ー With You? ー

Cukup seperti ini saja bahagia. " ... Bagaimana rasanya kalau menghabiskan waktu bersamamu nanti, ya?" Mori tetap ingin tahu rasanya.

Lelap karena narkolepsinya akan berlangsung lama apabila aroma parfum mahal tak menggelitik indra penciuman Arina. Perlahan wanita berwajah lugu itu membuka mata sejenak setelah puas menikmati aroma parfum mahal yang entah milik siapa. Dan alangkah terkejutnya ia, ketika mendapati pundak bosnya menjadi tempat ia terlelap barusan.

"B-boss?!" Arina buru-buru menjauh dengan wajah yang terlanjur memerah karena malu. "Pantas saja aroma parfumnya sangat familiar!" teriaknya dalam batin sebelum akhirnya berdehem untuk menetralisir detak jantungnya yang berdisko ria itu. "U-um, a-apa yang Boss lakukan di sini ... ?" Harusnya dia lari saja tadi! Bodohnya malah basa-basi.

Sementara Mori yang melihat tingkah gelagapan Arina itu hanya mengerjap heran, sebelum akhirnya tertawa kecil.

"D-dia tertawa! Dia tertawa di hadapanku!" batin Arina kembali berteriak dengan wajah yang semakin memerah. " ... T-tapi, tak mungkin dia tersenyum hanya untukku." Ah, harusnya ia merasa senang, sialnya insecure mendadak datang.

Arina memilih untuk menunduk saja seraya menahan rasa malu dan jedag-jedug dalam dada.

"Bersamamu."

"H-hah?" Arina sampai mengangkat wajah saking heran dan penasarannya.

Mori bersandar pada punggung bangku yang ia duduki sedari Arina tertidur. "Yang kulakukan di sini adalah bersamamu. Apa ada masalah dengan itu?" Matanya menatap lurus ke arah Arina demi menunggu tingkah lucu nan imut wanita berwajah lugu tersebut.

"K-kalau Boss merasa tidak keberatan, saya juga segan ... " Kepala Arina tertunduk perlahan, namun tak sepenuhnya menatap ke bawah. Takut kalau-kalau nanti Mori curiga dengan tingkah absurdnya.

"Lucu." Mori mendadak tertawa sendiri.

"A-apakah aku baru saja ngebadut?" Ya, Tuhan. Rasanya Arina sangat malu harus bertingkah absurd di depan orang dia cinta ini. Ingin rasanya menenggelamkan diri di sungai yang berada tepat di belakangnya tersebut.

"Ah, begitu." Tiba-tiba Mori berdiri. Membuat Arina mengangkat wajahnya sekali lagi. Melihat ke mana pria itu pergi. "Hm? Kenapa diam?" Mori berbalik seraya menatap Arina dengan penuh tanda tanya.

Berbeda dengan Arina yang bingung harus apa. "A-ada apa, B-boss?" Bahkan bertanya saja harus gelagapan juga.

"Oya, kau tidak ingat apa yang kuminta selain menyelesaikan misi teka-teki kemarin?" Ekspresi Mori terkesan santai-santai saja rasanya.

Wah, kenapa, ya? Tapi, tetap saja bencana bagi Arina karena bisa saja sewaktu-waktu ia dapat membuat bosnya marah! Makanya, sekarang, Arina berusaha mengingat permintaan Mori kemarin. "Q-quality time ... ?" Ia ragu-ragu.

"Tepat sekali." Mori tersenyum.

Seketika itu juga permintaan serta senyum tampan Mori membuat Arina memerah padam. "S-sekarang? B-b-berdua? Hanya b-bersamamu?!" Membuatnya panik seketika.

"Itu juga tepat sekali~"

To Be Continued
Story By LadyIruma

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top