⨳⃨ Ꮯꪮડ❶❸ - prospective followers ₊˚

third person pov
──────╮╭──────╯


seperti sebelumnya aglaia kembali berjalan kearah commons room slytherin tanpa sadar

gadis itu dalam mantra imperio yang diberikan oleh tom riddle kepadanya

"pureblood" ucapnya yang membuat lukisan itu bergerak terbuka untuknya

seperti sudah di rencanakan, ruangan slytherin itu kosong seperti tidak ada penghuni yang membuat gadis itu bebas melakukan apapun yang akan disuruh oleh riddle

berjalan menaiki tangga menuju kamar lelaki sama halnya seperti kemarin, tangganya tidak berubah menjadi perosotan

langkahnya berlanjut kearah kamar malfoy, lalu memasuki kamar. disana bahkan tidak ada lelaki berambut blonde itu

aglaia lalu berjalan lebih dalam kearah ruang yang dijadikan malfoy itu sebagai ruang ganti atau yang sebelumnya adalah kamar milik prefek slytherin yang sudah tidak pernah di pakai lagi

gadis itu mengeluarkan kunci dari saku jubahnya. kunci yang dia dapatkan dari laci kamar malfoy beberapa hari lalu dan masuk kedalam kamar itu

"dulu ini adalah kamarku" suara itu mengembalikan kembali jiwa aglaia ketubuhnya yang beberapa menit lalu terkena imperio dari riddle

aglaia pov
╰──────╮╭──────╯

aku terjatuh ke lantai, setelah sebuah suara membuatku terbangun dari tidurku. aneh perasaan tadi aku sedang tidur di kamar tapi tiba-tiba aku sudah disini

aku tidak yakin aku sedang berada dimana, tapi sepertinya aku pernah melihat pintu itu. pintu yang ada di kamar draco

aku perlahan mencoba berdiri dan tubuhku tersentak kebelakang saat melihat seseorang berdiri didepanku. dia lelaki yang ada di dalam mimpiku

"r-riddle?" tanyaku takut kepadanya "bagaimana bisa. kamu kan cuma sisa kenangan dari 50 tahun yang lalu" aku berjalan mundur dan dia terus bergerak maju kearahku


"benar, tapi potter itu sudah pernah masuk kedalam buku ku jadi sebagian dari kekuatanku akhirnya pulih" suara riddle suara yang selalu ku dengar ditelingaku

"b-baiklah, lalu kenapa kamu menggangguku bukannya harry" aku menatapnya bingung

"setelah semuanya yang kamu lakukan untukku. aku akan berterimakasih jika setelah ini kamu akan mau menjadi pengikutku" suaranya lembut

'aku? melakukan sesuatu untuk riddle? bagaimana mungkin' pikirku

"pengikutmu?" aku berhenti dan menatapnya bingung "ya pengikut setia dari lord voldemort" dia memberiku senyum -tampan- nya kepadaku

aku memekik mendengar nama itu dan aku sadar dari semuanya. dia bukan lelaki yang baik. dia juga yang membuka chamber of secret. dia yang melakukan imperio kepadaku dan dia adalah pewaris slytherin

"tidak, aku tidak mau!!" aku berteriak kearahnya lalu berlari kearah pintu tapi pintu itu dikunci

"tolong jangan aku!! siapa pun tolong!!" aku menggedor pintu itu

riddle hanya memberikan tawa jahatnya kepadaku yang membuatku semakin takut dan mulai menangis

pinggangku ditarik agar menghadap kearahnya, yang membuat aku memegang pundaknya berusaha mendorong

"kumohon, aku tidak mau menjadi pengikutmu" aku memukul pundaknya menatap matanya berusaha menyembunyikan takutku "kamu akan hidup bahagia jika menjadi pengikutku, tidak ada yang berani mendekatimu apalagi menyakitimu" ucapnya berusaha meyakinkanku dan membalas tatapan mataku

dia menarikku pelan kearah sebuah cermin lalu mengucapkan mantra yang tidak aku ketahui

lalu cermin itu menampilkan aku yang lebih tua dengan pakaian serba hitam dan ditanganku ada sebuah tanda kegelapan lalu dibelakangku ada tom yang memakai pakaian serba hitam juga dan memeluk pinggangku lalu kami saling memberikan seringaian jahat

"semuanya akan terjadi ketika kamu menjadi pengikutku. akan ku jadikan kamu ratuku" riddle berada dibelakangku sama seperti tom riddle yang ada di cermin sambil berbisik ditelingaku aku memejamkan mataku

aku menggengam erat tangan tom menahan takutku, lalu dengan keberanian seadanya aku melepas pelukannya lalu mendorong tubuhnya yang membuat dia menabrak kaca itu lalu aku menatapnya tajam

"aku tidak mau!!, lebih baik aku mati dari pada menjadi pengikutmu!!" teriakku yang membuat mimik wajahnya berubah menjadi marah

"akan aku kabulkan" suaranya dingin yang membuatku menelan gumpalan ditenggorokanku dengan susah payah

dia mengucapkan beberapa mantra yang membuat penglihatanku kabur, aku memundurkan tubuhku tapi kakiku rasanya berat dan tak lama setelahnya pandanganku menggelap

to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top