⠀⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪⃓⃘۪۪⃖❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╾╌╌╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╌╸
❛ kami mengira kau meninggal ❜
▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍🐕🦌🐀🐺⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ book three :: chapter fifteen - sad defeat ꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀
⠀⠀⠀HARI INI adalah pertandingan quidditch gryffindor melawan hufflepuff, aku masih belum dibolehkan ikut. mengingat latihanku baru sekali dan cuaca diluar tidak mendukung untuk orang baru sepertiku
makanya saat ini aku berada dibarisan penonton dengan hermione dan ron yang memakai jubah hujan begitu juga aku dan yang lainnya. aku dan para gryffindor lainnya terus meneriakkan dan memberikan semangat kepada kakakku dan team quidditch gryffindor kami lainnya
omong-omong soal quidditch hufflepuff si kapten sekaligus seeker milik hufflepuff, cedric diggory. setelah hari dia mengajarkanku bermain quidditch, tidak ada pendekatan spesial lainnya antara dia dan aku. mungkin dia menganggapku masih terlalu kecil untuk saling menyukai
'huh, padahal aku menyukainya. that's must be monkey love' pikirku, tapi aku langsung alihkan pikiranku kembali ke pertandingan. aku terus kembali menyoraki kakakku
"harry !" teriakku kaget saat tubuhnya tiba-tiba melayang, seolah dia pingsan dari atas. aku benar-benar panik saat melihat dia jatuh ketanah
bersamaan dengan jatuhnya harry bisa kulihat cedric baru saja memegang snicth. ada sedikit tatapan ragu darinya saat menyentuh snicth itu. mungkin karena tak sadar apa yang terjadi dibawah sana kepada harry
setelah kerumunan tak terlalu padat, aku kemudian berlari menuruni tribun untuk pergi ke hospital wings bersama yang lainnya
▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍🐕🦌🐀🐺⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
saat ini aku berada di hospital wings, sesekali aku memegang tangan harry yang dingin sambil menunggunya siuman. aku benar-benar takut terjadi sesuatu yang berbahaya kepadanya
"untung tanahnya lembek" suara george yang membuatku melihat kearahnya "kukira dia mati" suara fred tanpa dosa yang membuatku menatapnya tajam "tapi bahkan kacamatanya pun tidak pecah" sambung nya seolah tau aku akan meledak dengan reaksi awalnya
fred memberiku peace smile sambil membenarkan lengan bajunya yang membuatku merotasikan mata malas lalu melihat kearah harry
"itu hal paling mengerikan yang pernah kulihat sepanjang hidupku" ucapku akhirnya membuka suara yang dibalas gumaman setuju oleh yang lainnya, aku memejamkan mataku sambil menghela nafas. mencoba menghilangkan ingatan mengerikan itu dari kepalaku
"harry !" suara fred, yang membuatku melihat kearah harry "bagaimana perasaanmu?" tanyaku cepat yang membuat harry melihat kearahku "apa yang terjadi?" tanyanya sambil tiba-tiba duduk yang membuat kami terperangah. bagaimana tidak dia jatuh dari ketinggian sepuluh meter lebih dan semudah itu dia mendudukkan dirinya tanpa rasa sakit
"kau terjatuh" suara fred masih sibuk dengan menggulung lengan bajunya yang penuh dengan lumpur begitu juga baju pemain quidditch lainnya "pasti ada berapa ya, lima belas meter?" sambung george
"kami mengira kau meninggal" suara alicia salah satu anggota quiddicth sedikit bergetar, aku sedikit berdecih mendengar ucapannya
"tapi pertandingannya..." suara harry terhenti "apa yang terjadi? apa akan diulang?" tanya harry, tak ada jawaban untuknya. aku sebenarnya ingin marah bisa-bisanya dia menanyakan pertandingan setelah terjatuh sejauh lima belas meter. tapi fred merangkul pundakku guna menenangkanku, sepertinya dia tau aku sedang emosian "kita tidak -kalahkan ?" tanya harry saat tak mendengar jawaban dari kami
"diggory mendapatkan snitch-nya" george akhirnya membuka suara "tepat sesudah kau jatuh. dia tidak menyadari apa yang terjadi. ketika dia menoleh dan melihatmu tergeletak di tanah, dia berusaha membatalkannya. dia juga menginginkan pertandingan ulang. tetapi mereka menang dengan fair... bahkan wood pun mengakui-nya" selesai george yang membuat harry menghela nafas kasar
"di mana wood ?" tanya harry yang mungkin sadar tak ada sang kapten disini "masih mandi. kami rasa dia mencoba menenggelamkan diri" jawab fred dengan sedikit candaan yang membuatku menyikut perutnya. dia benar-benar tak memperhatikan situasi dan kondisi saat bercanda
harry membenamkan wajah di lututnya, tangannya mencengkeram rambutnya yang membuatku kasihan kepadanya
"sudahlah, harry. tak apa-apa. kau kan selalu berhasil menangkap snitch sebelumnya" ucap fred kali ini melepaskan rangkulannya kepadaku dan mengguncang bahu harry kasar untuk memberinya semangat
"pasti ada satu saat kau tidak berhasil menangkapnya" suara george menyambung perkataan kakak kembarnya "pertandingan belum usai" sambung fred lagi
"kita kalah seratus angka, kan?. jika hufflepuff kalah dari ravenclaw dan kita mengalahkan ravenclaw dan slytherin ..." suara george sedikit berpikir "hufflepuff harus kalah paling tidak dua ratus angka" selesai george
"tetapi kalau mereka mengalahkan ravenclaw -" suara harry terhenti oleh suara fred "tak mungkin, ravenclaw terlalu kuat. tapi kalau slytherin kalah dari hufflepuff, semua tergantung dari angkanya dengan batas seratus entah untuk siapa pun" selesai fred
harry berbaring diam, tidak berkata sepatah kata pun. mungkin dia sedikit kesal karena untuk pertama kalinya quidditch yang dimainkannya kalah
sepuluh menit berlalu, madam pomfrey datang untuk menyuruh kami meninggalkan harry agar bisa beristirahat. tapi atas izin madame pomfrey aku tetap tinggal. masih ingin menjaga saudaraku
"kami akan datang menjengukmu lagi nanti" suara fred memukul bahu harry pelan "jangan menghukum diri sendiri. harry, kau masih seeker terbaik yang pernah kami miliki" ucapku sambil menawarkan senyuman kepada kakakku. dia membalas senyumku dengan senyum kelewat tipis. mungkin masih belum bisa menerima kekalahannya
"dumbledore marah sekali" kata hermione nyaring yang membuatku melihat kearahnya begitu juga harry dan ron
"betul. aku tak tau, tapi belum pernah aku melihatnya semurka itu. selama aku disini. dia berlari ke lapangan saat kau terjatuh, melambaikan tongkatnya, dan kau seperti melambat sebelum menghantam tanah. kemudian dia memutar tongkatnya ke arah para dementor. meluncurkan sinar perak kepada mereka. mereka langsung meninggalkan stadion..."
penjelasanku terpotong sebentar saat madame pomfrey memberi harry obat
"... dumbledore gusar sekali mereka datang ke lapangan, kami mendengarnya" sambungku
"kemudian secara sihir dia mengangkatmu ke atas tandu" kali ini suara ron "dan berjalan balik ke sekolah dengan kau melayang di atas tandu. semua mengira kau sudah -" suara ron terpotong saat aku memukul bahunya
ron menatapku tajam sambil mengelus lengannya. aku kesal, aku benar-benar membenci kata mati ataupun tiada. mungkin bukan aku saja sih semua orang tak menyukai kata-kata itu. harry mendongak dan melihat aku, ron dan hermione menatap kami dengan cemas, lalu dia seperti mencari sesuatu
"apa ada yang menyimpan nimbus-ku?" suara harry yang membuat aku, ron dan hermione saling menatap dan menggumamkan kata "eh..."
"kenapa?" tanya harry, menatap kami bergantian "yah... waktu kau jatuh, sapumu diterbangkan angin" suara hermione ragu-ragu "dan?" tanya harry yang lagi-lagi membuat kami bertiga saling melihat
"dan sapu itu menabrak -menabrak -oh, harry -dia menabrak pohon willow" ucapku yang mendapatkan tatapan mencelos dari harry
"dan?" tanyanya lagi, aku yakin dia takut mendengar jawabannya "kau tau bagaimana pohon itu" suara ron masih ragu "pohon itu -tidak suka ditabrak" selesai ron
"profesor flitwick mengambilnya sebelum kau sadar" ucapku berbisik
perlahan ron meraih tas di kakinya, membuka dan mengeluarkan serpihan kayu dan ranting ke atas tempat tidur. hanya itulah yang tersisa dari sapu saudaraku
ᤷ ៶ ៸⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
༯ ❪ fαmꪱly ᦅf pᦅttᧉr ❫ ⨾﹆
❴ tᦅ bᧉ cᦅntꪱnuᧉ ❵
───────────── · · · ✦
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top