❁ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 2 - ʀᴀ*ʙɪᴛs❁
.
.
.
.
.
Akhirnya bel tanda istirahat berbunyi, yang artinya Najima harus mempersiapkan mental dan jantung untuk menerima semua sapaan yang diberikan padanya.
Baru saja dibilang, kumpulan anak mulai mengerubuti meja gadis itu. Hampir semua orang berbicara secara bersamaan sehingga ia tak bisa memahami apa yang mereka bicarakan.
Selain itu, rasa panik yang muncul sudah mengambil alih pikirannya.
Namun, dibalik itu semua, ada 4 orang yang benar-benar menyita perhatiannya. Mereka ialah lelaki dengan rambut jingga, hitam dengan sedikit merah di poninya, hijau kecoklatan, dan blonde kotor.
"Waaah, Produser baru? Salam kenal ya, namaku Aoi Hinata, dari Unit 2wink~!" Seorang lelaki berambut jingga mendekati meja Najima tepat setelah kumpulan manusia manusia itu kembali melakukan aktivitas masing-masing, mengawali perkenalan mereka.
'Astaga- Shota!'
"Namaku Najima Meru, salam kenal- A-aoi-san!"
"Namaku, Mashiro Tomoya, dan ini temanku sejak SMP, Shino Hajime~ Sepertinya dia sudah memperkenalkan diri padamu~" Seorang berambut dirty blonde juga ikut memperkenalkan diri.
'S-shota lagi-'
"M-mashiro-san, Salam kenal..." Tangannya di genggam dengan erat, lagi lagi menghindari kontak mata dengan mereka.
"Aku Takamine Midori..." Seseorang dengan rambut hijau kecoklatan terlihat ditarik oleh temannya yang lain. Entah kenapa ia terlihat... depresi?
"Aku nagumo tetora-ssu! Salam kenal!" Temannya yang menariknya tadi turut memperkenalkan diri.
'KOKORO-KU TIDAK KUAT!'
Inner Najima sudah meledak sekarang. Siapa saja tolong sadarkan Najima...
"Nee, Najima-san! Katanya sekarang sudah dibuka jurusan produser khusus untuk setiap unit? Beritahu, dong, unit mana yang kau pilih?" Hinata bertanya. Untung saja Hinata menyadarkan dirinya, walaupun kebetulan.
"E-etto, kalau tidak salah, namanya... Sebentar, izinkan aku mengecek handphone-ku." Najima mengambil handphone dari tasnya, lalu membuka sebuah aplikasi note.
Di note itu terpampang sebuah tulisan berwarna biru bertuliskan "Ra*Bits". Cara bacanya 'Ra*bits', kan?
"Ra*bits...?"
"Ra*bits?! Benarkah itu?" // "Uwaahh?!" Tomoya dan Hajime bersuara secara bersamaan.
"Jadi kau adalah Produser yang sudah mereka janjikan? Selamat datang di Ra*bits, Najima-san~" Hajime tersenyum.
"Terimakasih... Shino-san..."
Kurasa tak terlalu sulit untuknya untuk menghapalkan nama mereka. Mungkin rambut mereka yang berbeda warna adalah salah satu faktornya.
—
"Permisi, aku mencari Nito-senpai. Apakah ia disini?" Lelaki berambut Maroon mengintip dari balik pintu yang terbuka lebar, mencari sosok sang leader Ra*bits.
"Ada apa, Mao-chin?" Nazuna keluar dari kelasnya, menemui sang anggota osis. Ada apa gerangan sampai Mao mencarinya? Apakah 'job'?
"Nito-senpai, ini data produser yang akan membantu kalian mulai sekarang." Mao menyerahkan selembar kertas kepada Nazuna.
"Producer...? Ah, Terimakasih..." Nazuna tak bisa berkata apa-apa selain terimakasih. Jujur, ia belum bersiap-siap sama sekali. Kedatangan Produser baru ini menurutnya sangat tiba-tiba.
"Kalau begitu, aku izin pamit, Nito-senpai. Selamat siang." Dengan begitu, Mao melangkahkan kakinya dan pergi entah kemana, meninggalkan Nazuna yang masih shock.
Nazuna memeriksa kertas itu sekilas, manik merahnya bergerak secara cepat.
"Najima Meru, ya? Semoga ia adalah anak baik..."
---------------------------------------------------------
Sayangnya nii-chan, Najima bukan anak baik// nabok diri
Maafkan saya karena udah ngilang tiba-tiba [emoji nangis]
sore nja, mata nee~
Mel/Meru❀
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top