❁ʟᴀsᴛ ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ - ᴄᴏɴғᴇssɪᴏɴ❁

Ia membaca surat yang didapatkan dari dalam loker. Matanya bergerak mengikuti tulisan mungil yang terpampang disana, wajahnya tiba tiba memerah.

Tak sadar menggigit bibir bawahnya, ia segera berlari menuju tempat yang dimaksud orang pada surat itu. Jantungnya berdetak kencang, memikirkan siapa gerangan yang mengirimkan surat cinta itu padanya.

.

.

.

"Aku menunggumu, tahu~" Sang pemilik suara berucap, segera setelah ia menangkap suara derapan kaki di depan tangga.

Di hadapan gadis itu, berdiri seseorang dengan rambut kuning yang rupanya sedang memandang apa yang ada di lapangan sana.

"Anu- Apa jangan-jangan...?"

Masih dengan posisi membelakangi sang penerima surat, ia membalas pertanyaan yang dilontarkan.

"Benar, seperti yang dikatakan di surat itu, aku memiliki sesuatu yang ingin kusampaikan padamu." Surai blondenya menari bersama dengan angin sepoi-sepoi - makin kencang ketika ia secara mendadak berbalik dan menghadap orang itu. Senyum mengembang di bibirnya yang mungil.

Kedua pasang kaki itu saling mendekati bak magnet dengan kutub berbeda. Mereka diam diam gemetar, tubuhnya terasa lemas, tapi ia berusaha untuk menahan agar tidak jatuh.

"Nii-chan..."

"Najima-chin."

Rasa gugup masih menyelimuti sang kelinci kuning. Untuk menguranginya, ia menyentuh dadanya dan mengatur nafasnya perlahan.

Tarik nafas, buang...

Tarik nafas, buang...

Kau bisa melakukan ini, Nazuna.

"Najima-chin!" Ia menyebut namanya untuk yang kedua kalinya - sekaligus menarik perhatiannya. Karena tak bisa menatap kedua matanya, Nazuna hanya menundukkan kepalanya, memandang lantai.

"Y-ya?"

"Kau adalah satu satunya orang yang membuatku merasa aneh saat kau memelukku, saat kau bersamaku, dan saat kita menghabiskan waktu bersama. Rasanya seperti, senang sekali, seperti aku sedang terbang di atas awan ketujuh."

Najima hanya terdiam, mendengarkan dengan seksama.

"Saat kau mengatakan bahwa kau memiliki orang yang kau cintai, dadaku terasa sesak dan sakit, dan sejak saat itulah aku memahami perasaanku ini..." Wajahnya makin merah dan merah setiap detik berlalu.

"Aku bwerjanji untuk melwindungimu, t-twetapi lebih dari swekedar kakak. S-sweperti di hari itu, saat aku mwelindungimu dwari dwua orang berandalan yang mengganggumu. Oleh kwarena itwu..."

Nazuna kemudian menarik napas panjang. Kini ia mengangkat kepalanya dan menatap sang gadis yang wajahnya juga mulai memerah.

"Akwu menyukaimu, Najima-chin! M-Maukah kau membuat status 'pacar' pura pura saat itu menjadi resmi?" Kelopak kelopak bunga sakura yang berterbangan seakan akan mendukung pernyataan cintanya saat itu. Mereka menari, menambah bumbu bumbu romansa diantara mereka.

Aku melakukannya!!

Nazuna akhirnya mengeluarkan semua perasaannya - perasaan yang selama beberapa minggu ini ia sembunyikan dari semua orang, bahkan adik adik yang ia sayangi. Soal jawabannya, jujur, ia sangat berharap bahwa Najima akan mengatakan 'iya'. Namun, jika Najima menolaknya, ia juga tidak akan terlalu memikirkan hal itu.

Ia percaya Najima tidak akan menolaknya mentah-mentah, itulah salah satu alasan dari keputusannya hari itu.

Gadis berambut hitam itu rupanya terpaku, hanya menatap balik ke arah mata merahnya. Pikirannya kosong selama beberapa menit. Kupu kupu di perutnya berterbangan kesana kemari, menambah rasa gugup yang sudah bersarang di dadanya. Rupanya kupu kupu berwarna warni tadi juga hinggap di tubuh Nazuna.

Najima menyatukan tangannya di depan, bersiap siap ingin mengatakan sesuatu. Mata indahnya dipejamkan.

"A-anu... Ah- Anu-"  Kata kata yang keluar sangat berantakan dan tidak dapat terdengar dengan jelas. Mungkin karena itu, ia kembali menutup mulutnya - sepertinya memikirkan kembali kalimat yang akan dikeluarkan dan mengatur tempo bicaranya.

Setelah kembali membungkamkan mulutnya selama beberapa detik, ia akhirnya melanjutkan kalimat yang terpotong.

Mata yang tadi tertutup kini terbuka kembali, menatap sosok dihadapannya dalam-dalam.

"Nii-chan...! Aku-"

.

.

.

𝕗𝕚𝕟

---------------------------------------------------------

Yahaha~ Kembali lagi dengan saya~ Akhirnya cerita ini kelar /nangis

Setelah sekian lama menunda nunda pekerjaan, akhirnya selesai juga... Maaf banget kalo ceritanya aga ngga nyambung. Ini semua karena saya bikinnya mepeettt banget-

Makasih banyak buat yang udah baca, komen, dan vote, saya seneng banget :'D

Okeh gitu aja dari saya, sampai jumpa lagi di book lainnya~! mwah mwah /heh

Mel/Meru

.

.

.

.

✨ℓονє ѕιϲκ✨ - ♡ɴᴀᴢᴜɴᴀ ɴɪᴛᴏ x ᴏᴄ♡ End

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top