ー Costumer? ー

Mungkin lebih baik jika ia menunggu kedatangannya.

"Meja couple."

Bekerja dengan senang hati adalah caranya. Membuat para pelanggan yang berdatangan senang melihatnya yang memiliki senyum yang tak pernah luntur di wajah. Bukan kebohongan atau pun fakta. Akazumi hanya senang menyambut ramah mereka yang senang dengan pelayanannya.

Segera setelah para pelanggan meninggalkan cafe dan belum ada pelanggan baru yang datang, Akazumi memutuskan untuk membersihkan meja dan semacamnya.

Tak lama seorang teman satu pekerjaan dengan Akazumi pun menghampirinya. "Akazumi." Dia menepuk pundak Akazumi kalau-kalau si pemilik nama tak mendengarnya menyebutkan nama wanita itu tadi.

"Eh, ada apa?" Akazumi menoleh dan menghentikan aksi bersih-bersihnya.

"Apakah kau yang menerima pelanggan yang ada di sana?" Temannya itu menunjuk ke arah meja couple yang berada tak jauh dari tempat mereka.

Akazumi mengerutkan dahinya. "Pelanggan?" Ia kemudian mengikuti arah tunjuk temannya yang mengarah pada meja couple berada. Lebih tepatnya pada seseorang yang duduk di sana. Membuat Akazumi kicep seketika. Pasalnya, ia tahu dia siapa. Akazumi hanya bisa berharap jika pelanggan yang asyik mengamati pemandangan luar jendela itu tak menyadari dia yang baru saja melihatnya.

Apalagi jangan sampai ia tahu jika Akazumi dan temannya itu sedang bergosip ria tentangnya.

"Apakah kau menerima pelanggan itu untuk duduk di sana?" ucapan temannya menyadarkan Akazumi dari lamunannya tentang pelanggan tersebut.

Akazumi menggeleng dengan cepat dan terlihat kaku. "T-tidak. M-mana mungkin aku menerima pelanggan single di meja couple?" Sial, ia mendadak gugup.

"Hmm, benar juga. Dia juga memesan dua menu ... " Dia menatap pasrah ke arah pelanggan single yang dengan tidak berdosanya malah duduk di meja couple tersebut. Bingung harus berbuat apa pada pelanggan yang ada di sana itu.

"... Katanya dia pelanggan tetap di sini. Mungkin karena sudah langganan di cafe ini dia berkencan dan menunggu kekasihnya datang menemuinya di tempat ini." Akazumi pun mulai  kembali bekerja dan baru saja selesai dengan satu meja. Kini ia akan bergerak menuju meja lain yang sangat perlu dibersihkan.

"Oh, kau tahu? Apakah kau juga mengenalnya?"

Pertanyaan itu membuat Akazumi seolah tersedak oleh angin. "M-mana mungkin!" Dia panik sampai-sampai suaranya meninggi. Berkemungkinan besar dapat didengar pelanggan lain, terutama dia yang duduk di meja couple seorang diri. Akazumi merutuki diri sendiri.

Temannya malah nyengir. "Habis kau berkata seperti itu seolah sudah berbicara dengannya. Maa, kalau dia duduk di sana seorang diri lagi, tolong kau atasi, ya." Kemudian pergi meninggalkan Akazumi yang was-was sendiri.

"H-hey!" Akazumi telat dalam mencegat teman seenak jidatnya itu. Membuatnya berdecak kesal. "Kenapa harus aku?"

To Be Continued
Story By LadyIruma

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top