໑. 4. 𝐅ull 𝐌oon ✶ ?¿


⠀⠀



❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪✶❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╾╌╌╌╌╌╼╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╌╌╸

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍🌷⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ Chapter Four - Full Moon ꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀









❪ !#⃞ 𝐒𝐔𝐌𝐌𝐄𝐑, 𝟏𝟗𝟕𝟒 ❫







Kedua manik saphire itu saling menatap dalam satu sama lain, nafas keduanya saling menyentuh pipi masing-masing yang memacu jantung mereka berdegup dengan cepat

"OIT, ROSY POSY !"

Kedua murid Ravenclaw itu kemudian saling menjauhkan diri mereka, saling berdehem untuk menghilangkan kecanggungan yang mengudara disekitar keduanya

Rosy kemudian menurunkan tangannya yang masih kearah atas guna memberikan Thestral makan dengan apel merah ditangannya yang sudah tinggal sedikit

Gadis itu kemudian bersama dengan Xeno berbalik menghadap kearah seseorang yang mengganggu momen keduanya, disana berdiri keempat The Marauders dengan tatapan yang saling menatap kearah Xeno dan Rosy bergantian

"Kalian sedang apa di hutan hanya berdua saja ?" tanya Sirius Black yang kini melangkah maju terlebih dahulu dengan tatapan yang sulit diartikan, kemudian disusul oleh Remus Lupin, James Potter dan Peter Pettigrew dibelakangnya

"Kau tak lihat kami sedang memberi makan.. Ouch !" suara Rosy berganti dengan teriakkan saat gadis itu merasakan sesuatu seakan menggigitnya walaupun tidak sakit, tapi cukup untuk membuatnya terkejut

Rosy kemudian kembali menatap kearah Xeno meminta penjelasan, sembari menggenggam tangannya sendiri tapi kemudian gadis itu kembali menoleh kearah sampingnya saat mendengar derap langkah kaki yang menjauh

"Tak apa, itu hanya bayi Thestral. Sepertinya tak sengaja menggigitmu karena apelnya tinggal sedikit, tapi dia sudah lari karena kau sedikit membuatnya takut" Jelas Xeno yang membuat gadis itu mengangguk paham sembari tetap menatap kearah samping seakan-akan dirinya melihat Thestral itu

"Memberi makan apa ?" sambung Sirius yang kini sudah berdiri diantara Rosy dan Xeno sebelumnya sedikit mendorong Xeno menjauh dari teman berbeda asramanya itu, sementara Xeno hanya diam walaupun hatinya sedikit mendengus

Bukan untuk perlakuan sedikit kasar dari Sirius, tapi untuk kebodohannya. Jelas dia tak akan bisa mendapatkan Rosette Genevieve, mengingat siapa saingannya. Begitulah isi hatinya

Sementara Rosy baru saja meringis mengingat disini tak ada yang bisa melihat Thestral selain Xenophilius Lovegood, jadi betapa bodohnya dia mencoba menyuruh Sirius melihat Thestral yang entah masih atau tidak ada didepannya itu

"Thestral, kami memberi makan Thestral" Rosy membenarkan sembari menatap kearah Sirius yang kini meraih tangannya dan mengusap ibu jarinya yang sebelumnya di gigit Thestral, walaupun tidak ada luka disana, tapi karena Rosy mengelus ibu jarinya, membuat Sirius mengira bahwa Thestral itu menyakiti Rosy

"Thestral ?. Aku selalu percaya bahwa hewan itu benar-benar ada" ucap Remus ceria yang membuat Rosy menoleh kearah si pemilik rambut coklat terang dengan wajah yang sama cerianya

"Iya !, kau tak akan percaya Xeno baru saja mengarahkanku untuk memberikan apel untuk dimakan salah satu Thestral itu" suara gadis itu sama cerianya, kini mengabaikan kekhawatiran beberapa menit lalu karena jarinya yang tak sengaja di gigit Thestral

Remus kemudian mengalihkan tatapannya kearah lelaki Ravenclaw yang kini menatap kearah Rosy dengan senyum hangat, menanggapi gadis itu yang sebelumnya menatap ceria seolah ingin membuktikan bahwa ucapannya kepada Remus benar, bahwa Xeno membantunya

"Omong-omong.." Suara Rosy terhenti saat tatapannya kini berubah menjadi menatap penasaran kearah keempat lelaki Gryffindor itu ".. Sedang apa kalian berempat ke Hutan Terlarang di hampir jam malam seperti ini" sambung gadis itu curiga

The Marauders kemudian saling terdiam, bahkan Sirius yang masih mengelus ibu jari Rosy kini menghentikan gerakannya yang membuat Rosy ikut menatap kearahnya curiga, takut-takut keempatnya ingin berbuat keonaran yang jauh lebih gila

"Kami.." "Mencarimu" "melihatmu" "menemuimu"

Alibi keempatnya secara bersamaan, yang membuat Rosy semakin mengerutkan keningnya terutama untuk kata-kata Peter Pettigrew

"Menemuiku ?" tanya gadis itu bingung, tak ada yang tau ia berada disini bersama Xenophilius dan tak ada yang memberitahu Peter agar lelaki itu bisa tau dan menemui Rosy disini

"Y.. Ya, S-sirius mencarimu. L-lalu James melihatmu disini d-dan terakhir kami menemuimu bersama-sama kesini" Jelas Remus yang akhirnya menjadi yang pertama dari keempatnya yang membuka suara yang membuat ketiga lelaki Gryffindor lainnya memberikan anggukan setuju dan cengiran bodoh mereka

"G-guys !" pekik Sirius saat matanya menatap kearah langit yang membuat The Marauders membulatkan matanya menatap kearah langit yang mulai memunculkan sedikit bulan purnama "Remus !" kali ini pekikan dari Rosy yang tak sempat menatap kearah langit dan menyaksikan apa yang membuat para Gryffindor itu dirundung panik

Gadis itu dengan cepat berjalan kearah Lelaki Lupin itu "Tidak !" kali ini pekikkan dari James yang melarang gadis itu saat tangannya baru saja menyentuh tangan Remus, Rosy sedikit tersentak kaget karena pekikan James yang kini sudah membantu Remus tetap berdiri bersama dengan Peter

"M-maksudku.. Kami, kami saja yang membawanya ke Hospital Wings, kalian berdua pergi lah. Kembali keasrama kalian, cepat !" James membenarkan ucapannya, sembari sedikit beralibi dan sedikit menutupi Remus dengan tubuhnya, menutupi lelaki itu yang sedang dalam Transformasinya

"Tapi.." "Rosy, ayo" suara Rosy terhenti saat Xeno meraih tangan gadis itu dan membawa gadis itu menjauh dari keempatnya, sementara Rosy kini menatap Xeno bingung sesekali menoleh khawatir kearah Remus yang seolah-olah sedang menahan teriakkannya

Tidak, Xeno tidak tau apa-apa tentang Remus. Hanya saja sebelumnya dirinya dan Sirius saling menatap sengit (yang membuat lelaki itu lebih banyak diam diantara keenamnya)

Tapi kemudian Sirius mengubah tatapannya sedikit memohon untuk pernyataan James, meminta Xeno membawa Rosy pergi dari sini yang membuat Xeno menatapnya bingung tapi kemudian tetap pergi membawa gadis itu

╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸

"Ada apa denganmu, Xeno ?!. Kenapa kau memaksaku untuk pergi dari sana" ucap gadis itu sembari menghentakkan tangannya melepas pegangan Xeno dari tangannya

"Aku tak tau, tapi Black menyuruhku membawamu pergi" jujur lelaki itu yang membuat tatapan kesal Rosy berubah menjadi tatapan bingung "apa maksudmu ?" tanya gadis itu yang membuat Xeno menaikkan bahunya menandakan bahwa dirinya tak tahu sembari terus berjalan menelurusi lorong menuju tangga bergerak yang diikuti oleh Rosy di belakangnya

"Apa mereka menyembunyikan sesuatu dari kita ?" tanya Rosy sembari menyeimbangkan langkahnya dengan Xeno yang kini menatap lurus kedepan "ntahlah.." ucapan lelaki Ravenclaw itu terhenti sebentar, sejujurnya di juga curiga, apalagi setelah ikut menatap kearah langit yang sedang perlahan memunculkan bulan.. Purnama

"Jangan ikut campur urusan orang lain, ayo. Bahkan tugas kita belum selesai" sambung Xeno mencoba menjernihkan pikirannya, tak ingin mencurigai The Marauders tanpa bukti dan bukan berarti dia ingin mencari bukti

Seperti yang dikatakan oleh dirinya, tugasnya saja belum selesai. Tidak ingin kepalanya bertambah pusing dengan urusan yang tak ada sangkut pautnya dengan pelajaran atau dirinya sendiri

"Kau benar.." ucap gadis itu terhenti bersamaan dengan langkahnya yang membuat Xeno mau tak mau ikut menghentikan langkahnya sembari menatap gadis Ravenclaw itu bertanya

"... Tapi sebagai Prefek, aku harus memastikan mereka kembali tanpa melanggar jam malam" sambung Rosy yang membuat Xeno memejamkan matanya sembari memijit keningnya, bagaimana bisa dia lupa bahwa Rosy adalah Prefek

"Ayolah, Rosy. Lebih baik kita ke asrama, lagian malam ini bukan jadwalmu berpatroli -" suara lelaki itu kemudian terhenti oleh suara Rosy "dan ini jadwalmu. Xeno..., ayo bertukar jadwal" ucap gadis itu sedikit membujuk saat mengucapkan nama lelaki dihadapannya

Rosy kini memasang mata Rusa betina andalannya sembari meranggul lengan lelaki itu, guna meluluhkan sahabatnya itu yang membuat Xeno kini memberikan gadis itu rotasi mata malas

"Tidak. Ini perintah Prefekmu" putus Xeno sebelum gadis itu bisa memanipulatifnya untuk menukar jadwal mereka lebih jauh lagi, sembari tangannya mengelus lengan Rosy yang masih merangkul lengannya

"Allez, Monsieur Préfet" ucap gadis itu masih membujuk "aku tak bisa bahasa Perancis" ucap lelaki itu sembari mengabaikan gadis itu dan terus menuntun Rosy kearah tangga "Kau berbohong, Xenophilius. Kali ini saja, aku berjanji" ucap gadis itu sembari mendongak dan memberikan cemberutan memohon yang membuat Xeno menghentikan langkahnya dan menghela nafas

"Kembali keasrama sebelum jam 12" suara Xeno yang membuat Rosy memberikannya senyum lebar dan anggukan semangat "Baik !. Kau memang sahabat terbaikku" ucap gadis itu cepat sembari memberikan lelaki itu kecupan di pipi kanannya

Rosy yang baru ingin berlari menuju kearah Hospital Wings terhenti saat Xeno menarik tangan gadis itu, tak terlalu kuat tapi karena gadis itu yang terburu-buru berhasil membuat tubuhnya menabrak dada Xeno (seperti berpelukan)

Mata Saphire itu kemudian saling bertemu, dengan Saphire milik Rosy yang memberikan Saphire milik Xeno bingung saat lelaki itu memegang bahu gadis itu sembari mendorong gadis itu perlahan

Tangan lelaki itu mengambil sesuatu dari sakunya, kemudian mengeluarkan pin Prefek miliknya kemudian memakaikan gadis itu pin Prefek di jubah gadis itu

Senyuman kembali mekar di wajah Rosy, Xeno sepertinya benar-benar mengenal Rosy dengan baik. Lelaki itu meminjamkan pin Prefek miliknya karena tau bahwa Rosy tak akan membawa pin itu kecuali saat itu adalah jadwalnya

"Kau benar-benar Xenophilius Lovegood" ucap gadis itu dengan cengiran yang dibalas Xeno dengan tatapan bingung "jadi dari tadi kau pikir aku siapa ?" tanya lelaki itu bingung

"Bisa saja Peeves mengambil wujudmu, untuk menjahiliku" jawab gadis itu sembari matanya menatap kearah langit-langit guna mencari keberadaan hantu jahil itu "apa Peeves bisa mengambil wujud orang lain ?" tanya lelaki itu lagi masih bingung

"Tidak aku bercanda" jawab gadis itu lagi sembari memberikan cengiran dan menangkup wajah Xeno dan sedikit mengguncangnya (?). Yang membuat keduanya saling tertawa pelan untuk ucapan random Rosy

"Ya sudah sana pergi sebelum aku berubah pikiran" ucap Xeno yang membuat Rosy mengubah tatapannya menjadi tegak dan memberikan Xeno sikap hormat "siap !. Sampai jumpa di asrama" ucap gadis itu sembari kembali menangkup pipi Xeno dan memberikan lelaki itu ciuman di hidung lalu berlari kearah Hospital Wings tanpa dosa

'Sulit jika memiliki sahabat yang Love Language nya Skinship'

Mungkin begitu lah pikiran Xeno saat ini, lelaki itu kemudian menaikki tangga sembari mengelus pipinya berusaha menghilangkan rona di pipinya






⠀⠀



╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸
𝕿ᦅ 𝕭ᧉ 𝕮ᦅntꪱnuᧉ

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top