،ꫂ̽᭠ᩬ' [5/7]

I'm sorry
For not watching you carefully

---

،ꫂ̽᭠ᩬ' ρяє¢ισυѕ ѕмιℓє ꫂ҉ 


"Selamat datang..tte- kenapa barangnya sebanyak itu-" tanya Aileen, manajer sebuah cafe yang terletak di kota kecil tersebut.

"Kelepasan" Haruna menunjukkan tanda peace sementara Makoto sibuk menikmati jajanan yang mereka beli tadi.

Aileen menggeleng pelan. Pria itu kemudian segera membuatkan segelas kopi susu untuk Haruna.

"Dimana si Cas?" tanya Haruna sembari mengambil duduk di depan meja bartender.

"Dia di belakang, sedang membuat kue pesanan orang" jawab Aileen.

"Sou.." Haruna menyeruput kopis susu yang telah dibuatkan Aileen. Sementara keduanya berbincang santai, mereka sepertinya lupa dengan kehadiran anak kecil di dekat mereka.

Sementara Makoto, ia mengerjap bingung sembari mendekati kursi yang lebih tinggi darinya.

Ini bagaimana caranya naik? Makoto menatap sekeliling, tidak ada tangga ataupun bangku yang bisa membantunya menaiki kursi tersebut.

Ingin memanggil Haruna tapi dia tidak mungkin menganggu kitsune yang nampak serius berbincang dengan Aileen.

Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, Makoto mulai menaiki penyangga besi pada kursi tersebut. Tangannya meraih permukaan kursi, kemudian sekuat tenaga mendorong tubuhnya naik.

Namun sekuat apapun Makoto mendorong dirinya, tenaganya tetap tidak cukup untuk bisa menaiki kursi tersebut.

"Nee-chan.." panggilnya pelan. Namun, sepertinya Haruna sengaja atau memang tidak mendengarkan panggilan Makoto. Kitsune tersebut tetap fokus membahas hal yang tidak dimengerti oleh Makoto.

"Uuu..." manik Makoto berkaca kaca. Tangannya mulai lelah mendorong dirinya sendiri ke atas kursi. Baru saja Makoto ingin memanggil Haruna lagi, kakinya terpeleset dari besi. Membuatnya terjungkal ke belakang diikuti dengan kursi yang ikut terjatuh.

Makoto menutup mata, bersiap akan rasa sakit yang segera menimpanya. Namun, rasa sakit itu tak kunjung datang. Makoto membuka mata, menemukan wajah yang asing di hadapannya. Orang tersebut tengah menahan tubuhnya serta kursi.

"MAKKO, DAIJOUBU?!" tanya Haruna panik, dia baru saja sadar dari syok nya. Tangannya segera meraih tubuh Makoto kemudian menggendongnya. Tidak lupa dengan berbagai kata maaf dan ucapan penenang bagi Makoto.

"Uuu.. Nee-chan... kowai.. uuu" Makoto terisak pelan. Kejadian itu pasti membuat Makoto sedikit syok.

"Lain kali.. perhatikan sekelilingmu, Haru" kata orang tersebut.

"Luce, sudah selesai dengan pesanannya?" tanya Aileen sembari menepuk pundak Lucas. Lucas mengangguk mengiyakan.

---

"Tadaima" kata Haruna sembari menggeser pintu menggunakan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya menggendong Makoto yang tertidur dalam perjalanan pulang.

Haruna meraih beberapa tas belanjaannya bersama Makoto kemudian melangkah masuk. Seorang pelayan berpakaian yukata segera datang kemudian mengambil alih barang bawaan Haruna.

"Simpan saja di kamar Haru, akan Haru atur setelah mengantar Makko ke kamarnya"

"Baiklah ojou-sama" pelayan tersebut membungkuk sebentar kemudian melangkah pergi.

Haruna melangkah menuju ke sebuah kamar yang letaknya tak jauh dari kamarnya. Perlahan, Haruna menggeser pintu tersebut, kemudian melangkah masuk kedalam.

"Haru nee-chan" suara Est menyambut Haruna yang baru masuk. Iya, Haruna sengaja menempatkan Makoto bersama Est. Atau lebih tepatnya, ruangan Makoto tepat di sebelah ruangan Est.

Kedua ruangan tersebut hanya dibuhungkan dengan pintu geser. Berbahaya meninggalkan Makoto sendiri, apalagi mengingat dia adalah manusia.

"Ao tertidur ya.." kata Est sembari memperhatikan wajah damai Makoto. Haruna mengangguk sembari membaringkan tubuh Makoto di futon secara perlahan. Takut membangunkan Makoto dari dunia mimpinya.

"Est jagain Makko ya, nee-chan harus kembali ke kamar" Est mengangguk mengerti.

Haruna mengusap perlahan surai Est kemudian surai Makoto. Kitsune tersebut pun segera kembali ke kamarnya untuk memulihkan diri.

---------------
---------
---

Revisi : 28 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top