[4]

"Berita hari ini. Tingkat kasus penculikan wanita dan gadis muda meningkat selama beberapa bulan terakhir. Korban penculikan diperkirakan berkisar antara 20-35 tahun. Kini para kepolisian mencoba untuk menyelidiki siapakah pelaku dibalik penculikan ini..."

Berita selama beberapa hari ini selalu membahas hal yang sama, tentang kasus penculikan wanita yang terjadi di kotanya. Jujur tidak peduli tentang berita itu, toh targetnya adalah wanita wanita muda, tidak ada hubungannya dengannya. Meski begitu, ia tetap menontonnya. Entah kenapa pandangannya tidak mau melepas diri dari layar televisi itu.

"...Namun anehnya, beberapa minggu setelah dilaporkan menghilang, mereka ditemukan berada di tempat mereka terakhir ditemukan. Ditambah lagi mereka mengaku tidak mengingat apapun selama menghilang. Berikut adalah beberapa foto dari korban."

Osomatsu memandang foto foto yang terpampang di layar, matanya bergerak mengamati detail detail yang ada. Semakin lama ia memandang foto foto tersebut, perlahan lahan ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa familiar akan  kebanyakan wajah wajah tersebut. Rasanya seperti, ia mengenal wajah itu.

Tapi... Siapa ya?

Ia mencoba keras mengingat ngingat dimana dan kapan ia melihat wajah itu, sebelum akhirnya Choromatsu membuyarkan konsentrasinya.

"Osomatsu-nii-san? Tumben kau menonton berita?" Celetuk Choromatsu, merasa heran akan sikap kakaknya saat itu. Ia pun ikut duduk di belakangnya. 

Hilang sudah semua ingatan yang tadi sempat menempel di otak Osomatsu. "Ugh, kau menggangguku, Choromatsu! Aku jadi kehilangan konsentrasi!" Ia menggerutu pada adik dibelakangnya, yang hanya menatapnya dengan wajah datar sambil meminta maaf ala kadarnya.

"Ah, maaf maaf," Kini mata Choromatsu mulai berpindah pada televisi.

"Eh tunggu dulu, ini cuma pikiranku atau beberapa wajah wajah tersebut mirip dengan (y/n)?" Ujar Choromatsu.

Mata Osomatsu membulat. Benar juga, wajah wajah tersebut mirip dengan (y/n)! 

Ah... Jadi inikah alasan kenapa ia ingin menonton berita hari itu? 

Kupu kupu di perutnya mulai berterbangan, ia mulai merasakan ada sesuatu yang salah. Ia merasa ada sesuatu yang buruk terjadi pada adiknya, dan juga (y/n).

.

.

.

...Todomatsu menyanyikan senandung kecil, tangannya pelan pelan menyisir rambut wanita di hadapannya. Rambutnya tergerai indah, lembut, membuat Todomatsu terbang menuju memori lama. 

Namun, wanita itu bukanlah Aida, perempuan yang dulu ia nikahi. Sosok di hadapannya adalah salah satu gadis yang berada di daftar pencarian orang hilang yang tadi Osomatsu dan Choromatsu tonton.

Ya, benar. Pelaku dari penculikan wanita-wanita muda tersebut selama ini adalah Todomatsu.

Tubuh Aida semakin lama menjadi semakin kurus, sehingga mau tidak mau Todomatsu harus mengganti tubuh yang ia gunakan untuk (y/n). Ia berniat menculik perempuan yang ia anggap mirip dengan (y/n).

Mendengar hal itu, (y/n) mencoba untuk mengembalikan tubuh Aida ke kondisi awal dengan memakan makanan dalam porsi banyak. Hal itu ia lakukan agar nanti tidak ada lagi korban yang mengalami perlakuan seperti ini selain dia dan Aida. Namun, tiada hasil. Tak peduli berapa banyak ia makan, tubuhnya tidak menunjukkan peningkatan. Malah tubuhnya makin kecil dan kecil.

Rencana (y/n) untuk menggagalkan rencana Todomatsu gagal. Ia tak berhasil menyelamatkan perempuan perempuan yang kelak akan menjadi korban suaminya itu.

Perempuan pertama adalah seorang gadis berumur 21 tahun yang Todomatsu temui di stasiun kereta. Menurutnya, ia sangat mirip dengan (y/n), meskipun sifat banyak terdapat perbedaan pada sifat keduanya. Todomatsu menculiknya setelah ia mengajaknya ke tempat sepi dan membiusnya, lalu membawanya tempat ritual.

Meskipun (y/n) berusaha untuk mempertahankan berat badannya, namun lambat laun tubuhnya akan makin kurus. Bagai kutukan didapatkan atas perbuatan mereka.

Todomatsu terus menerus mencari dan menculik wanita di kotanya. Awalnya satu perempuan dapat bertahan selama 1 bulan sebelum akhirnya menjadi benar benar kurus. Namun lama kelamaan kutukan itu menjadi semakin kuat dan mereka hanya dapat bertahan selama 1 minggu, terkadang kurang.

Bagaimana dengan Aida? Todomatsu mengurungnya dalam basement rumahnya untuk mencegah keluarga mereka mengetahui hal itu. Ia bahkan tidak memperbolehkan (y/n) pergi keluar rumah agar orang orang tidak mengetahui tentang perbuatannya.

Hal hal tersebut lama kelamaan membuat Todomatsu dan (y/n) menjadi gila. Apalagi dengan kondisi keuangan mereka yang memburuk karena pengeluaran Todomatsu yang tidak sedikit. Diliputi dengan kelaparan dan hutang yang menumpuk di sana sini, mereka berdua tenggelam dalam kegelapan.

(Y/n) yang malang... Ia harus merasakan pedihnya hidup setelah mati.

.

.

.

Beberapa bulan berlalu tanpa kabar dari Todomatsu dan Aida. Tentu saja hal itu membuat kedua pihak keluarga khawatir. Oleh karena itu, mereka berniat untuk mengecek keadaan keduanya. Karena tidak semua dari mereka mampu untuk pergi secara bersama sama, maka mereka mewakilkan tugas tersebut kepada kelima Matsuno bersaudara. 

Osomatsu yang kemarin merasakan ada hal yang tidak beres hanya terdiam selama perjalanan - yang tentu saja dianggap aneh oleh yang lainnya. Setelah berputar putar dan tersesat, akhirnya mereka sampai pada kediaman Todomatsu.

Gelap, sepi, seperti tidak terawat. Rumah itu memancarkan aura gelap, yang bahkan Ichimatsu sendiri takut. Ia pelan pelan bergeser ke belakang Jyushimatsu dan bersembunyi disana.

Choromatsu mengetuk pintunya pelan. Tidak ada jawaban. Ia lalu mengulanginya beberapa kali, berharap ada suara yang membalasnya. Tentu saja tidak ada balasan apapun. Khawatir, mereka akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu tersebut.

Dan apa yang mereka temui di balik pintu tersebut membuat mereka tersentak.

Rumah tersebut sangat kotor, debu dan sarang laba laba tersebar di sana sini, dan udaranya terasa sangat pengap. Aneh sekali, padahal Todomatsu tidak menyukai tempat kotor seperti ini.

Perlahan lahan mereka berjalan menuju kamar tidur utama, dan akhirnya pandangan mata mereka tertuju pada sosok lelaki dan wanita kurus yang tergeletak. Tentu saja mereka segera menyadari bahwa itu adalah Todomatsu. 

Beruntung ia masih dapat terselamatkan, namun tidak dengan wanita yang ditemukan tergeletak di sampingnya itu. Nyawanya menghilang, sama seperti jiwa (y/n) yang akhirnya terbebas setelah tersiksa dalam tubuh banyak perempuan selama beberapa bulan.

Setelah diidentifikasi, gadis itu adalah gadis yang masuk dalam daftar pencarian orang hilang satu minggu yang lalu. Todomatsu akhirnya ditetapkan menjadi tersangka penculikan setelah polisi menggeledah rumahnya dan menemukan banyak barang bukti yang ia gunakan untuk menculik korban.

Karena ia terus menerus memanggil nama (y/n) pada saat interogasi dan sidang berlangsung, hakim menganggap bahwa ia terkena gangguan jiwa dan memutuskan untuk merehabilitasinya.

Yah, ini adalah karmanya. Karma yang ia dapatkan setelah menculik dan menyiksa batin para wanita wanita tak bersalah. Mungkin menurut beberapa orang karma ini sudah cukup untuknya, namun tidak.

Masih ada lagi karma yang menanti dibalik kesengsaraan (y/n) yang selama ini tersiksa.



Fin

✧✧

---------------------------------------------------------

HUWAAAA MAAF KALO GA NYAMBUNG DAN TERKESAN FORCED :(( ASLI AKU SUDAH MATI IDE PAS NGETIK INI :(

Anyway, terima kasih buat yang sudah baca dan vote~!


See ya in my other book~!



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top