⨳⃨ ❷. u.s.a dan ramuan ₊˚

➭ your outfit ↑↑

𖣂

tugasku sudah selesai beberapa menit lalu, mengatur beberapa rapat antara draco dan beberapa kliennya

sekarang aku sedang melihat kearah ruang didepan yang terpisah oleh kaca, memperhatikan draco yang sedang memijit kepalanya saat melihat pertengkaran antara suami istri yang sedang ingin bercerai dan memperebutkan hak asuh anak

hidup selama hampir setahun dengannya sama sekali tidak mengubah perasaanku sedikit pun kepadanya. aku hanya menganggapnya sahabat tidak lebih. ntahlah mungkin karena terlalu sering mencintai tapi ujungnya tidak dapat memiliki membuat hatiku trauma soal masalah percintaan

seperti memiliki indra keenam draco menyadari kalau aku sedang menatapnya dan melihat kearahku, lalu melihat ke arlogi ditangannya dan melihat kembali kearahku

aku melihat kearah jam di dinding, sesi pertemuannya sudah berakhir, aku langsung bangkit dan mengetuk pintu. lalu masuk keruangan draco yang menyatu dengan ruanganku -hanya dibedakan oleh jendela kaca polos-

"maaf menganggu, tapi sepertinya pertemuannya sudah berakhir" suaraku ramah kepada kedua suami istri itu

keduanya menghela nafas dan meminta izin undur diri yang draco dan aku balas senyuman

setelah keduanya keluar aku duduk disofa, menopang kaki kiriku diatas kaki kananku. begini lah aku, bertindak sesuka ku jika tidak ada orang disekitarku dan draco -maaf

"kepalaku pusing sekali" kodenya kepadaku yang membuatku merotasikan mataku kearahnya "kemari biar aku pijit" suaraku yang diberikan tawa pelan kearahnya. mungkin karena aku peka terhadap kodenya itu

aku membenarkan dudukku lalu draco duduk disofa disebelahku, aku mulai memegang rambut pirang platinanya yang sedikit memudar lalu memijit kepalanya

"dray, sepertinya kita sudah kelewatan membohongi orang tuamu" suaraku yang membuatnya melihat kearahku dan aku melepas pijitan dikepalanya "ya, aku tau. mau bagaimana lagi kamu tau kan alasanku" suaranya lalu menyandarkan kepalanya disofa

"soal hamil, bagaimana jika orang tuamu bingung saat beberapa bulan kedepan melihat perutku masih rata" ucapku sambil menidurkan kepalaku dibahunya

"jadi bagaimana? kamu mau beneran ku hamilin" suara draco tanpa dosa yang membuatku merengut menatap kearahnya dan memukul dadanya "bukan seperti itu bodoh" draco hanya memberikan ringisan dan tawa kecil

"maaf membawamu kemasalahku sejauh ini, tapi sejauh ini cuma kamu orang yang bisa aku percaya" draco membenarkan duduknya dan memegang tanganku erat, aku melihat kearah tanganku yang sedang digenggamnya "o-oh maaf" suaranya gugup yang aku balas gumaman tidak apapa

"kamu tau, aku punya berita penting" suara draco dengan senyum manisnya -bukan senyum yang biasa dia berikan kepadaku saat kami masih di hogwarts "apa?" tanyaku penasaran

"bulan depan kita akan ke amerika. blaise mengundang ku sekaligus untuk lebih memperluas relasiku" ucapan draco membuatku terdiam dan menatapnya "boleh aku tidak ikut ke amerika?" ucapku yang membuat draco menatapku bingung sepersekian detik kemudian dia menyadari apa maksud dari ucapanku

"tentu saja tidak bisa. kamu sekretarisku. kamu wajib kesana" aku hanya membalas dengan anggukan pasrah

𖣂

tiga minggu setelahnya

"DRACO!!" teriakku yang membuatnya datang kearahku dengan panik "A-APA!! RAMUAN APA ITU KENAPA PERUTKU MEMBESAR!!"

ya beberapa menit lalu draco membuatkanku sebuah ramuan dan sekarang tiba-tiba saja perutku jadi membesar

aku menatap kearah draco yang sekarang pucat pasih mendengar suara teriakanku dan aku melihat kearah sebelahnya tepatnya orang yang menyebabkan wajah tampannya menjadi pucat. aku bersusah payah menelan gumpalan ditenggorokanku saat melihat mrs. malfoy ternyata ada disebelahnya

"yaampun, tenang lah. bukan draco yang membuat ramuan itu. aku yang membuat untuk menjaga kandunganmu, soal perutmu yang membesar bukannya itu wajar ya karena kamu sedang hamil" suara mrs. malfoy sambil mendekatiku dan memberiku senyuman yang kubalas dengan tatapan kaget dan draco menghela nafas lega atas tanggapan ibunya

bagaimana bisa aku kan cuma pura-pura hamil, kenapa perutku membesar. aku memberikan tatapan bertanya kearah draco

draco membalas tatapanku dengan tatapan 'maaf aku menukar ramuannya'

rasanya aku ingin pingsan melihat perbuatan draco ini, dia benar-benar berharap untuk dirinya agar tidak di nikahi oleh greengrass bungsu itu. sampai memberiku ramuan aneh ini

𖣂

"draco apa apaan ini. apa perutku bisa kembali normal. yaampun kamu membuatku jadi gendut" ucapku kesal sambil melihat pantulan diriku dicermin sambil memainkan perutku yang sedikit membesar

"tidak, seminggu lagi akan mengempes. dan beruntung seminggu itu kita sudah berada di new york" suara draco yang duduk diranjang sambil memperhatikan

aku mendesah kesal melihat kearahnya, jika diingat bodoh sekali diriku mau menandatangani kontrak gila bersama bocah ferret ini

"lakukan apapun yang kamu mau disini, aku tidak akan mau berpura-pura hamil saat di amerika. aku juga tidak akan meminum ramuan itu lagi hanya untuk membuat ibumu percaya kalau kehamilanku baik-baik saja" suaraku dingin, dan berjalan kearah luar kamar sambil menurunkan bajuku menutupi perutku

aku bisa melihat dari ekor mataku, draco mengusap wajahnya frustasi dan mungkin sedikit menyesal akan kebohongannya yang makin lama makin menggila

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top