3
"Ah? Halo Shino-kun? Tomo-kun?" Suara gadis remaja 15 tahun terdengar. Tangannya memutar-mutar sedotan pada minumannya, duduk di salah satu kursi di cafe.
"Sekolah Yumenosaki membuka jurusan produser?"
"Iya … baiklah, aku rasa itu hal yang menarik, terima kasih, ya."
Mata (e/c) nya menatap suasana cafe yang tampak ramai, "ehm … aku masih belum tahu sih."
"Eh? Kalian ingin masuk Yumenosaki juga? Kenapa?"
"Ah begitu, andai aku tahu aku pasti akan mengikuti kalian berdua," gerutunya mengerucutkan bibir.
"Maaf, (Name)-san, kami tidak berpikir untuk mengajak (Name)-san waktu itu," ucap Tomoya dari seberang telepon.
"Ahahaha, tidak apa-apa!"
"Baiklah, sampai nanti, ya!" Sambungan telepon berakhir. Gadis itu kembali fokus pada makanan di hadapannya.
Mumpung dapat kiriman uang dari orang tuanya, katanya sebelum memesan beberapa makanan di sana.
Lagipula mereka juga tidak akan peduli apapun yang akan ia lakukan. Karena mereka sudah memiliki keluarga baru.
"Jurusan produser, ya …?"
"Yah … siapa tahu bagus? Aku akan mencobanya."
→←♪ Sfy | Ts ♪→←
(Name) menatap takjub gerbang sekolah Yumenosaki. Terbersit rasa ragu dalam dirinya, ragu akan keputusan yang telah ia buat.
Tapi sudah terlanjur, tidak ada cara selain menghadapinya.
Sebuah notifikasi tiba-tiba muncul dari ponselnya. Pesan untuk menuju ruangan staf idola sebelum menuju kelas.
Langkah kakinya melangkah memasuki sekolah Yumenosaki. Hal yang menjadi fokus pertamanya adalah seorang wanita dengan pemuda berambut merah dengan sedikit warna putih yang sedang membicarakan sesuatu.
Setelah beberapa saat, wanita itu berjalan kembali. (Name) yang hanya melihat wanita itu sebagai satu-satunya seorang wanita pun menghampirinya.
'Kakaknya cantik banget demi??'
"Anu … permisi," ucapnya dengan suara yang sedikit kecil.
Wanita itu menoleh karena merasa ada yang memanggilnya, "ah? Ada yang bisa aku bantu?"
"A, apakah kakak siswi jurusan produser?"
"Benar, kau juga?"
"Iya! Bolehkah aku mengikutimu? Aku … tidak … melihat ada wanita lain di sini," ucapnya mengusap-usap lehernya, sedikit gugup.
"Aku ingin ke ruang staf idola, apa kau juga mendapat pesan seperti itu?"
"Iya, aku juga."
Mereka berdua berjalan berdampingan, sambil sesekali memperhatikan sekitar. Wanita itu sepertinya teringat bahwa mereka berdua belum saling kenal.
"Namamu siapa?"
"Ah iya, aku tidak memperkenalkan diri lebih awal, aku (Name) (Surname)!"
"Aku Anzu, salam kenal (Name)-chan."
(Name) mengangguk kecil, sedikit tersipu karena seseorang memanggilnya dengan suffix 'chan'.
Itu terlihat sangat lucu di matanya. Dibandingkan dipanggil cantik, dia lebih senang jika dipanggil lucu.
Mereka berdua sampai di depan ruang staf idola. Anzu membuka pintu tersebut dan mendapatkan tatapan dari guru yang ada di sana.
"Kalian datang berdua? Kemarilah," perintah salah satu guru di sana.
Guru tersebut menyerahkan dua lembar kertas pada keduanya, "ini untukmu, dan satunya lagi untukmu."
"Kalian pergilah dulu ke kelas yang tertera di sana, nanti akan ada guru yang ke sana saat bel masuk."
"Terima kasih Pak, kami pamit undur diri."
→←♪ Sfy | Ts ♪→←
Kini sang gadis berada di depan pintu kelas 1-B. Sayang sekali dia berbeda kelas dengan Anzu, satu-satunya wanita setelah dirinya.
(Name) memastikan bahwa dia memasuki kelas yang benar, sebelum seseorang tiba-tiba membuka pintu dan keduanya membeku.
Rambut merah itu, dengan mata violet yang tampak manis menatap (Name) penuh rasa bahagia.
"Kau benar-benar (Name)?"
"Eh? Iya, kamu siapa?"
"… apa?"
←→★ To be continue ★←→
Kayaknya ini bakalan update cuma pas mati lampu doang deh 😰
If there's something wrong, don't be shy and tell me, okayyy?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top