku gatau, gum. Padahal sensei selalu baik ke semua orang, tapi aku yang menerima kebaikan sensei malah langsung jatuh cinta sama sensei.."

"Padahal aku tau, kalau aku gabisa dapetin sensei, karna aku murid nya."

Fushiguro menghembuskan nafasnya. Lalu mengelus surai merah mura milik Yuji. "Udahlah, Ji. Mungkin memang belum bisa sekarang kamu dekat dengan Gojo sensei. Atau malah tuhan udah nyiapin orang lain yang akan mencintai kamu lebih dari kamu mencintai Gojo sensei. Sampai saatnya tiba, kamu pasti bakal nemuin bahagiamu, Ji. Udah jangan murung gitu. Kalo ada Kugisaki udah di ledekin kamu."

Iya, soalnya yang tau perasaan Yuji ke sang guru hanya Fushiguro dan Kugisaki.

"Makasih ya Gumi. Aku bikin cemilan dulu ya buat dimakan."

"Ya." Kemudian Yuji pergi ke dapur untuk membuat cemilan.

-🌟-

18.59

Yuji sudah memejamkan matanya di sofa. Mungkin kecapean. Yuji kan sangat aktif, jadi butuh banyak tenaga buat jalanin hari hari nya.

Baru saja Fushiguro ingin menghubungi kakak nya Yuji, eh orangnya sudah di depan pintu, ingin teriak seperti biasa.

Fushiguro langsung menyilangkan tangan nya, dan menunjuk Yuji yang tidur disampingnya.

Sukuna langsung menutup mulutnya kembali. Dan masuk ke rumah dengan nyantai.

"Yuji tidur daritadi?."

"Iya, kak. Kecapean mungkin."

"Makasih ya udah jagain Yuji." Sukuna mengelus rambut Fushiguro.

Yang mendapat perlakuan manis itu wajahnya sedikit merona. "Sama sama, kak. Gumi langsung pulang ya kak. Soalnya tadi izin sama mamah cuma sebentar."

"Saya antar, ya. Tunggu sebentar saya bawa Yuji ke kamar dulu."

"Oh iya, kak. Tadi Gumi liat dengkul sama telapak tangan Yuji ada luka. Pas Gumi mau obatin, obat merah nya habis."

"Yaudah, nanti saya sekalian beli di luar. Tunggu sebentar ya Gum."

Kemudian Fushiguro mengangguk.

Tak lama Sukuna sudah kembali ke ruang tamu. "Yuk saya antar, Gum."

Dan malam itu Fushiguro diantar pulang oleh Sukuna.

-🌟-

04.30

Yuji mengerjapkan matanya, dan langsung menyadari bahwa dirinya sudah berada di kamar.

Kemudian ia menyadari tangan dan dengkul nya yang sudah terperban pagi itu.

"Bang sukuna kali, ya? Padahal cuma luka sedikit doang. Engga sampai sobek juga, ngapain coba segala pakai perban kayagini."

"Tapi gapapa, deh. Sakit juga kalo luka di dengkul kegesek celana sekolah, kan."

Kemudian Yuji membuka HP nya.

Yujii🌞
04.35
Gumii!!
Makasih ya kemarin udah nemenin aku.
Maaf tadi malam kayanya aku ketiduran, ya?😅

Dan beralih ke chat lain.

Nobara⛏️
19.45
Ji, besok nebeng dong. Aku ga ada kendaraan buat berangkat sekolah.

Yujii🌞
04.38
Boleh.
Tapi aku juga nebeng sama bang sukuna.
Gapapa kan?.

Setelah tidak ada yang penting, Yuji beralih membuka yutup.

Random saja ia pilih. Yuji memilih lagu, karna sedang ingin mendengarkan lagu.

-🌟-

06.05

"BANG, MAKAN! BURUAN TURUN!."

Setelah selesai memasak, Yuji menaruh kembali apron nya, dan menyiapkan bekal makan siang nya.

"Ji, abang bekalin juga ya."

"Y."

"Ih, kok adek manis masih ngambek, sih. Gabagus, dek. Nanti ga ada yang suka kalo ngambek terus."

"..."

"Iyadeh, abang minta maaf ninggalin Yuji di rumah sendiri terus. Tapi serius, deh. Ini tugas kuliah abang lagi banyak bangat kerja kelompoknya, Ji. Jadi abang minta maaf kalau sering ninggalin Yuji sendirian di rumah.."

"Ya udah, bang. Yuji mau cari kerja part time boleh ya, bang?."

"Ngapain, Ji? Abang aja yang cari uang. Kamu belajar aja yang benar biar bisa jadi orang hebat."

"Yuji juga mau kerja, bang! Yuji kan udah gede! Mau coba cari uang sendiri!." Yuji menatap marah sang kakak.

"Yaudah, iyadeh boleh. Tapi jangan sampai kecapean kamu Ji. Belajar nya juga jangan lupa."

"Makasih abang!." Yuji beralih memeluk sang kakak.

Sukuna mengelus surai merah muda milik sang adik, dan berkata "Iya, iya. Sama sama. Inget, ya. Belajar jangan lupa."

Yuji langsung melepaskan pelukannya dan berpose hormat kepada sang kakak. "Siap, bang!."

"Yaudah ayo sarapan."

"Oh iya, bang. Nobara mau nebeng. Boleh, ya?."

"Gumi nebeng juga gak?."

"Gumi engga. Dia bilang harus antar adiknya ke sekolah juga. Jadi dia bawa sepeda."

"Yaudah, sarapan dulu."

"Makasih bang!."

-🌟-

06.20

Tok tok tok

"Nobara.."

Cklek

"Eh, nak Yuuji. Sebentar, ya. Nobara nya sedang dandan. Biasalah perempuan. Ayo masuk dulu."

"Pagi tante. Yuji di sini aja gapapa kok tante.." Yuji memberi senyuman lebar ke Mama Nobara.

"Yaudah tunggu sebentar ya..biar ibu panggilin Nobara nya."

Kemudian tak lama Nobara keluar. "Ayo, Ji. Ma, Nobara berangkat."

Kemudian, setelah berpamitan mereka berangkat.

-🌟-

06.49

"Pagi, sensei." Ucap Yuji dan Nobara dengan sedikit senyum.

Biasanya memang setiap pagi selalu ada guru yang berdiri di depan gerbang untuk mengawasi siapa yang terlambat datang. Dan pagi ini yang mengawasi adalah Gojo Satoru.

"Pagi, Itadori-kun, Kugisaki." Dan tak lupa dengan senyum manisnya ia kembangkan.

Masih pagi, Yuji sudah dibuat keringat dingin karna senyuman Gojo Satoru.

"Ji."

"Yuji."

"YUJI!." Yuji yang awalnya larut dalam pikirannya, langsung tersadar.

"E-eh, apa? Kenapa?."

"Jangan melamun! Itu ada sepeda tadi kamu mau ketabrak, bodoh!."

Yuji menggaruk lehernya yang tidak gatal dan meminta maaf.

"Makasih ya ji tebengan nya. Aku duluan."

"Iya." Setelah Kugisaki memasuki kelasnya, Yuji masih berjalan lurus ke kelas nya. Karna kelas Yuji dan Fushiguro berbeda dengan Kugisaki.

-🌟-

"Pagi, Gumi."

Megumi yang sedang fokus dengan HP nya menengadahkan kepalanya. "Pagi, ji. Antar aku ke kantin, yuk. Mau beli minum."

"Oke." Setelah menaruh tas nya, Yuji dan Fushiguro pergi ke kantin.

Fushiguro membeli 2 minuman, dan memberikan yang satu ke Yuji. Kemudian mereka duduk di salah satu kursi kantin.

"Gum, akhir akhir ini aku kalau liat doi suka gabisa ngendaliin diri dan berakhir salah tingkah, Gum."

"Yaudah kamu kurangi interaksi dengan Gojo sensei, Ji. Kamu tau kan bakal susah buat deket deket sama Sensei karna kamu murid nya Gojo sensei?."

"Iya, susah Gum. Aku sebenarnya pengen bangat lupain sensei. Tapi susah bangat deh. Apa aku dipelet sensei, ya?."

Fushiguro menggetok kepala Yuji. "Kalau ngomong jangan sembarangan kamu."

Setelah itu Yuji menghembuskan nafasnya berat. "Haahh. Mau cepat cepat lulus.." Yuji menaruh kepalanya di atas meja, dan memejamkan matanya.

"Ji--"

"Pagi, Itadori-kun. Fushiguro-kun."

Yuji, yang mengetahui siapa yang menyapanya, langsung menegakkan kepalanya. "P-pagi, sensei!."

"Kalian berdua bisa bantu sensei, tidak?."

"Bantu apa, sensei?." Tanya Fushiguro.

"Pagi ini ada buku buku yang baru datang, dan harus di letakkan di perpustakaan. Sensei mau minta tolong ke kalian buat bantuin sensei."

Kemudian Fushiguro menatap Yuji yang masih saja tak berkedip menatap seorang Gojo Satoru.

Lalu Fushiguro menepuk pundak Yuji. "Ji, kita disuruh bantu sensei buat nata buku baru di perpus."

"E-eh, ah, iya! Bisa, sensei."

"Yasudah, ayo ikut sensei."

-tbc🌟-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top