5
Saat bel istirahat berbunyi, Haru-sensei keluar kelas dan anak-anak mulai melakukan aktivitasnya.
Ada beberapa anak memperkenalkan dirinya pada (Name), yang tentu saja hanya dibalas anggukan dan senyuman olehnya.
Jujur saja ia tak tahu bagaimana cara akrab dengan orang yang baru ia temui sekali.
Namun ini berbeda dengan Tsukasa, walaupun ia baru pertama kali bertemu dengannya, (Name) tidak terlalu gugup daripada bersama yang lain.
"Onee-sama tidak mau ke kantin?" tanya Tsukasa. Pemuda itu melihat (Name) sedang sibuk dengan beberapa lembar kertas di hadapannya.
"Tidak Suou-kun, aku masih harus mengisi ini," ucapnya memperlihatkan isi kertas tersebut.
"Lem ... bar ekstra ... kulikuler ..?"
"Iya, tapi aku tidak tahu isi ekstra nya apa saja."
Tsukasa hanya terkekeh dan menunjuk salah satu pilihan ekstrakulikuler yang ada, "if onee-sama want to know, aku mengikuti archery."
"Panahan? Olahraga?"
"Iya!"
Badan (Name) seketika loyo, fisiknya tidak bisa jika dihadapkan dengan pelajaran olahraga.
"Aku benci olahraga."
Tsukasa memegang dagunya, "how 'bout Tea club? Salah satu senpai yang aku kenal ikut Tea club."
"Apa yang ada di Tea Club?"
"Em ... membahas tentang teh, mungkin? Aku tidak terlalu tahu."
"Ah, begitu, ya."
(Name) memperhatikan seisi kelas yang sudah kosong. Beralih menatap Tsukasa yang berada di sebelahnya.
"Suou-kun tidak pergi ke kantin atau apa itu?"
"Aku baru saja ingin mengajak onee-sama, apa onee-sama mau ikut?"
Ia mengangguk sebagai jawaban dan merapikan kertas-kertas itu ke dalam tas.
Keduanya berjalan bersama, yang satunya tampak tenang sedangkan yang satunya sudah tersenyum senang.
Tsukasa menatap (Name), keinginan bertanyanya mulai muncul, "ngomong-ngomong ... apakah onee-sama doesn't remember me?"
(Name) menoleh bingung, "apa maksudmu? Ingat apa?"
"Dulu ... bukankah we always bermain bersama? Sekitar usia delapan atau sembilan tahun."
Mendengar ucapan itu (Name) berhenti melangkah. Tangannya mengelus lehernya dengan ragu ragu sembari tersenyum canggung.
Tsukasa yang tidak melihat (Name) di sebelahnya pun ikut berhenti.
"Kenapa onee-sama?"
"Sebenarnya Suou-kun ...."
"... aku tidak ingat masa kecilku sama sekali."
"Benar-benar semuanya?"
(Name) mengangguk sebagai jawaban, "T, tapi aku rasa aku tidak asing dengan Suou-kun kok."
Manik ungu itu bersinar, "kalau begitu onee-sama masih bisa mengingatku?" ucap Tsukasa dengan senyuman manisnya.
"Tidak, maaf Suou-kun."
"That's allright onee-sama! Bukankah kita bisa memulai dari awal?"
Walaupun sebenarnya aku ingin (Name)-chan mengingatnya, tapi pasti tidak apa-apa, 'kan?
(Name) kembali tersenyum senang, ia mengajak Tsukasa untuk melanjutkan perjalanannya sebelum bel masuk berbunyi.
Di perjalanan mereka samar-samar mendengar keributan kecil dan orang-orang yang sudah bubar jalan kemana-mana.
Karena mereka tidak mau ikut dalam masalah, keduanya mengabaikannya.
Mata (e/c) milik (Name) bersitatap dengan manik hijau seseorang secara sekilas.
Gadis itu tersenyum sopan, sebelum kembali berjalan mengikuti Tsukasa di depannya.
'Kakak kelas, ya?'
-To be continue-
Yh, krn mati lampu makanya watashi up
(・o・)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top