(Bonus OS) Nanase Riku- distance

"Hoo, jadi dia mantan pacarmu," (Name) mundur beberapa langkah karena tidak enak ditatap dengan tatapan jahil oleh Mitsuki.

"Mitsuki jangan menggodanya. Mou, kalian semua perusak suasana."

"Berkacalah Nanase-san, kau satu-satunya orang yang merusak suasana."

"Ha!? Aku tidak!"

"Siapa yang tiba-tiba menghilang dan malah menceburkan diri ke laut?"

"Bahkan aku masuk tidak begitu dalam!"

"Tapi tetap saja itu tidak baik untuk kese- itta itta itta."

"Hei kau, hentikan. Tidak baik memberi beban kepadanya. Aku tahu kau khawatir tapi caramu itu cukup menyebalkan tahu,"(Name) menatap sebal Iori sembari menjewer salah satu telinganya yang menyebabkan orang itu mengaduh kesakitan.

Riku terkejut dengan aksi (Name) yang tiba-tiba, tapi disatu sisi ia menyorakinya karena membuat Iori runtuh.

"Uwaa!!! Iori dikalahkan!!"

"Ini bukan pertandingan Tamaki-kun."

"Tapi tetap saja, ini momen langka karena Iori bungkam," yang Tamaki ucapkan memang tidak salah, tapi tetap saja rasanya kadihan melihat kuping Iori yang mulai memerah.

"Uhm (Name)-san, sebaiknya kau lepaskan jewerannya. Maaf atas perlakuan adikku ya ahahaha," Mitsuki menarik jaih Iori, begitupun dengan Riku.

"Hmph," semuanya kecuali Iori, Riku, dan (Name) sweatdropped karena perilaku mereka yang sangat tidak asing.

"Lalu, sekarang apa yang harus ksu lakukan Riku? Tidak mungkin kau menyembunyikan ini dari manajer meskipun sekarang ia mantan," Yamato melirik (Name) dan Riku secara bergantian. Memulai topik yang lebih serius.

"Yamato-san, (Name)-chan memang mantan pacarku," Riku mengambil jeda, ditariknya (Name) kedalam dekapannya,"tspi sekarang ia calon tunanganku. Jadi Yamato-san tidak boleh menyentuhnya."

Silence for 5 seconds....

"HAA!?"

"EHH!?"

Tidak hanya member Idolish7, (Name) pun juga ikut terkejut disertai rona merah yang menghiasi wajahnya.

Buru-buru ia menempelkan tangannya didahi Riku.

"Riku, kau tidak apa-apa kan? Apa kau demam? Pusing? Mearasa sakit?"

"Tu- aku tidak apa-apa!"

"Tidak, kau kenapa-napa!! Siapa yang mengajarimu begini. Dimana Riku!? Kau bukan Riku yang kukenal! Kami-sama Riku-ku ternodai seseor-"

"Aku tidak! Lagipula aku sudah mengatakannya bahwa kau harus bersabar agar aku bisa mengubah margamu menjadi Nanase," baik wajah Riku maupun (Name), keduanya memerah.

(Name) mengira ini semua hanyalah mimpi yang tidak akan pernah terwujud dalam hidupnya.

Tapi nyatanya sekarang mimpi itu hadir dengan nyata.

Menyambut pasangan yang sempat merenggang dan menyatuksn kembali hingga maut memisahkan.

"Ouh, love birds desu."

"Rasanya kita tidak dianggap disini."

"Ahahaha..."

"Ohh," suara Yamato mengalihkan banyak pasang mata. Mukanya terlihat mencurigakan diseetai dengan senyumannya yang mengerikan.

Atau lebih tepatnya seperti senyuman untuk pria hidung belang.

"Berarti (nickname) harus menghadapi Kujo dulu untui mendapatkan restu."

"Ah! Kau benar Ossan, dia tidak akan membiarkan adiknya pergi begitu saja, uwaa kekuatan brocon."

(Name) menatap mereka bingung,"untuk apa aku meminta restu darinya? Cukup orang tuanya Riku saja. Tidak perlu dengan orang yang berbeda marga, lagipula ia tidak akan pernah peduli dengan kondisi adiknya. Seandainya dia terkejut maka aku yang akan tertawa paling kencang. Siapa suruh terlalu cinta sama pekerjaan, kebalap kan sama adiknya. Payah si."

Entahlah, tapi perkataan (Name) sukses membuat 5 orang menahan tawa dan 1 orang tertohok.

Sudah pasti makhluk hijau itu tertohok karena dirinya masih sendiri.

Now, we will never be apart

"

(Name)-chan ohayou."

"Ohayou Ako."

"Hm? Tidak biasanya kau mendengarkan musik, aku ingin dengar juga," tanpa persetujuan (Name), Ako langsung menyambar earphone yang berada ditelinga kanan (Name) dan langsung memakainya tanpa membiarkannya berkomentar.

"Hm? Ini bukan lagu ... sebentar, sejak kapan kau suka Idolish7?"

"Ck, bukan urusanmu!"

"-tte itulah yang dapat aku sampaikan. Hehe, terima kasih atas suratnya Miyano-san.

Yosh, berikutnya adalah surat terakhir. Etto, ini dari Murasaka-san.

'Konnichiwa Riku-kun, aku adalah fans dan aku sangat mengidolakanmu. Aku menyukai konser yang terakhir kali. Riku-kun sangat bersinar dan memeriahkan panggung.

Aku penasaran apakah Riku-kun tidak pernah merasa takut diatas panggung? Karena kau berhadapan dengan banyak orang dan kau bisa menampilkan penampilan yang terbaik.

Aku ingin tahu apa rahasianya karena aku selalu gugup ketika harus berbicara didepan umum. Apakah kau mempunyai orang yang kau sukai sebelum menjadi idol dan menjadikan itu alasan agarkau bisa berdiri diatas panggung tanpa gugup? Tolong beritahu aku Riku-kun'

Uwaa, pertanyaan yang sulit ahahaha,"

Kau berenti napas sejenak karena gugup dengan pilihan calon tunangannya.

"Hmmm, aku selalu gugup ketika ingin tampil. Bahkan bulu kudukku sering merinding, tapi karena teriakan dan dukungan para fans aku bisa melakukan yang terbaik.

Tapi kalau untuk seseorang yang disukai..."

Riku memberi jeda.

"Ahaha, mungkin ada dan dia juga salah satu alasan kenapa aku disini. Aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa bersinar dan membuatnya bahagia.

Aku tidak akan menyebutkan namanya karena aku tidak ingin dia terlibat dengan masalah publik dan sorotan kamera.

Murasaka-san, aku yakin kau bisa mengatasi rasa gugupmu. mempunyai seseorang yang kau suka dan ingin menunjukkan bahwa kau dapat bersinar adalah hal yang luar biasa.

Ia pasti akan tersenyum bangga kepadamu dan terus mendukungmu tidak peduli dengan segala kondisi.

Ganbatte Murasaka-san. Dan sekian dar-"

(Name) segera melepas kabel earphonenya dan mematikan hpnya. Menenggelamkan kepalanya diantara tangan dan bergumam tak jelas.

"Hm? Kau baik-baik saja?"

Seandainya dirinya tidak menenggelamkan wajahnya, (Name) yakin Ako akan melihat wajahnya yang dihiasi rona merah.

(Name) tidak menyangka Riku akan membeberkannya meskipun ia tidak menyebut namanya.

Tapi tetap saja rasanya sangat memalukan.

"Kau curang Riku."

.
.
.
.
.
.


.
.

Ditempat lain...

"Hee, aku tidak tahu Nanase memiliki orang yang disukai," ucapan pria berambut silver mengalihkan atensi pemuda berambut pink.

"Ha? Apa maksudmu?"

"Lihatlah sendiri," pria itu memberi handphonenya yang berisikan artikel tentang pengakuan seorang idol bahwa ia memiliki orang myang disukai sebelum menjadi idol kepada centernya.

"Ck, itu omong ko-"

"Yo Gaku, Kujo, lama tidak bertemu," perkataan Tenn terpotong ketika leader Idolish7 masuk diiringi dengan member lainnya kecuali Riku.

"Yo, sepertinya kau masih sehat ya."

"Keh, kau kira aku ini orang tua."

"Tingkahmu sudah seperti orang tua Ossan."

"Ngomong-ngomong, dimana Riku?"

"Ahh, dia sedang mengobrol dengan calon tunangannya diluar," Yamato menunjuk pintu yang memposisikan Riku yang sibuk berbincang dengan seseorang di handphonenya.

"Eh? Jadi kabar bahwa Nanase ... memang benar?"

"Ya, dia tidak ingin merahasiakannya agar calon tunangannya dan dirinya tidak dikejar papparazi."

"Uwaa, bahkan kau kalah darinya Tenn."

"..."

"Tenn?"

"..."

Suara retakan handphone membuat suasana di ruangan itu berubah drastis. Sudah terebak siapa pelaku dan korbannya kali ini.

"OI KUSO GAKI!!! HP GUEE!!!"

"Riku ... calon tunangan ... suka ... Riku ... ca-"

"Ku ... Kujo tenanglah."

Sayangnya sangat sulit menerima kenyataan ini untuk orang sebrocon dia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
The end.

Bonus chap karena tidak ingin melewatkan perasaan Tenn yang ketinggalan jauh dari adiknya.

Ututu makanya jan ngejulid trs, kan kena karma alhasil.

Maap klo banyak typo, mungkin bsk bkl diperbaiki krn mata udh 5 watt sekarang hehe.

Pub: 26 July 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top