Narukami Arashi, Natsume Minami- you are him

"Bukan begitu maksudku Arashi-kun, sudah kubilang kau salah paham," kau menatap resah pintu kamarmu.

Bukan, nama pintumu bukanlah "Arashi" dan pintu tidak bisa berbicara. Tangan kananmu sibuk memegangi telepon genggam yang menempel di telingamu. Mendengar semua kekesalan yang terpancar dari telepon itu

Kau menggigit bibir bawahmu, mendengarkan seseorang yang masih mengoceh layaknya emak kossan yang minta tagihan kos.

Rasanya kau ingin memukul kepala kekasihmu dengan setumpuk kertas.

Narukami Arashi, orang yang sedang mengomel di telepon serta kekasihmu. Kau dan dia telah menjalin hubungan hampir 1 tahun.

Keperawakannya yang cantik dan anggun namun begitu gentle ketika marah dan ada seseorang yang mengganggumu.

Kau juga tidak tahu mengapa sangat menyukainya. Masih menjadi pertanyaan.

"(Name)-chan?" Kau mengalihkan pandanganmu. Terkejut mendapati sepupumu yang tanpa ijin masuk ke dalam kamarmu begitu saja. Mana kau sedang menelepon.

Kau tidak ingin membuat kesalahpahaman Arashi semakin besar.

Kau mengayunkan tangan kananmu. Memberi isyarat untuk tidak mengganggunya.

'-tte (Name)-chan, kau mendengarkanku tidak?!'

"Iya iya aku mendengarmu Ara-nee. Aku minta maaf, biarkan aku menjelaskan semuanya ok?" Kau kembali fokus kepada handphone-mu.

Ya, mengabaikan sepupumu yang masih belum bergerak sejak kau menyuruhnya pergi.

"Aku tidak selingkuh, itu sepupku Ara-nee. Untuk apa aku berpacaran dengan saudara sendiri."

'...'

"Tidak, aku tidak berbohong. Bukankah aku pernah memberitahumu kalau aku mempunyai sepupu yang kecantikannya menyamaimu?"

'...'

"Ara-nee, bukan begitu maksu- hei!"

Kau menatap sepupumu sagar kala handphone-mu direbut tiba. Terlebih ketika ia membuat situasi lebih buruk. Menjawab telephone itu misalnya.

"Halo, apa yang kau inginkan dari (Name)-chan?"

'...'

"Hm? Aku pacarnya (Name)-chan, apakah ada masalah?"

Yap, sebuah masalah baru kembali terbentuk. Sepertinya kau harus benar-benar menyelesaikan ini secara bertatap muka.

Habislah dirimu, kau tidak ingin hubunganmu terputus begitu saja. Ok, ini salah sepupumu. Karena sepupumu, hubunganmu dengan Arashi menjadi longgar.

Kau merebut kembali handphone-mu dari tangan bejad sepupumu.

"Ara-nee, ku telpon lagi nanti yha. Ah tidak, kita luruskan ini diagensi saja. Aku masih menyukaimu dan aku tidak ingin putus begitu saja. Ada 'hal' yang harus kuurus sekarang," kau mematikan teleponmu begitu saja tanpa memberi kesempatan bagi Arashi untuk menjawab.

Kau menghela nafas, setelah mendelik kepada sepupumu yang menatapmu dengan watados.

"Mina! Apa yang kau lakukan!? Kau ingin aku mati!? Kenapa kau menjawab hal seperti itu bodoh!" Kau marah kepada pemuda berambut blonde tersebut.

Sedangkan ia hanya tersenyum misterius. Oh astaga, kau bingung mengapa mempunyai saudara serta pacar yang kelakuannya 11 12.

"Aku hanya membantumu. Orang itu bukanlah orang baik yang teganya memarahi (Name)-chan," ucapnya semabri mengelus pucuk kepalamu.

"Tapi karenamu dia semakin salah paham bodoh!" Kau melempat bantal kecil yang tergeletak disebelahmu. Kau tidak tahu mengapa, tapi rasanya matamu memanas.

Dan didetik berikutnya cairan bening menyentuh permukaan pipimu. Ahh, sepertinya kau begitu takut dan kesal. Kau takut bila Arashi akan memutuskan hubunganmu dan marah karena sepupumu.

"Huwaaa, Mina bodoh!! Bodoh bodoh bodoh!! Lama-lama kujodohkan saja kau dengan Isumi-kun, kenapa kau harus jadi cowo sih. Ganti gender gak jadi cewe!?"

Pemaksaan-

"Tu- (Name)-chan tenanglah. Aku laki-laki dan aku tidak ingin mengikuti perkataanmu. Kaunya saja yang tidak feminim dan iri kepadaku sehingga marah."

Fix, coret dia dari kk.

Kau cemberut, mencoba menghapus air mata yang masih berjatuhan. Namun, rasanya tidak mau berhenti untuk keluar.

'Uhh, berhentilah menangis (Name).'

Minami, ah bukan- Natsune Minami sepupumu memelukmu. Sepertinya perbuatannya sudah keterlaluan.

Minami memang sering menggodamu dan membuatmu marah, karena menurutnya reaksimu begitu lucu ketika marah.

"Maafkan aku, sepertinya aku keterlaluan," kau tidak menjawab pernyataannya dan semakin menangis dipelukannya.

Rasanya nyaman namun kau masih geram dengannya. Tapi itu nyaman, tapi kau masih marah namun rasanya susah untuk marah karena rasanya nyaman.

Ah bodo amat, kau tidak bisa terlalu lama marah kepada Minami.

Rasanya seperti bersama Arashi, kau marah namun kau tidak bisa berlama-lama marah karena ia mengingatkanmu kepada seseorang.

"(Name)-chan jangan menangis. Nanti balonnya diambil lho."

Ok yang ini fix dicoret keknya.

"Jeg elsker dig." *

"... hmph, curang. Kau malah menggunakan bahasa Norwegia, aku kan tidak tahu kau ngomong apa," Minami tersenyum dan hanya memberi raut misterius seperti biasanya.

Kau menghela nafas kasar, sepertinya kau akan mencoba mempelajari bahasa yang digunakan sepupumu. Tidak adil bila ia membongkar rahasiamu dengan bahasa itu.

Tapi, kau jadi teringat. Kau menyukai sepupumu. Bukan sebagai saudara, melainkan sebagai pria dan wanita.

Ini memang cinta yang terlarang, tapi mungkin inilah sebabnya kau berpacaran dengan Arashi.

Menggantikan posisi Minami karena kau tahu bahwa kai tidak akan pernah bisa menikahinya.

Kira-kira, jawaban apa yang harus kau berikan kepada Arashi besok? Tentang hal yang sebenarnya atau tentang perasaanmu yang menganggap Arashi adalah pengganti Minami?

Tapi, tahukah kamu bahwa Minami juga mempunyai perasaan yang sama terhadap dirimu?

The end.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
755 words.

*Jeg elsker dig= aku mencintaimu

Pair: Narukami Arashi x Reader x Natsume Minami.
Crossover: Ensemble stars x Idolish7
Req: AidaSenju udah yak, maaf kalau g sesuai kemauan. Maaf juga kalau lama dibikin huhu

Tambahan, sebenernya aku nyari bahasa negara Northmare itu apa, tapi justru yang ada ialah bangsa Northmane.

Karena bingung akhirnya aku pake bahasa German saja yg mendekati secara Di Eropa itu kan bahasanya ga jauh2 banget bedanya.

Tapi ternyata, setelah melihat ada post dari fans i7 di tumblr ... dia bilg kalo Northmare itu Negara di bagian Eropa Utara yang bahasa hampir sama dengan bahasa spanyol (Danish), jadi karena bingung yasudah diganti saja.

Aku ketika bikin ff ini

Ide: *hilang* *muncul lagi* *ilang lagi* *kemudian muncul lagi*
Aku: *lelah dengan semua hilang munculnya ide, akhirnya digabung jd satu*/runn

Pub: 3 April 2020

Jangan lupa vote and comment(•v•)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top