Mezzo- Under The Moonlight
Kupijakkan kaki dibawah sinar rembulan. Menatap keindahan kota dengan sendu. Kueratkan syal dan jaketku takkala hawa dingin semakin menusuk. Manik amesthyku sesekali menatap arloji, berharap bahwa waktu dipercepat sedikit.
Malam dengan ribuan bintang kecil yang terbentang di angkasa lepas, sebuah memori yang seketika terngiang dikepalaku.
Seseorang yang ingin melihat triliyunan bintang menjelang pergantian tahun, hanya ia dan seseorang yang sangat berharga baginya.
Memohon layaknya anak kecil yang meminta hadiah dari sang santa, lalu bersorak bahagia ketika yang ia harapkan terwujud.
Aku tertawa kecil, rasanya lama tak mendengar suaranya. Rindu mulai menyelimuti diriku lagi.
Walau aku sudah berusaha untuk tersenyum dihadapannya, namun itu tidak akan bertahan lama. Rasanya sulit untuk memasang senyum bahagia.
Hanya rintikan air mata yang menuruni tebing nan halus lalu mengikuti arah gravitasi.
Malam ini begitu sunyi, hingga aku bisa mendengar detak jam. Tidak ada celoteh diantara kita, tawa, dan rengekan dari seorang bayi besar yang ingin mendapatkan sebuah ousama puding besar.
Ahaha, lagi-lagi aku seperti ini. Padahal aku sudah berjanji untuk selalu tersenyum dan melangkah maju walau kau telah berada didunia yang berbeda.
"Maaf Tamaki-kun, sepertinya aku mengingkari janjiku lagi," pandanganku tiba-tiba memburam. Dengan senyum getir, kukepal tanganku menahan semua emosi ini.
Aku kuat, aku tidak boleh selemah ini. Aku akan selalu tersenyum dimanapun aku berada, bahkan walaupun itu harus didepan batu nisanmu.
"So-chan no ba~ka."
Manikku mengecil kala suara serak nan basah itu merangsang pendengaranku.
Kutolehkan kepalaku kekiri. Diiringi dengan sinar rembulan, aku bisa melihatnya.
Siluetnya yang lama kurindukan, tubuhnya yang tinggi dengan manik yang senada dengan rambut biru mudanya.
"Bagaimana aku bisa tenang bila So-chan selalu memendamnya ... ahh, sesekali tidak apa melanggar janji. So-chan boleh mengeluarkannya sesuka hati So-chan," wajahnya merengut.
Air mataku menetes entah sejak kapan. Apakah ini mimpi? Apakah ia hanya ilusiku.
"So-chan ini beneran aku. So-chan sedang tidal berkhayal," sosoknya mulai mendekatiku seiring tangisku yang mulai memecah.
Seandainya dunia tidak memisahkan kita, kita akan selalu bersama. Aku tidak perlu semenderita ini dan kau tidak akan merasa kesepian lagi.
.
.
.
.
.
.
Tepat pukul 00.00, dimana tahun telah berganti ... kau muncul dihadapanku.
Menguak emosi yang selalu terpendam dilubuk hatiku, serta sesal yang mendalam karena tidak bisa mewujudkan harapanmu kala itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
364 words
Idolish7
The character is not mine
But the fanfis is mine
Mezzo
Berapa lama aku kena wb? Saa~
Semakin lama aku semakin sibuk, jd nyentuh wp jarang pake banget
Klopun dentuh plg cmn jd reader yg nunggu crita org hehe~
Nah, kdg kusuka bikin drabble klo ada inspirasi dr gambar gitu. Drpd syg g diapa2in, mending di pub aja
Itung2 siapa tau bisa balik produktif 😁😁😅
Jangan lupa vote and comment ya👀👀
See you~
Pub: 18 November 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top