⨳⃨ ❺. draco dan dasi ₊˚

"s-sebenarnya itu bukan renesmee, tapi itu lukisan kecilku" ucapku ragu yang mendapat tatapan kaget dari keduanya dan saling menatap

𖣂

"sudah kuduga itu adalah kamu. dari awal saat aku menyuruhmu menggunakan veelamu untuk menarik hati edward. aku sudah merasakan hal itu" suara rosalie dengan senyum senang diwajahnya dan memelukku erat aku membalas pelukannya ragu

"ya kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa disini. karena awalnya semua menyira bella adalah soulmate edward" suara alice dengan senyum diwajahnya

"nessie, ibumu disini" rosalie berbicara kepada renesmee dan menunjuk kearahku yang membuatku menatap terkejut "b-bagaimana bisa" tanyaku bingung kearah keduanya

"kami sangat senang jika kamu mau menikah dengan edward suatu hari nanti. bukan waktu yang cepat untuk edward menunggu soulmatenya selama seratus tahun ini. dan kamu tau maksud kami" rosalie meyakinkanku

bagaimana ini, apa yang harus ku katakan kepada draco tentang semua ini

"mom!" suara renesmee yang membuatku melihat kearah matanya yang ku sadari selain mirip bella matanya adalah mataku, aku tersenyum kearah gadis kecil itu dan menggendongnya rasa sedihku berkurang saat memeluknya

"kami akan pulang, jaga diri kalian baik-baik ya selamat tinggal" ucap alice memelukku sekilas

aku melambaikan tangan kearah alice, rosalie dan renesmee, lalu sepersekian detik kemudian mereka menghilang dari hadapanku

aku menghela nafas, lalu kembali kedalam rumah. aku melihat kearah draco yang sedang berkutik dengan proposalnya lalu mendudukkan diriku disebelahnya dan menidurkan kepalaku ke pundak draco

"aku dengar gadis kecil itu memanggilmu ibu" draco melirik kearahku sekilas yang membuatku meletakkan daguku di pundaknya dan melihat kearahnya

"mereka memintaku untuk menikahi edward" suaraku yang berhasil membuat draco menghentikan pekerjaannya "apa mereka sudah gila? bukannya edward itu sudah menikah?" suara draco yang sepertinya kesal

draco melihat kearahku yang membuat hidung kami saling bertemu dan saling menatap kemata masing-masing "apa kamu masih mencintainya?" sambung draco, suaranya sangat dekat denganku yang membuat nafasnya langsung mengenai pipiku

aku memundurkan diriku, yang berhasil membuat draco memasang muka kecewa saat berusaha mendekati bibirku tapi malah aku menjauh

"mm, sedikit. bella bukan soulmate edward. panjang ceritanya" ucapku menyandarkan kepalaku ke sofa "lalu bagaimana dengan kita?" suara draco yang membuatku menatapnya bingung "maksudmu?"

"ya kita, perjanjian itu. bagaimana jika mother sampai tau kalau kamu menikahi edward" draco kembali menatap pekerjaannya

"bilang ke mom kalau aku mengalami keguguran. lalu kita berpisah" ucapku ragu-ragu yang mendapat tatapan tajam dari draco "lalu mother memukuliku atau bahkan membunuhku karna berpikir kamu keguguran karenaku" aku menggigit bibir bawah menahan tertawa mendengar ucapan draco

"yaampun kenapa hidupku serumit ini" ucapku menutup mukaku dengan tangan

𖣂

seperti biasa aku akan bangun lebih pagi -maksudku akan mulai ku biasakan untuk bangun pagi. tidak ada ibu draco disini, jadi tidak ada yang menyidiakan sarapan untuk kami

bukan, kami tidak menjadikan ibu draco pembantu kok. hanya saja dia terlalu baik untuk memasak di pagi hari, padahal aku dan draco makan roti juga sudah cukup sebagai sarapan kami

"florence!" teriakkan dari draco membuatku melihat kearah kamarnya

jika sebelumnya kami satu kamar saat di london, di forks kami memutuskan untuk tidur beda kamar. dia menempati kamar yang pernah ditempati edward dulu. sedangkan aku di kamarku, tentu saja

merapikan sedikit tatanan sarapan kami, aku lalu berjalan kearah kamar draco dan disuguhi oleh lelaki itu sedang menatap frustasi kearah dasinya dan sesekali membolak-baliknya

aku mendekat kearahnya lalu memutar tubuhnya agar menghadap kearahku, lalu aku mulai membenarkan dasinya yang membuatnya bernafas lega karena akhirnya dasi itu terpasang

"kamu harus mempelajari cara memakai dasimu sendiri, dray" ucapku sambil berjalan keluar kamar yang di ikuti olehnya

"untuk apa?. kan ada kamu" tanyanya sambil menatapku bingung, aku menghela nafas dan mendudukkan diriku dibangku makan begitu juga dengan draco

"sekarang memang masih ada aku, kita tidak tau kan sampai mana kepura-puraan ini selesai? atau kapan edward akan datang melamarku dan membuat kepura-puraan ini terpaksa diselesaikan" ucapku yang berhasil membuat draco meletakkan kembali garpu dan juga sendoknya

bangkit lalu draco meminum kopi buatanku dan menyeka bibirnya dengan tangannya dan keluar dari ruang makan

"dray, sarapanmu!" teriakku saat dia berjalan kearah kamarnya "aku tidak lapar!" teriaknya

lagi-lagi aku hanya menghela nafas untuk tingkah kekanakannya itu. melihat kearah nasi goreng draco yang bahkan belum disentuh sedikitpun. aku lalu menghabiskan sarapan ku dan lalu memasukkan nasi goreng draco ke kotal bekal dan setelahnya kembali kekamar untuk bersiap-siap memulai hari pertamaku bekerja di new york

cukup jauh emang perjalanannya dari forks ke new york, tapi dia yang menginginkan tinggal dirumahku yasudah mau bagaimana lagi

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top