ー Serendipity? ー

"Eh?" Si pelayan wanita tersebut keheranan.

Tak disangka pelayan wanita tersebut adalah wanita ceroboh barusan. Apalagi wanita yang Jyuto ketahui namanya. Min Akazumi, ya, seorang dokter di rumah sakit kecil Yokohama yang sekarang memakai pakaian pelayan wanita.

Suasana yang menenangkan jiwa nan hangat di setiap sudut ruangannya dengan ornamen cantik yang memanjakan mata adalah tempat di mana Jyuto berada setelah insiden bertemu dengan Min Akazumi yang merupakan dokter sekaligus wanita ceroboh beberapa saat lalu tanpa sengaja di cafe langganannya yang tak pernah berubah.

Wajar saja jika seseorang memiliki pekerjaan lebih. Hanya saja, ia tak habis pikir tentang keberadaan oknum Min Akazumi.

Seolah telah memenuhi pikiran dan mungkin telah sampai pada hati kecilnya saat ini. Bahkan, lihatlah, ia tak mengalihkan pandangan sedikit pun dari Akazumi yang bolak-balik keluar dari ruangan yang khusus dimasuki oleh para pekerja di cafe tersebut yang tak jauh dari tempat meja pasangan berada, sementara ia jauh di dekat jendela sudut cafe ini.

"Hey, kau baik-baik saja?" Lagi-lagi suara yang Jyuto kenali pun terdengar. Membuatnya beralih menatap ke arah sumber suara berasal dan langsung mendapati sosok Akazumi yang membawa nampan yang berisi pesanan.

"Ini pesananmu dan handuk kecil milikku. Terimalah sebagai permintaan maafku." Akazumi kembali berucap sambil meletakkan nampan di meja Jyuto sekarang.

Jyuto menghela napas. "Dasar ceroboh. Jangan-jangan keberadaanmu yang selalu di mana-mana itu pasti membuat ulah ceroboh lainnya, 'kan?" Ia mulai menikmati pesanannya. Mengabaikan sejenak handuk kecil Akazumi yang berada tepat di samping pesanannya.

Terdengar decakan lidah. "Bisa saja itu karmamu, karena berbicara seenaknya tentangku." Akazumi tak mau kalah. Namun, ia tetap menahan diri agar tak menabok Jyuto yang sekarang memiliki posisi sebagai pelanggannya.

Bukan karena pelanggan adalah raja. Bagaimana kalau ia dipecat?

"Untungnya ini tempat langgananku. Jadi, kalian terhindar dari bangkrut, meski memiliki karyawan sepertimu." Jyuto menyeringai melihat ekspresi kesal Akazumi.

"Kami tak berharap lebih padamu, karena pelanggan kami tak hanya kau saja di sini." Akazumi tetap mengulas senyum, meski masih terlihat kesal sekali. Terbukti dari perempatan imajiner yang biasa ada di dahi. "Selamat menikmati dan jangan lupa kembalikan handuk kecilku dalam keadaan bersih." Dan Akazumi segera berlalu pergi.

Jyuto baru saja akan angkat bicara, namun, wanita itu terlanjur memg hilang dari pandangan mata. Membuatnya beralih pada handuk kecil yang Akazumi punya. Jyuto mulai mengambilnya. Aroma menenangkan dari poutpurri itu mulai menggelitik indra penciumannya. Membuatnya mengulas senyum bahagia entah kenapa.

"Tentu saja."

Seperti inikah ketidaksengajaan yang berakhir menyenangkan?

To Be Continued
Story By LadyIruma

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top