໑. 1. ❪ !#⃞ 𝐖easley's 𝐅am(ily) ✶ 𝐏.𝐒
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪✶❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╾╌╌╌╌╌╼╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╌╌╸
▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍💎⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ Chapter One - Weasley's Fam(ily) ꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
❪ !#⃞ . 𝐀𝐮𝐭𝐮𝐦𝐧, 𝟏𝟗𝟗𝟏❫
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀⠀⠀ 𝐖easley adalah nama keluarga dari keluarga penyihir berdarah murni di Inggris Raya. Mereka dianggap sebagai salah satu keluarga penyihir terkemuka, meskipun kekurangan uang dan simpati mereka terhadap penyihir kelahiran Muggle dan bahkan Muggle, membuat para penyihir lain memandang mereka dengan sinis. Mereka tinggal di The Burrow, sebuah rumah bobrok berlantai empat atau lima "sedikit di luar" desa Ottery St Catchpole
Mereka dimasukkan dalam daftar Dua Puluh Delapan Suci, pertama muncul dalam Direktori Darah Murni pada tahun 1930-an. Namun, banyak yang menyesalkan memasukkan mereka dalam daftar, karena Weasley mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan leluhur dengan banyak Muggle yang menarik. Protes mereka membuat keluarga mereka mendapat kecaman dari para pendukung doktrin darah murni, dan mendapatkaan julukan 'pengkhianat darah'
Tapi, kali ini kita akan memulai cerita dari gadis bungsu Weasley yang lahir dari pasangan Arthur dan Molly Weasley nèe Prewett. Dia adalah Victoria Cedrella Weasley, atau yang kerap di sapa Vixcy (viksi) oleh orang tua serta para kakaknya itu
Namanya melambangkan peristiwa yang terjadi di hari kelahirannya, yaitu kemenangan bagi seluruh dunia sihir atas meninggalnya sang raja kegelapan yang telah menguasai dunia sihir selama hampir sembilan belas tahun lamanya saat mencoba membunuh bayi lelaki yang kini mendapatkan julukan The Boy Who Live itu
Jika sang kakak, Ginevra Molly Weasley atau yang kerap di sapa Ginny itu mengambil nama keduanya menggunakan nama ibu mereka, Vixcy menggunakan nama ibu dari sang ayah sebagai nama tengahnya, yaitu Cedrella Weasley nèe Black
Cerita ini bermula di tahun 1991 bertepatan dengan musim gugur di bulan september pada tanggal 1, kala matahari yang cerah baru saja muncul bersamaan dengan angin musim gugur yang menghembuskan daun yang tampak sewarna dengan surai milik para Weasley itu
Saat ini salah satu dari gadis berumur 10 tahun itu tengah duduk di meja makan, sembari melihat kearah sang ibu yang tengah menyiapkan sarapan pagi mereka menggunakan sihirnya
Vixcy, gadis itu kini sedang duduk sembari mengikuti sang ibu yang tengah bernyanyi, mengikuti suara yang keluar dari radio muggle yang telah di renovasi ulang oleh sang ayah dan saat ini memutarkan lagu You Stole My Cauldron But You Can't Have My Heart oleh Celestina Warbeck
"You stole~ my cauldron. My favourite~ black hat
Purloined my owl. Then flew off like a vampire bat. You claimed that you loved me. Said we'd never part Then you stole my cauldron -"
Suara ibu dan anak itu bersamaan saat menyayikan lagu favorit sang ibu terhenti saat suara seseorang memotong keduanya
"Oh he stole her cauldron" suara sang ayah, Arthur Weasley sembari menyihir dan menerbangkan sebuah kuali yang berisikan sup kearah meja makan
Yang berhasil membuat Vixcy tertawa pelan melihat kelakuan sang ayah yang mendapat kacakan pinggang oleh sang ibu karena benar-benar mencuri 'cauldron' yang sebelumnya ingin dipindahkan sang ibu ke meja
"But you can't have my heart" suara Vixcy menyelesaikan nyanyiannya saat melihat ayahnya mengecup pipi sang ibu penuh sayang
Sang ayah kemudian berjalan kearah Vixcy kemudian memberikan kecupan di pipi dan juga kening gadis itu yang membuat gadis itu memberikan cengiran khasnya sembari meneguk air mineral miliknya
"Kenapa kau sudah bangun nak ?" tanya Arthur yang membuat Vixcy semakin mengembangkan senyum di wajah dengan bintik disekitar hidungnya itu
"Karena hari ini kita akan mengantar Ron ke peron 9¾ !" seru gadis itu diiringi dengan senyum manisnya yang membuat kedua orang tuanya tertawa pelan melihat antusias sang putri
"Dan dimana anak yang akan pergi ?" tanya sang ayah saat suara bergemuruh pelan terdengar dari tangga pertanda para Weasley muda mulai berlari menuruni tangga untuk sarapan mereka
"FRED, GEORGE !"
Teriakkan dari Ronald Weasley kepada kedua kakak kembarnya yang hanya di tanggapi si kembar dengan tawa jahat, sementara Ron hanya menuruni tangga dengan kasar, kesal karena masih pagi sudah mendapat gangguan dari sang kakak keempat dan limanya itu
"Apa ?. Kami hanya mencoba membangunkannya" suara Fred dan George bersamaan dengan ekspresi tanpa dosa saat melihat sang ibu sudah mengangkat satu jarinya untuk menunjuk sembari menceramahi kedua lelaki kembar identik itu
"Dengan menggedor pintuku berulang kali seperti aku orang tuli !" kesal Ron sembari mendudukkan dirinya dihadapan Ginny dan diantara Charlie juga Percy, kakak kedua dan ketiga mereka
"Aku setuju Ron, kau tidak tuli. Tapi tidur seperti mayat" Vixcy membuka suaranya setelah mendapatkan kecupan selamat pagi di keningnya oleh sang kakak sulung, William Weasley atau yang biasa di sapa Bill itu
Suara Vixcy berhasil membuat keenam anak Weasley lainnya tertawa, sementara Ron yang awalnya ingin berterimakasih kepada sang adik kembali memasang wajah cemberut dan kesal karena adiknya ikut mengatainya
"Sudah-sudah, hentikan candaan kalian. Ayo kita sarapan" suara Molly yang kini menyihir sendok agar menyendokkan sup kesetiap mangkuk putra dan putrinya
(Read : Molly dan Arthur duduk berhadapan. George, Percy, Ron, dan Charlie berhadapan dengan Fred, Ginny, Vixcy dan Bill)
Keluarga besar Weasley kemudian saling terdiam dan menyantap sup buatan sang ibu, sesekali melemparkan candaan dan juga berbicara singkat hanya untuk menanggapi pertanyaan satu sama lain
"Bill, kau benar-benar akan pergi ke Mesir ?" suara Ginny setelah mereka selesai makan, yang berhasil membuat Vixcy menatap kearah sang kakak sulung dengan cepat dengan tatapan tak percaya
"Uh -yeah. Mom dan Dad, sudah memberitahumu ya ?. Sebenarnya aku ingin memberitahu kalian semua hari ini" suara Bill, sedikit gugup saat menatap kearah sang adik bungsu setelah menatap kembaran adik kesayangannya itu
"Tidak, Ginny pasti tak sengaja mendengar pembicaraan kami" suara Molly yang dibalas Ginny dengan mengedipkan matanya polos, sebenarnya ia tak sengaja menguping saat ingin mencoba mencuri broomstick Charlie bersama dengan Vixcy minggu lalu
Walaupun jelas mereka gagal mencurinya karena Charlie yang menggembok broomsticknya, guna menghalangi kedua gadis Weasley itu untuk mencoba mencurinya dan bermain Quidditch tanpa pengawasan orang yang lebih tua -lagi-
"Benarkah ?, kapan kau akan pergi ?" tanya Charlie yang membuat Bill menatap kearah adik keduanya "besok -" "besok ?!" suara Bill yang ingin menjelaskan terhenti oleh pekikan dari Vixcy yang kini menghadap sempurna kearah kakak sulungnya
"Kenapa kau tidak memberitahu kami sejak awal !, kenapa tidak memberitahuku" sambung Vixcy dengan mata yang memerah menahan marah sekaligus tangis
Ya, diantara ketujuh kakaknya Victoria Weasley, paling dekat dengan William Weasley, tentu saja kedekatan itu tak seerat antara dirinya dan sang kembaran, Ginevra Weasley
"Ya, Vixcy benar. Kenapa kalian tidak memberitahu kami tentang ini, Mesir sangat jauh" Percy ikut membuka suaranya, lelaki berkacamata itu ikut menatap tak percaya kakak sulungnya
"Bukan begitu... Hanya saja, hanya saja kalian tau seberapa sering aku mendaftar untuk pekerjaan yang aku inginkan dan sering tak berhasil. Aku tak ingin mengecewakan kalian lagi, jadi aku mendaftarkan diriku secara diam-diam, hanya Dad dan Mum saja yang tau, karena aku butuh restu mereka"
Jelas Bill sedikit meringis karena mendapat tatapan tak setuju oleh ketujuh adiknya, Setelah lulus dari Hogwarts, Bill selalu mencoba mendaftarkan dirinya keseluruh tempat yang membutuhkan Curse Breaker, tapi sayangnya tak ada yang menerimanya. Hingga ia mendaftarkan dirinya di Mesir
Terjadi keheningan sementara, hingga sebuah tangan memegang tangan Vixcy yang membuat gadis yang sedari tadi menundukkan kepalanya menahan kekesalan, menoleh kearah seseorang yang meraih tangannya yang kini menawarinya senyum lembut
"Tak apa Sis, bukan kah kau pernah bilang ingin Bill cepat kerja agar dia bisa memberikanmu Broomstick dan Golden Snitch untuk dirimu sendiri ?. Biarkan saja dia bekerja agar yang kau inginkan cepat di belikan olehnya"
Bujuk Fred yang sedikit memajukan duduknya, masih diselingi dengan seringaian nakal khasnya yang berhasil membuat semua orang (kecuali Bill dan Vixcy) menyerukan namanya karena baru saja membujuk bak setan kepada sang adik
"Tapi mesir sangat jauh, bagaimana Bill bisa hidup tanpa kita disana. Siapa yang akan membuatkan Bill sup kesukaannya jika Mum jauh darinya, siapa yang akan menyiapkan coklat hangat untuk Bill saat aku tak disana" Suara gadis itu dengan mata yang berkaca sembari menatap kearah Fred, enggan untuk menatap sang kakak kesayangannya
Bill kemudian mulai memegang kedua pundak kecil adiknya, menarik sang adik bungsu untuk menghadap kearahnya lalu menariknya kepelukan yang berhasil membuat si bungsu mengeluarkan tangisannya
Keluarga Weasley mulai terhenyuh, mendengar ucapan dari Vixcy. Sementara Bill hanya mendesis sembari mengelus rambut adik yang paling dekat dengannya itu sembari membisikkan kata-kata lembut untuk menghentikan tangisan Vixcy
Victoria memang gadis yang bisa di katakan tomboy kedua setelah Ginny, tapi tidak seperti Ginny yang sangat pemberani dan kuat (maksudku Vixcy juga pemberani) Vixcy masih memiliki jiwa manja khas anak bungsu dan paling cengeng diantara kedelapan putra putri keluarga Weasley
"A-aku akan sa-sangat me-merindukanmu" ucap gadis itu di sela tangisannya "aku pun akan sangat merindukanmu V, dan semua keluarga kita yang lainnya. Mungkin seminggu diawal aku akan merindukan coklat panas buatanmu dan juga sup ibu, tapi aku akan mencoba berbaur disana dan selalu mengirimimu surat"
Bujuk Bill saat keduanya melepaskan pelukan, Bill menghapus air mata Vixcy dengan kedua ibu jarinya "pro-promise ?" ucap Vixcy yang dibalas Bill anggukan dan senyum hangat sembari membuat pinky promise dengan sang adik "promise" yang akhirnya membuat Vixcy mulai memberikan senyum kecil kepada sang kakak sulung
"Ooh Merlin, betapa manisnya anakku" ucap Molly sembari bangkit dari duduknya bersamaan dengan Arthur yang kini melemparkan kedua anak pertama dan terakhir mereka senyum hangat
"Percy, Fred, George dan Ron. Berikan ucapan selamat tinggal untuk kakak kalian, kalian tak akan menemuinya lagi setelah ke Hogwarts nanti"
Perintah Arthur yang membuat seluruh anak Weasley bangkit dari duduknya dan bergantian memeluk si sulung, lalu diakhiri dengan pelukan saudara (berpelukan bersamaan delapan-delapannya) dan sedikit terkikik pelan saat saling mengapit satu sama lain
"Omong-omong" suara Charlie saat melepaskan pelukan mereka yang membuat mata kini tertuju kearah lelaki yang baru saja lulus dari Hogwarts itu "Aku juga mendaftarkan diriku ke Rumania sebagai penjaga naga" sambung lelaki bertubuh paling gagah diantara keenam anak lelaki Weasley lainnya
Charlie mengakhiri ucapannya dengan cengiran, sejujurnya ia memberitahu semua orang lebih awal karena tak ingin kejadian hari ini terulang lagi dan itu kepadanya, jadi menurutnya diterima atau tidak, setidaknya dia menceritakannya kepada keluarganya
"Astaga, kenapa kakak-kakakku sangat suka mencari pekerjaan ditempat yang jauh !" pekik kesal Ginny yang dibalas kekehan oleh seluruh keluarga Weasley
Kemudian mereka ikut berpelukan dengan Charlie, dan akhirnya pergi untuk mengantar keempat lelaki Weasley ke King's Cross, tempat alternatif menuju peron 9¾ dan Hogwarts Express
╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸
𝐓o 𝐁e 𝐂ontinue
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top