𖣂
glairy pov
𖣂

a/n : in polyjuice, scorpius as harry potter ; glairy as aglaia potter ; albus as ron weasley ; delphi as hermione weasley

ministry of magic, corridor

aku menggandeng tangan scorpius atau yang sekarang menjadi harry potter ini, persis seperti yang di lakukan ibuku dan juga ayahku yang asli

aku hanya diam saat scorpius alias harry potter dan delphi alias hermione weasley ini sedang mencoba mempengaruhi seorang penjaga

"dan kau yakin itu ada di sana?" suara scorpius kepada seorang penjaga itu yang kemudian memberi anggukan kepada scorpius

"ya, pak mentri aku pikir ini masalah yang harus direnungkan panjang lebar oleh kementerian, ini ya" suara scorpius mencoba menirukan ayahku. aku menahan tawa melihat cara berbicaranya yang dibuat-buat itu

"cukup mentri saja, sir" penjaga itu membenarkan kata-kata dari scorpius

"mari kita renungkan bersama" suara delphi alias hermione yang berjalan terus kedepan

kami menghela nafas lega, saat sudah jauh dari penjaga itu

"ini adalah ide pamanku untuk menggunakan verataserum kita menyelipkannya ke dalam kementerian yang berkunjung untuk minuman resmi. dia memberi tahu kita bahwa pembalik waktu telah disimpan dan bahkan memberi tahu kita di mana itu dikantor menteri sihir sendiri"

suara delphi yang hanya kami balas anggukan paham

kami lalu berjalan kearah pintu ruangan kerja milik ayahku dan delphi kemudian menunjukkan pintu, ingin membuka dengan alohomora

tapi tiba-tiba kami mendengar suara ribut yang membuat kami menghentikan pergerakan kami

"harry…  kita harus membicarakannya" itu suara bibi hermione yang asli "tidak ada yang perlu dibicarakan" kali ini suara ayahku yang asli

"oh tidak" suara delphi panik "b-bibi hermione dan dad" bisikku yang membuat kepanikan menular kekami berempat

"ok, tempat bersembunyi. tidak ada tempat persembunyian. ada yang tahu apa mantra bersembunyi" suara scorpius di sebelahku yang membuatku melihat kearahnya

"b-bagaimana jika kita datang ruangan bibi hermione sekalian kita ambil pembalik waktunya?" tanyaku sedikit ragu dengan pertanyaanku itu "bibi akan datang ke ruangan" suara albus kepadaku

"tidak ada tempat lain" suaraku lagi kali ini sambil berbisik, kami lalu mendekati telinga kami lagi ke pintu guna menguping

"jika kau tidak berbicara dengan ku atau aglaia tentang itu…" suara bibi hermione terpotong oleh suara scorpius di sampingku

"mundur!. alohomora!" suara scorpius mengarahkan tongkatnya ke pintu. pintu terbuka. dia menyeringai kepadaku dan juga albus

aku dan albus menelan gumpalan kasar di tenggorokan kami saat pintu terbuka dan langsung menampakkan dad dan bibi hermione yang masih fokus berbicara

"apa yang harus kami katakan? kenapa tidak kalian saja" suara albus, sedikit berbisik kepada delphi dan juga scorpius

"ya, tidak mungkin salah satu dari kami, bukan? kami adalah mereka. dan kalian harus mengalihkan keduanya sementara aku dan scorpius mengambil time turnernya" suara delphini melihat kearahku dan albus. lalu kami melihat lagi kearah bibi hermione dan dad

"yang kau katakan jelas-jelas salah tetapi ada lebih banyak faktor yang berperan di sini daripada-" suara bibi hermione terhenti saat aku melihat lagi kepada scorpius dan delphi

"tapi aku tidak bisa…  aku benar-benar tidak -" suara ku terhenti oleh keributan kecil yang dihasilkan oleh delphi dan scorpius yang berlari masuk ke ruangan bibi hermione

"hermione aku berterima kasih atas perhatianmu tetapi tidak perlu -" suara dad di hentikan oleh bibi hermione yang manatap bingung kearah kami "ron? aglaia?" suara bibi hermione kepada kami

"oh, darl? ron? sejak kapan kalian mau pergi bersama?" tanya dad menatap bingung kami

tamat lah hidup kami. apa secepat itu mereka akan pergi keluar dan kembali keruangan masing-masing?

"kejutan!" teriakkan albus dengan senyum bodohnya, sementara aku memberikan senyum gugup dan berjalan mendekati dad

"apa yang kau lakukan di sini?" bibi hermione bertanya kepada albus

sementara dad, menerima kehadiranku biasa saja bahkan dad merangkul pinggangku. aku sampai keringat dingin karenanya

"apa seorang laki-laki membutuhkan alasan untuk bertemu istrinya?" suara albus yang kemudian mencium bibi hermione dengan tegas

aku memekik pelan melihatnya yang beruntung ditanggapi biasa saja oleh kedua orang tua itu, apa mungkin paman ron memang seperti itu orangnya?

"aku harus pergi" dad menarik pinggangku dan mengajakku keluar ruangan bibi hermione yang membuatku membulatkan mata

"harry, apapun yang draco katakan hal yang kau katakan pada albus dan pertengkaran albus dengan riry, jangan berpikir bahwa tidak ada gunanya bagi kami jika kau memikirkannya. aku yakin. benarkan glai?" suara bibi hermione melihat ku di akhirnya

"y-ya, tentu saja" ucapku sedikit panik yang untungnya tidak terlalu diperhatikan oleh keduanya

"oh, kau harry berbicara tentang bagaimana kadang-kadang mengatakan dia berharap ak…" suara albus terhenti lalu mengoreksinya "berharap albus bukanlah anaknya"

"ron!" pekikku dan bibi hermione secara bersamaan. bisa-bisanya dia mengungkit itu disaat seperti ini. sedangkan dad sepertinya sedang menahan amarahnya karna dia mengencangkan pegangannya di sisi bajunya

"lebih baik daripada di dalam, itulah yang ku katakan" suara albus lagi

"dia akan tahu… kita semua mengatakan hal yang tidak kita maksud. dia tahu itu" suara bibi hermione meyakinkan albus yang dikiranya adalah ron

"tapi bagaimana jika terkadang kita mengatakan sesuatu yang kita maksud lalu bagaimana…" suara albus terhenti oleh suaraku "ron, sejujurnya sekarang bukan waktunya" ucapku menatap tajam kearah albus memberi kode kepadanya

"oh! tentu saja. bye darl" suara albus lalu meninggalkan kami bertiga

"o-oh! aku akan mengejarnya dan menendang bokongnya" ucapku melepas pelukan dad dipinggangku

"well, aku sudah lama tidak mendengar kata-kata itu. egie" suara bibi hermione kepadaku yang membuatku memberi senyum canggung lalu berjalan menuju albus

aku melihat kearah albus yang menghalangi pintu ruangan bibi hermione yang membuatku menatapnya bingung lalu dia mengode kebelakang

"mengapa kau menghalangi jalan pintu masuk ke ruanganku" suara bibi hermione yang membuatku paham akan kode ron

"aku tidak menghalangi apa pun" albus kemudian kembali berjalan ke pintu, dia menghalangi lagi

"kau! biarkan aku masuk ke ruanganku, ron!" bibi hermione mencoba mengelak melewatinya

"ayo punya bayi lagi!" suara albus yang membuatku membulatkan mulutku mendengar kata-katanya itu

"apa?!" suara bibi hermione menatap bingung kearah albus alias paman ron itu

"atau jika bukan bayi lagi, liburan. aku ingin bayi atau liburan dan aku akan bersikeras tentang itu. haruskah kita membicarakannya nanti, love? mungkin dengan minuman di leaky cauldron?" suara albus alias paman ron yang berusaha meyakinkan bibi hermione itu

bibi hermione menatapnya dengan curiga, dan kemudian melihat lagi ke pintunya dan mengalah

"jika ada pelet bau lain di sana, merlin tidak akan membantumu. baik. kita berhak perbarui para muggle" suara bibi hermione sambil berjalan meninggalkanku dan dad berdua

aku lalu melihat kearah dad, yang menampilkan seringaian kepadaku

"a-apa?" tanyaku ragu kepadanya "ya, ayo pulang. mungkin kita harus membuat adik untuk lily" ucapnya yang membuatku membulat kan mata

"apa!, tidak!" pekikku lalu berjalan meninggalkan dad "oh ayolah, glai" ucap dad masih berjalan mengikutiku dan sesekali menarik tanganku

aku memejam kan mataku, kok jadi creepy gini sih! pikirku

"oh, ya tuhan aku bilang tidak ya tidak!" ucapku berusaha menirukan cara ibuku menolak "aku janji adik lily yang terakhir" ucap dad menarikku menghadap kearahnya

"a-aku, aku sedang datang bulan! ya datang bulan!" ucapku yang membuat dad mendengus kesal

"baiklah, sampai jumpa dirumah. aku akan pergi untuk mencari petunjuk riry dan albus lagi. tak perlu bertukar surat dengan draco apapun alasannya!" ucap ayahku memperingatkan

yang membuatku memberikan anggukan pelan, ayahku lalu menangkup pipiku dan mencium bibir ku sekilas juga keningku

aku melihatnya sampai dia pergi dari kementrian sihir, membalikkan tubuhku aku mengacak rambutku kesal

"apa-apaan itu tadi!" pekikku yang membuat beberapa penyihir melihat kearahku

aku lalu sedikit berdehem dan kemudian merapikan rambutku dan berjalan kembali ke ruangan bibi hermione

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt