⨳⃨ end of ꫝᥲᥣf-Ᏼᥣ᥆᥆d ⅌rιᥒᥴᥱ ₊˚


•🕰️🕰️🕰•

️sudah sebulan sejak crucio yang diberikan draco kepadaku dan sekarang tubuhku sudah membaik. hari ini aku memiliki kelas arithmancy yang membuatku berjalan sendirian menaikki tangga

langkahku terhenti saat melihat lelaki dengan rambut pirang berjalan tergesa-gesa kearah menara astronomi

aku bimbang ingin memilih antara mengikuti draco atau arithmancyku dan akhirnya aku memilih untuk mengikuti draco karna rasa penasaranku yang lebih kuat ketimbang melihat banyak angka di kelas arithmancy

aku sedikit berlari karena sudah ketinggalan dengan langkah draco, lalu masuk ke menara astronomi perlahan

langkahku terhenti saat seseorang menarikku yang membuat aku hampir berteriak jika aku tidak mendongakkan kepalaku untuk melihat lelaki dengan kaca mata bundar yang sedang membekap mulutku

"sedang apa kau disini" suaranya berbisik yang kubalas dengan memberikan cengiran saat dia melepas bekapan di mulutku "a-aku cuma penasaran dengan dia" ucapku berbisik sambil menunjuk draco

harry lalu menarikku mundur saat draco berdiri disana sambil mengarahkan tongkatnya kesesuatu yang aku tidak tau apa

"selamat malam, draco" itu suara lembut professor dumbledore yang membuatku membelalakkan mataku melihat kearah harry, harry meletakkan jarinya di bibir yang kubalas anggukan mengerti

'apa ini akhir dari semuanya? apakah draco benar-benar akan membunuh professor dumbledore?' pikiran kotor berkecamuk di otakku yang membuat ku sedikit bergetar karena rasa takutku akan hal itu benar akan terjadi

"siapa lagi yang ada di sini? aku dengar kau tadi berbicara" draco mendecih, tanpa menurunkan tongkatnya

"aku sering bicara dengan keras untuk diriku sendiri. aku merasa lebih baik dengan itu" suara professor dumbledore "kamu juga seringkan berbisik untuk dirimu sendiri, draco?"

tidak ada suara dari draco hanya tatapan sengit darinya

"draco … kamu bukan seorang pembunuh" lagi-lagi suara professor dumbledore

"aku telah melakukan hal-hal yang akan mengejutkanmu" suara draco, menyebabkan mataku melebar karna ketakutan, aku mengingat bagaimana dia me-imperio katie bell

"seperti mengutuk katie bell dan berharap sebagai imbalannya dia akan memberiku kalung terkutuk? seperti mengganti sebotol mead dengan yang dicampur racun?" suara professor dumbledore menjelaskan

aku tersentak, bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu?. draco benar-benar bukan draco yang pernah aku kenal, dia benar-benar berubah

"maafkan aku, draco. aku merasakan tindakan-tindakan ini sangat lemah, hatimu tidak ingin melakukan ini, draco" professor dumbledore berkata sedih

"dia mempercayaiku. aku terpilih" suara draco menarik lengan kemejanya yang memperlihatkan tanda gelapnya. aku sudah tau deluan tentang tanda itu, tanda yang mengerikan yang membuat draco menjadi jahat

"maka aku akan memudahkanmu- " suara professor dumbledore terhenti dan mengeluarkan tongkatnya

"expellarmus!" suara draco tiba-tiba yang membuatku tersentak kaget

"bagus" suara professor dumbledore, tiba-tiba, pintu bawah terbuka yang membuat harry semakin menarikku agar tidak kelihatan siapa-siapa

"kamu tidak sendirian?" ucap professor dumbledore, mengangkat alis

jantungku semakin berdetak kencang melihat para death eaters berjalan disebelah kami

"ada yang lain … bagaimana bisa?" professor dumbledore bingung

"aku sudah memperbaiki itu" suara draco

"biarkan aku tebak. itu punya saudara perempuan. sebuah pintu kembar" ucap professor dumbledore

"di borgin dan burkes. mereka membentuknya" sambung draco

"ingenious" professor dumbledore sedikit berbisik "draco, tahun lalu aku tahu seorang bocah yang membuat sebuah pilihan yang salah. tolong biarkan aku membantumu" selesai professor dumbledore

air mata meluncur ke bawah pipiku ketika professor dumbledore berkata seperti itu, yang membuat harry memelukku erat saat air mataku jatuh mengenai tangannya

draco tidak bersalah. aku tau itu semua karena pengaruh ayahnya atau kedua orang tuanya. sejahat apapun draco, draco tidak akan mengambil keputusan gila seperti ini

"aku tidak ingin bantuanmu. apa kau tak mengerti? aku harus melakukan ini. aku harus membunuhmu. atau dia akan membunuhku" suara draco bergetar yang kupercaya sedabg menahan tangis

aku menyembunyikan kepalaku di dada harry saat suara-suara mulai datang lagi

"lakukan!" itu suara bellatrix mendecih "dia lemah, sama seperti ayahnya" suara seseorang yang tidak ku kenal

"biarkan aku menghabisinya dengan caraku sendiri" suara bellatrix yang semakin membuatku takut. harry ingin menaikki tangga saat snape menahannya dan meletakkan jari di bibirnya lalu mulai menaikki tangga

"tidak! dark lord hanya menyuruh anak itu yang harus melakukannya" lelaki itu tergagap

"ini waktumu, lakukanlah" aku bisa melihat tangan draco bergetar. aku tau draco orang baik, dia tidak mungkin bisa melakukan ini

"cepatlah!, draco. sekarang!" bellatrix berteriak, tidak sabar. saat draco akan mengucapkan kata-kata itu suara snape menghentikannya

"tidak" snape mengambil posisi draco

"severus" professor dumbledore berkata dengan tenang, menatapnya dengan mata lembut "silahkan" suara bellatrix

"avada kedavra!" suara snape mengirim cahaya hijau dari tongkatnya dan ke dumbledore. waktu rasanya bergerak lambat

aku merasakan lututku melemah, dan mataku mulai berair lagi. aku mengintip dari sela saat professor dumbledore jatuh ke belakang menuju kematiannya Ini tidak boleh terjadi. ini pasti mimpi -seharusnya ini mimpi

aku melihat saat mereka semua keluar dari menara astronomi dan saat itu juga pegangan harry terlepas dariku, kami berlari kearah balkon dan melihat tubuh professor dumbledore terlentang di bawah sana

lututku melemas, aku terjatuh dengan lutut sebagai sanggahan menatap tidak percaya kepada semua ini

"harry, ini cuma mimpi kan?" suaraku berbisik "harry, ini mimpi burukku kan? coba bangunkan aku" suaraku lagi tapi harry tidak meresponku

"harry tampar aku!, bangunkan aku dari mimpi buruk ini, ku mohon!" teriakku memegang tangan harry dan membuatnya menampar pipiku. harry menarik tangannya dariku dan aku menampar pipiku sendiri

"tidak, ini bukan mimpi. aglaia berhenti!" teriakkan harry membuatku menghentikan tamparan untuk diriku sendiri

harry menangkup pipiku yang membuat tangisanku semakin pecah "k-kenapa, kenapa mereka selalu mengambil orang yang kita sayangi!" teriakku disela-sela tangisanku

harry memelukku erat dan aku membalasnya, harry bahkan menangis di pundakku


•🕰️🕰️🕰️️•

kami berjalan ke aula besar, aula besar benar-benar hancur gelas dan piring pecah dimana-mana. harry melepas genggaman di tanganku lalu berlari keluar dengan wajah marah

aku ingin menyusulnya tapi langkahku terhenti saat melihat langit yang gelap, bahkan melebihi kegelapan malam dan para murid dan para professor berkumpul menyalakan lumos mereka

aku melangkahkan kakiku kearah mereka, berdiri disebelah professor mcgonagall dan ginny. aku menghapus kasar air mata di pipiku sambil menyalakan tongkat ke awan

"lumos maxima" lirihku yang membuat cahaya biru putih dari tongkatku

malam ini kami kehilangan professor dumbledore dalam pertarungan ini


•🕰️🕰️🕰️️•

to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!

dikit banget gasih part half-blood prince? aku soalnya lupa sama film yang ini, inget intinya doang T-T

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top