Tsukinaga Leo- your memories

"Hm? Siapa?"

Bukanlah hal yang langka bila ia melupakanmu.

"Tunggu sebentar, biarkan aku berpikir. Kau adalah titisan alien yang dikirim kepadaku dan-"

Tak jarang ia selalu berbicara dengan dunianya, dan menganggapmu sebagai makhluk asing

"Oh! AKU INGAT NAMAMU!! PILAR!!!! WAHAHAHA, UCHUUU~☆"

Tak jarang pula emosimu selalu memuncak, jengkel terhadap sikapnya yang sering melupakan dirimu.

Asik dengan dunianya sendiri dan menciptakan melody-melody yang terjajar indah di tangga nada.

Tapi tidak ada yang tahu, bahwa ia sengaja melakukan semua itu demi merebut perhatianmu.

Mendapat teguran, omelan, perhatian, dan sebagainya darimu.

"AH! Kemana pulpenku!? Itu pulpen yang Ruka kasih kepaadaku!!! Tidakk aku tidak akan diijinkan masuk pasti!!!!"

" ... yang kau pakai itu pulpenku."

" ... oh iya aku lupa, yaudah gpp deh".

"💢💢💢"

Hingga suatu saat, apa yang ia lupakan terlupakan sepenuhnya.

"Kau ... siapa?"

Mencoba bangun dari lelucon yang ia buat, namun tangan kekarny yang menepis tanganmu membuat semakin yakin bahwa ia telah melupakanmu seutuhnya.

Dunia musiknya, teman-temannya, dan dirimu.

Ia hilang ingatan.

Pribadinya menjadi berbeda. Seolah melihatnya kembali dimasa dirinya menantang Tenshouin Eichi.

Dingin, tak segan, tak mengasihani, dan hanya fokus ke 1 arah.

"Leo, ini aku."

"Bisakah kau tidak menyentuhku? Kau membuatku jiji."

Kau tertusuk sebuah bilah pedang. Menjadi petanda bahwa ia melupakanmu. Mengabaikan momen-momen dimana ia sangat manja dengab dirimu.

Dirinya yang selalu mencari perhatianmu, kini menjadk seorang ksatria yang sesungguhnya.

Kau tidak menyadari, bahwa jauh di lubuk hatimu yang terdalam

Kau begitu merindukan Leo yang melupakanmu secara sengaja.

🌸🌸🌸🌸

"Leo ... senpai."

"Hm."

Kau menggigit bibir bawahmu. Lembaran kertas yang kau pegang lecek menahan emosi.

Kau merasa rapuh dan sakit kala Leo memandangmu berbeda. Semenjak ingatannya hilang, ia menatapmu layaknya orang lemah dan bergabung hanya untuk modus.

Tak jarang member knights yang lain melihatmu menahan tangis didepan Leo, dan ketika sosoknya hilang derai mata itu mengalir.

Meskipun Izumi sudah sering menceritakannya, Leo tidak pernah melirikmu.

Semuanya benar-benar kembali ke masa Checkmate. Bahkan Tsukasa tidak menyangka bahwa leadernya sangat dingin dan berbanding terbalik dengan biasanya.

"Ini ... berkas live untuk lusa nanti," kau menyerahkannya dengan tangan gemetar. Leo sama sekali tidak menunjukkan pergerakan. Ia fokus kepada secarik kertas berisikan nada balok.

Manik zamrudnya bergerak meliriknya melalui ujung mata. Tidak, sorotnya begitu dingin.

Kau sama sekali tidak mengenalnya, kau ingin membuatnya sadar bahwa ini semua sama sekali tidak lucu.

"Taruh saja disampingku lalu cepatlah pergi. Kau menggangguku," maniknya kembali fokus ke pekerjaannya.

Kau terdiam, tak bisa berkata-kata dan hanya dapat menggerakkan kakimu keluar ruangan.

Kau kembali menangis. Tidak ada harapan untuk membuatnya kembali mengingatmu.

Ia selalu menolakmu, menepismu, dan menganggapmu tidak ada. Kau begitu putus asa.

"(Name) bodoh, dia benar-benar tidak mengingatmu bodoh. Kau bukan siapa-siapa dia lagi, kau hanyalah orang ketiga dihidupnya, hiks," kali ini kau tidak menghapus air matamu.

Kau membiarkannya mengalir. Layaknya waktu yang kian menyerangmu dan menertawakanmu.

"Ara~ (Name)-c- kenapa kau menangis lagi?" Bahkan Arashi yang selalu terlihat begitu feminim tak bisa sepenuhnya feminim.

Rautnya menjadi khawatir dan ia sudah tahu sebab dirimu seperti ini.

"Mou, aku sudah tidak tahan. Aku lelah, aku tidak mau melakukan ini lagi. Biarkan aku mengakhirinya!" Arashi memegang kedua pergelanganmu. Rautnya sangat berbeda dari biasanya dan menunjukkan betapa lelakinya dia.

"Tidak boleh! Kau tidak boleh melakukan itu (Name)-chan, aku tahu kau putus asa. Aku tahu ou-sama kembali menjadi dirinya yang dulu, tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah."

"Biarkan! Aku sudah lelah, kalau dia lupa denganku lupakan saja aku! Lagipula ia hanya melupakanku! Kalian tidak, tapi kepribadiannya justru kembali seperti dulu! Aku benci Leo!" Kau menarik paksa kedua tanganmu, menginjak kaki Arashi dan lari.

Kau menghindari siapapun yang menyapamu, tidak peduli akan teguran untuk tidak berlari disekolah.

Itu lebih baik daripada harus menendang masa depan setiap orang yang lewat, kan kasian nanti mereka tidak dikaruniai anak karena dirimu.

Kau tidak berlari ke atap maupun ke toilet, melainkan ke sebuah pohon yang sering Leo singgahi dulu.

Kau memandang pohon itu getir, pohon yang lama bertahan namun kau yang lebih dulu meninggalkan pohon itu.

Ia tidak akan pernah kemari, orang itu tidak akan mencarinya, menangisinya, ataupun menyesali perbuatannya.

"Sudah kuduga seharusnya aku melakukan ini dari dulu," kau mengeluarkan pecahan kaca.

Kau mengambilnya disuatu tempat. Berniat mengakhiri hidupmu dibawah pohon ini.

"Ini sudah berakhir," kau menggores dengan cepat kulit tanganmu.

Menciptakan cipratan darah segar yang memancar dengan deras.

Kau tersenyum melihatnya, diiringi dengan pandanganmu yang kian memburam.

"ONE-SAMA!!!!"

Matamu melirik ke juniormu yang terkejut atas perbuatanmu. Kau tersenyum, setidaknya hal terakhir yang ia lihat adalah junior kesayangannya, bukan mata dingin dari orang tersebut.

"Gomenne Tsukasa, sayonara."
.
.
.
.
.
.
.
.
752 words

Anime: Ensemble Stars
Pair: Tsukinaga Leo x Reader

Duh yg nge request maap blm kepublish, aku terlalu senang dgn angstnya ampe suka keabisan ide:"(

Ini krn sedang melepas uneg2 saja, makanya eheh

Jgn lups vote and comment

Pub: 29 Januari 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top