Bab 17. kegigihan dan keterlatihan

Ini agak berbeda oke! Karna ya trauma anj! Huhu!! Mak anakmu jadi trauma semenjak kejadian di kira copy di yutub...

Setelah datang ke kastil putih tersebut genah dan Saryu segera melihat orang yaitu Azre dan Liu

"Sar kok kamu telat lagi?" Tanya Liu

"Ya begitulah" ucap Saryu

"Lihat tuh! Yang mulia raja GM mukanya udh merah gegara kamu telat lagi" ucap Liu

"Iya!" Ucap Saryu

Genah menatap kepergian Azre dan Liu

"Eh! Jangan bengong ayo!" Ucap saryu genah tersadar dan mengangguk

"Ekhh! Lagi lagi kamu telat! Lama lama ku turunin juga jabatanku ya Saryu!" Ucap raja GM

"Bolehhh pakkk!!! Jadi Speade ribet banget tau!" Ucap Saryu

"Hahh! Sudahlah lalu kenapa kau membawa anak itu kemari?" Tanya raja GM

"Ohh dia bilang harus datang ke kastil putih dan harus bertemu raja disini, ku pikir itu adalah Olvia makanya aku membawa kemari" ucap Saryu

Lalu raja GM turun dan bertanya

"Kenapa kau mencariku anak muda? Ada keperluan apa?" Tanya raja GM

Genah menatap kebawah dan menatap wajah raja GM lagi

Ia teringat kata kata pengasuh

"Genah! Tetaplah bertahan hidup!"

"Hey tidak perlu tegang begitu, siapa namamu?" Ucap raja GM

"Namaku... Genah" jawab genah

"Baiklah genah apa tujuanmu kemari?" Tanya raja GM

Genah meraba raba kantong baju atau jaketnya dan mengeluarkan sebuah kertas

"Apa ini? Apakah ini untukku?" Tanya raja GM dan genah mengangguk

"Hmmp... Ah!? Baiklah Saryu antar dia ke penginapan dekat sini, aku akan membiarkanmu tinggal disini" ucap raja GM

"Oke" ucap Saryu

"Eh! Tapi untuk itu, saryu bisa kita bicara dulu" ucap raja GM

"Baiklah, kau tunggu saja di depan kastil aku akan kesana sebentar lagi" ucap Saryu

Genah mengangguk lalu pergi berjalan menjauh

"Aku tidak yakin jika kerajaan ini adalah tempat yang ia tuju" ucap raja GM

"Lalu apa?" Tanya Saryu

"Bukan... Dan tulisan di surat juga ini bukan sembarangan tulisan, ini... Mantra!?" Ucap raja GM

"Ohh bagitu rupanya" ucap raja GM

"Kenapa pak?" Tanya Saryu

"Kerajaan yang ia tuju bukanlah kerajaan Olvia!" Ucap raja GM

"Lalu kalau bukan Olvia apa? Elhims?" Tanya Saryu

"Bukan! Tapi... Kerajaan vampir!" Ucap raja GM

"Hah!? Maksudnya vampir yang di cerita cerita dongeng gitu?" Tanya Saryu

"Ya... Dan sepertinya dia salah orang!" Ucap raja GM

"Lalu? Apa kita harus memberi taunya?" Tanya Saryu

"Tidak! Kita hanya perlu mengawasinya dan aku akan mencari tau" ucap raja GM

Lalu Saryu keluar

"Lah... Kemana lagi anak itu? Perasaan aku nyuruh dia nunggu disini" ucap Saryu

Srngkkk

Trngkk

Tringkk

Trangkk

Sringkk

Suara decatan pedang itu terus menerus berada di sana, dan akhirnya karna rasa penasaran Saryu mendekati asal muasal suara itu

"Lah ternyata kamu disini" ucap Saryu lalu terlihatlah genah yang mengayunkan pedang

"Uhmm..." Genah menunduk

"Bukannya tadi aku bilang harus nya kamu nunggu di depan! Emang ini depan gerbang istana?" Ucap Saryu agak kesal

"Uhh..."

"Trus kamu ngapain latihan pakai pedang?" Tanya Saryu

"A aku hanya penasaran! Aku ingin melindungi diriku dan ngelawan orang orang seperti Anthea!" Ucap genah

"Hahh... Baiklah aku akan mengajarimu" ucap Saryu

"Hah!? Yang bener?" Ucap genah

"Iya! Lagian aku juga ga suka liat kamu ngeyunin pedang asal asalan tanpa kuda kuda!" Ucap Saryu

"Makasih!" Ucap genah

"Oke sekarang mulai, kita dari kuda kuda bertahan" ucap Saryu

"Oke!" Pekik genah semangat

Lalu terlihat genah dewasa berada di belakang mereka

"Hahh... Aku tidak ingat kejadian ini" ucap genah

"Ahahhaha!! Pastinya kau tidak mengingatnya! Karna yang kau ingat hanya adalah rasa penyesalanku kepada Liu dan Saryu!" Ucap genah kecil

"Huh!?" Kaget genah

"Yang kau ingat hanyalah keterjadian dimana penyegelan itu!"

"Apa maksudmu!" Ucap genah

"Haha! Kau ingat tempat ini? Tempat dimana kau tertangkap dan temanmu tiada?"

"Siapa namanya?... Oh iya! Nevin!" Ucap genah kecil

"Apa maksudmu!" Kesal genah

"Hey! Ingat! Jika kau tidak tertangkap maka Nevin tidak akan mati! Pasti anakmu masih hidup!" Ucap genah kecil

"A apa!?"

"Kau ingat kejadian ini? Kejadian yang dimana PepPey tiada karna kelalaian mu? Kau ayah yang buruk!" Ucap genah kecil

"I ini semua... Salahku!" Ucap genah

Lalu waktu berpindah

Terlihat lah Azre dan genah menggendong Marvel yang menangis

"Ini..." Ucap genah menjadi tenang

"Huhh rasanya rindu ya dengan kejadian ini" ucap PepPey

"PepPey!?" Pekik genah

"Bisa ga sih gausah teriak! Engga kamu engga Samsul dua duanya suka teriak di telinga orang! Mau aku budeg!" Kesal PepPey

"Haha, engga hanya saja... Kok kamu bisa disini?" Tanya genah

"Aku juga ga tau" jawab PepPey

Genah menunduk ke bawah mengingat kejadian PepPey yang tiada

"Kenapa lagi?" Tanya PepPey

"Tidak... Hanya saja, aku ingin minta maaf karna kelalaian ku menjadi seorang ayah kau harus mengorbankan nyawamu" ucap genah

"Hey! Itu adalah pilihanku! Itu adalah jalanku!... Kalau sampai Samsul tiada dan di antara kita, aku lebih memilih mengorbankan nyawaku!" Ucap PepPey

"T tapi... Seharusnya aku tidak seperti itu, seharusnya aku tidak sampai bisa di culik Ren!" Ucap genah

"Ingat! Ini hanya pilihan aku juga ga punya pilihan lain selain itu oke! Jika kau masih merasa bersalah maka janji lah denganku" ucap PepPey

"Janji?" Tanya genah

"Ya! Janji kau harus menjaga mereka berdua, jangan sampai mereka terluka" ucap PepPey

"Hmm... Baiklah aku janji!" Ucap genah

Dan scane menjadi hitam semua

Terganti menjadi sebuah kamar

Tok

Tok

Tok!

"Huh?" Terbangun seseorang di tengah malam

Saat pintu tersebut di buka

"apa aku ganggu waktu istirahat lu?" Tanya Lestrad

"Ya menurutmu?" Tanya Rafel balik

"Ada apa sih malem malem gini?" Tanya Rafel lagi

"Maaf Rafel, tapi... Ada yang harus kau lihat" jawab Lestrad

"Hadehh bisa pagi aja ga?" Tanya Rafel

"Kau ingat kejadian dua hari lalu?" Tanya Lestrad

"Iya kenapa?" Tanya Rafel

"Muncul kejadian yang sama" jawab Lestrad

Di sebuah rumah terlihat ada banyak prajurit

Lalu Rafel dan Lestrad berjalan di jalanan itu melihat di sebuah rumah lalu memasukinya, saat sampai

"Tempat ini... Memang biasanya warna temboknya merah?" Tanya Rafel

"Tidak biasanya tidak merah" jawab Lestrad

Lalu terlihat beberapa mayat di tempat itu

Rafel mendekati mayat mayat itu dan mengecek cek keadaan mayat itu

Tak lupa mengecek sekeliling saat di teliti banyak darah di lantai itu

"Darah" ucap Rafel

Saat menoleh ke arah lain terlihat darah lagi

"Darah juga tapi... Pekat sekali di satu tempat ini" ucap Rafel

Rafel lalu mengecek ngecek lagi

"Bercak darah di seluruh tubuh dan... Seluruh kulit terbakar lepuh" ucap Rafel

"Jadi bagai mana? Apa kau dapat sesuatu?" Tanya Lestrad

"Ga begitu banyak, tapi aku sadar satu hal" jawab Rafel

Rafel menoleh dan berjalan ke arah lain melihat itu Lestrad juga mengikuti Rafel

"Ya Tuhan... Ternyata" kaget Lestrad

"Gambar wajah yang sama seperti yang kita lihat dua hari lalu" jawab Rafel

Lalu terlihat flashback dimana ada tanda yang sama

"Jadi ini pembunuhan berantai?" Tanya Lestrad

"Betul" jawab Rafel

Semua scane menjadi hitam

TBC
Hahh akhirnya bisa up lagi

26 Juli 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top