Halloween [Quartet Night]

Kotobuki Reiji - Treat
"Kouhai-chan, trick or treat?"

Kotobuki Reiji, senpai-mu, berpenampilan sebagai badut. Imut sih, tapi dia sudah pasti lebih tertarik menjajakan makanan manis.

"Aku mau treat, deh!" ucapmu melirik isi keranjang yang masih penuh.

Reiji mengusap pipinya--- seolah sudah menangis bombay dari tadi. "Akhirnya! Akhirnya, ada juga yang mau sama kue-kueku."

Di samping Reiji, rupanya ada Ai. Pemuda berambut biru itu melirik datar. "Lebay."

Reiji memanyunkan bibirnya sekilas hingga Ai menghilang dari ruangan, lalu kembali melirikmu. "Mau yang mana?"

"Kenapa senpai tidak senang melakukan trick?"

Reiji terkekeh. "Bukan begitu. Namun semuanya lebih senang melihat tingkah konyolku sebagai badut. Tokki bilang dia tidak suka makanan manis, sedangkan Otoyan tidak bisa memakan kueku karena menjadi zombie."

Kau mengangguk pelan. "Begitukah? Kalau begitu, aku icip shortcake buatan senpai, ya!"

Kue buatan Reiji telah berpindah di piring mungil. Tentunya kau menyendok kue itu dengan potongan kecil. Campuran rasa manis dan asam dari whipped cream serta potongan stroberi terasa menggoda lidah. Memberikan efek meleleh yang membuatmu hanyut dalam candu.

"Oishii (Enak)! Wah, Ittoki dan Ichinose-san pasti akan menyesal jika tidak mencoba kue seenak ini," pujimu kembali mencicipi potongan kedua.

Manik abu-abu Reiji menatapmu lekat.

"Kalau hanya kouhai-chan yang makan kueku saja, sekarang sudah tidak apa-apa."

Kau terkekeh. "Eh? Masa? Yang benar saja. Nanti aku bisa menggendut dengan cepat. Kalian pasti akan menertawaiku, juga meledekku."

"Namun kenyataannya, aku tidak akan menertawakanmu, kouhai-chan. Kau juga tidak tertawa akan penampilanku yang seperti ini."

Kau tersenyum tipis. "Arigatou, senpai."

Namun, tiada tawa renyah yang menghiasi wajah Reiji. Alih-alih tangan Reiji telah mengusap krim yang menempel di pinggir bibirmu. Wajahmu pun samar-samar telah menampilan rona, tidak menyangka sentuhan dari Reiji barusan.

Pemuda itu tersenyum hangat. "Bagaimana jika aku membahagiakanmu malam ini juga?"

// ☆ //

Kurosaki Ranmaru - Trick
Entah untuk waktu yang kesekian ketika kau bersama pemuda itu, sebenarnya sepersekian waktumu kebanyakan adalah menyendiri. Namun, dia tidak pernah benar-benar mengusirmu sebelumnya.

"Yo, [Name]," panggil Kurosaki tiba di lorong asrama, kebetulan berpapasan denganmu.

Rencananya, acara ini akan dihadiri juga oleh Quartet Night walaupun pihak St☆rish yang merayakan.

"Kurosaki-san! Selamat datang!"

Kurosaki pun mengenakan kostum bajak laut. Tidak lupa adanya penutup mata hitam yang menutup sebelah manik heterokromnya. Antara terkesima atau memang lucu, kau pun tertawa. Tidak biasanya pemuda itu mau berkostum ria--- yang sebenarnya tidak terlihat buruk--- apalagi riasan itu cocok baginya.

"Apaan? Ada yang aneh?" singgung Kurosaki menautkan alis.

Kau menolak memandangnya. "Enggak juga."

Padahal, Kurosaki meminta Reiji mencarikan kostum yang oke untuknya. Namun, karena responsmu malah dianggap lucu seperti badut, ia malah merasa jengkel.

Kau berkata, "Ah, kalau mau makan dulu silakan saja. Aku mau pergi keliling du---"

Baru saja kau berbalik badan, tetapi Kurosaki memegang pergelangan tanganmu dari belakang.

"Trick or treat?"

Kau mengerjap. Tidak menyangka kalau selain berkostum, Kurosaki mau juga mengajakmu bermain.

"Um, kalau begitu trick," jawabmu ingin tahu.

Kurosaki pun menarik seringai penuh arti. "Kalau begitu, ikut aku. Sekarang juga."

"Eh?! Acara kan baru dimulai setengah jam yang lalu," bantahmu mulai merasa kebingungan.

"Kau menertawakanku karena sebenarnya aku tidak cocok berada di dalam ruangan, kan?"

Sebenarnya, menurutmu penampilan pemuda itu tidak buruk, tetapi dari aksesoris yang mencolok di sekujur tubuh sepertinya lebih menarik untuk aktivitas outdoor.

"Memangnya... kita mau ke mana?"

Kurosaki mengusap dagu. "Aku baru saja berniat menculikmu dengan cara keluar dari sini."

Kau mencubit lengannya, tidak habis pikir. "Ya elah, culik kok bilang-bilang."

Kurosaki mendelikmu sesekali meringis sambil mengelus lengan malangnya.

"Kalau aku membawamu jalan-jalan dengan kapal pesiar malam ini, bagaimana?"

(Terjemahan: "Aku mau kencan denganmu berdua saja malam ini, jadi kau nggak perlu bertemu dengan cowok-cowok selain aku.")

Kau menggigit bibir bawahmu. "Tapi nanti kau... akan membawaku pulang ke sini lagi, kan?"

Melihat ekspresi gugup darimu, Kurosaki jadi bertekad ingin menjahilimu. Tanpa menanggapimu lebih dulu, Kurosaki telah menggiring kalian keluar dari ruangan. Tepatnya, sebuah sedan hitam telah melintas.

Kurosaki menggandeng tanganmu. Erat.

"Mengantarmu pulang ke sini lagi? Mungkin saja tidak."

Kau menganga. "HEEEE---"

Meskipun nantinya kalian hanya sekadar bersenang-senang untuk berkeliling sekitar kota dengan pesiar, sebenarnya Kurosaki baru saja mengajakmu pergi untuk pertama kalinya.

/// ♡ ///

Mikaze Ai - Trick
Ketika kau sedang asyik menopang dagu di balkon lantai dua, terdengar decitan pantofel dari kejauhan. Menyadari adanya eksistensi lain, rupanya Mikaze telah berada di balkon yang sama denganmu.

"Mikaze-senpai! Wah, kakkoi (keren)!" pujimu mengacungkan ibu jari kanan.

Pemuda itu tetap berekspresi datar, tetapi tetap melangkah dan berdiri di sebelahmu. Penampilannya jauh lebih sederhana dan tidak membutuhkan dandanan mencolok ketimbang yang lain--- menjadi seorang polisi--- dengan kemeja putih, dasi hitam, dan dibalut jas biru pekat. Tidak lupa, sebuah topi navy kepolisian juga menghiasi puncak kepalanya.

Namun berkat halloween, penampilan Mikaze jadi semakin gagah.

Entah mengapa, hanya berada dalam radius jarak yang lebih dekat saja sudah mendebarkan jantungmu.

"Kenapa tidak turun?" tanya Mikaze memecah keheningan.

"Hanya ingin menikmati udara segar saja."

Mikaze mengangguk kalem. "Sebenarnya, aku tidak mau berkostum seperti ini. Cuman Reiji memaksa dan hanya Camus yang tidak terbujuk."

Agak canggung, kau berkata, "Ah, begitukah."

Mikaze merogoh saku celana. Mengeluarkan sebuah pistol.

Sekilas, kau menyeringai ngeri. "Tunggu. Kenapa dikeluarkan segala?"

"Hanya penasaran saja. Habisnya pistol ini saja cuma tipuan." Ai menekan pelatuk pistol hitam pekat itu dari atas balkon. Alih-alih peluru yang terbuat dari logam, justru muncul air yang meluncur bagai air mancur.

Tentu saja Reiji tidak akan memberikan benda yang asli. Selain dapat menyebabkan kriminalitas, benda itu hanya boleh dipergunakan oleh pihak berwajib. Lalu, dari dalam saku celana Ai di sisi kiri terdapat borgol.

Awalnya, kau menganggap santai karena pistol barusan karena hanya mengeluarkan air. Namun, sang artificial inteligence kelewat penasaran dan mengaitkan borgol itu di tangan kirimu. Di sisi kanan, Ai juga terborgol--- tepatnya tanpa sadar mengunci diri.

"Ternyata cara kerja borgol itu seperti ini," ucap Ai meratapi hasil rasa penasarannya itu.

Kau pun telah berkeringat dingin.

"Ai... kau ngapain, sih?" tanyamu panik lalu melanjutkan kata-kata, "Di mana kuncinya?"

Dengan raut wajah seolah tidak bersalah, ia berkata, "Memangnya ada kuncinya, ya? Hm, kurasa kita bisa cari Reiji bersama-sama. Dia yang menyiapkan kostumku, jadi sudah pasti dia tahu di mana kuncinya."

Ketimbang kunci borgol itu ada di tangan Reiji, sebenarnya Ai tidak menyadari bahwa kunci borgol tersebut ada di balik saku kiri jasnya.

/// ^v^ ///

Camus - Treat
Melewati malam yang sunyi adalah sebuah ketenangan bagi seorang Camus. Kau pun kebetulan menemuinya tepat di malam Halloween.

"Camus-senpai, trick or treat?" tanyamu memberikan tawaran kepadanya.

Camus memutar malas manik biru pucatnya. "Kenapa aku harus memilih?"

"Karena ini Halloween! Ayo dipilih!" sahutmu.

Pemuda berambut gondrong itu menopang dagu sejenak. Memandangi makanan manis yang menumpuk di dalam keranjang jerami milikmu.

"Treat."

Kau merogoh isi dalam keranjang, menaruh sekotak plastik biru cerah diikat pita putih di atas meja.

"Apaan, nih?" Camus masih bertanya ketika kau sedang menoleh ke belakang.

Dengan percaya diri, kau mengepalkan tangan kananmu. "Aku tahu senpai suka sekali dengan gula batu. Untuk berjaga-jaga, aku telah siapkan satu ons gula batu untukmu."

Pantas saja, ketimbang manisan lainnya, isinya tidak dibungkus secara transparan. Pemuda itu sebenarnya senang menerima pemberian darimu, apalagi stok gulanya sudah menipis. Namun, dia tidak akan menunjukkan ekspresi seperti itu.

"Oh, jadi kau menganggapku sebagai pengemis? Kau kira aku tidak bisa beli gula batu sendiri?"

Kau menganga lalu menggerutu. "Bu-bukan begitu! C-cih, padahal dia sendiri yang meminta treat."

Namun, sepertinya malam tidak lagi cerah. Sekumpulan awan hitam pekat mulai mengerubungi angkasa dan menumpahkan butiran air.

"HUA! Nanti aku pulangnya gimana?!" panikmu memandangi air yang telah menetes semakin deras dari beranda.

Camus memandangimu yang sedang khawatir, lalu membuka jas putihnya. Menaruhnya tepat di puncak kepalamu.

"Cepat pulang." Camus melambaikan tangan.

Kau meringis kebingungan. "Tapi 'kan huja---"

"Sudah kusiapkan sebuah sedan yang akan mengantarimu pulang."

Kau memanyunkan bibir. "Ya sudah. Sepertinya kau juga sangat membenci pemberianku."

Camus melipat tangan. "Aku tidak bilang begitu. Kau masih berkesempatan memberikannya lagi tahun depan. Berjuanglah."

Mendengar hal itu, manikmu melebar. Kau menoleh lagi, tetapi Camus telah melangkah menuju arah yang berlawanan darimu. Dari jarak yang tidak jauh darimu, masih terdapat dua cangkir--- yang satu telah kosong sedangkan sisanya masih penuh terisi teh merah yang mengepul. Pemberianmu juga tetap diambilnya.

Kedua sudut bibirmu tertarik lebar. Kakimu berjalan pelan, menyesap hangatnya teh racikan Camus.

Kau bermonolog dengan suara kecil, "Mungkin akhir dari hari ini tidak buruk juga."

• • •

A/N:
Agak OOT nih, tapi boleh iseng-iseng nanya kalian lagi? Yang mau jawab sila komen ya ^^
Lebih prefer dongeng apa?
1. Beauty and The Beast
2. Little Red Riding Hood

Kalau diparodikan dengan dua sub unit, lebih tertarik dengan tim mana?
1. Day Dream
2. Night Dream

Jadi kalau males ngetik panjang-panjang, bisa diketik begini: 1, 2 (maksudnya: Beauty and The Beast, Night Dream)

Sesi kuisioner ini berakhir sampai tanggal 10 Desember 2016.

Suara terbanyak akan dirilis oneshot-nya. Oh, ya di sini kalian bebas jawab lebih dari sekali, tentunya dengan catatan opsi jawaban yang berbeda. Kalau bisa ya jawab sekali aja, yang paling kalian suka :">

Dah, segitu aja dulu.

Thanks for reading~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top