⨳⃨ ❼. trainning and quarrel ₊˚


•🦁🦁🦁•

kami sampai disini disambut oleh kurang lebih 20-an centur yang berdiri di pinggiran, lalu menaikkan pedang keatas guna menyambut kami kembali

para raja dan ratu yang tak lain adalah sepupuku berjalan didepan. aku memutuskan berjalan dibelakang karena aku ingat bukan aku yang mereka sambut

aku berjalan mengikuti keempatnya dibelakang dengan pangeran caspian disampingku, aku menatap kearahnya yang ternyata menatap kearahku juga lalu kami memberikan senyum singkat

"kenapa mereka menuduhku seorang telmar?" tanyaku kepadanya masih memandang kedepan

"karena kau sangat cantik, persis seperti gadis-gadis telmar" suaranya yang membuatku memberikannya senyum miring lalu merotasikan mataku bercanda

ternyata seorang pangeran juga pintar gombal

pikirku, lalu kami masuk keterowongan yang mengarahkan kami ke aslan how

aku semakin berdecak kagum saat melihat lebih banyak prajurit narnia disini

aku lalu berjalan kearah lucy dan juga susan

"peter kau mungkin ingin lihat ini" suara susan yang membuat peter dan pangeran caspian berjalan kearah kami

kami memasuki gua yang penuh dengan relief, aku benar-benar tidak bisa menghentikan decakan kagumku

"ini kita" suara susan obornya masih menerangi tempat itu "benar kah ?" tanyaku yang dibalas anggukan oleh susan

"tempat apa ini ?" tanya lucy kepada pangeran caspian "kalian tidak tau ?" tanya pangeran caspian menampilan wajah bingung

pangeran caspian lalu mengambil obor lainnya dan mulai berjalan kedalam terowongan lainnya dan kami semua mengikuti dibelakangnya

caspian berjalan kearah tembok dan membakar bawahnya, api mulai menyala dan tepat didepan kami ada relief aslan

kami berjalan kearah batu yang retak ditengahnya, lalu lucy memegang batu itu dan menatap kearah kami

"dia pasti tau apa yang terjadi" ucapnya melihat kearah kami "kurasa sekarang tergantung pada kita" suara peter yang membuat kami semua menatap kearah relief aslan didepan kami


•🦁🦁🦁•

mataku membidikkan anak panah kearah sasaran, lalu aku melepaskannya saat melihat seragam telmar lewat didepanku

"tidak, tidak tergores" suara trufflehunter yang memegang boneka menyerupai pasuka termal yang baru saja aku bidik tapi meleset

sore ini aku dan para archer akan berlatih agar kami siap untuk ikut dalam perang nanti. susan tidak bersama kami, karena dia ada urusan dengan para pevensie lainnya mengatur rencana selanjutnya

"tidak apa-apa. roma tidak kabur dalam sehari" ucapku diselingi frase dan memberikan senyum menenangkan kepada mereka

"berapa lama waktu yang dibutuhkan?" suara makhluk yang menyerupai banteng tapi bisa berdiri aku lupa siapa namanya menyambung fraseku "ada yang salah ?" suara seorang faun yang tidak tanggap dengan frase kami "itu hanya sebuah frase" ucapku yang membuatnya mengangguk paham

"hey!" suara trufflehunter yang kaget atas bidikkan yang diterimanya, aku pun sama kagetnya karena itu tepat disebelahku

"nice shot -aku melihat kearah beberapa narnia disebelahku- siapa dari kalian yang me-" suaraku dipotong oleh suara seseorang dibelakangku

"selamat sore, yang mulia" suara itu, aku kenal suara siapa, prince caspian "maaf, pangeran. tapi aku bukan bagian dari raja dan ratu" ucapku sesopan mungkin

"boleh aku memanggilmu, hera ?" suaranya meminta izin kepadaku aku menganggukkan kepalaku memberikan izin untuknya memanggil nama depanku

"ku pikir, kau bisa menggunakan bantuan ku" suaranya sambil berjalan lebih dekat kearahku "semuanya baik-baik saja, terima kasih" ucapku menolaknya secara lembut dan memberikannya senyum tipis dia membalas senyumku dan berdiri di sebelahku

"aku tidak bermaksud menyarankan bantuan, tapi sebaliknya" suaranya sambil memberiku kedipan sebelah mata, yang membuatku menautkan kedua alisku dan merotasikan mataku bercanda

"ku kira kau bisa melakukan yang lebih baik" suaraku sambil menatap kearah depan begitu juga dengannya "pilih target untukku" suaranya sambil mulai membidik menggunakan panah otomatisnya

aku melihat kearah sekeliling dan menetapkan pilihan lalu tersenyum miring "kau lihat biji pinus itu?" tanyaku sambil menunjuk kearah pohon pinus

"tidak masalah" katanya dengan kepercayaan diri penuh lalu membidik kearah biji pinus itu "mm, maksudku yang itu" ucapku mendekat kearahnya memegang tangannya dan juga busur miliknya

dia sedikit melihat kearahku, dan aku juga sama. lalu dia melihat kearah target yang aku buat

"kamu yakin, itu biji pohon pinus?" tanyanya menatap kearahku kaget, saat melihat sasaran yang kubuat adalah biji pinus yang menjuntai sendirian dan sesekali ditiup oleh angin yang membuatnya bergerak-gerak

"terlalu jauh untukmu?" suaraku memberinya senyum miring dan menaikkan sebelah alisku, caspian tampak gugup lalu melihat kearah depan dan langsung membidiknya dan menembakkan panahnya kearah biji pinus itu tapi meleset

"tidak buruk" kataku memberinya mimik wajah kagum, ya walau meleset setidaknya itu hampir mengenai biji pinus itu

"ya aku pernah berlatih di pasukan telmar saat kecil" ucapnya sedikit sombong yang membuatku memberikan senyum

"wow, mungkin itu yang terbaik yang mereka punya -aku membidik kearah biji pinus yang awalnya ku suruh caspian untuk membidik- kita mungkin memiliki kesempatan" aku menajamkan fokus ku kearah biji pinus itu dan menembakkan panah kearah biji pinus dan terkena

caspian menatap kearahku takjud, begitu juga denganku kepada diriku sendiri. untuk pertama kalinya aku menembak tepat pada sasaran

tapi tatapan takjub kami terhenti saat menemukan ada satu pasukan berkuda telmar yang mengintip interaksi kami. aku dan caspian saling melihat lalu mengarahkan panah kami masing-masing kearahnya sialnya melesat

aku, caspian dan beberapa narnia yang ada didekatku langsung berlari kembali kearah aslan how guna memberitahu soal ini kepada yang lainnya


•🦁🦁🦁•

"ini hanya masalah waktu, pasukan miraz dan alat tempurnya sudah dalam perjalanan. sebagian pasukan mereka tidak melindungi kastil" penjelasan dari peter setelah aku dan caspian memberitahunya soal mata-mata telmar

aku menghela nafas, sedikit takut akan perang yang akan terjadi tidak lama lagi

"apa rencana kita, yang mulia?" reepicheep membuka suaranya

"kita harus bersiap-siap, mulailah rencana untuk..." suara peter dan caspian bersamaan

aku melihat kearah peter dan caspian bergantian, lalu caspian menyuruh peter untuk melanjutkan

"satu-satunya harapan adalah menyerang mereka sebelum mereka menyerang kita" suara peter "itu gila, tidak ada yang merebut kastil itu" suara caspian yang sepertinya menolak secara halus rencana peter

"selalu ada yang pertama" suara peter menaikkan bahunya "dan kita memerlukan kejutan" lanjut trumpkin

"tapi kita unggul disini !" suara caspian masih menolak "jika kita bersatu, kita mungkin bisa melawan mereka" suara susan maju dan berdiri disebelah caspian

"akan lebih aman jika dibawah tanah" suara seseorang yang aku tidak tau namanya

"dengar, aku hargai usaha kalian. tapi ini benteng bukan kuburan" ucap peter menatap kearah caspian dengan sedikit kesal

"ya dan jika mereka pintar, telmar tinggal menunggu dan membiarkan kita mati kelaparan" suara edmund yang duduk dibatu yang tak jauh dari tempatku duduk

"kita bisa mengumpulkan kacang" suara seekor tupai "ya. dan melemparkannya kepada orang-orang. diam !" suara reepicheep kesal kepada si tupai "kurasa kau tau posisiku, tuanku" selesainya

"jika aku membawa pasukanmu masuk, apa kau bisa mengurus penjaga" suara peter kepada seorang centur "atau mati mencoba, tuanku" ucap centur itu

"itulah yang aku takutkan" aku akhirnya membuka suara sambil bangkit dari dudukku

"maaf?" tanya peter kepadaku "kalian semua bertindak seperti hanya ada dua pilihan saja. mati disini atau mati disana" suaraku sedikit kesal kepada mereka semua dan lucy menatap kearahku setuju dengan ucapanku

"kau mungkin tidak mendengarkannya, hera" suara peter menatap kearahku

"tidak, kau yang tidak mendengarkannya. atau kau sudah lupa siapa yang sebenarnya mengalahkan penyihir es, peter" suaraku mengingat beberapa kisah yang diceritakan lucy kepadaku yang membuat peter menatap marah kepadaku

"aku rasa kita sudah menunggu aslan cukup lama dan kau tidak tau apa-apa tentang hal-hal sebelumnya, hera. kau bisa diam dan mengikuti perintahku" suara peter yang kuyakin menahan amarahnya

"aku hanya mengungkapkan pendapatku dan aku membuka suara karna aku tau apa yang terjadi. my lord" ucapku menekan kata 'my lord'

peter menatap tajam kearahku yang juga kutatap dengan tatapan yang sama

"sekarang semua yang ada disini berada dibawah kendaliku hera. dan kau hanya harus menuruti perintahku" ucapnya lalu berjalan keluar ruangan

mendengar kata-katanya membuatku kesal, aku ingin berjalan dan mengejarnya tapi tanganku ditahan oleh edmund. edmund memberiku tatapan 'biarkan saja' yang membuatku mendesah kesal

aku langsung menghentakkan tangan edmund dan berjalan kearah meja batu. memilih untuk tinggal digua ini tanpa ingin membantu berperang

lucy kembali dari mengantar para pasukan untuk menyerang istana telmar dia berlari kearahku dan menangis karena tindakan bodoh kakaknya itu yang membuatku memberinya pelukan erat menenangkan


•🦁🦁🦁•

to be continue→→→
don't forget to vote and comment !!

1327 word. terbanyak yang pernah kutulis

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top