໑. 1. 𝐀pprentice 𝐋ibrarian ✶ ?¿
⠀
⠀⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
❁፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜፞⏜❟❪✶❫❟⏜፞⏜֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧❁
╾╌╌╌╌╌╼╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌╌╌╌╸
▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍🌷⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭
꒰ Chapter One - Apprentice Librarian꒱
▀▀▀▀◤◗⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫❀۪۪۪༘۫۫۫⸙⃔͜⬚̷◖◥▀▀▀▀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
❪ !#⃞ 𝐒𝐔𝐌𝐌𝐄𝐑, 𝟏𝟗𝟕𝟓 ❫
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
Perpustakaan Hogwarts Witchcraft and Wizardry tampak ramai seperti biasanya siang ini, semua murid sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ada yang belajar, mengerjakan tugas ataupun bahkan ada yang berkunjung hanya sekedar untuk tidur siang karena terlalu malas menaikki atau menuruni tangga untuk menuju ke asrama mereka masing-masing
Di meja penjaga perpustakaan, seorang gadis dengan rambut pirang pasir mendudukkan dirinya sembari manik saphirenya menatap kearah novel di tangannya
Tatapannya sesekali menatap kearah depan sembari memberikan senyum ramah dan sapaan untuk pengunjung perpustakaan lalu kembali fokus kepada novel karangan Muggle milik nya
Sementara dari arah kelas Transfigurasi, empat orang lelaki tampan saat ini sedang berjalan beriringan sambil sesekali menertawakan lelucon buatan mereka
terkadang membahas hal random juga mengulang cerita pengalaman mereka saat menemani salah satu dari keempatnya yang setiap malam bulan purnama akan menjadi salah satu dari pecinta bulan
Saat keempatnya berjalan melewati perpustakaan, lelaki berambut hitam dengan potongan raven menghentikan langkahnya saat tatapannya tanpa sengaja melihat keberadaan dari seorang gadis Ravenclaw yang saat ini tengah fokus membaca novelnya dan sesekali membalik halaman
"Moony -" suara lelaki itu menghentikan langkah dari sahabatnya yang baru ingin berjalan kearah perpustakaan setelah berpamitan dengan para sahabatnya yaitu dirinya, lelaki berkacamata bundar dan juga lelaki berambut pirang
Lelaki dengan rambut coklat lembut itu menghentikan langkahnya sembari menatap sahabatnya itu bertanya
"Kau ingin memulangkan buku yang kau pinjam kan ?. Biar aku saja, sekalian aku ada urusan" sambung lelaki itu sembari mengambil alih buku dari tangan si rambut coklat
"Sejak kapan kau memiliki urusan di perpustakaan, Padfoot" suara lelaki pirang yang kini melemparkan tatapan polos kepada lelaki berambut raven itu
"Kau macam tak tau saja dia, Wormtaill. Sudah jelas urusannya apa" lelaki berkacamata bundar itu menjawab untuk sahabatnya sembari matanya melihat kedalam perpustakaan sembari menatap atau mengodekan 'girl' saat matanya melihat kearah satu dua gadis didalam perpustakaan
"Ooh, Prongs kau melukai hati kecilku" ucap si rambut raven sembari memukul pelan dadanya menggunakan buku yang di pinjam sahabatnya itu, dirinya paham maksud si lelaki berkacamata karena kata 'girl' tak akan jauh-jauh dari sikap 'playboy' nya
Sementara para sahabatnya memberikan lelaki berambut raven itu rotasi mata bercanda dan seringaian, kemudian memukul bahu si rambut raven dan berjalan meninggalkannya setelah mengucapkan selamat tinggal
Lelaki itu kemudian sedikit menunjukkan seringaian sembari memukul buku ke telapak tangannya dan masuk ke perpustakan, berjalan kearah gadis yang masih setia duduk di balik meja pengawas perpustakaan itu
Gadis itu saat ini melengkungkan bibirnya kebawah saat membaca salah satu scene yaang cukup menyedihkan di buku itu, hingga tangan seseorang tiba-tiba mengulurkan sebuah buku menutupi halaman yang dibaca olehnya
Gadis itu kemudian menghela nafas menahan kekesalan, sembari menutup novel miliknya dan membaca judul buku yang terulur di depannya kemudian mengarahkan tongkatnya kearah buku catatan peminjam yang kemudian terbang dan mendarat di meja di hadapannya
"Atas nama ?" suaranya tanpa menoleh sembari dirinya membalik halaman buku itu menggunakan mantra yang diucapkan di tongkatnya "Lover" ucap lelaki di hadapannya yang membuat gadis itu kemudian menganggukkan kepala dan kembali mencari halaman yang tertuliskan nama Lover dan juga judul bukunya
Tapi kemudian gadis itu menghentikan gerakannya, perlahan senyum yang sedikit kesal terukir di bibirnya kemudian kepalanya menoleh kearah seseorang dihadapannya yang kini memberikan seringaian khasnya
"Sirius" suara gadis itu yang membuat lelaki itu, Sirius Orion Black memberikan cengiran sembari meletakkan buku di meja "Rosette" lelaki itu ikut memanggil namanya, Rosette Lovetta Genevieve. Gadis itu kemudian memberikan Sirius tatapan meledek
"Tidak, ini punya Moony" Sirius membenarkan ucapannya sembari menunjuk kearah buku itu yang membuat Rosette mengerutkan keningnya "siapa Moony ?" tanya gadis itu bingung
"Ooh, maksudku Remus Lupin" suara Sirius lagi yang membuat gadis dihadapannya itu menganggukkan kepalanya dan mulai menuliskan tanggal pemulangan buku menggunakan pena muggle miliknya
Rosette kemudian mengangkat bukunya dan mengarahkannya kearah Sirius untuk meminta tanda tangan dari Sirius sebagai penanda bahwa buku itu telah di serahkan kembali kepada perpustakaan
"Terimakasih" gumam gadis itu sembari kembali mendudukkan dirinya dan menutup buku catatan perpustakaan dan kembali membuka novelnya untuk melanjutkan bacaannya
Sekitar 5 menit, Sirius Black tetap tak beranjak dari hadapan Rosette yang membuat gadis itu dengan malas mendongak dan menatap kearah lelaki yang saat ini menatap kearahnya dan sesekali melirik kearah novel gadis itu
"Ada apa -" - "lima menit lagi waktumu menggantikan Madam Pince berakhir" suara Rosette terhenti oleh suara Sirius yang membuat gadis itu menoleh kearah jam di dinding yang benar saja sebentar lagi akan menunjukkan pukul tiga sore
"Lalu ?" suara gadis itu dengan tatapan bingung, yang membuat lelaki itu merotasikan mata malas "kau tak ingat hari ini aku latihan Quidditch ?. Sahabat macam apa kau ini" ucap Sirius kembali mendramatis yang kali ini gadis dihadapannya lah yang merotasikan mata malas
"Bukan kah aku juga sudah bilang kepadamu semalam kalau hari ini aku tak bisa menemanimu. Aku harus menyelesaikan tugas Prefek ku, Siri-old" ucap gadis itu sembari kembali menutup novelnya dan bangkit dari duduknya untuk berhadapan dengan lelaki yang memiliki 10 cm lebih tinggi darinya itu
"Betulkah ?. Aku tak ingat kau mengatakan itu" suara Sirius sembari menyandarikan tubuhnya di meja yang memisahkan antara dirinya dan gadis Ravenclaw dihadapannya
Rosette kemudian merotasikan matanya malas, tapi saat ingin membuka suara Sirius lebih dulu mengeluarkan suaranya
"Tidak, aku bukan lupa. It's just your habit, menghabiskan waktu di perputakaan. Jika tidak untuk magang mu ya untuk mengerjakan tugas" oceh Sirius yang membuat gadis penjaga perpustakaan magang Hogwarts itu kembali merotasikan matanya, tapi kali ini dengan kikikan pelan saat melihat wajah cemberut sahabatnya itu
Ntahlah apa mereka cocok di sebut sahabat atau tidak. Tapi Sirius sudah meng-claim kata itu sejak hari dimana Remus Lupin pertama kali mempertemukan Sirius dan juga Rosette
Ya, Remus Lupin adalah orang yang mempertemukan keduanya. Remus berada di kelas membaca yang sama dengan Rosette dan sekitar setahun yang lalu, Remus membawa Sirius ke kelas membaca
Tidak, sejujurnya Sirius hanya datang kesana karena ingin menggoda salah satu gadis Hufflepuff incarannya. Tapi ntah bagaimana dirinya malah tertarik dengan Rosette, gadis yang cukup pendiam di kelas itu
Sirius terus mendekati Rosette, tapi Rosette benar-benar tak punya waktu untuk menanggapi godaan dari Sirius yang membuat lelaki itu seperti biasanya, meninggalkan gadis itu setelah seminggu dirinya mengejar-ngejar gadis itu
Tapi tak seperti gadis-gadis lainnya yang benar-benar langsung di tinggal setelah seminggu pemburuan, sikap acuh Rosette berhasil menarik perhatian lelaki itu dan mulai mendekati Rosette hanya sebagai teman
Rosette juga cukup pintar untuk membantu Sirius dalam menyelesaikan beberapa hal untuk The Marauders, seperti membantu membuatkan Wolfbane untuk Remus, membantu memberikan ide rancangan untuk peta The Marauders
Walaupun gadis itu juga cukup bodoh dengan mempercayai ucapan Sirius bahwa beberapa hal yang gadis itu bantu untuk kerjakan beberapa murni untuk kepentingan The Marauders sendiri tanpa gadis itu ketahui, karena Sirius memberikan alasan itu adalah tugas detensi miliknya
Semenjak saat itu hubungan keduanya menjadi cukup dekat dan Rosette adalah gadis kedua yang tak dijadikan Prey nya. Yang pertama sudah jelas itu adalah Lily Evans, kekasih dari sahabatnya James Potter
Rosette juga sering mendengarkan curhatan Sirius seputar pengalamannya tentang percintaannya dan beberapa calon gadis yang akan menjadi Prey nya selanjutnya. Rosette hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepala saat Sirius mulai menjadi Sirius Fuckboy Black
Seperti contohnya saat ini, Sirius sempat-sempatnya melirik seorang gadis Gryffindor yang tak di kenal oleh Rosette dan memberikan gadis itu kedipan mata sebelah
Yang membuat gadis Gryffindor yang berada di tahun ketiga itu langsung membuang pandangannya karena merona dan beberapa temannya mulai mendorong-dorong menggoda gadis itu
"Jadi kau benar-benar tak ingin menemaniku berlatih Quidditch, Rosy Posy ?" suara Sirius memanggil gadis itu dengan panggilan buatannya untuk gadis yang kini mulai membereskan barang-barangnya saat Madam Pince sudah muncul di pintu
Rosette tak menjawab hingga dirinya keluar dari meja penjaga dan menyerahkan kepada Madam Pince catatan berisi siapa saja yang menghancurkan buku dan buku catatatan peminjam juga pemulang buku
"Ayo dan Tidak" ucap Rosette kepada Sirius saat dirinya berjalan menjauh dari meja penjaga, sementara Sirius kini memberikan beberapa flirting kepada Madam Irma Pince yang membuat wanita paruh baya itu hanya bisa menggelengkan kepala sembari memberikan Sirius bulatan mata kesal
"Ayo lah, Black" suara gadis itu kesal sembari tangannya memegang kemeja dibagian pinggang Sirius dan mendorong lelaki itu sebelum dirinya dimarahi atau bahkan diberikan Detensi oleh Madam Pince
Sirius kemudian mengalungkan tangannya di bahu gadis itu sembari mengeluarkan sebuah cermin retak dari sakunya
"Prongs, aku tak bisa hadir, Mate. mendadak ada urusan lain" ucap Sirius kepada cermin yang kini menampilkan wajah James Potter "dang, Pad. Kenapa kau tak bilang sedari tadi. Kami menunggumu, sialan" suara James kesal melalui cermin itu sementara Sirius hanya memberikan cengiran tanpa dosa
Sementara Rosette sesekali sedikit menatap penasaran kepada cermin yang sudah seperti ponsel itu, bedanya cermin ini bisa melakukan pembicaraan jauh dan bertatapan muka. Benar-benar canggih
"Shit, Siri. Sekali lagi kau membatalkan latihanmu karena masalah Prey mu. Aku benar-benar akan mengeluarkanmu dari Quidditch" sambung James tegas sebagai seorang kapten Quidditch saat dirinya menyadari Sirius saat ini merangkul seorang gadis dengan seragam Ravenclaw dan rambut panjang berwarna pirang pasir, tapi dirinya tak bisa melihat wajah gadis itu karena Sirius yang sengaja ingin membuat sahabatnya itu bertanya-tanya siapa gadis disebelahnya
"Ay, ay Capten" suara Sirius bercanda sembari melepas rangkulannya dan memberikan sikap hormat kepada sahabatnya itu kemudian Sirius mulai kembali mengantungi cermin itu disaku celananya
"Ayo, i'll save your seat" ucap Sirius kepada Rosette yang masih menatap penasaran kearah cermin yang saat ini berada di kantung celana Sirius
Gadis itu kemudian mendongakkan kepala dan memberikan senyum tipis kepada lelaki itu kemudian menganggukkan kepala sembari keduanya kembali berjalan menuju, their place. that's how their call
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀⠀
⠀
⠀
⠀
⠀╾╌╌╌╌╌╼❁╾╌╌╌╌╌╸
𝕿ᦅ 𝕭ᧉ 𝕮ᦅntꪱnuᧉ
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
⠀
■█■█■█■█■█■█■█■
╭─────── • ◆ • ───────╮
𝐍𝐎𝐓𝐄
𝐏ronunciation 𝐑osette : '𝐑ozet'
𝐑osy : '𝐑ozy'
╰─────── • ◆ • ───────╯
■█■█■█■█■█■█■█■
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top