❴ ➊.➃⓿ siri-think ❵

𖣂

saat ini kami sudah sampai di rumah keluarga potter, tepatnya hanya aku james dan juga sirius saja yang akan menginap disini. bibi euphemia menyambut kami dengan hangat seperti biasanya begitu juga paman fleamont

seperti biasa kami akan mengadakan makan malam bersama untuk menyambut kepulangan kami dari hogwarts dengan sedikit bercerita dengan paman dan bibi potter

dan saat ini aku berada di kamar milikku, mulai menyusun bujukan dan rencana agar bibi euphemia mengizinkanku untuk pergi ke house of black

ketukan dipintuku berhasil membuatku membenarkan posisi dudukku di kasur, sedikit menatap aneh si oknum pengetok aku lalu mengizinkan sirius black masuk kekamarku

"tumben, kau sopan" tanyaku sambil menutup buku dongeng muggle pemberian lily dan meletakkannya di nakas "sepertinya aku selalu salah di matamu" ucap sirius sedikit mencibirku saat dirinya ikut mendudukki kasurku

"iya, pindah ke hidung sini" ucapku sambil menaikkan hidungku dengan jari telunjukku "ke bibir gak bisa ?" tanya nya sambil memberiku tatapan jahil yang kubalas dengan merotasikan mata bercanda

"kau ingin apa ?" tanyaku to the point yang membuat sirius terdiam sebentar seperti sedang berpikir "kau... di undang ke pertunangan narcissa" tanya sirius ragu kepadaku

aku menatap sirius tepat di matanya begitu juga dengan sirius yang berhasil membuatku gugup ingin menjawab apa. pasalnya aku takut sirius sedih, bisa ku lihat ada tatapan sedih, kesal, marah dan rindu dari tatapan sirius yang jelas untuk keluarganya

aku menepuk pahaku, guna menyuruh sirius untuk menidurkan kepalanya di pahaku dan sirius langsung menidurkan dirinya dikasurku dengan kepalanya yang bertumpuh dipahaku

"iya... cissy bilang aku harus datang seminggu sebelum pestanya dimulai" ucapku sambil mengelus rambut legam panjang milik sirius "apa kau ingin menitipkan pesan kepada mereka ?" sambungku

"bilang, aku bahagia terlepas dari mereka begitu juga andromeda. kami benar-benar bersyukur terlepas dari kungkungan kolot house of black" aku menghentikan elusanku di rambut sirius mendengar apa yang baru saja dikatakan sirius

"andromeda ? -" suaraku terhenti oleh sirius "namanya di bakar di permadani, sama seperti aku. karena dia memilih menikah dengan muggle" ucap sirius yang kubalas anggukan paham

"pasti lelaki itu benar-benar baik, sampai andi rela melepaskan keluarga black untuknya" ucapku yang dibalas anggukan setuju oleh sirius

suasana mendadak hening, sirius masih menidurkan kepalanya dipahalu dengan tanganku mengelus lembut rambutnya

"sirius.. ku dengar kau dan marlene.." aku menghentikan suaraku, karna yakin sirius mengerti maksudku, sirius yang awalnya menikmati elus-an ku dirambutnya dengan memejamkan matanya

langsung membuka matanya dan menghela nafas kasar, lalu dia membalikkan tubuhnya menghadap ke perutku dan kepalanya mulai dibenam kan diperutku dengan tangannya memeluk pinggangku

"memang benar-benar tak ada gadis yang bisa menandingimu bahkan juga lily" gumam sirius yang masih ku dengar, sementara aku yang sedang menyelipkan anak rambutnya ketelinga terdiam tak paham dengan maksudnya "aku dan lily, maksudmu ?" tanyaku menunduk melihat sirius yang memejamkan matanya

"james beruntung sekali memiliki lily -aku bilang seperti ini bukan berarti ingin merebut lily dari james. dan kau, adikku benar-benar beruntung mendapati gadis seperti mu yang mendukung bagaimana keinginan adikku..." ucap sirius sambil membenarkan posisi tidurnya di pahaku, melepas pelukan di pinggangku lalu menatap kearah wajahku

"... marlene, ku kira karena dia bersama kalian berdua dia juga tipikal gadis seperti kalian, makanya aku berjanji kepada diriku ingin menjadi lebih baik untuknya, tapi ternyata ..." sirius menghentikan suaranya lagi dengan tawa sarkas

"... dia malah menyuruhku untuk menjauh dari mu, the marauders bahkan lily -aku tak tau kenapa dia memintaku menjauhi lily yang jelas-jelas milik sahabatku" selesai sirius yang membuatku terdiam beberapa menit

"sirius semua orang memiliki kekurangan dan kelebihan. mungkin saja, sebenarnya dia melakukan itu agar kau memperhatikannya, tidak terlalu terfokus ke kami berlima" ucapku berusaha meredakan kekesalannya dan keputusannya tentang memutuskan marlene

"ya. aku pun berharap seperti itu. tapi aku juga jenuh, karena setiap dia marah selalu saja membawa mu dan menuduhmu sebagai alasan kami bertengkar" ucap sirius sambil mendudukkan dirinya di kasurku, sementara aku hanya membuang tatapanku karena memang aku alasannya pikirku untuk diriku sendiri

"bahkan saat kau menjauhiku pun. masih saja dia menuduhmu alasan kami bertengkar dan titik akhirnya berada saat aku tak sengaja mendengar tawa mu di perpustakaan, saat kau bersama regulus. aku hanya melirik kalian, dan melanjutkan menghafal herbology, tapi marlene tiba-tiba datang dan marah kepadaku juga menuduhku mengikutimu. bahkan dia sampai menjatuh kan beberapa buku dan juga melemparnya kepadaku. omong-omong jangan salahkan dirimu"

penjelasan sirius diakhiri dengan menangkup kedua pipiku dengan tangannya, yang membuatku menatap kearah matanya. aku benar-benar tak percaya, selama hampir tiga tahun ini ternyata sirius benar-benar mencoba bersabar dengan tingkah marlene dan benar-benar berhenti menjadi playboy

"sirius, aku tau kau orang yang baik. jika kau memang ingin melepas marlene. ku mohon jangan jadi sirius yang dulu -playboy-. kau tau, anggap saja itu karma karena kau sering melukai hati gadis. dan jadikan pembelajaran, jangan melakukannya lagi"

ucapku, hanya bisa memberinya nasihat tanpa tau harus menanggapi permasalahan sirius. sirius menarikku kepelukannya yang membuatku membalas pelukannya dan mengelus pundaknya, guna menenangkan anak lelaki tertua keluarga black ini

"ya, aku tak akan jadi seperti itu lagi. karena sekarang aku akan memperjuangkan orang yang benar-benar aku cintai" ucapan sirius membuatku mengangguk menyetujui pilihannya "dan orang itu adalah kau, stara orchid blanca"

anggukkan kepala menyetujuiku, terhenti bersamaan dengan elusanku di punggung sirius. bahkan aku hanya bisa terdiam mencoba mencerna perkataan sirius

"aku mencintaimu stars. maaf, aku perlu begitu banyak waktu untuk menyadarinya" ucap sirius lagi, yang membuatku spontan mendorong sirius untuk melepas pelukannya dariku

"sirius, kau gila. aku kekasih adikmu" ucapku menatap tak percaya kearah sirius "tapi kau juga mencintaiku" ucap sirius menatap tegas kearahku "aku tak mencintai mu !, mungkin pernah. tapi tidak sekarang" balasku

aku lalu bangkit dari dudukku, setelah sadar secara tak langsung menyatakan kalau aku pernah mencintainya. sementara sirius memberiku tawa sarkas dari belakangku

"ternyata kau benar-benar tak mengingat semua yang terjadi di malam birthday party mu" suara sirius yang membuatku membalikkan tubuhku menghadap kearahnya yang sudah berdiri dibelakangku "apa maksudmu" tanyaku cepat. benar-benar takut mengatakan sesuatu yang salah ataupun ke jujuranku karena saat itu aku sedang high

sirius berjalan mendekatiku yang membuatku memundurkan langkahku, sesekali mendorongnya tapi pada akhirnya aku yang terpojok ke dinding dengan tanganku yang masih menahan dada sirius

sirius meletakkan kedua tangannya di dinding kanan kiriku yang berhasil membuatku semakin berusaha menjauhinya

"aku. mencintaimu. sirius" suara sirius tiba-tiba sambil sedikit menirukan suaraku dan cara ku menatap

aku terdiam dan dengan perlahan menurunkan tanganku dari dada sirius, dengan kepala yang mencoba mengingat kejadian malam itu takut sirius membohongiku. sama seperti yang kulakukan kepada regulus

"kepalaku sakit !" “aku akan membantunya” "menjauh sirius -" "sirius aku -"

𖣂
t᥆ bᥱ ᥴ᥆ᥒtιᥒᥙᥱ
d᥆ᥒ't f᥆rgᥱt t᥆ ᥎᥆꧑ᥱᥒt

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top