⨳⃨ ꪮꪮᎢ⅌❻ - thestral ₊˚


•🐸🐸🐸•

aku sedang berjalan menyusuri lorong tidak ada tujuan sih, hanya ingin berjalan-jalan

beberapa hari ini sedikit ada keuntungan dihidupku berkat peraturan yang dibuat oleh umbridge. yang pertama tidak ada lelaki dari kelas dan asrama mana pun yang bisa mengikuti jalanku

aku tidak tau sejak kapan aku jadi seterkenal itu sampai banyak sekali lelaki yang mencoba menyatakan cinta padaku, bahkan ada bocah kelas dua slytherin yang berani-berani nya menyatakan cinta kepadaku saat draco ada di dekat jalan ku dan berakhir lelaki itu di tarik kerah bajunya dengan draco

saat itu draco hanya bilang kalau sudah jam malam makanya menarik bocah itu. padahal sih aslinya karena geram

omong-omong soal draco kami sudah hampir tiga bulan tidak saling bicara. tepatnya aku sih yang menghindari dia, soal perasaanku dengan dia sudah sedikit berkurang, sekarang-sekarang ini aku tidak terlalu memikirkan cinta. aku hanya fokus dengan arithmancy ku saja. aku tidak ingin mengecewakan bill dengan di tolak di gringotts karena aku bodoh dalam arithmancy

"loony loony coba ambil ini" suara dua orang gadis yang sedang memegang sepasang sepatu dan membuatnya tinggi-tinggi agar luna tidak bisa menggapainya

aku berjalan cepat kearah mereka tanganku mengepal melihat sahabatku sedang di bully seperti itu

"TURUN KAN SEPATUNYA!!" teriakku yang membuat keduanya kaget dan menurunkan sepatu milik luna, luna hanya memberiku senyum kecil. luna memang sangat polos

kedua gadis itu memutar tubuhnya untuk melihat kearahku awalnya ada takut di tatapan mereka dan sekarang berganti seringaian mungkin karena mereka kira diawal aku seorang prefek jadinya mereka takut

salah satu diantaranyanya menggunakan tongkatnya dan memgangkat sepatu luna lalu disangkutkan ke atas

"opps" ucapnya dengan wajah bersalah yang dibuat-buat aku menandai wajahnya. kapan-kapan aku akan meminta bantuan fred dan george untuk mengganggu dia

"50 POIN UNTUK RAVENCLAW karena mengganggu temannya dan mengganggu kekasih seorang prefek" suara yang sangat kukenali dibelakangku yang membuat kedua orang itu jadi takut dan memutuskan melarikan diri takut diberi hukuman lebih banyak

aku melihat kearah draco dengan tatapan kesal "aku.bukan.kekasihmu" ucapku penuh penekanan

"ya setidaknya mereka tidak akan mengganggumu, berkat tittle yang aku berikan kepadamu" ucap draco acuh lalu berjalan melewati kami begitu saja

"aku tidak butuh perlindunganmu malfoy, sampai kapan pun aku tidak butuh!" teriakkanku yang membuat langkah draco yang lumayan jauh terhenti lalu lanjut berjalan tanpa melihat kearahku lagi

aku mengepalkan tanganku membuat buku jari ku memutih telapak tanganku sedikit terluka karena kuku ku, begitu lah malfoy semakin lama brengseknya semakin meningkat apalagi sekarang dia adalah seorang prefek slytherin di dampingi oleh pugface itu

pegangan tangan di pundakku membuatku sedikit tersentak kaget, aku mengatur emosiku dan menatap luna penuh bersalah

"ah, luna maafkan aku poin asrama mu berkurang karena aku" ucapku tidak enak dan merasa bersalah

"tidak apapa aglaia, terimakasih sudah membelaku" luna tersenyum tulus kepadaku yang kubalas senyum kecil "mau ikut dengan ku mencari udara segar?" tanya luna yang kubalas anggukan

"tapi sepatu-" ucapanku terhenti oleh suara luna "tidak masalah, aku sudah terbiasa berjalan tanpa alas kaki" luna lalu berjalan mendahului dan kemudian aku berjalan menyeimbanginya keluar hogwarts


•🐸🐸🐸•

"luna ngapain kita ke hutan terlarang?" tanyaku melihat sekeliling hutan terlarang yang sangat asri. kami sekarang berada di tengah hutan terlarang

"untuk menemui thestral" suaranya lalu mengeluarkan apel merah dan memberikan makan kepada apapun yang aku tidak tau bentuknya

"thestral? bukankah, dia bisa di lihat jika kita sudah melihat ke mati…an didepan kita?" tanyaku sedikit gugup yang diberi anggukan benar oleh luna

"ben-" suara luna dipotong oleh suara dibelakang kami "apa kalian bisa melihatnya juga?" itu suara harry yang membuat aku memutar badan kearah harry

"aku tidak, tapi luna bisa" ucapku menyadari kenapa harry bisa melihat hewan magis itu

"ada banyak sekali disini, tapi luna apa kau sudah melihat… kematian sebelumnya" harry bertanya suaranya sama sepertiku sedikit gugup

"ya, waktu aku berumur 8 tahun ibuku meninggal karena experimennya terhadap ramuan tepat didepanku" suara luna sambil menatap kearah langit kosong sambil memberikan apel itu dan tiba-tiba apelnya tergigit

aku mengelus pundak luna mencoba memberikan belasungkawa

"dan aku bisa melihat thestral karena melihat kematian cedric tepat didepan mataku" suara harry yang kubalas anggukan sedikit sedih mengingat kakak lelakiku itu yang harus meninggal dengan tragis ditangan voldemort

"sudah mulai senja, ayo balik ke hogwarts" ucapan harry yang kubalas anggukan "kau deluan saja aku ingin berbicara dengan aglaia" suara luna. aku sedikit bingung tapi kemudian melihat kearah harry dan tersenyum "hati-hati dijalan" ucapku harry mengelus pundakku lalu berbalik berjalan kearah hogwarts

"ada apa luna?" tanyaku bingung sambil berjalan sedikit hati-hati karena takut menabrak thestral

"draco menceritakan semuanya kepadaku, dia sangat mencintaimu" suara luna yang membuatku sedikit tersentak "draco? menceritakan kepadamu?" ucapku sedikit kaget


•🐸🐸🐸•

to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top